
Redmi yang merupakan sub-brand dari Xiaomi belakangan ini mengumumkan akan mengganti logo dengan yang baru. Sebelumnya, Redmi hanya tampil dalam bentuk tulisan biasa, acap kali disandingkan dengan logo “Mi” berlatarbelakang oranye yang ikonik. Sekarang, logo Redmi berubah menjadi huruf kapital semua (“REDMI”) serta memiliki aksen visual yang tampak tegas dan berani.
Selain mengganti logo, Redmi juga mengalami perubahan strategi dengan cara meluncurkan seri baru untuk menggantikan seri yang lama. Adapun logo Redmi yang baru menjadi sebuah awal pergeseran segmen harga, dari yang semula lekat dengan identitas “entry-level” menuju kelas yang lebih premium.
Table of Contents
Makna logo baru REDMI, lebih dari sekadar pembaruan desain
Tidak hanya bertransformasi secara tampilan luar, pergantian logo Redmi juga bisa dianggap sebagai penanda babak baru bagi Redmi. Menurut Lu Weibing selaku Presiden Xiaomi, pergantian logo ini mengawali perubahan strategi Redmi agar dapat menjangkau lebih jauh serta menetapkan tujuan yang lebih ambisius.
Xiaomi selaku induk brand telah sukses di pasar smartphone kelas premium, serta sudah membuka jalan bagi Redmi untuk dapat berkembang lebih jauh. Dengan logo Redmi yang lebih menyala, ini bagaikan penanda simbolik bahwa Redmi berada di posisi lebih kuat dalam menghadapi tantangan baru sambil tetap mempertahanan identitas value for money.
Seri “Turbo” bakal meluncur, menggantikan seri “K”
Sebagai salah satu bagian dari transformasi strategi tersebut, Redmi pun mengumumkan peluncuran seri “Turbo” yang bakal menggantikan seri “K”. Redmi K80 yang akan datang membawakan peningkatan paling drastis dalam sejarah “K” series. Seri ini memang sengaja dirancang untuk menyaingi HP flagship papan atas.
Adapun Redmi K series sendiri belum pernah tersedia untuk pasar Indonesia. Biasanya, HP Redmi K yang meluncur di China akan mengalami rebranding menjadi HP Poco sebelum rilis di Tanah Air, contohnya seperti Redmi K70E menjadi Poco X6 Pro atau Poco K70 menjadi Poco F6 Pro.
Redmi K80 dan K80 Pro disiapkan untuk hadir pada akhir bulan November ini di China. Tidak hanya itu, Redmi Turbo 4 juga tengah direncanakan untuk rilis di bulan Desember 2024.
Redmi K80 dan K80 Pro diduga akan menjadi basis bagi Poco F7 Pro dan Ultra di pasar global, sementara Redmi Turbo 4 akan melakukan rebranding menjadi Poco F7. Dihimpun 91mobiles Indonesia dari GSM Arena, posisi Redmi Turbo berada di tengah antara seri Redmi K dan Redmi Note.
Kabar dari GizChina mengatakan bahwa seri K dan Turbo tetap akan berjalan beriringan, di mana seri K akan dirancang untuk fokus pada performa tinggi.
Wang Teng selaku General Manager Redmi menjelaskan alasan di balik pergantian seri K menjadi Turbo. Disebutkan bahwa model premium Xiaomi bakal menyongsong segmen harga yang lebih tinggi, sementara model K series akan menjadi flagship killer yang menawarkan kinerja tinggi dengan harga lebih ekonomis. Adapun model seri Pro akan menawarkan pengalaman flagship yang lebih lengkap.
Komitmen terhadap harga dan kualitas
Pergantian logo Redmi akan membawa sub-series tersebut ke arah yang berbeda. Walau demikian, Redmi tetap memegang prinsip value for money yang mengedepankan rasio price to performance: kencang, namun dengan harga yang bersahabat.
Dengan strategi baru, Redmi berharap dapat memperkuat posisinya di pasar smartphone global sekaligus bersaing dengan merk-merk besar lain dalam hal inovasi.