Atari dikenal memiliki strategi bisnis yang berfokus pada nuansa gaming retro untuk produk-produknya, termasuk wearable device. Pekan lalu, pionir video game tersebut meluncurkan perangkat arloji pintar bernama My Play Watch yang tampilannya pun mengingatkan pada konsol game di era 1980-an.
Namun, bukan desain fisik yang menjadi daya tarik utama My Play Watch, melainkan kemampuannya memainkan empat judul game retro buatan Atari, yaitu Centipede, Pong, Missile Command, dan Super Breakout di layar sentuhnya yang berukuran 2 inci (dengan panel TFT).
My Play Watch bisa dikustomisasi dengan efek grafis dan suara yang diambil dari konsol game lawas Atari 2600. Di sisi kanannya terdapat crown dan tombol side button berwarna merah menyala yang mirip dengan tombol pada controller konsol game jadul Atari. Dua tombol itu bisa dipakai untuk mengendalikan game sebagai alternatif layar sentuh.
Di luar kemampuannya menjalankan game klasik Atari, sebagamana dihimpun 91Mobiles Indonesia dari Android Authority, kemampuan My Play Watch sebagai arloji pintar terbilang biasa saja, kalau bukan di bawah rata-rata.
Fitur-fiitur yang lazim hadir di smartwatch modern absen di perangkat ini, seperti konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi sehingga penggunanya pun tak bisa menghubungkan My Play Watch ke ponsel untuk meneruskan notifikasi atau data fitness.
Meskipun demikian, Atari tetap menyediakan sejumlah fitur terkait pemantauan fitness dan kesehatan, seperti penghitung langkah dan kalori, serta deteksi denyut nadi yang bisa ditampilkan di layar smartwatch.
Atari memasarkan My Play Watch lewat pre-order di situsnya dengan harga 80 dollar AS atau sekitar Rp 1,3 juta di Amerika Serikat. Perangkat tersebut bakal datang sepaket dengan tiga strap tambahan bertema game klasik Atari dan sebuah USB magnetic charging cable.
Namun, peminatn My Play Watch agaknya masih harus bersabar karena pengiriman unit baru akan dilakukan setelah tanggal 10 Juni mendatang.
