Ringkasan Tinjauan
Peringkat Pakar
Seri ROG Phone 8 Pro dari ASUS dibuat bertujuan untuk mendapatkan audiens gamer baru yang ditargetkan oleh ponsel ROG sebelumnya. Pada intinya, ini masih merupakan smartphone gaming dengan beberapa fitur unik yang tidak Anda lihat pada pesaing di segmen harga mana pun. Namun, asus ROG Phone 8 Pro terbaru menampilkan desain yang lebih ramping dan minimal. Ada juga fokus baru pada kamera untuk daya tarik yang lebih luas.
Di balik bodi ponsel, terdapat SoC Snapdragon 8 Gen 3 andalan Qualcomm dengan standar memori LPPDR5X dan UFS 4.0. ROG Phone 8 Pro juga mendapatkan varian dengan RAM hingga 24GB, yang benar-benar luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya pada smartphone. Jadi, Apakah ini merupakan smartphone yang paling kuat di pasar Indonesia?
Table of Contents
Kesimpulan awal
Asus ROG 8 Pro, dengan kamera dan desain yang telah diperbarui, jelas memiliki keunggulan dan dapat dipertimbangkan bahkan oleh pengguna non-gamer jika kinerja adalah prioritas yang dicari. Namun, pada intinya, ini masih merupakan perangkat game, dan paling cocok untuk gamer kelas berat. AirTriggers bawaan dan aksesori eksternal benar-benar membuat seluruh pengalaman bermain game menjadi lebih berharga, mungkin tidak ada duanya. Kameranya cukup baik dan dapat menggunakan sejumah fitur peningkatan untuk mendapatkan detail dan terdapat juga opsi pengeditan asli.
Desain dan layar
Asus mengklaim bahwa seri ROG 8 Pro menampilkan perubahan “terbesar” dalam sejarahnya, dan memang benar. Beratnya 225 gram dan ketebalannya 8,9 mm, membuatnya sekitar 9 persen lebih ringan dan 15 persen lebih ramping dari Asus ROG Phone 7. Modul kamera belakang telah diperkecil dan diletakkan dengan rapi di sudut kanan atas. Bagian belakangnya menawarkan sentuhan akhir seperti satin dan kontur yang lebih sedikit dibandingkan dengan generasi sebelumnya, memberikan tampilan yang halus sehingga cocok untuk pengguna non-gamer. Varian hitam khususnya terlihat apik, tetapi ada juga opsi warna putih yang terlihat sama menariknya.
Daya tarik terbesar dari asus ROG Phone 8 Pro adalah lampu LED mini yang dapat disesuaikan di bagian belakang, yang meningkatkan fungsionalitas dan penampilan. Asus menyebutnya “AniMe Vision,” yang menggunakan 341 LED mini yang dapat diprogram yang disusun dalam kisi-kisi 11×31 pada penutup belakang ponsel. Perusahaan ini layak mendapat pujian karena memadukan lampu dengan mulus ke dalam panel belakang, memberikan sentuhan yang sangat halus (bahkan tampak terlalu rapi dan halus).
Lampu AniMe Vision dapat disesuaikan untuk notifikasi tertentu melalui aplikasi Armoury Crate asli. Selain itu, ini adalah fitur yang berguna untuk memeriksa waktu dan notifikasi saat ponsel dalam keadaan layar menghadap ke bawah. Ada juga varian ROG 8 Pro yang menampilkan pencahayaan RGB Aura pada logo ASUS di bagian belakang, mempertahankan estetika gaming klasik yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna laptop ROG.
Beberapa hal lain tetap sama pada smartphone ASUS ROG baru ini. Misalnya, ponsel masih menghadirkan dua port USB-C untuk memungkinkan pengguna mengisi daya secara bersamaan dan mencolokkan aksesori eksternal seperti AeroActive Cooler. Terdapat AirTriggers bawaan di sisi kanan yang mengandalkan sensor sentuh khusus dan motor haptic untuk pengalaman bermain game seperti konsol. Ini juga merupakan perangkat langka di segmen ini yang menawarkan jack audio 3.5mm. Anda akan menemukan opsi audio yang sama pada aksesori Asus AeroActive Cooler (disertakan dalam kemasan, tetapi hanya varian Pro).
Secara keseluruhan, asus ROG Phone 8 Pro memiliki desain yang cermat untuk menarik para gamer moderat sambil tetap mempertimbangkan penggemar kelas berat. Namun, dengan berat 225 gram, ini bukanlah ponsel yang ringan. Distribusi bobot seharusnya dapat ditingkatkan untuk ergonomi yang lebih baik. Mungkin kita akan melihat perbaikan pada seri ROG berikutnya. Sebagai gantinya, ponsel ini memiliki sertifikasi IP68 untuk perlindungan terhadap debu dan percikan air, yang harus dimiliki oleh perangkat dalam kisaran harga ini.
Beralih ke layar, Asus ROG 8 Pro memiliki salah satu spesifikasi layar paling mewah di smartphone mana pun. Perangkat ini menawarkan layar AMOLED setinggi 6,78 inci dengan Full HD+ (2.400 x 1.080 piksel), kecepatan refresh hingga 165Hz, dan kecepatan touch sampling 720Hz. Pengalaman menontonnya jernih dan imersif karena layarnya memiliki bezel yang sangat tipis dengan rasio display-to-body ratio sebesar 94 persen. Layar ini juga menawarkan pengguliran paling mulus yang pernah saya alami di smartphone. Untuk daya tahan tambahan, ada Gorilla Glass Victus 2, yang dapat memberikan perlindungan ekstra, terutama saat ponsel terjatuh secara tidak sengaja. Namun, pelindung layar ini masih rentan terhadap goresan, yang saya alami selama ulasan saya.
Sedikit catatan khusus, meskipun asus ROG Phone 8 Pro menawarkan kecerahan yang cukup bahkan di bawah sinar matahari yang terik, layarnya tidak menawarkan tingkat redup yang diinginkan dalam cahaya redup. Memang sudah ada opsi “ekstra redup”, tetapi itu tidak membantu secara substansial.
Performa dan gaming
Seperti yang telah disebutkan, ASUS ROG Phone 8 Pro mendapatkan tenaga dari SoC Snapdragon 8 Gen 3 dari Qualcomm. Unit yang saya ulas menawarkan RAM 24GB dan penyimpanan USF 4.0 sebesar 1TB. Spesifikasi ini mungkin tampak berlebihan, baik dari segi harga maupun memori. Kalau demikian, Anda dapat mempertimbangkan varian dasar dengan harga Rp 20 juta, yang menawarkan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB. Yang terakhir ini akan mencukupi bahkan untuk gamer yang paling kelas berat sekalipun.
Berdasarkan angka, asus ROG Phone 8 Pro dengan nyaman mengungguli semua pesaing di Geekbench dan AnTuTu. Bahkan dalam benchmark memori khusus melalui CPDT, ROG Phone 8 Pro tetap unggul. Yang paling mendekati ROG Phone 8 Pro berdasarkan angka adalah iQOO 12, yang harganya setengah dari ROG. Namun, ponsel iQoo ini tidak dilengkapi fitur-fitur gaming utama, termasuk AirTriggers dan dukungan aksesori khusus.
Tidak perlu diragukan lagi, ROG Phone 8 Pro sangat baik dalam pengujian game kami. Saya menguji dengan memainkan judul-judul yang game berat, termasuk Real Racing 3, BGMI (PUBG Mobile versi India), Call of Duty, dan Genshin Impact. ROG Phone 8 tidak hanya unggul dalam hal grafis dan frame rate yang konsisten, tetapi AirTriggers membawa pengalaman bermain game ke level yang lebih tinggi. Selama pengujian saya (BGMI), sensor bekerja dengan lancar, dan umpan balik haptic-nya terasa kuat.
Saya berharap AirTriggers memiliki lebih banyak fungsi yang mirip dengan tombol Action pada iPhone 15 Pro, namun tombol khusus ROG ini benar-benar menyenangkan untuk digunakan bermain game. Aplikasi Armoury Crate menawarkan beberapa opsi untuk menyesuaikan mode (Mode X untuk pengalaman terbaik), getaran, dan area tampilan. Tombol ini juga dapat diakses dengan mengusap ke dalam secara diagonal dari sisi kanan selama bermain game.
Memasang AeroActive Cooler juga secara signifikan membantu kinerja, meskipun ini bukan aksesori yang paling ergonomis. Bahkan setelah memainkan BGMI dengan grafis smooth dan pada 90fps selama hampir 20 menit, dan mode X diaktifkan, AeroActive Cooler mempertahankan suhu ponsel pada 33 derajat Celcius. Harap diingat, ini terjadi ketika sebagian besar wilayah Delhi mencapai suhu 45 derajat dan AC tidak terlalu efektif. Aksesori ini memiliki tombol fisik jika menggunakan AirTriggers menjadi melelahkan. Walaupun demikian untuk masalah kenyamanan, saya lebih memilih tetap menggunakan AirTriggers.
Di luar game, tidak banyak yang bisa dikritik tentang kinerja asus ROG Phone 8 Pro. Ponsel ini menawarkan sistem Android yang bersih, dan Anda dapat mengharapkan pengalaman bebas lag. Namun, ponsel ini memiliki fitur AI asli dan gen-AI yang terbatas untuk produktivitas. Ada fitur AI yang digunakan untuk bermain game (AI Grabber untuk mengekstrak teks langsung dari game) dan AI untuk meningkatkan fotografi. Namun, fitur AI asli untuk menghapus objek dari foto atau transkripsi langsung masih belum ada. Padahal jika ada AI ini, fitur ini yang akan menarik bagi banyak pengguna yang berfokus pada produktivitas.
Kamera
Asus ROG Phone 8 Pro memiliki fokus khusus pada kamera, yang tidak menjadi prioritas utama dari ROG Phone seri-seri sebelumnya. Sistem kamera belakang memiliki kamera berkemampuan OIS 50MP, kamera telefoto 32MP dengan OIS dan zoom optik 3X, dan kamera ultra-wide 13MP. Untuk bagian depan memiliki kamera 32MP.
Tidak diragukan lagi, kamera belakang mengalami peningkatan spesifikasi dan performa. Sebagian besar foto dengan asus ROG Phone 8 Pro menampilkan warna-warna alami dan white balance yang netral. Ponsel ini mengelola bayangan dan kontras dengan cukup sempurna, membuat foto terlihat sangat dramatis dan siap untuk media sosial. Saya juga senang melihat konsistensi warna pada foto yang diambil dengan kamera wide, ultra-wide, depan, dan telefoto.
Jika Anda mencermati hasil fotonya, Anda juga akan melihat bahwa ROG Phone 8 Pro cenderung meminimalkan noise. Namun, terkadang detailnya terlihat lembut dan bahkan fitur wajah dalam mode portrait sulit dikenali. Sejujurnya, hasil fotonya terlihat bagus, tetapi kurang detail.
Saya melihat performa yang serupa dalam pemotretan kondisi cahaya redup. ROG Phone 8 Pro menyeimbangkan cahaya dan warna dengan baik dalam kondisi redup, dan meminimalkan noise. Akibatnya, detail bisa terganggu saat Anda melakukan zoom in.
Performa videonya cukup baik. ROG 8 Pro menawarkan stabilitas yang baik selama perekaman full-HD, meskipun mungkin akan terganggu dalam mode 4K. Sayangnya kamera depan hanya mendukung perekaman 1080p pada 30fps. Seharusnya asus dapat mempertimbangkan untuk menambahkan perekaman setidaknya pada 60fps agar bisa bersaing dan diterima pengguna yang fokus pada pembuatan konten video.
Baterai
Salah satu alasan mengapa ROG Phone 8 Pro menjadi lebih ramping dan lebih ringan tahun ini adalah karena unit baterai yang relatif lebih kecil. Perangkat ini membawa baterai 5.500 mAh, bukan baterai 6.000 mAh. Perlu diingat, baterai 5.500 mAh adalah ukuran yang sangat normal untuk smartphone saat ini.
Dalam pengujian baterai PCMark, ROG Phone 8 Pro dapat bertahan selama hampir 10 jam (mode penerbangan diaktifkan dan kecerahan serta audio 50 persen), yang merupakan skor yang layak. Namun, dalam kehidupan nyata, ponsel ini dapat digunakan seharian penuh dengan pengaturan tertinggi yang diaktifkan, termasuk lampu AniMe Vision yang menyala. Dengan penggunaan yang moderat, Anda dapat dengan mudah memperpanjang daya baterai.
Dengan pengisi daya 30W yang disertakan dalam kemasan, ROG Phone 8 Pro membutuhkan waktu hampir 50 menit untuk mengisi daya hingga penuh dari 20 persen. Tidak lupa ponsel ini mendapat dukungan pengisian daya 65W.
Kesimpulan akhir
ASUS ROG Phone 8 Pro, dengan estetika dan kamera yang telah diubah, dapat dianggap sebagai smartphone “massal”, meskipun masih cocok untuk para gamer. Ini juga bisa menjadi smartphone yang ideal jika Anda ingin menikmati kinerja yang tak tertandingi, berkat SoC Snapdragon 8 Gen 3 yang di-overclock dan standar memori RAM 24 GB terbaru.
Namun, ROG Phone 8 Pro belum dibekali fitur Gen AI asli, dan untuk itu, seri Google Pixel 8 Pro atau Samsung Galaxy S24 mungkin lebih baik. Jika dana Anda terbatas dan Anda masih menginginkan perangkat yang berpusat pada game dengan jumlah fokus yang layak pada kamera, iQoo 12 tidak akan mengecewakan.
Tetapi jika performa dan desain penting bagi Anda dan Anda ingin menikmati pengalaman menggulir yang paling mulus, mungkin yang terbaik dari yang terbaik dalam hal kinerja, ASUS ROG Phone 8 Pro berdiri tegak di atas para pesaingnya.
Rating editor: 8 / 10
Alasan membeli
- ROG Phone 8 Pro pro menawarkan kinerja yang tajam dan UI Android yang bersih.
- Perangkat memiliki fitur-fitur gaming yang berguna, seperti AirTriggers dan AeroActive Cooler. Ditambah lagi, banyak pilihan di Armoury Crate.
- Lampu AniMe Vision di bagian belakang memberikan tampilan yang unik. Lampu latar juga bisa menjadi tempat pemberitahuan cepat yang berguna.
- ASUS ROG Phone 8 Pro menawarkan daya baterai yang solid.
Alasan tidak membeli:
- ROG Phone 8 Pro tetap besar untuk dibawa. Panel belakangnya juga terasa licin.
- Kamera ini paling layak untuk ponsel gaming. Gambar bisa jadi kurang detail setelah diperbesar.
