Google Assistant merupakan perangkat lunak yang menyediakan layanan asisten virtual berbasiskan percakapan dua arah. Semula hadir di perangkat Pixel pada tahun 2016, kemudian merambah ke ponsel-ponsel Android lain mulai pada tahun 2017.
Kini, beredar kabar bahwa Google Assistant akan “dipensiunkan”, diganti dengan Gemini yang merupakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Adapun pergantian ini didorong oleh tren industri yang kerap mengedepankan teknologi AI generatif. Dengan bantuan AI, pengalaman menggunakan asisten virtual bisa lebih terasa fleksibel dan natural.
Perubahan apa saja yang akan terjadi?
- Dikutip dari GizmoChina, layanan Google Assistant akan dihilangkan pada sebagian besar ponsel Android dalam beberapa bulan ke depan.
- Pada akhir tahun ini, sejumlah perangkat lain seperti tablet, mobil, wearable, dan perangkat smart home (TV dan speaker) tidak akan lagi memakai Google Assistant, melainkan beralih ke Gemini.
- Adapun Gemini sendiri telah mendapatkan respons positif dari banyak penggunanya. Sebab, fitur-fiturnya dinilai lebih baik ketimbang Google Assistant, termasuk pemutaran lagu, pengaturan timer, serta kontrol layar terkunci.
- Gemini sudah mendukung lebih dari 40 bahasa di lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia.
- Layanan ini juga menyediakan fitur berbasis AI bernama Gemini Live untuk menunjang percakapan interaktif multimodal. Dengan kata lain, Gemini dapat memahami dan merespons teks, suara, gambar, dan video dalam satu interaksi.
- Gemini juga sudah dibekali Deep Research, yakni dapat menyaring berbagai sumber untuk memberikan jawaban yang lengkap, relevan, dan akurat.
Layanan Gemini dirancang untuk melampaui fungsi Google Assistant lantaran mendukung fitur-fitur yang lebih canggih. Dengan teknologi AI generatif, pengguna akan merasakan pengalaman yang lebih produktif di berbagai perangkat.
Hingga transisi ini selesai dilakukan, Google Assistant dilaporkan akan tetap beroperasi pada perangkat yang masih didukung.
