
Resmi diluncurkan pekan ini, Galaxy S25 Edge adalah ponsel flagship terbaru dari Samsung yang memiliki bodi sangat ramping. Sang pabrikan memposisikan Galaxy S25 Edge di antara Galaxy S25 Plus dan Galaxy S25 Ultra di lini HP kelas atasnya, tapi hal tersebut boleh jadi tak akan berlangsung lama.
Sebab, menurut sumber yang keterangannya dihimpun oleh media Korea Selatan, The Elec, Samsung berencana menggantikan Galaxy S26 Plus dengan Galaxy S26 Edge di jajaran ponsel Galaxy S26 Series yang akan datang. Apabila benar, maka jumlah modelnya bakal berkurang menjadi tiga lagi, dari empat model di Galaxy S25 Series (Galaxy S25, S25 Plus, S25 Edge, dan S25 Ultra).
Model Galaxy S Plus selama ini ditawarkan sebagai versi yang lebih besar dari Galaxy S reguler, dengan spesifikasi identik kecuali di bagian diagonal layar dan kapasitas baterai. Penjualannya konon tak setinggi dua saudaranya.
Berdasarkan sumber The Elect, Samsung menargetkan pengiriman 27,7 juta unit Galaxy S25 Series tahun ini. Sebanyak 17,4 juta unit di antaranya ditargetkan datang dari Galaxy S25 Ultra, disusul model reguler sebesar 13,6 juta unit. Sementara, target Galaxy S25 Plus paling rendah di angka 6,7 juta unit.
Dibandingkan Galaxy S25 Plus, Galaxy S25 Edge menawarkan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah ditemukan, seperti bodi sangat ramping dengan ketebalan hanya 5,8 mm dan bobot 163 gram. Kamera utamanya juga sama dengan milik model teratas Galaxy S25 Ultra.
Meskipun demikian, ada sejumlah kompromi juga di Galaxy S25 Edge, utamanya dalam aspek kapasitas baterai yang hanya sebesar 3.900 mAh atau lebih sedikit 1.000 mAh (20 persen) dibanding Galaxy S25 Plus yang layarnya sama. Galaxy S25 Edge pun tidak dibekali kamera telephoto seperti tiga ponsel lainnya di lini Galaxy S25 Series.
Samsung kabarnya akan melihat kinerja penjualan Galaxy S25 Edge terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan untuk mendapuknya sebagai pengganti Galaxy S25 Plus.
Selain Samsung, Apple disinyalir juga sedang mempertimbangkan langkah serupa, yakni merilis iPhone 17 versi tipis (slim) untuk menggantikan iPhone 17 Plus. Alasannya pun sama, yakni penjualan versi Plus selalu lebih rendah dibandingkan model-model iPhone lainnya.