Lini ponsel flagship terbaru Samsung, Galaxy S25, telah mulai dijual di seluruh dunia setelah pertama kali diperkenalkan pada Januari lalu. Kini, di pertengahan Februari, Samsung telah mulai menyalurkan update software pertama untuk jajaran HP papan atas tersebut.
Pembaruan firmware dengan nomor versi build S938NKSU1AYB3/ S938NOKRAYB3/ S938NKSU1AYB3 itu dilaporkan memiliki ukuran file sekitar 585 MB dan telah mulai diterima oleh para pengguna Galaxy S25 di Korea Selatan.
Di dalamnya terdapat sejumlah perbaikan dan peningkatan fitur, antara lain terkait fungsi charging, panggilan suara, dan kamera. Versi security patch turut diperbarui menjadi Februari 2025, dari sebelumnmya berbasis patch versi Desember 2024 pada firmware awal di Galaxy S25.
Security patch Februari 2025 itu menambal sejumlah celah keamanan yang ada. Menurut buletin sekuriti Samsung, jumlah vulnerability yang ditambal mencapai lebih dari 40, sebagaimana dihimpun 91Mobiles Indonesia dari Android Police.
Breaking ‼️
— Tarun Vats (@tarunvats33) February 13, 2025
Galaxy S25 series starts receiving its first update in Korea.
Build Version: S938NKSU1AYB3/ S938NOKRAYB3/S938NKSU1AYB3
Repost pic.twitter.com/JihzSRTWMjDi luar hal-hal yang disebut di atas, kecil kemungkinan update yang bersangkutan membawa banyak perombakan mengingat ukurannya yang tak terlalu besar. Namun, disebutkan pula bahwa ada sejumlah perbaikan bug dan peningkatan performa yang tidak dirinci.
Lini ponsel Samsung Galaxy S25 sendiri terdiri dari Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra. Apabila memiliki salah satunya, Anda dapat mengecek ketersediaan update yang bersangkutan dengan membuka menu Settings > Software Update > Donwload and Install.
Proses update bakal berlangsung lebih mulus dibanidngkan ponsel sebelumnya. Sebab, Galaxy S25 merupakan lini HP pertama dari Samsung yang mendukung seamless update. Begitu firmware selesai diunduh, ponsel akan langsung melakukan instalasi secara otomatis di latar belakang.
Pengguna nantinya hanya perlu melakulkan restart biasa untuk menyelesaikan proses update. Ini lebih praktis dibanding proses update ponsel Android pada umumnya yang mengharuskan perangkat di-restart terlebih dahulu, baru kemudian melakukan instalasi update dalam proses restart sehingga memakan waktu dan ponsel tidak bisa digunakan untuk beberapa lama.
