Vivo X100 review: Ponsel Terbaik Tahun 2023 tanpa Tambahan Nama Pro

Ringkasan Tinjauan

Peringkat Pakar
8.0/10

Desain
 
8.0
/10
Layar
 
8.5
/10
Sistem operasi
 
7.5
/10
Kamera
 
8.4
/10
Kinerja
 
8.0
/10
Baterai
 
8.0
/10

Pros

  • Desain menarik
  • Layar yang memukau
  • Kamera luar biasa
  • Performa cepat dan mulus

Cons

  • Banyak aplikasi Pra-instal
  • Performa mesin mengecewakan

Vivo X100 Pro menerima banyak pujian dalam ulasan kami, dan memang pantas demikian karena spesifikasinya yang mengagumkan. Sekarang, saatnya untuk melihat lebih dekat pada adiknya, Vivo X100 yang dipasarkan di harga 11 jutaan, ponsel ini lebih murah dari versi Pro, meskipun memiliki spesifikasi yang serupa. Dalam review singkat Vivo X100 ini, kami ingin memberitahu Anda mengapa smartphone ini layak untuk dimiliki. Dan kedua, untuk memberitahu Anda apakah ponsel ini jadi pilihan tepat bagi yang mencari ponsel kelas premium, serta terfokus di sektor kamera dengan harga di bawah 12 juta.

Simpulan awal

Vivo X100 menghadirkan semua janji yang dibutuhkan sebuah ponsel saat ini. Kameranya luar biasa, performa mesinnya mulus dan daya tahan baterai yang sangat baik, dilengkapi pengisian cepat yang mengesankan. Selain itu, layar ponsel menawarkan pengalaman menonton yang sempurna. Meskipun ponsel ini sedikit licin, desainnya menarik dan memberikan kenyamanan yang baik di tangan.

Desain dan layar

Before image
Vivo X100
After image
Vivo X100 Pro

Desain Vivo X100 hanya  dapat dibedakan dengan X100 Pro dengan hadirnya varian warna Sunset Orange di seri X100 Pro. Selain itu adanya cincin logam di sekitar modul kamera smartphone jadi pembeda. Pada X100 Pro, cincin logam berbentuk bulan sabit diposisikan di bagian bawah modul, sedangkan pada Vivo X100, cincin bulan sabit diposisikan dengan anggun di sisi kanan. Saya menerima varian warna Startrail Blue dari X100 untuk ditinjau. Perangkat ini juga hadir dalam warna Asteroid Black seperti X100 Pro, seperti terlihat pada gambar di atas. Saya lebih mengagumi Asteroid Black, tetapi jika Anda menyukai warna-warna mengkilap, Startrail Blue akan cocok untuk Anda.

Vivo X100 memiliki bodi belakang kaca dengan lapisan matte dan pola berbentuk busur yang mengkilap, memberikan tampilan yang estetis sekaligus mencegah sidik jari dan noda tertempel. Ponsel ini juga memiliki beberapa tanda, dimulai dengan branding Zeiss pada modul kamera dan nama Vivo terukir di bagian bawah. Meskipun tanda-tanda menyatu dengan desain, tapi tanda ini tampak berlebihan.

Konon, perangkat ini menghadirkan desain yang kokoh dengan tepi bodi melengkung, yang bisa sedikit licin bagi orang dengan tangan yang berkeringat. Namun, masalah ini dapat diselesaikan dengan casing transparan yang diberikan dalam paket smartphone. Penempatan tombol di ponsel berada di bodi sebelah kanan dan mudah dijangkau. Pemindai sidik jari ada di bawah layar. Saya merasa sensor ini harus mendapat posisi yang lebih baik, karena posisi ini bukanlah tempat ibu jari biasanya berada kala memegang ponsel. Namun, demikian, pemindai cukup mulus dalam hal membuka kunci perangkat.

Vivo X100 menampilkan layar FHD+ AMOLED berukuran 6,78 inci dengan kecerahan puncak 3000nits, gamut warna DCI-P3 100 persen, dan kecepatan refresh 120Hz. Karena ini adalah layar LTPO, kecepatan refresh dapat disesuaikan secara dinamis dengan apa yang ada di layar, sehingga menghemat baterai. Layar ini memastikan pengalaman menonton yang sempurna baik Anda berada di dalam maupun luar ruangan. Warnanya terlihat kuat dan cerah, dengan warna hitam pekat dan rentang dinamis yang sangat baik. Pengalaman menonton yang imersif semakin ditingkatkan oleh Output speaker stereo dan tepian layar melengkung yang elegan.

Kamera

Sekarang, beralih ke aspek utama ponsel – kamera. Vivo X100 dikirimkan dengan pengaturan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50MP, kamera ultrawide 50MP, dan kamera 3x telephoto periskop 64MP. Berbeda dengan varian Pro, Vivo X100 tidak memiliki floating telephoto lens, yang membantu memberikan stabilisasi yang unggul. Akibatnya perangkat ini tidak dapat menangkap gambar yang tajam pada tingkat zoom di luar zoom 10x. Meskipun ada pergeseran warna ketika viewfinder beralih ke lensa telephoto, tingkat detailnya tetap baik setidaknya di area yang cukup terang dengan zoom 3x dan 5x. Konon, rentang dinamisnya tetap bisa lebih baik. Tetapi, detail yang lebih halus di sekitar area bayangan terlihat mengecewakan.

Sedangkan untuk kamera ultrawide 50MP, kamera ini bisa menangkap gambar yang menyenangkan di berbagai kondisi pencahayaan. Memang ada lengkungan yang nyata di sekitar tepi frame, tetapi hasil keseluruhannya tetap positif, dengan warna yang cerah dan pencahayaan yang baik menghadirkan detail, khususnya di bagian tengah. Kamera ini mendukung mode malam untuk meminimalkan noise yang datang dengan bidikan di kondisi cahaya redup. Sementara itu, kamera utama 50MP ini tidak diragukan lagi menjadi bintang di bagian ini. Kamera utama ini mampu menghasilkan gambar yang sangat tajam dan jelas, terlepas dari pencahayaan – baik itu cahaya redup atau siang hari. Rintang dinamis juga mengesankan, begitu pula warnanya – bahkan jika warna tersebut tampak sedikit terlalu jenuh.



Ponsel ini juga menghadirkan portrait dengan banyak focal lengths yang berbeda, yaitu 24mm (1x), 35mm (1.5x), 50mm (2.2x), 85mm (3.7x) dan 100mm (4.3x). Mereka bekerja dengan sangat baik pada subjek manusia dan hewan, dan dengan baik memisahkan latar depan dari latar belakang. Terlepas dari semua hal positif tersebut, perangkat ini harusnya bisa melakukan peningkatan dalam hal deteksi tepi. Vivo X100 bahkan menyediakan beberapa ZEISS Bokeh Styles, seperti Distagon, B-speed, Biotar, Planar, dan Sonnar, untuk efek bokeh yang berbeda, yang semuanya patut untuk dicoba.

Mode Super Macro Vivo X100 juga layak disebut disini. Ponsel berhasil mengambil beberapa gambar close-up yang tajam menggunakan lensa telephoto. Beralih ke kamera depan, perangkat ini mengandalkan kamera 32MP yang diposisikan dalam pengaturan punch-hole untuk selfie dan panggilan video. Kualitasnya terlihat lumayan dengan sedikit penghalusan pada kulit.

Performa dan software

Di sisi performa, Vivo X100 diperkuat dengan chipset terkuat Mediatek pada tahun 2023, yakni Mediatek Dimensity 9300. Chipset ini dipasangkan dengan chip V2 yang khusus dikembangkan untuk meningkatkan pemrosesan gambar dan hingga 16GB RAM LPDDR5X + penyimpanan 512GB UFS 4.0 di dalamnya. Beberapa hal kelas premium juga dipasang di ponsel ini, untuk memastikan kinerja yang stabil baik untuk multitasking atau bermain game.

Tidak ada aplikasi yang crash atau layar yang macet selama kami menggunakan perangkat ini, meskipun menjalankan beberapa aplikasi di latar belakang. Sementara untuk main game, ponsel ini menjalankan game BGMI dengan pengaturan grafis dan frame rate tertinggi dengan sangat baik, sayangnya ada sedikit peningkatan suhu. Bahkan, saya tidak melihat banyak perlambatan pada perangkat. Pada tes CPU Throttle, kinerja Vivo X100 sedikit berkurang. Konon, ponsel ini melampaui iQOO 12 yang ditenagai Snapdragon 8 Gen 3 di AnTuTu maupun Geekbench.

Dari segi software, Vivo X100 menjalankan FunTouchOS 14 di atas dasar sistem Android 14. Meski sederhana, pengalaman pengguna sama sekali tidak sama seperti di sistem Android stok. Pasalnya, ada sejumlah fitur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda seperti tema, gaya jam di layar kunci dan serangkaian widget keren. Selain itu, ada beberapa aplikasi pihak ketiga yang sudah diinstal sebelumnya namun dapat dihapus.

Baterai

Baterai pada Vivo X100 sedikit lebih kecil dari X100 Pro. Perangkat ini dilengkapi dengan baterai 5000mAh, bukan 5400mAh yang dibanggakan di model Pro. Smartphone ini juga tidak memiliki fitur pengisian nirkabel. Walaupun demikian, semua kekurangan itu sudah dikompensasi dengan pengisian cepat 120W yang luar biasa, melampaui 100W di seri Pro.  Pengisi daya yang sudah disediakan di kotak penjualan dapat mengisi secara efisien baterai dari 0 – 100 persen dalam waktu 25 menit saja.

Berbicara tentang daya baterai, saya merasa sangat puas. Dalam sehari, smartphone ini dapat digunakan melihat streaming, bermain game dan beberapa navigasi, dengan sekitar 30-35 persen baterai masih tersisa. Perangkat ini dapat Anda gunakan berkomunikasi tanpa harus repot mencari pengisi daya di siang hari. Saya mendapat sekitar tujuh jam waktu layar aktif. Adapun tes baterai PCMark, ponsel kembali mendapat skor 17 jam.

Kesimpulan

Apakah Vivo X100 bisa menjadi ponsel terbaik di tahun 2023 kendati tanpa label Pro di namanya? Hal ini tergantung pada bagaimana cara menilai sebuah smartphone. Jika Anda mencari smartphone Android terlengkap dengan performa serba bisa, maka Vivo X100 cukup menonjol, setidaknya untuk saat ini. Perangkat ini berhasil melewati iQOO 12 (review) yang memiliki kamera terbaik sebelumnya, menurut saya. Performa smartphone Vivo ini sebanding dengan rekannya, desainnya terlihat menarik, layar yang cantic dan baterai yang awet dibanding para pesaingnya.

Di bagian software, ponsel dilengkapi Bloatware, dan kamera selfie yang dianggap biasa saja. Kedua hal ini mungkin membuat Anda berpikir ulang untuk mencari ponsel lain. Tapi, jika Anda tidak terpengaruh terhadap dua aspek tersebut, Vivo X100 akan memberikan nilai yang cukup dibanding harganya, dimana ponsel dipasarkan di harga 11,9 juta rupiah untuk varian 12GB/256GB

Editor’s rating: 8 / 10

Alasan membeli

  • Desain Vivo X100 tampak estetik dengan desain bodi lapisan kaca matte.
  • Layarnya memberikan pengalaman menonton yang baik di dalam dan luar ruangan.
  • Perangkat ini mendapat kamera serbaguna yang membuat terkesan
  • Ponsel ini menawarkan kinerja yang mantap baik multitasking dan bermain game.

Alasan tidak membeli

  • Hasil foto kamera depan terasa kurang maksimal dengan penghalus kulit.
  • Ponsel datang dengan sejumlah aplikasi pihak ketiga.
Vivo X100 Harga
Rp. 9.988.000
Pergi Ke Toko
Rp. 11.499.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

No posts to display