Ringkasan Tinjauan
Peringkat Pakar
Setahun setelah kemunculan Galaxy A Series 2024, Samsung kini telah menelurkan generasi terbarunya untuk tahun 2025. Selain Galaxy A56 yang turut diulas oleh 91Mobiles Indonesia, Samsung turut merilis Galaxy A36 yang dibanderol dengan harga lebih ramah kantong di kisaran Rp 5 jutaan.
Seperti Galaxy A56, Galaxy A36 memiliki desain baru yang diperkenalkan oleh Samsung untuk lini Galaxy A besutannya tahun ini. Pabrikan Korea Selatan tersebut ikut merombak jeroan Galaxy A36, terutama dari segi chipset yang kini menggunakan Snapdragon, bukan Exynos seperti sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman 91Mobiles Indonesia ketika menjajalnya, Galaxy A36 ternyata bukan hanya berpenampilan menawan, tapi juga memiliki kinerja yang bisa diandalkan dalam aktivitas sehari-hari. Ikuti ulasan lengkapnya di bawah.
Table of Contents
Kesimpulan awal
Galaxy A36 hadir dengan desain baru yang tak hanya lebih menarik, tapi juga lebih ramping dengan layar lebih lebar. Masa pakainya ditunjang jaminan upgrade versi OS Android dalam waktu lama, sedangkan kinerjanya cukup memadai untuk main game sekalipun. Sayang, ada beberapa aspek yang terkesan tak berubah dari pendahulunya.
Unboxing: Minim pelengkap seperti biasa
Samsung telah mengikuti praktik Apple menghilangkan unit charger dari kemasan penjualan ponsel-ponselnya sejak beberapa tahun lalu. Galaxy A36 pun tak terkecuali. Walhasil, boks kemasan tipis ponsel ini hanya berisi segelintir pelengkap.
Tepatnya hanya ada tiga barang saja: booklet panduan singkat, kabel tipe USB C ke USB C, dan sebuah SIM card ejector tool sederhana berbentuk kawat. Tidak ada aksesori lain seperti casing atau screen protector terpisah.

Minimnya perlengkapan tersebut cukup disayangkan. Sebab, Galaxy A36 memiliki kemampuan fast charging 45 watt yang lebih kencang dari pendahulunya. Tanpa unit charger, apabila belum punya, pengguna pun mesti membelinya secara terpisah untuk bisa memanfaatkan fitur baru itu.
Desain: Langsing dan menawan
Satu hal yang beda pada desain Galaxy A36 dibanding Galaxy A35 adalah rangkaian kamera belakangnya yang kini termuat di dalam modul berbentuk kapsul, bukan tertanam langsung di bodi. Camera island bergaya baru ini diterapkan Samsung di perangkat-perangkat lini Galaxy A keluaran 2025 sehingga membuat mereka tampak berbeda dari jajaran flagship Galaxy S.
Menurut 91Mobiles Indonesia, modul kamera baru Galaxy A36 yang memiliki latar hitam tampak lebih menarik dibanding gaya sebelumnya. Kelebihan lainnya, rangkaian kamera belakang jadi lebih mudah dibersihkan dan tak rawan mengumpulkan debu di tepian seperti lensa-lensa individual di Galaxy A35.
Desain selebihnya sebenarnya tetap mirip. Samsung menerapkan lapisan kaca Gorilla Glass VIctus Plus di bagian layar dan punggung, berikut frame plastik berbentuk flat dengan finishing matte sehingga Galaxy A36 tampak menawan. Tentu, terdapat pula ketahanan terhadap air dan debu dengan sertifikasi IP67. Rancangan demikian sudah menjadi ciri khas lini Galaxy A papan tengah mulai dari Galaxy A3x.
Unit Galaxy A36 yang diperoleh 91Mobiles Indonesia kebetulan merupakan varian warna Awesome White yang sebenarnya tidak benar-benar putih, tapi dapat menampilkan warna pelangi apabila dipandang dari sudut miring. Aksen warna-warni yang tak terlalu mencolok tersebut menambah manis tampilannya sekaligus terkesan lebih mewah.
Apabila diperhatikan lebih dekat dan disandingkan langsung seperti yang dilakukan oleh 91Mobiles Indonesia dalam artikel di tautan ini, tampak bahwa Galaxy A36 ternyata berbodi lebih ramping dibanding Galaxy A35. Ketebalannya berkurang dari 8,2 gram menjadj 7,4 gram, sementara bobotnya susut dari 209 gram menjadi 195 gram.

Panel layar Galaxy A36 juga sedikit bertambah besar, menjadi 6,7 inci (2.340 x 1.080 piksel) dengan refresh rate 120 Hz dan tingkat kecerahan 1.200 nits (HBM). Tampilannya cemerlang dan jernih dengan warna-warna bersaturasi tinggi khas panel Super AMOLED Samsung. Tak lupa, di sisi bawah layar, disematkan pemindai sidik jari in-display berjenis optical.
Perlu ditambahkan bahwa tampilan ciamik Galaxy A36 sekaligus membuatnya terasa licin di tangan sehingga mudah tergelincir. Jadi, sebaiknya berhati-hatilah saat mengenggam atau pasang casing untuk mencegah kerusakan.
Kamera: Tidak berubah
C

ukup disayangkan bahwa meskipun desain modulnya baru, rangkaian kamera belakang Galaxy A36 tidak berubah dari pendahulunya. Ponsel ini tetap mengusung kamera utama 50 MP (f/1.9, OIS), kamera ultrawide 50 MP (f/2.2), dan kamera macro 5 MP, ditambah LED flash.
Kamera utamanya memang masih mempu membuahkan hasil-hasil foto yang tampak indah, dengan warna cerah dan kontras tinggi khas Samsung. Kualitas gambarnya juga masih dapat diandalkan dalam situasi indoor dan low-light.
Kualitas kamera ultrawide cenderung kurang bersaing dan memiliki kesenjangan dengan kamera utama. Foto-foto jepretannya agak kebiruan ketika berada dalam situasi mendung dengan warna yang agak washed-out.
Akan halnya macro, kamera yang satu ini dapat dikatakan sebagai sekadar tambahan yang tak banyak berkontribusi. Kualitas gambarnya cukup jomplang dibanding kamera utama, ditambah fokusnya juga fixed hanya beberapa cm di depan lensa sehingga agak menyulitkan pengambllan gambar.
Kamera depan Galaxy A36 kini sedikit meningkat menjadi 13 MP (f/2.2) dan mampu membuahkan hasil yang cukup bagus, baik di dalam maupun di luar ruangan, dengan tone warna serupa kamera utama.
Secara keseluruhan, rangkaian kamera Galaxy A36 termasuk masih memadai untuk keperluan sehari-hari, termasuk untuk upload ke media sosial dengan dukungan perekaman video hingga 4K/ 30 fps atau 1080p/ 60 fps dan opsi peredam goyangan alias gyro-EIS.
Software dan kinerja: Panjang umur
Berbeda dari ponsel sebelumnya yang ditenagai chip Exynos 1380 buatan Samsung sendiri, untuk Galaxy A36, pabrikan tersebut beralih menggunakan Snapdragion 6 Gen 3 yang dipadukan dengan tiga opsi konfigurasi RAM dan media internal, yakni 8 GB/ 128 GB, 8 GB/ 256 GB, dan 12 GB/ 256 GB. Unit di tangan 91Mobiles Indonesia kebetulan merupakan varian 8 GB/ 128 GB.

Meskipun termasuk chip entry-level seperti tercermin dari skor benchmark-nya yang biasa saja dan cenderung rendah, Snapdragon 6 Gen 3 di Galaxy A36 nyatanya memiliki tenaga cukup besar untuk menjalankan game populer dengan lancar.
Ini termasuk Genshin Impact yang bisa dibilang game berat. Meskipun dengan setting default “Low”, Genshin bisa dijalankan dengan lancar dan konsisten di target frame rate 30 fps. Setelah beberapa waktu bermain pun, punggung perangkat hanya terasa sedikit hangat.
PUBG Mobile dapat dijalankan dengan setting grafis tertinggi “Ultra HDR” dengan frame rate “Ultra (60 fps)” dengan mulus tanpa adanya penurunan kinerja berarti. Alternatifnya, pengguna juga bisa menggunakan setting grafis “Smooth” dengan frame rate hingga “Extreme (90 fps)” utnuk mendapatkan pengalaman yang lebih responsif.
Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) sudah tentu bisa berjalan tanpa masalah karena termasuk game ringan. Di game ini, Galaxy A36 mampu menjalankan setelan High Frame Rate di posisi “Super” dan Map Quality “Ultra”.
Galaxy A36 sendiri sudah menjalankan sistem operasi OneUI 7 berbasis Android 15 secara out-of-the-box. Mengikuti trend Samsung belakangan ini, dijanjikan masa support software yang lama, mencapai 6 generasi Android. Durasi tersebut lebih lama dibandingkan Galaxy A35 sebelumnya yang hanya mendapat jatah 4 generasi Android sehingga umur pemakaian Galaxy A36 bisa lebih panjang.
Baterai: Sayangnya tak meningkat
Inilah satu aspek dari Galaxy A36 yang mungkin bisa membuat dahi para penggemar gadget berkerut. Samsung tidak meningkatkan kapasitas baterai, tetap di angka 5.000 mAh seperti Galaxy A35 sebelumnya.

Padahal, ponsel-ponsel Android lain, termasuk yang berbanderol lebih murah, telah mulai banyak menerapkan baterai berkapasitas jumbo. Baerai yang semakain besar pun agaknya telah menjadi tren baru di 2025. Namun, ketimbang memperbesar kapasitas baterai, Samsung lebih memilih untuk melangsingkan bodi Galaxy A36 sehingga bisa lebih ramping dengan kapasitas baterai yang sama.
Hasil uji PC Mark Work 3.0 battery life pun tidak istimewa, dengan catatan 11 jam 34 menit. Ketika dipakai bermain MLBB selama 30 menit, kapasitas baterai Galaxy A36 berkuran sebesar 11 persen sehingga kurang ideal untuk berlama-lama push rank.
Kesimpulan
Lewat Galaxy A36, Samsung kembali menghadirkan ponsel menengah berpenampilan menawan dengan sedikit perubahan desain di modul kamera. Daya tariknya semakin bertambah dengan bodi ramping dan layar lebih besar.
Kinerja Galaxy A36 yang kini ditopang chip Snapdragon pun relatif bisa diandalkan untuk keperluan sehari-hari, termasuk untuk sesekali bermain game di kala senggang. Apabila Anda memiliki charger yang sesuai, Galaxy A36 juga dapat mengisi baterai dengan lebih kencang dibanding pendahulunya.

Di sisi lain, ada beberapa aspek yang sayangnya tidak berubah dari produk terdahulu, seperti rangkaian kamera dan baterai. Hal tersebut berpotensi membuat specs sheet Galaxy A36 jadi terlihat kurang kompetitif dibandingkan para kontemporernya. Meskipun, bisa dilang bahwa ini sebenarnya merupakan trade off juga: baterai sama demi bodi lebih ramping.
Nah, apakah trade off tersebut menurut Anda memang layak dan Galaxy A36 masih tetap menarik? Jawabannya tentu hanya Anda sendiri selaku konsumen yang bisa menentukan.
Samsung Galaxy A36 sudah dapat diperoleh di Indonesia dalam opsi warna Awesome Lavender, Awesome Black, Awesome White, dan Awespome Lime. Harganya adalah Rp 5.199.000 untuk varian 9 GB/ 128 Gb, Rp 5.699.000 untuk 8 GB/ 256 GB, dan Rp 6.199.000 untuk 12 GB/ 256 GB.
Rating editor: 7.5/ 10
Kelebihan
+ Desain menarik, bodi ramping
+ Jaminan upgrade Android 6 generasi
+ Kinerja memadai untuk sehari-hari
+ Fast charging 45 watt
Kekurangan
– Baterai tak meningkat
– Rangkaian kamera masih sama
– Minim aksesori tambahan
Tokopedia | Rp. 4.489.000 | Pergi Ke Toko |
blibli | Rp. 4.956.000 | Pergi Ke Toko |
