Ringkasan Tinjauan
Peringkat Pakar
Xiaomi 14 ultra mungkin menjadi salah satu produk paling ambisius dari Xiaomi setelah sukses meluncurkan Mi 11 Ultra di india pada tahun 2021 silam. Tidak bisa dipungkiri, kita telah melihat apa yang telah ditawarkan merek ini di pasar ponsel premium dengan Xiaomi 13 Pro dan Xiaomi 14, tetapi untuk pasar ponsel ultra-premium, ini menjadi persaingan yang sama sekali berbeda.
Perusahaan ini mencoba mengandalkan sistem kamera, yang kali ini kembali bekerja sama dengan Leica, hal inilah yang membuat harga produk ini 17,5 juta rupiah. Lalu, dapatkan Xiaomi 14 Ultra membuktikan bahwa ini menjadi pesaing yang layak, teruatam di segmen yang ditempati produsen raksasa, termasuk Samsung Galaxy S24 Ultra, iPhone 15 Pro, dan banyak lagi?
Table of Contents
Kesimpulan
Apa yang sudah diterapkan pada Xiaomi 14 memang sangatlah baik, namun, Xiaomi 14 Ultra menawarkan sesuatu yang lebih baik. Hadirnya kerjasama dengan Leica, menjadikan Xiaomi 14 Ultra sebagai salah satu ponsel dengan sistem kamera paling serbaguna di pasar Android saat ini. Selain itu, perangkat ini juga unggul di sektor lain, seperti tampilan layar, daya tahan baterai dan performa. Untuk fitur lainnya sejauh ini masih belum terlihat, namun dengan dukungan kemampuan Snapdragon 8 Gen 3, ponsel ini dipastikan memiliki kemampuan yang berkembang dari seri sebelumnya.
Kamera
Mari kita bahas masalah yang paling penting di seri terbaru ini tanpa berbelit-belit. Xiaomi 14 Ultra memiliki kamera tambahan baru di bagain belakang, berbeda dengan Xiaomi 14 yang hanya memiliki tiga kamera saja di bagian belakang.

Sistem kamera belakangnya terdiri dari:
- Kamera 50MP dengan OIS dan stepless variable aperture (f/1.63 – f/4.0). Kamera utama ini menggunakan sensor 1 inci LYT-900.
- Kamera telephoto 50MP dengan OIS, 3.2x Optical zoom, dan lensa mengambang 75mm.
- Kamera tambahan, kamera telephoto 50MP dengan 5x Optical zoom, OIS, dan lensa bergaya periskop untuk 120x digital zoom.
- Kamera ultra-wide 50MP dengan kemampuan autofokus.
Tidak lupa, Xiaomi sudah berkerja sama dengan Leica, menawarkan sejumlah filter dan mode untuk membuat pengalaman kamera secara keseluruhan lebih menyenangkan. Anda bahkan dapat mengambil foto makro dengan kamera telephoto dan ultra-wide. Aplikasi kamera menawarkan suara rana Leica klasik lengkap dengan watermark. Smartphone ini juga memiliki mode UltraRAW untuk mengambil gambar dengan warna 16-bit. Selain itu, ada fitur yang didukung AI, termasuk fitur scene optimizer (pengoptimalan adegan) dan Magic Eraser (penghapus Ajaib).
Saya memiliki kesempatan untuk menguji kamera Xiaomi 14 Ultra di kota Singapura yang indah, dan sebagian besar, gambar yang diambil di siang hari memiliki tingkat ketajaman dan rentang dinamis yang luas biasa. Padahal, ponsel dapat menangkap warna alami melalui mode RAW, akan tetapi saya justru lebih sering beralih menggunakan mode Leica vibrant dan mode Authentic untuk mendapatkan hasil yang mirip kamera klasik.
Untuk lebih jelasnya, mode Autentic bertujuan untuk meniru warna dalam kehidupan nyata, meskipun kontras dan bayangan yang dihasilkan lebih tampil dramatis. Di sisi lain, mode vibrant, seperti namanya, menggabungkan warna yang lebih cerah dan hangat, sehingga dapat memunculkan kesan foto kenangan yang berharga. Meskipun demikina, foto tetap terlihat bagus dan tajam, tergantung pada sudut pandang Anda. Bahkan, jika Anda tidak menggunakan mode portrait, sensor dan struktur lensa 8P yang digunakan memungkinkan menghasilkan kedalaman bidang yang baik.
Saya pribadi sangat terkesan dengan kemampuan mode portrait Xiaomi 14 Ultra, bahkan kemampuan untuk mendeteksi warna kulit menjadi yang paling akurat yang pernah saya lihat di smartphone. Vivo X100 Pro sama mengesankannya untuk mengambil foto portrait, meskipun saya lebih suka Xiaomi 14 Ultra karena kemampuannya untuk menggabungkan fitur khas Leica yang klasik tidak mengorbankan detail pada hasil fotonya. Sistem lensa yang tersedia dalam mode portrait menawarkan berbagai panjang fokus, termasuk untuk documenter (35mm), bokeh (50mm), portrait (75mm) dan fokus lembut (90mm), yang semuanya layak untuk dicoba.
Lanjut ke sistem kamera lainnya, ada lensa telephoto kedua yang mampu mengambil gambar dengan zoom hingga 120x. Meskipun detail hasil fotonya menjadi sedikit sama saat zoom maksimal diaktifkan, namun hasil untuk 10x dan 30x cukup mengesankan. Saya menemukan 5x Optical Zoom juga sangat baik untuk memotret wajah dan memotret jarak jauh. Kemudian, kekuatan lain dari Xiaomi 14 Ultra adalah kemampuannya menjaga konsistensi warna, baik saat Anda menggunakan lensa ultra-wide untuk telephoto atau ultra-wide biasa. Detail kamera ultra-wide sangat bagus, meski tidak menjadi yang terbaik saat kondisi pemotretat terang dan redup.
Dalam kondisi cahaya redup, Xiaomi 14 Ultra mampu mempertahankan detail tanpa menambahkan terlalu banyak noise atau gangguan. Namun, sebagian besar foto yang saya hasilkan ternyata menggabungkan kontras dan bayangan. Foto-foto ini sangat cocok untuk postingan di media social, meskipun beberapa orang lebih suka foto dengan detail kontras dan bayangan yang akurat. Mode UltraRAW mungkin menawarkan pengaturan yang lebih lengkap, tetapi untuk pengguna biasa kemungkinan akan kesulitan dan tidak memahami dalam mengubah aperture atau shutter speed setiap hendak berfoto. Nah untuk urusan foto di kondisi kurang cahaya, iPhone 15 Pro Max menawarkan white balance dan kecerahan yang lebih baik, setidaknya selama saya mencoba ponsel iPhone itu.
Kamera depan 32MP juga bekerja lebih baik dibandingkan dengan apa yang saya amati di sebagian besar smartphone saat ini. Meskipun Anda mungkin menemukan fitur pencerah kulit yang aktif sesekali, namun ini tidak mengganggu hasil foto yang masih tampak bagus. Selain itu, kamera depan ini sudah menggunakan fitur Dynamic Framing (0.8x, 1x), mode portrait dengan kontrol kedalaman baru, dan banyak lagi. Tidak lupa, beberapa fitur AI, seperti penghapus objek dan pewarnaan otomatis, kian meningkatkan kualitas gambar baik di kamera depan dan kamera belakang.
Secara keseluruhan, memotret dengan Xiaomi 14 Ultra cukup menyenangkan, apalagi ada kamera telephoto tambahan, dan kerjasama dengan Leica. Hal-hal tersebut menambah manfaat yang luar biasa. Walaupun tetap bagi saya iPhone masih menjadi yang terbaik dalam hal perekaman video. Memang Anda tidak akan menemukan masalah warna atau detail saat merekam dengan Xiaomi 14 Ultra, tetapi saat memulai merekam video ada sedikit error. Isu perekaman video ini tempaknya berasal dari software dan semoga saja Xiaomi segera membenahi isu ini.
Terakhir, meskipun saya sudah menghabiskan berhari-hari dengan Xiaomi 14 Ultra, saya masih belum puas mendalami secara lengkap fitur yang ada di sisi kamera. Namun, ponsel ini memang istimewa karena smartphone ini terasa seperti sebuah kamera digital kelas atas yang lengkap, apalagi saat ditambah aksesoris khusus Fotografi dari Xiaomi. Sayangnya, saya belum bisa menguji aksesoris tersebut.
Desain dan layar
Dengan sejumlah tambahan fitur baru, termasuk fitur kamera, ternyata meningkatkan juga ukuran dan berat smartphone ini. Dibandingkan, Xiaomi 14 yang memiliki tebal 8,2 mm, Xiaomi 14 Ultra ternyata memiliki tebal 9,2mm dengan tonjolan kamera di area belakang. Demikian pula, beratnya naik dari 193 gram menjadi 219 gram. Dan dalam dunia teknologi, perbedaan milligram dan millimeter itu sangat berpengaruh.

Tidak diragukan bahwa Xiaomi 14 Ultra tampil dengan rasa premium di setiap sudut. Bagian bodi belakang menggabungkan lapisan kulit, yang menawarkan sentuhan lembut tetapi tetap kuat kala digenggam. Modul kamera yang bundar di belakang, meniru lensa besar kamera digital pada umumnya. Untuk rangka bodi sudah menggunakan logam meski bukan titanium, tetapi terasa kokoh.
Jika tampilan kamera tampak menarik, desain Xioami 14 yang mengkotak terasa pilihan yang pas. Kedua ponsel Xiaomi ini juga sudah lengkapi IP68 untuk perlindungan terhadap debu dan air – fitur ini cukup layak diberi acungan jempol.
Nama Ultra tidak hanya hadir karena adanya ubahan di sektor kamera saja, tetapi juga ada ubahan di spesifikasi lain, seperti pada layar. Nah, dalam Xiaomi 14 Ultra terpasang layar AMOLED 6,73 inci yang besar dengan resolusi sangat baik (3.200 x 1.440 piksel) dan kecerahan layar hingga 3000nits. Anda juga akan menemukan sejumlah sertifikasi kelas utama di layar ini (HDR dan Dolby Vision) yang keduanya menawarkan pengalaman menonton kelas atas. Bahkan terdapat speaker stereo yang cukup keras dengan dukungan Dolby Atmos untuk melengkapi pengalaman menonton di ponsel ini.

Mungkin sebagian besar pengguna akan puas dengan performa layar ponse ini, baik dari sisi hasil warna, kontras atau sisi bayangan. Namun, saya pribadi menemukan bahwa Samsung Galaxy S24 Ultra lebih menawarkan fitur termasuk adanya lapisan khusus yang sangat menguntungkan pengguna untuk melihat dan membaca layar di bawah sinar matahari yang terik. Anda dapat melihat reel Instagram kami untuk melihat keunggulan layar Galaxy S24 Ultra di bawah sinar matahari yang paling terang.
Performa, Software dan baterai
Dalam seri ini, Xiaomi hanya menawarkan opsi penyimpanan tunggal yakni penyimpanan 512GB tipe UFS 4.0 dan RAM 16GB tipe LPDDR5X. Spesifikasi ini terbilang masuk akal karena dengan foto yang lebih detail tentu ukuran foto akan meningkat dan butuh penyimpanan yang lebih besar. Dengan penyimpanan 512GB Anda bisa merekam video dengan resolusi 4K dan 8K lebih panjang durasinya.

Dalam urusan kinerja mesin, tidak banyak perbedaan antara Xiaomi 14 dan 14 Ultra. Pasalnya, kedua smartphone menggunakan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 SoC. Performanya cukup kencang dan aplikasi kamera pun terasa bekerja ringan meski memiliki banyak fitur. Ponsel ini juga dilengkapi dengan HyperOS yang berbasis Android 14 yang menawarkan integrase lebih baik dengan produk Xiaomi lainnya.
HyperOS ini membawa UI baru yang terasa lebih halus, meskipun masih terasa ada banyak aplikasi bawaan dan fitur AI yang belum sempurna. Saya pribadi menyukai wallpaper yang dibawa HyperOS, tetapi kami belum melihat Xiaomi memanfaatkan pembuat wallpaper yang berbasis AI.
Xioami 14 Ultra juga mengusung baterai 5000 mAh yang lumayan besar dengan dukungan pengisian daya dengan kabel 90W dan pengisan daya tanpa kabel 80W. Dengan alat pengisi daya atau charger 120W, ponsel ini hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk mengisi dari 0 ke 100 persen. Bahkan dengan pengaturan maksimum yang dinyalakan, Anda bisa mendapatkan daya tahan baterai yang lama. Ponsel pun bisa bertahan digunakan dengan mudah seharian penuh.
Keputusan akhir
Jika penilaian sebuah smartphone premium terletak pada kinerja kamera, maka Xiaomi 14 Ultra menjadi salah satu pilihan terbaik. Memang selain itu, ada sektor lain yang juga unggul seperti layar, baterai, desain dan kecepatan pengisian daya.
Namun demikian, ada bagian di mana Xiaomi harus melakukan sejumlah perubahan, terutama di sektor software agar bisa bersaing dengan ponsel premium lain seperti Google Pixel 8 Pro dan Samsung Galaxy S24 Ultra. Hingga saat ini, kami belum melihat adanya sistem yang lebih komprehensif dari merk ini. Diharapkan kedepannya HyperOS yang berbasis Android terbaru bisa lebih baik.
Editor’s rating: 8 / 10
Alasan untuk membeli:
- Kamera Leica Xiaomi 14 Ultra memberikan pengalaman fotografi smartphone ke level yang baru.
- Xiaomi 14 Ultra juga mendukung layar kelas atas dengan dukungan semua sertifikat utama.
- Ponsel ini menghadirkan pengisian daya kabel 90W dan pengisian nirkabel 80W yang super cepat.
- Hadirnya aksesoris fotografi khusus Xiaomi, membuat Xiaomi 14 Ultra bisa menjadi kamera digital lengkap dengan tombol yang mudah diakses.
Alasan tidak membeli:
- Xiaomi 14 Ultra cukup berat sehingga kurang nyaman ketika dibawa beraktivitas. Apalagi, distribusi bobotnya tidak seimbang.
- Ponsel ini tidak mendapatkan fitur AI terbaru untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
