
Vivo X200 Series telah resmi hadir di Indonesia. Seperti ponsel X Series dari Vivo sebelumnya, lini HP yang terdiri dari X200 dan X200 Pro ini mengedepankan aspek kemampuan mengambil gambar sebagai “photography flagship smartphone”.
Selain bermitra dengan pabrikan Zeiss asal Jerman, Vivo juga memilih chipset Dimensity 9400 dari MediaTek sebagai dapur pacu ponsel X200 Series.
Chip tersebut dipilih bukan tanpa sebab. Product Manager Vivo Indonesia Hadie Mandala mengutarakan alasannya kepada 91Mobiles Indonesia ketika ditemui di sela acara peluncuran Vivo X200 Series di Jakarta pekan lalu.
Table of Contents
Kemampuan imaging mumpuni Dimensity 9400
Hadie mengatakan, Vivo menerapkan tuning khusus di ponsel X Series untuk mengoptimalkan kualitas hasil tangkapan gambarnya.
Dia mencontohkan X100 Series terdahulu, di mana Vivo menerapkan tuning bersama antara chipset Dimensity yang digunakan dan chip imaging tambahan bernama Vivo V2 chip.
“Jadi, di Dimensity 9400, sudah ada kemampuan dari Vivo V2 chip itu sendiri untuk komputasi imaging,” jelas Hadi. Khusus untuk X200 Pro, Vivo menyematkan chip imaging tambahan bernama Vivo V3 Plus chip yang antara lain menambah fitur stage mode dan cinematic 4K.
Menurut Hadie, Vivo memandang bahwa Dimensity 9400 memang memiliki kemampuan komputasi imaging yang bagus. Hal tersebut sejalan dengan fokus lini X Series Vivo sebagai HP flagship untuk fotografi dan video.
“Komputasi imaging dari Dimensity 9400, ditambah dengan tuning V chip kami, menjadi paduan yang meningkatkan kualitas kamera. That’s why kami memilih Dimensity 9400,” ujar Hadie.
Fitur Dimensity 9400 untuk HP Konser
Vivo memosisikan X200 Series, khususnya X200 Pro, sebagai HP konser. Ponsel ini datang dengan kamera utama 50 MP (f/1.6, 23 mm, OIS), kamera ultra wide 50 MP (f/2.0, 15 mm), dan kamera telephoto 200 MP (f/2.7, 85 mm, 3,7x optical zoom, macro 2.7:1, OIS) dengan lensa periskop. Kamera depannya beresolusi 20 MP (f/2.0, 20 mm).
91Mobiles Indonesia sempat menjajal X200 Pro untuk memotret konser penyanyi Ari Lasso yang digelar dalam acara peluncuran X200 Series di Jakarta. Kesan yang didapatkan positif karena X200 Pro sanggup menghasilkan foto relatif tajam meskipun subyek dipotret dari jarak jauh.
Kamera telephoto-nya juga mampu merekam video beresolusi tinggi, hingga 4K 60 fps dengan tingkat zoom 10x. Kemampuan X200 Pro dalam hal ini turut ditunjang oleh ISP Imagiq 1090 yang tertanam di chipset MediaTek Dimensity 9400.
Imagiq 1090 memungkinkan fitur super zoom dengan AI generatif (GenAI) untuk pembesaran hingga 100x. Tingkat zoom sebesar itu pula yang disediakan oleh kamera telephoto Vivo X200 Pro. Imagiq 1090 juga dapat melakukan perekaman video HDR di semua tingkatan zoom sambil mempertahankan autofokus.
Daya tahan baterai tinggi untuk terus menerus merekam
Semua kemampuan canggih kamera Vivo X200 Series tak akan ada artinya apabila ponsel lekas kehabisan daya di tengah ponser. Vivo pun menanam baterai berkapasitas besar, mencapai 6.000 mAh di X200 Pro, dengan teknologi BlueVolt yang didukung Silicon Anode generasi ketiga dan Semi Solid Battery Technology.
Untuk lebih jauh memperpanjang daya tahan baterai, optimalisasi efisiensi daya dilakukan di berbagai aspek, termasuk perekaman video yang turut dibantu oleh chipset Dimensity 9400. ISP Imagiq 1090, misalnya mampu mengirit daya hingga 14 persen saat merekam video 4K 60 fps.
Bahkan, MediaTek mengeklaim bahwa ponsel yang ditenagai oleh chip ini bisa digunakan untuk merekam video 4K 60 fps secara terus menerus selama 3 jam sehingga ideal untuk konser atau live streaming.
Kapabilitas Dimensity 9400 tersebut, menurut Hadie Mandala, mendukung pemosisian X200 Series sebagai HP konser. Kombinasi baterai besar dan efisiensinya memungkinkan pengguna berlama-lama merekam konser tanpa khawatir low-batt.
“Baterai besar dan efisiensi daya baik, karena itulah kami bisa menyebut X200 Series sebagai ‘stage gadget’,” pungkasnya