Ringkasan Tinjauan
Peringkat Pakar
Vivo telah merilis beberapa ponsel lipat selama beberapa tahun terakhir, tetapi Anda mungkin masih belum banyak mendengar tentang ponsel lipat tersebut karena memang ponsel lipat Vivo tidak dipasarkan secara global. Dengan Vivo X Fold3 Pro, merek ini tampak ingin langsung bersaing dengan pemain mapan seperti Samsung dan OnePlus yang juga baru merilis ponsel lipat. Masuknya Vivo ke segmen ini disebabkan Vivo yakin segmen ini masih akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang.
Vivo sendiri memiliki banyak alasan untuk memilih Vivo X Fold3 Pro sebagai ponsel lipat debutan yang dirilis di berbagai negara. Salah satu sebabnya karena ini merupakan ponsel lipat tertipis dan paling ringan sejauh ini. Selain itu, ponsel ini menampilkan layar terbesar dan baterai terbesar di kelas ponsel lipat. Ini juga merupakan ponsel lipat dengan pengisian daya tercepat. Selain itu, ponsel Vivo ini adalah perangkat lipat pertama yang hadir dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3. Ponsel ini hadir dengan label harga 27 juta.

Table of Contents
Simpulan Awal
Vivo telah membuat ponsel lipat Vivo X Fold3 Pro, yang debut pertama kali di sejumlah negara. Perangkat andalan ini menghadirkan fitur-fitur unggulan dan jadi yang pertama di kelas ponsel lipat, termasuk menjadi ponsel lipat paling ringan dan tertipis di pasaran sejauh ini. X Fold3 Pro tidak hanya menawarkan desain yang ramping dan premium tetapi juga sistem operasi yang kuat didukung oleh SoC Snapdragon 8 Gen 3, daya tahan baterai yang luar biasa dan tentunya kamera ZEISS yang mengesankan. Bagaimanapun juga, perangkat lipat seperti OnePlus Open (review) dan Galaxy Z Fold5 (review) memiliki harga yang lebih terjangkau dan bisa menawarkan spesifikasi dan fitur yang lebih baik.
DESAIN
Meskipun membawa baterai dengan kapasitas yang besar di kelas ponsel lipat, saya sangat terkesan dengan betapa ringannya Vivo X Fold3 Pro di tangan. Perangkat ini memiliki berat 236 gram, membuatnya 3 gram lebih ringan dari OnePlus Open dan 17 gram lebih ringan dari Samsung Galaxy Z Fold5. Ponsel lipat Vivo ini juga tampak ramping dengan tebal hanya 5,2 mm saat dibuka, membuat ponsel ini lebih ramping daripada pesaingnya.

Bagian belakang Vivo X Fold3 Pro langsung dapat dikenali sebagai ponsel premium Vivo, dengan modul kamera melingkar yang besar, yang disebut Vivo sebagai “Big Eye”, dan cincin luar yang terinspirasi oleh jam tangan mewah, dimana cincin ini disebut fluted bezel design. Panel belakang memiliki lapisan matte satin yang sangat lembut saat disentuh. Penutup belakang ini terdiri dari kombinasi serat UPE dan serat kaca, yang menurut perusahaan membuat ponsel tahan tusukan sekaligus ringan di saat bersamaan.

Engselnya kokoh dan tidak terasa tipis atau lemah saat melipat, dibuka sepenuhnya atau pada dibuka di sudut tertentu. Vivo mengatakan engsel dibuat berdasarkan desain serat karbon yang kuat dan bersertifikat TUV untuk menahan 500.000 kali lipatan. Anda akan dapat melipat dan membuka perangkat 100 kali sehari selama lebih dari 12 tahun. Selain itu, ponsel ini memiliki peringkat IPX8 untuk perlindungan terhadap air.
LAYAR UTAMA DAN LAYAR SAMPUL
Vivo X Fold3 Pro memiliki dua layar yang tampak serupa. Layar sampulnya menggunakan layar LTPO 8T AMOLED berukuran 6,53 inci dengan resolusi 2.748 x 1.172 piksel, refresh rate 120Hz, PWM dimming 2.160, dan kecerahan puncak layar hingga 4500nits. Ketika perangkat dibuka, Anda akan mendapat layar AMOLED berukuran 8,03 inci dengan resolusi 2K (2.480 x 2.200 piksel) dan tingkat refresh rate serta kecerahan layar yang sama dengan layar sampul. Kedua layar menawarkan rasio layar-ke-bodi lebih dari 90 persen.

Ini adalah layar kelas atas yang menawarkan ketajaman dan sudut pandang yang sangat baik. Bahkan dalam kondisi layar dibuka atau ditutup, layar bisa sangat terang di bawah sinar matahari. Vivo X Fold3 Pro juga mendukung HDR10+ dan konten Dolby Vision baik di layar utama dan layar sampul. Menariknya, sensor sidik jari hadir baik di layar sampul maupun sisi kanan layar utama, dan Anda hanya perlu mendaftarkan jadi Anda sekali saja. Menariknya, lipatan pada layar utama kurang menonjol daripada yang Anda lihat pada perangkat lipat saingan.
Layar utama dapat digunakan dalam beberapa cara: bisa layar terpisah dan mode fleksibel. Saat Anda menjalankan aplikasi di layar utama, menutup dan membuka layar secara cepat akan mengaktifkan mode layar terpisah. Untuk mode fleksibel akan diaktifkan saat perangkat ditempatkan di mana saja kemudian layar dibuka antara 75 dan 115 derajat. Anda dapat meletakkan ponsel di permukaan datar dengan layar penutup menghadap ke bawah untuk menggunakan X Fold3 Pro layaknya laptop kecil. Mode Fleksibel ini berguna untuk Anda yang ingin menonton sesuatu di Netflix dan menggunakan bagian bawah untuk mengontrol pemutaran video, atau sebagai tripod untuk kamera jika Anda ingin merekam video atau foto selfie.
KAMERA
Modul kamera besar pada Vivo X Fold3 Pro memiliki 3 senso yang didukung oleh ZEISS Optics yakni kamera utama 50MP VCS True Color, Kamera telephoto ZEISS 64MP yang memiliki zoom optic 3x, zoom hybrid 10x dan zoom digital hingga 100x serta untuk foto makro, dan terakhir ada kamera ultrawide 50MP.

Singkat cerita, kamera pada Vivo X Fold3 Pro sangat bagus di sebagian besar scenario dan menjadi yang terbaik di antara ponsel lipat saat ini. Meskipun kameranya tidak seluar biasa Vivo X100 Pro (Ulasan), hasil kedua kamera ini sangat dekat. Kamera utama mampu menangkap foto yang menakjubkan di siang hari dan kondisi cahaya redup, menangkap detail dan warna yang bagus, meskipun rentang dinamis bisa lebih baik. Kamera utama dibekali OIS yang memungkinkan foto dan video yang tajam dan bebas buram.
Bidikan Zoom optic 3x dan hybrid 10x menggunakan lensa telephoto mampu menangkap foto close-up yang menakjubkan. Saya terkesan dengan tingkat detail dan cahaya yang ditangkap dalam zoom 10x, baik kondisi siang hari maupun minim cahaya. Mode Portrait juga memungkinkan Anda memotret dengan multifocal lengths mulai dari 24mm, 35mm, 50mm, 85mm dan 100mm tergantung seberapa dekat potret yang Anda inginkan. Ini semua dikombinasikan dengan mode bokeh ZEISS seperti Biotar, B-speed, Sonnar, dan lainnya memungkinkan beberapa potret wajah yang menakjubkan baik di siang hari maupun saat cahaya redup dengan pencahayaan sekitar di latar belakang. Namun, saya menemukan bahwa kamera cenderung terlalu tajam fitur wajah pada waktu tertentu dan menambahkan sedikit efek halo di sekitar tepinya, membuat keseluruhan portrait sedikit tidak alami. Vivo tampaknya harus segera mengatasi masalah ini melalui software update.


Kamera ultrawide 50MP melakukan pekerjaan yang baik untuk menjaga warna dan detail yang mirip dengan apa yang ditawarkan kamera utama, meskipun bidang pandangnya tidak terlalu lebar. Ada beberapa kesempatan, terutama dalam cahaya redup, di mana kecerahan keseluruhan tampak redup dibandingkan dengan foto biasa dari pemandangan yang sama.
Sementara itu, Anda mendapatkan kamera depan 32MP di layar sampul dan di layar utama. Kamera depan melakukan pekerjaan yang baik dengan fitur dan warna wajah di siang hari yang sesuai, tetapi cenderung melembutkan hal-hal saat kondisi pencahayaan redup.
PERFORMA DAN SOFTWARE
Ponsel lipat ini ditenagai oleh chipset andalan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 ditambah dengan RAM LPDDR5X 16GB. Pada benchmark AnTuTu, perangkat ini mencetak skor lebih dari 2 juta, membuatnya kurang lebih setara dengan perangkat Snapdragon 8 Gen 3 lainnya seperti OPPO Find X7 Ultra dan Xiaomi 14 Ultra.
Dalam penggunaan sehari-hari, Vivo X Fold3 Pro memberikan kinerja yang halus. Chipset Snapdragon 8 Gen 3 ini dikombinasikan dengan kecepatan refresh 120Hz yang mulus membuat scrolling dalam aplikasi menjadi sangat lancar. Dukungan RAM 16GB memungkinkan multitasking dan beralih antar aplikasi dengan cepat. Dan ini memang menjadi kegunaan utama dari Vivo X Fold3 Pro. Meskipun perangkat ini cukup kuat untuk menjalankan game yang menantang secara grafis, daya tarik utama ponsel terletak pada peralihan yang mulus antara layar sampul dan layar utama. Anda bisa menggunakan layar utama yang lebih besar untuk multitasking, membaca atau streaming. Meskipun demikian, kami melihat bahwa CPU ponsel dibatasi (mendekati 60 persen dari kinerja puncak) dan adanya suhu panas yang muncul selama penggunaan ponsel dalam waktu lama.
Vivo X Fold3 Pro berjalan di sistem Android 14 dengan antarmuka FunTouch OS 14. Antarmuka ini awalnya terasa berat bagi pengguna, apalagi menampilkan beberapa aplikasi pihak ketiga yang dimuat sebelumnya bersama rangkaian aplikasi dari Vivo. Anda dapat menghapus aplikasi pihak ketiga jika Anda lebih suka pengalaman Android yang ringan mirip Android stok. FunTouch OS menawarkan berbagai fitur penyesuaian, seperti pemilih warna untuk sistem dan UI aplikasi, gaya baru dari Always on Display dan banyak lagi. Anda hanya perlu meluangkan waktu untuk menyesuaikan UI agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Menariknya, setelah dikonfigurasi biasanya FunTouch OS dapat terasa mulus dan ramah pengguna. Perusahaan menjanjikan peningkatan software selama 3 tahun yang tampak terasa singkat untuk ponsel premium yang mungkin ingin digunakan lebih lama oleh sebagian pengguna.
BATERAI DAN PENGISIANNYA
Dengan baterai 5700mAh, Vivo X Fold3 Pro menawarkan baterai terbesar di antara semua perangkat lipat kelas atas saat ini. Saya sudah berbicara mengenai betapa mengesankannya Vivo berhasil memasukkan baterai sebesar ini di ponsel yang sangat ringan dan ramping. Membahas daya tahan baterai, Vivo X Fold3 Pro tidaklah mengecewakan. Ponsel ini dapat dengan mudah membawa Anda berkegiatan lebih dari satu setengah hari pada penggunaan sedang dan beralih antara layar sampul dan layar utama untuk berbagai kasus penggunaan. Dalam tes baterai PCMark, ponsel ini berhasil bertahan lebih dari 16 jam dalam keadaan terlipat, mengalahkan OnePlus Open dan Samsung Galaxy Z Fold6.

Di sinilah Vivo X Fold3 Pro benar-benar mengesankan. Selain menawarkan daya tahan baterai yang solid, ponsel lipat ini juga sudah mendukung kecepatan pengisian kabel hingga 100W dan menjadikannya sebagai salah satu ponsel lipat dengan pengisian daya tercepat. Perangkat ini hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk mengisi daya dari 20 sampai 100 Persen dan hampir 1 jam dari 0 sampai 100 persen menggunakan adaptor daya 120W yang ada di kotak penjualannya. Perangkat lipat ini juga mendukung pengisian nirkabel 50W dengan menggunakan Vivo Vertical Flash Charger 2.
KESIMPULAN
Vivo X Fold3 Pro adalah langkah besar dan benar dalam perkembangan dunia ponsel lipat. Bila sebelumnya ponsel lipat tampak tebal dan berat sehingga membuatnya sulit untuk digunakan beraktivitas, X Fold3 pro menunjukkan bahwa perangkat lipat bisa didesain lebih ramping dan ringan tanpa mengurangi desain dan kualitas perangkat keras didalamnya. Selain ramping dan ringan, ponsel lipat Vivo ini juga tahan lama dan memiliki engsel yang kokoh.
Sama mengesankannya dengan sisi luar, Vivo X Fold3 Pro juga mengesankan di bagian dalam. Sudah terpasang chipset Snapdragon 8 Gen 3, RAM 16GB, baterai besar 5700mAh dan kamera yang didukung ZEISS, menjadikan ponsel lipat ini serba bisa. Vivo X Fold3 Pro menghadirkan spesifikasi yang lengkap. Yah, hampir. Dengan harga 26 jutaan, ini merupakan ponsel lipat yang mahal dan tidak akan menjadi pilihan yang mudah bagi pembeli karena ada pilihan ponsel lipat lain dengan nilai lebih dan harga terjangkau seperti OnePlus Open dan Samsung Galaxy Z Fold5. Jangan lupa juga bahwa perangkat lipat Samsung terbaru juga memiliki spesifikasi yang unggul. Tentu, Vivo X Fold3 Pro layak dipertimbangkan jika Anda bisa mendapatkan harga diskon.
Editor’s rating: 8 / 10
Keunggulan:
- Desain lipat yang ramping dan mengesankan
- Masa pakai baterai yang luar biasa
- Layar yang memukau
- Performa mesin yang baik
Kekurangan
- Penajaman yang berlebihan dalam hasil portrait
- Performa CPU yang terbatas
- Harga mahal
Tested by: Gaurav Sharma and Aditya Pandey
blibli | Rp. 24.899.000 | Pergi Ke Toko |
Tokopedia | Rp. 26.999.000 | Pergi Ke Toko |
