Ringkasan Tinjauan
Peringkat Pakar
Poco F6, merupakan penerus seri F5 yang terkenal mengesankan. POCO F5 (review) bahkan seakan sudah menetapkan standar tinggi bagi sebuah smartphone. Maka dari itu, seri F6 diperkenalkan untuk melampaui standar tersebut dengan mengandalkan SoC Snapdragon 8s Gen 3, yang baru diperkenalkan, dan dibangun dari kerangka chipset andalan Qualcomm. Bersamaan hal itu, POCO F6 memperkenalkan fitur pengisian daya tercepat yang pernah ada hingga kecerahan layar tertinggi untuk smartphone seri F milik POCO. Lalu, bagaimana semua peningkatan ini bisa membuat smartphone ini terkenal di dunia nyata? Dan dapatkah mereka membuktikan keunggulan seri F atas para pesaingnya seperti iQOO Neo 9 Pro dan Realme GT 6T? Jawaban atas semua pertanyaan tersebut ada di ulasan POCO F6 ini. Teruslah membaca review di bawah ini.
Table of Contents
Keputusan
Desain dan layar

Desain yang ditawarkan dalam POCO F6 sebagai besar tetap tidak berubah dari desain seri F tahun lalu. Perangkat ini memiliki desain bodi plastik yang sama, dengan tepi bodi datar dan cincin kamera individual. Yang berbeda, cincin kamera seri ini memiliki bentuk yang sedikit lebih besar dan lebih menonjol. Selain itu, bagian belakang yang dulu mengkilap telah berganti dengan panel berkilauan dengan tekstur khusus yang mencegah sidik jari dan noda tertinggal di bodi. Saya pribadi menghargai ubahan bodi ini, namun saya pikir desain ini tidak menimbulkan kesan mewah dibanding ponsel lain di kelas harga yang sama.
Bagaimanapun dengan berat 179 gram, perangkat ini sangat ringan dan nyaman digunakan dalam waktu lama. Peringkat IP ponsel ini juga sudah ditingkatkan yang awalnya 53 menjadi 64, membuatnya lebih kuat dan tahan terhadap air dan debu. F6 juga sudah menghadirkan sistem dual speaker yang disesuaikan oleh Dolby Atmos untuk menghadirkan pengalaman audio yang jelas. POCO juga sudah menghilangkan jack headphone 3,5mm yang ada di seri sebelumnya. Untuk keamanan, ponsel Android terbaru ini menawarkan pemindai sidik jari dalam layar yang cukup baik membuka kunci layar. Sedangkan di bagian I/O, perangkat ini memiliki port USB Tipe C dan IR Blaster.

Sementara itu, ukuran layar POCO F6 mungkin lebih kecil dari pendahulunya, yakni 6,67 inci dibandingkan 6,7inci. Walaupun lebih kecil, layar ini menawarkan tingkat kecerahan dan resolusi layar yang lebih tinggi. Perangkat ini juga dilengkapi dengan panel yang disebut CrystalRes Flow AMOLED yang memiliki resolusi 1.5K dan kecerahan puncak 2400nits. Peningkatan ini memastikan peningkatan kualitas gambar dan mudahnya dilihat di bawah sinar matahari langsung.
Layarnya memiliki pelindung Corning Gorilla Glass Victus (umum ditemukan di layar ponsel kelas atas) dan sudah mendukung Dolby Vision serta HDR10+ untuk meningkatkan pengalaman menonton sesuai konten. Selain itu, ponsel ini memiliki screen to body ratio 94 persen, dengan bezel setipis silet di semua sisi, dan juga dilengkapi teknologi wet touch yang mencegah sentuhan yang tidak disengaja yang disebabkan oleh keringat saat bermain game atau karena paparan air. Layar ini menawarkan kecepatan refresh 120Hz, yang bekerja dengan baik di seluruh UI dan aplikasi yang didukung 68 miliar warna dan kerapatan piksel 446 ppi. Secara menyeluruh, peningkatan layar ini merupakan peningkatan yang berulang dari tahun lalu.
Kamera

Pengaturan kamera POCO F6 terbilang cukup baik mulai dari sensor utama 50MP SonyIMX882 OIS dan sensor ultrawide 8MP dengan bidang pandang 119 derajat dengan kualitas gambar yang sayangnya tidak sama dengan kamera utama. Selain itu, dalam hasil foto ultrawide di bagian tepi masih ada lengkungan dan detailnya juga tampak mengecewakan. Namun demikian, harus diakui kalibrasi warnanya konsisten sama dengan hasil kamera utama. Kamera dalam ponsel ini tampak lebih menonjolkan nuansa dingin untuk menambahkan kesan kontras pada hasil foto.


Performa dan Software
Performa selalu menjadi aspek utama dalam smartphone seri F, tidak terkecuali dalam POCO F6. Ponsel ini bahkan menjadi smartphone pertama di india yang menggunakan chipset Snapdragon 8s Gen 3 terbaru buatan Qualcomm, yang bertujuan untuk membuat fitur AI pada perangkat lebih mudah diakses oleh pengguna. Chipset ini disebutkan mampu memberikan fitur yang paling penting dalam seri Snapdragon 8, termasuk kemampuan AI pada perangkat, always-sensing ISP, Hyper realistic mobile gaming, peningkatan konektivitas hingga high-definition sound.
Konon, POCO F6 tampaknya tidak menawarkan fitur AI apa pun meski menggunakan chipset ini. Perangkat ini tampak lebih fokus pada performa mesin, tampak dari skor AnTuTu yang mencetak lebih dari 1.500.000. Meski ini kurang dari skor IQOO Neo 9 Pro, yang dilengkapi Snapdragon 8 Gen 2, POCO F6 tetap menjadi pemimpin di kelasnya. Selain itu, POCO F6 juga berhasil mencapai skor mengesankan 1930 dan 5017 pada tes single-core dan multi-core di Geekbench. Namun, perlu dicatat bahwa perangkat ini mengalami perlambatan kinerja yang signifikan selama uji coba CPU Throttle, ponsel beroperasi hanya pada 56 persen dari kinerja puncak dibawah beban yang intens.
Perlambatan tidak terlihat selama penggunaan kami. Nyatanya, ponsel bisa menangani semua tugas yang dilemparkan dengan baik, termasuk beberapa multitasking berat dan game yang menuntut grafis seperti BGMI, Call Of Duty, dan Real Racing 3. POCO F6 memiliki teknologi pendingin bernama Iceloop Cooling Technology yang ditemani LiquidCool Technology 4.0. Teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi suhu selama bermain game dan melaksanakan tugas berat. Ponsel memanas sekitar 15 derajat setelah memainkan game biasa kami seperti BGMI, Call of Duty dan Real Racing 3 dengan pengaturan sedang, masing-masing selama 30 menit. Tentu saja pengalaman bermain game cukup menyenangkan tanpa lag atau frame drop sama sekali. Ponsel ini juga dilengkapi fitur Wild Boost Optimization 3.0 untuk memastikan gameplay yang lancar.

POCO F6 tersedia dalam dua konfigurasi RAM dan memori penyimpanan yakni 8GB + 256GB dan 12GB +512GB. Meskipun penyimpanannya tidak dapat diperluas oleh pengguna, standar memori UFS 4.0 yang modern memberikan kecepatan transfer yang cepat. Untuk jenis RAM menggunakan standar LPDDR5X.
Adapun software dalam POCO F6 menggunakan HyperOS yang berdasar atas Android 14. Perangkat ini juga sudah didukung oleh tiga tahun pembaruan sistem utama dan empat tahun pembaruan keamanan. Pengalaman sistem operasi ini bisa dibilang sama dengan POCO X6 Pro. Saat ini tidak ada fitur eksklusif yang ada pada POCO F6 kecuali fitur AI air gesture. Semoga saat pembaruan sistem mendatang akan ada fitur AI baru. Fitur AI yang ada ini memungkinkan pengguna untuk menavigasi melalui aplikasi yang kompatibel menggunakan gerakan tangan yang dikenali oleh kamera depan, fitur ini mirip dengan fitur yang ada pada smartphone Realme.
Perangkat lunak yang dihadirkan ini intuitif dan mudah digunakan, bagaimanapun juga ada beberapa aplikasi pihak ketiga yang sudah diinstal sebelumnya, yang mungkin harus Anda cek. Jika Anda menghitung setidaknya ada 16 aplikasi bawaan – yang sebagian besar terpasang di smartphone dalam kelas apa pun. Sisi positifnya, aplikasi bawaan tersebut merupakan aplikasi yang cukup populer dan memiliki jutaan pengguna, seperti Netflix, Spotify, Facebook, Amazon, Snapchat dan banyak lagi.
Baterai dan pengisian

Bila sebagian pesaing menggunakan baterai dengan kapasitas lebih besar, POCO F6 justru mempertahankan kapasitas baterai yang sama seperti generasi sebelumnya. Perangkat ini menggunakan baterai 5000 mAh yang mencetak waktu 11 jam 42 menit pada tes baterai PCMark dengan kecerahan layar 80 persen. Ini lebih rendah dari sebagian besar pesaing beratnya, dimana Realme GT 6T memakai baterai 5500 mA. Dalam tes pemutaran video Youtube selama 30 menit, perangkat POCO ini menghabiskan 4 persen dari daya baterai.
Perangkat ini tertinggal dalam konsumsi baterai selama pengujian game, dengan daya baterai yang turun hingga 24 persen, setelah kami memainkan game BGMI, Call of Duty dan Real Racing 3, masing-masing selama 30 menit. Meskipun demikian, perangkat ini dapat dengan mudah bertahan hingga satu hari penuh. Terdapat juga pengisi daya 90W dalam kotak penjualannya, yang dapat mengisi ulang baterai dengan cepat. Pengisi daya ini bisa mengisi daya dari 20 hingga 100 persen dalam waktu sekitar 30 menit. Selain itu, ada opsi untuk mengaktifkan kecepatan pengisian daya yang lebih cepat dengan mode Boost Charging yang ada di menu pengaturan.
Keputusan akhir
Meski POCO F6 bersaing dengan beberapa smartphone, kenyataanya Realme GT 6T tetap menjadi pesaing terdekatnya. Smartphone Realme ini dipasarkan di indonesia dengan harga mulai 5,7 juta rupiah dan memiliki keunggulan panel LTPO yang mendukung kecerahan hingga 6000 nits. Sebaliknya, F6 hanya menggunakan layar standar dengan kecepatan refresh adaptif dan kecerahan layar 2400nits. Selain itu, POCO F6 menawarkan kapasitas baterai yang lebih kecil daripada pesaingnya. Kapasitas pengisian juga tetap lebih rendah, tetapi POCO F6 berhasil membukukan waktu yang sama untuk mencapai pengisian penuh dari 20 persin seperti GT 6T, ini terjadi karena baterainya lebih kecil.
Apa yang menarik dari POCO F6 tentu kinerja, kamera dan harga yang bersaing. SoC Snapdragon 8s Gen 3 tampaknya lebih bertenaga daripada SoC Snapdragon 7+ Gen 3. Perangkat ini juga mampu memotret gambar yang lebih baik daripada Realme dalam berbagai kondisi pencahayaan. Poco F6 tersedia mulai harga 5,7 juta. Terlepas dari hal-hal kecil seperti aplikasi bawaan dan daya tahan baterai yang agak pendek, POCO F6 memberikan paket yang menarik bagi pengguna yang butuh ponsel andal dan kuat.
Editor’s rating: 8 / 10
Alasan untuk membeli:
- Perangkat ini bekerja dengan mulus untuk semua tugas yang dibebankan
- Layar menawarkan kualitas tampilan yang sangat baik dan halus
- Kameranya bagus dibandingkan pesaingnya
Alasan tidak membeli:
- Desainnya tidak memiliki nuansa mewah dibandingkan ponsel dengan harga yang sama
- Banyak aplikasi bawaan
blibli | Rp. 3.799.000 | Pergi Ke Toko |
Tokopedia | Rp. 4.489.000 | Pergi Ke Toko |
Shopee | Rp. 4.490.000 | Pergi Ke Toko |
