
Di tengah-tengah pertumbuhan tren handheld gaming di Indonesia, Lenovo belakangan ini merilis Legion Go 2 pada Senin, 20 Oktober 2025 alias dua minggu lalu.
Belum lama sebelum itu, Asus ROG Xbox Ally X juga resmi dirilis di Indonesia pada Kamis, 16 Oktober 2025. Jadi, kedua handheld ini masih dirilis dalam satu bulan yang sama.
Fungsi keduanya memang sama, yakni untuk memberikan performa kencang pada gamer yang juga ingin bermain secara portabel. Meski begitu, kebutuhan setiap gamer tentu berbeda-beda. Lantas manakah yang lebih cocok untuk Anda, Lenovo Legion Go 2 atau Asus ROG Xbox Ally X? Ketahui jawabannya pada perbandingan berikut ini.
Table of Contents
Lenovo Legion Go 2 vs Asus ROG Xbox Ally X: Harga

Menyoal harga, Asus ROG Xbox Ally X bakal lebih ramah di kantong Anda. Alasannya karena handheld tersebut memang dibanderol dengan harga terjangkau, yakni Rp 15 juta.
Di sisi lain, Lenovo Legion Go 2 mengharuskan Anda untuk merogoh kocek lebih dalam dengan banderol harganya yang mencapai Rp 18 juta, alias Rp 3 juta lebih tinggi.
Tentu tingginya harga Legion Go 2 bukanlah tanpa alasan. Sebab, perangkat ini ditawarkan dalam memori lebih besar dibandingkan pesaingnya. Beberapa fitur “ekstra” di Legion Go 2 juga turut menjustifikasikan harganya yang tinggi, seperti layar OLED dan juga kontroler yang bisa dilepas.
| Varian memori | Lenovo Legion Go 2 | Asus ROG Xbox Ally X |
| RAM 24 GB/ 1 TB | – | Rp 14.999.000 |
| RAM 32 GB/ 2 TB | Rp 17.999.000 | – |
Lenovo Legion Go 2 vs Asus ROG Xbox Ally X: Prosesor

Di atas kertas, sekilas dua handheld ini diotaki dengan prosesor yang sama persis. Legion Go 2 mengandalkan AMD Ryzen Z2 Extreme. Sementara, Asus ROG Xbox Ally X hadir dengan AMD Ryzen AI Z2 Extreme. Ya, ada penambahan kata “AI” di prosesor milik handheld Asus.
Kedua prosesor ini sama-sama mendukung CPU 8-core dengan 16 untaian. Namun, prosesor pada Xbox Ally X dilengkapi dengan NPU (Neutral Processing Unit) yang bisa meraih kecepatan 50 TOPs.
Secara garis besar, performa kedua handheld tergolong setara. Di saat Lenovo Legion Go 2 unggul dari segi RAM lebih besar serta kecepatan baca-tulis SSD yang lebih gesit, Asus ROG Xbox Ally X unggul dalam hal NPU. Efisiensi kerja prosesor Xbox Ally X lebih tinggi karena sebagian beban muatan pada CPU dan GPU dialihkan ke NPU. Dengan demikian, Xbox Ally X bakal lebih hemat daya.
| Spesifikasi | Lenovo Legion Go 2 | Asus ROG Xbox Ally X |
| Prosesor | AMD Ryzen Z2 Extreme | AMD Ryzen AI Z2 Extreme |
| Konfigurasi | 8-core, 16 thread, NPU XDNA2 (Zen 5) | 8-core, 16 thread, NPU XDNA2 NPU (Zen 5) |
| TDP | 15-35 watt | 15-35 watt |
| RAM dan SSD | 32 GB LPDDR5X, SSD PCIe 2 TB | 24 GB LPDDR5X-8000, SSD 1 TB M.2 2280 |
Lenovo Legion Go 2 vs Asus ROG Xbox Ally X: Layar

Layar menjadi salah satu kekuatan utama pada Legion Go 2, karena sudah mengusung teknologi OLED yang lebih cerah dan berwarna. Asus ROG Xbox Ally X sayangnya masih memakai panel IPS LCD biasa, sama seperti varian standar.
Bukan itu saja, ukuran layar Legion Go 2 juga sedikit lebih besar dibandingkan handheld Asus, yakni 8,8 inci ketimbang 7 inci. Untuk membuat jalannya permainan terlihat mulus, Legion Go 2 juga disuguhkan dengan refresh rate 144, lebih unggul dari layar ROG Xbox Ally X yang “hanya” 120 Hz.
Layar Legion Go 2 memiliki resolusi QHD Plus, kecerahan 500 nit, serta cakupan warna DCI-P3 97 persen. Sementara, layar Asus ROG Xbox Ally X mendukung resolusi Full HD, kecerahan 500 nit, AMD FreeSync Premium, dan dilindungi Corning Gorilla Glass Victus serta DXC Anti-Reflection.

| Spesifikasi | Lenovo Legion Go 2 | Asus ROG Xbox Ally X |
| Layar | 8,8 inci OLED refresh rate 144 Hz, QHD Plus (1.920 x 1.200 piksel) | 7 inci IPS LCD, refresh rate 120 Hz, Full HD (1.920 x 1.080 piksel) |
Lenovo Legion Go 2 vs Asus ROG Xbox Ally X: Kenyamanan pakai, kontrol dan input
Tentu saja ukuran layar bukanlah satu-satunya yang berbeda secara visual di antara dua handheld ini. Bentuk alias form factor keduanya pun berbeda.
Dengan layar yang lebih kecil, ROG Xbox Ally X pun memiliki bobot lebih ringan yakni 715 gram. Jauh lebih ringan daripada Legion Go 2 yang seberat 920 gram.
Selain itu, pengalaman genggamnya pun lebih oke pada ROG Xbox Ally X lantaran terinspirasi dari Xbox Controller yang memang terkenal akan kenyamanannya. Ini kontras dengan Legion Go 2 yang grip-nya lebih kaku dan datar, kurang mengisi telapak tangan dibandingkan Xbox Ally X.

Namun di sisi lain, Legion Go 2 menawarkan fleksibilitas ekstra yang tidak ditawarkan handheld Asus pesaingnya itu, yakni detachable controller dan kickstand. Dengan Legion Go 2, pengguna bisa mencabut kontroler lalu menaruh unit handheld di atas meja, alias mengusung mode “tabletop” seperti Nintendo Switch.
Uniknya lagi, pengguna pun bisa mengusung FPS Mode lantaran kontroler sebelah kanan yang bisa digerakkan di atas meja bak mouse. Ini membuatnya lebih ideal saat memainkan game tembak-menembak.
Semakin mendalami kenyamanan pakai Legion Go 2, kami pun semakin menyadari alasan di balik harganya yang mahal itu. Sebab, handheld ini turut menyediakan touchpad kecil di kontroler sebelah kanan, berguna untuk melakukan navigasi di Windows atau game yang memerlukan kursor.
Legion Go 2 juga menawarkan Hall-Effect Joysticks agar analog dari kontrolernya tidak mengalami isu “stick drift”. Lain halnya ROG Xbox Ally X yang masih memakai joystick tradisional yang berpotensi mengalami “drift”. Namun, tata letaknya sangat familiar karena mirip sekali dengan Xbox Controller.
| Spesifikasi | Lenovo Legion Go 2 | Asus ROG Xbox Ally X |
| Berat | 920 gram | 715 gram |
| Kenyamanan grip | Kurang nyaman | Nyaman |
| Fitur-fitur lain | Mode tabletop (kontroler bisa dilepas, ada kickstand), FPS Mode, Hall Effect | Terasa familiar dengan layout Xbox Controller, kontroler tradisional (non-hall effect), tidak ada kickstand bawaan |
Lenovo Legion Go 2 vs Asus ROG Xbox Ally X: Software
Kendati dua-duanya kompak menggunakan Windows 11, namun pengalaman navigasinya sedikit berbeda. Dua handheld ini bisa memainkan game dan aplikasi mana pun yang bisa ditangani oleh laptop Windows konvensional.
Namun, Asus ROG Xbox Ally X sedikit lebih unggul karena terasa nyaman ketika melakukan navigasi. Tidak hanya punya layout tombol mirip Xbox, antarmukanya pun mirip seperti Xbox. Pengalamannya lebih minim bloat dibandingkan Windows 11 biasa, sehingga permainan pun bisa dijalankan lebih efisien. Lalu, akses ke librari game pun lebih mudah, begitu pun dengan akses pengaturan.

Sisi software dari perangkat Asus ini menawarkan lebih banyak kendati, seperti pengalokasian daya VRAM langsung dari aplikasi tanpa harus masuk ke BIOS terlebih dahulu. Sementara, Legion Go 2 menyuguhkan pengalaman Windows 11 biasa. Anda benar-benar bisa mengekspektasikan pengalamannya seperti memakai Windows 11 di sebuah tablet kecil. Untuk sekadar mengubah VRAM pun pengguna diharuskan untuk mengakses BIOS yang terasa ribet.
Lenovo Legion Go 2 vs Asus ROG Xbox Ally X: Baterai
Legion Go 2 punya baterai 74 Whr, lebih kecil dari ROG Xbox Ally X yang berkapasitas 80 Whr. Meski begitu, baterai yang lebih besar tidak selamanya lebih awet.
Kedua perangkat ini kompak didukung dengan adaptor 65 watt yang disertakan dalam boks penjualan.
Ketika diujikan bermain sejumlah game seperti Cyberpunk 2077 dan Celeste, Lenovo Legion Go 2 terbukti bisa bertahan lebih lama dibandingkan ROG Xbox Ally X. Perbedaan durasinya bisa mencapai 24 menit saat bermain Cyberpunk 2077, sebagaimana dihimpun 91Mobiles Indonesia dari Windows Central.
Namun, saat dilakukan uji produktivitas (office), Asus ROG Xbox Ally X justru bisa bertahan lebih lama dari handheld Lenovo, ketahanannya bisa mencapai 3 jam lebih lama. Ini kemungkinan karena AI pada NPU di ROG Xbox Ally X lebih efisien dalam menangani tugas-tugas Windows yang ringan ketimbang gaming. Bisa jadi pula bahwa pengaturan TDP khusus untuk Windows di perangkat ini lebih dioptimalkan.
Lenovo Legion Go 2 vs Asus ROG Xbox Ally X: Port dan konektivitas

Baik Legion Go 2 maupun ROG Xbox Ally X sama-sama dibekali dua buah port USB-C untuk charging atau transfer data. Namun, di saat ROG Xbox Ally X hanya menawarkan satu port USB-C 3.2 Gen 2 dan satu port USB-C 4, Legion Go 2 sudah berada dalam versi USB-C 4 pada kedua port-nya.
Dengan hadirnya port USB-C 4, pengguna bisa menghubungkan keduanya dengan multi-monitor atau eGPU untuk pengalaman gaming yang lebih powerful lagi. Legion Go 2 akan terasa lebih fleksibel karena kedua port-nya sudah USB-C 4, kontras dengan Asus ROG Xbox Ally X yang cuman satu.
| Spesifikasi | Lenovo Legion Go 2 | Asus ROG Xbox Ally X |
| Port | 2x USB-C 4, 1x MicroSD reader, 1x audio jek 3,5 mm | 1x USB-C 4, 1x USB-C 3.2 Gen 2, 1x MicroSD reader, 1x audio jek 3,5 mm |
| Konektivitas | Wi-Fi 6E, Bluetooth 5,3 | Wi-Fi 6E, Bluetooth 5,4 |
Di antara dua handheld tersebut, ada yang lebih unggul di Legion Go 2, namun ada juga area yang lebih dikuasai pesaingnya dari Asus. Misalnya, dengan harga yang Rp 3 juta lebih murah, pengguna bisa merasakan performa gaming yang setara pada Asus ROG Xbox Ally X. Pengalaman grip-nya lebih nyaman, bobotnya lebih ringan, serta menawarkan pengalaman software yang lebih baik.
Di sisi lain, meskipun Legion Go 2 lebih mahal, perangkat ini menawarkan kontroler yang bisa dicabut dan dijadikan mouse. Layarnya pun lebih besar, menggunakan teknologi OLED yang warnanya lebih vibrant, baterai lebih awet, serta tombol analog “hall effect” yang tidak rentan terkena drifting. Agar lebih mudah menentukan pilihan, bisa disimak pada poin pertimbangan di bawah ini.
Pilih Lenovo Legion Go 2 kalau…
- Punya dana yang lebih banyak (Rp 3 juta lebih mahal dibandingkan Asus ROG Xbox Ally X).
- Membutuhkan mode tabletop dan FPS Mode, kontroler Legion Go 2 bisa dilepas dan dijadikan mouse.
- Ingin joystick yang lebih awet dengan analog “hall effect”, tidak rentan terkena drifting.
- Menyukai panel OLED dengan warna lebih hidup, ukuran lebih besar, resolusi lebih tajam, serta refresh rate 144 Hz yang mulus.
- Memerlukan storage yang 2x lebih besar (2 TB ketimbang 1 TB pada Asus ROG Xbox Ally X).
- Memprioritaskan kecepatan loading game, lantaran punya SSD yang lebih cepat.
- Membutuhkan baterai yang lebih awet untuk gaming.
- Memerlukan dua port USB-C 4 ketimbang hanya satu.
Pilih Asus ROG Xbox Ally X kalau…
- Memiliki dana lebih terbatas, namun ingin merasakan performa yang setara dengan Lenovo Legion Go 2.
- Menyukai bobot bodi yang lebih ringan agar mudah dibawa bepergian.
- Lebih memprioritaskan kenyamanan menggenggam kontroler yang lebih baik ketimbang fleksibilitas lepas-pasang.
- Menyukai kontrol dan kustomisasi software yang lebih mudah, serta antarmuka yang lebih mengesankan.










