Abhik Sengupta | Indonesia Blog https://www.91mobiles.com/id/hub Wed, 05 Nov 2025 16:54:38 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.3 Review Xiaomi 15 Ultra: Ponsel Flagship Serba Bisa https://www.91mobiles.com/id/hub/review-xiaomi-15-ultra-ponsel-flagship-serba-bisa/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-xiaomi-15-ultra-ponsel-flagship-serba-bisa/#respond Wed, 21 May 2025 03:46:50 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=14691 Saat Xiaomi 14 Ultra rilis tahun lalu, ponsel ini sungguh mengubah cara pendang kami terhadap ponsel fotografi. Tidak hanya berhasil membuat takjub dengan konfigurasi quad camera di punggungnya, Xiaomi 14 Ultra juga mampu menghasilkan warna yang memikat, bahkan di kondisi pencahayaan tersulit sekalipun.Tahun ini, Xiaomi 15 Ultra melanjutkan jejak pendahulunya dengan kamera 200 MP yang ditingkatkan, […]

The post Review Xiaomi 15 Ultra: Ponsel Flagship Serba Bisa first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Saat Xiaomi 14 Ultra rilis tahun lalu, ponsel ini sungguh mengubah cara pendang kami terhadap ponsel fotografi. Tidak hanya berhasil membuat takjub dengan konfigurasi quad camera di punggungnya, Xiaomi 14 Ultra juga mampu menghasilkan warna yang memikat, bahkan di kondisi pencahayaan tersulit sekalipun.

Tahun ini, Xiaomi 15 Ultra melanjutkan jejak pendahulunya dengan kamera 200 MP yang ditingkatkan, sembari mempertahankan sensor berukuran 1 inci sebagai kamera utamanya. Xiaomi 15 Ultra juga masih berkolaborasi dengan Leica, perusahaan lensa terkenal di dunia. Dibekali Snapdragon 8 Elite sebagai dapur pacunya, smartphone ini sungguh berkinerja tinggi. Jadi, tidak hanya memenuhi kebutuhan fotografi, ponsel ini juga cocok dijadikan sarana gaming

Apakah fitur-fitur yang dibawakan Xiaomi 15 Ultra membuatnya layak menyandang nama “Ultra” di kelas flagship? Cari tahu pada artikel review berikut ini.

Kesimpulan awal

Saat dipasangkan dengan Photography Kit (dijual terpisah), Xiaomi 15 Ultra melambangkan bagaimana sistem kamera smartphone seharusnya. Meski sudah disokong oleh Snapdragon 8 Elite, perangkat ini mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan pengguna yang berfokus pada kinerja. Baterainya yang lebih besar juga memastikan daya tahan yang lebih lama dan bisa diandalkan. Namun, supaya bisa menonjol di pasar flagship yang kompetitif, Xiaomi perlu lebih jauh mengeksplorasi fitur AI, khususnya AI generatif. 

Desain dan layar

Berdasarkan desain dan dimensinya, Xiaomi 15 Ultra hampir identik dengan Xiaomi 14 Ultra yang rilis tahun lalu. Versi terbaru ini sedikit lebih berat, kemungkinan karena punya kapasitas baterai 5.410 mAh yang lebih besar. Selain itu, desainnya masih terasa familiar, dengan modul kamera besar yang menempati setengah bagian atas bodi. Camera island miliknya cukup menonjol meski jarang mengganggu. Kami pribadi tidak keberatan dengan modul kamera besar, berikut dengan cincin di sekelilingnya yang memberikan kesan seperti kamera DSLR.

Sayangnya, Xiaomi 15 Ultra hanya hadir dalam satu varian warna, yakni Silver Chrome, dengan kombinasi material kaca dan kulit vegan. Ini kontras dengan generasi pendahulunya yang ditawarkan dalam opsi hitam dan putih. Biasanya, kami pribadi lebih suka jika ada lebih banyak opsi warna di segmen flagship, seperti pada ponsel Apple, Google, dan Samsung. Warna yang tersedia saat ini memang tidak buruk sama sekali, namun tampaknya bakal lebih menarik jika Xiaomi menawarkan varian hijau atau biru. Dua warna ini rasanya akan terlihat menarik dengan finishing seperti ini.

Dalam hal ergonomika, kami sangat menyukai Xiaomi 15 Ultra. Kendati bobotnya berat, ponsel ini terasa kokoh dan seimbang di tangan. Penempatan tombol di sisi bodi juga terasa nyaman ketika digenggam. Lalu, tekstur kulit pada bagian belakang memberikan grip yang baik, sementara bagian material kaca di sisi lainnya terasa halus di telapak tangan. Xiaomi memang belum menambahkan tombol ekstra seperti tombol shutter kamera seperti iPhone 16 series dan Oppo Find X8 Pro. Namun, ada kemungkinan fitur ini bakal hadir di generasi-generasi ke depannya. 

Perlu dicatat pula bahwa ukuran Xiaomi 15 Ultra mungkin tidak akan cocok untuk semua orang. Jika Anda lebih menyukai ponsel dengan layar lebih kecil, Xiaomi 15 “reguler” bisa menjadi pilihan ideal lantaran menawarkan keseimbangan antara ponsel compact dan flagship berlayar jumbo. Kedua ponsel ini hadir dengan konfigurasi tombol dan port yang sama. Menariknya, keduanya juga sudah dilengkapi sensor sidik jari ultrasonik di layarnya, sehingga memiliki responsivitas yang tinggi. Hal ini terlepas dari harga keduanya yang terpaut sangat jauh. 

Layarnya mengusung panel quad-curved berukuran 6,73 inci dengan resolusi 3.200 x 1.440 piksel ini punya bezel yang sangat tipis, menawarkan pengalaman menonton yang lebih imersif dan intuitif. Berdasarkan pengujian di laboratorium kami, Xiaomi 15 Ultra sanggup mencapai tingkat kecerahan yang sangat tinggi, baik itu saat fitur HDR aktif maupun nonaktif. Sistem stereo speaker miliknya juga menghasilkan suara yang lantang dan “nendang”. 

Untuk saat ini, Galaxy S25 Ultra masih menjadi satu-satunya ponsel varian “Ultra” di pasaran yang punya lapisan anti-glare unik pada layar tanpa memengaruhi akurasi warna. Jika absennya fitur ini bukan masalah bagi Anda, maka Xiaomi 15 Ultra tetap menjadi opsi dengan pengalaman visual memukau, baik untuk membaca maupun menonton konten di dalam dan luar ruangan. 

Smartphone ini turut mendukung berbagai format tampilan, termasuk HDR dan Dolby Vision, serta dilengkapi fitur wet-touch support yang memungkinkan layar tetap responsif saat terkena air. Hal ini sungguh meningkatkan pengalaman multimedia secara keseluruhan. Layar tersebut juga dilapisi dengan Xiaomi Shield Glass 2 generasi terbaru, ditambah satu lapisan pelindung ekstra untuk memberikan perlindungan lebih terhadap goresan.

Kamera

Yang menjadi paling menonjol pada konfigurasi empat kamera Xiaomi 15 Ultra adalah lensa telefoto 200 MP baru dengan dukungan OIS yang aktif pada zoom di tingkatan 4,3x. Saat subjek memiliki jarak yang tepat, hasil fotonya sungguh terlihat detail, dengan deteksi tepi (edge detection) terbaik yang pernah kami temui di ponsel mana pun. 

Xiaomi juga menyematkan sensor utama 1 inci 50 MP LYT-900 dengan aperture tetap f/1,63. Pilihan ini sedikit mengejutkan, mengingat Xiaomi 14 Ultra sebelumnya menawarkan aperture variatif. Secara teori, konfigurasi baru ini memang tidak sefleksibel pendahulunya. Namun, pada pemakaian nyata, kami tidak mengalami perbedaan kinerja kamera yang signifikan. Sistem kameranya turut dilengkapi kamera ultra wide 50 MP dengan tambahan telefoto 50 MP, punya lensa periskop yang bisa zoom pada tingkatan 120x.

Xiaomi 15 series turut menawarkan dua mode fotografi khas Leica, yakni Leica Authentic dan Leica Vibrant, yang memudahkan pengguna beralih antara nuansa warna dingin dan hangat. Di luar dari mode yang digunakan, hasil fotonya tetap kaya akan detail dan tajam, baik dalam kondisi cahaya terang maupun gelap. Xiaomi juga membenamkan lensa Leica Summilux yang bisa mengatur pencahayaan dengan sangat baik di berbagai situasi. Namun, kadang kamera ini sedikit kesulitan mengunci fokus pada subjek. Alhasil fotonya pun menjadi agak buram. Di luar itu, saat semuanya berjalan sempurna, hasil fotonya benar-benar menakjubkan. 

Ada satu catatan penting terkait pengalaman fotografi, Sama seperti pesaingnya, Vivo X200 Pro, Xiaomi 15 Ultra cenderung meningkatkan saturasi dan kontras secara signifikan untuk menciptakan efek visual lebih dramatis. Cara ini mungkin tidak disukai semua orang, namun sebagian besar pengguna, termasuk kami, akan menghargai hasil yang siap unggah ke media sosial tanpa perlu banyak edit. Cukup banyak foto yang kami ambil tidak memerlukan editing tambahan, membuatnya jadi pilihan ideal bagi kreator konten yang senang memotret kapan pun dan di mana pun. 

Kalau ingin merasakan aspek fotografi yang lebih “dahsyat” lagi, bisa menggunakan Xiaomi Photography Kit yang menghadirkan sensasi kamera profesional. Aksesoris ini disertai dengan tombol khusus untuk memotret dan merekam video, serta dial untuk mengatur exposure, baik saat menggunakan mode default maupun Pro. 

Pengalaman merekam video

Merekam video menggunakan Xiaomi 15 Ultra dalam mode biasa memberikan pengalaman cukup beragam. Stabilisasinya sangat memadai, namun reproduksi warnanya terlihat sedikit oversaturated. Namun, saat beralih ke mode Pro, pengguna bisa menghasilkan video sinematik dengan berbagai lensa melalui mode log, yang menurut kami adalah fitur kamera terbaik di ponsel ini. Xiaomi 15 Ultra juga mendukung perekaman video 4K di 120 FPS, membuat pengalaman merekam video lebih menjadi lebih fleksibel. 

Fitur lainnya mencakup mode teleprompter untuk kamera depan yang mendukung perekaman video hingga resolusi 4K di 60 FPS. Kamera depan 32 MP miliknya mampu menghasilkan selfie yang tajam dalam kondisi pencahayaan yang terkontrol. Sayangnya, kamera depan ini cenderung terlalu membuat wajah terlihat soft, membuatnya agak berlebihan dan kurang natural. 

Xiaomi Photography Kit

Kendati dijual secara terpisah, Xiaomi Photography Kit bisa jadi merupakan salah satu hal paling berkesan pada kamera Xiaomi 15 Ultra. Seperti yang sempat disinggung, aksesoris ini memberikan pengalaman selayaknya kamera kelas profesional dengan tombol fisik. 

Xiaomi juga telah memikirkan desainnya secara matang, dengan tekstur kulit yang meningkatkan pengalaman grip, di saat tombolnya memiliki kontur yang meniru sensasi khas ala DSLR Canon klasik. Photography Kit ini terhubung ke smartphone melalui port USB-C, dan terdapat satu port Type-C tambahan untuk mengisi baterai bawaan berkapasitas 2.000 mAh. Xiaomi bahkan menyertakan cincin tambahan di dalam kemasannya (berwarna merah dan abu-abu), agar pengguna bisa melakukan sedikit kustomisasi sesuai selera. 

Penggunaan kit ini tentu bakal menambah bobot keseluruhan ponsel. Namun, Xiaomi juga menyertakan tali gantungan (lanyard) dalam paket penjualan, sehingga pengguna dapat membawa ponsel beserta kit ini dengan lebih nyaman. 

Performa dan software

Seperti Xiaomi 14 Ultra, Xiaomi 15 series memilih menggunakan chipset terbaik dari Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Elite. Perangkat ini juga dipadankan dengan RAM 16 GB LPDDR5X, berjalan lancar dengan antarmuka HyperOS 2 berbasis Android 15. Berdasarkan benchmark, ponsel ini sanggup menorehkan angka yang tinggi. Xiaomi 15 Ultra meraih skor 2.407.499 poin pada AnTuTu v10, dan 9.127 poin (multi-core) pada Geekbench 6. 

Terlepas menjadi ponsel yang berfokus pada fotografi, Xiaomi 15 Ultra rupanya punya performa yang baik untuk bermain game, mendapatkan hasil pengujian yang mengesankan pada pengujian lab kami. Saat memainkan BGMI (PUBG Mobile versi India) pada pengaturan smooth dan ultra frame rate, permainan berjalan cukup mulus di 37,5 FPS setelah bermain selama 30 menit. Penanganan baterainya masih perlu dibenahi (berkurang 8 persen setelah 30 menit bermain BGMI). Namun, ini cukup bisa dimaklumi mengingat layar ponselnya yang cerah. 

Xiaomi 15 Ultra juga digunakan untuk bermain COD Mobile selama 30 menit pada pengaturan grafis maksimal, mencapai rata-rata frame rate di angka 59,1 FPS. Ini merupakan skor sangat tinggi, mengingat Realme GT 7 hanya meraih 58 FPS. 

Seperti yang sempat disinggung, HyperOS 2 menawarkan pergerakan animasi yang mulus, aplikasi-aplikasi pun bisa dibuka dengan cepat, termasuk aplikasi kamera yang mampu menjepret beberapa foto sekaligus tanpa stuttering. Berbicara soal antarmuka, Xiaomi 15 Ultra dijanjikan masa pembaruan OS hingga 4 tahun dan patch keamanan hingga 6 tahun. 

Xiaomi juga berhasil meminimalisir bloatware lantaran hanya ada 4 aplikasi prainstal dari pihak ketiga. Meski pengalaman yang ditawarkan tidak sempurna, namun tetap tergolong impresif. Antarmukanya memang sedikit menyerupai iOS, tapi dirinya masih dapat berjalan secara intuitive. Fitur-fitur lain seperti mode membaca dan Mi Remote juga turut hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna. 

Xiaomi turut menonjolkan fitur AI barunya yang berada di bawah payung HyperAI, kendati masih cukup banyak ruang untuk dibenahi pada fitur generate gambar. Saat ini, AI Write dan AI Summary tersedia di dalam aplikasi Notes, namun di luar itu belum banyak yang bisa dijelajahi. Tampaknya bakal lebih menarik jika ada kolaborasi yang lebih erat dengan Google untuk menghadirkan AI Write langsung di keyboard atau fitur Now Brief ala Samsung. 

Selain itu, aplikasi Screenshot dengan dukungan AI milik Google juga layak dipertimbangkan, karena menawarkan kemampuan cerdas untuk menganalisis dan memproses tangkapan layar. Sayangnya fitur ini masih tersedia eksklusif pada seri Google Pixel 9. 

Baterai dan pengisian daya

Xiaomi 15 Ultra memang punya bobot lebih berat dibandingkan pendahulunya lantaran punya baterai berkapasitas lebih besar. Hasil pengujian benchmark menunjukkan angka yang memuaskan, dengan konsumsi daya yang tergolong baik saat gaming, jika bukan yang terbaik. Akan tetapi, untuk pemakaian sehari-hari, baterai Xiaomi 15 Ultra sanggup bertahan seharian penuh. Perangkat ini mampu bertahan hingga 12 jam 7 menit pada pengujian PC Mark Battery Life. 

Selama masa pengujian, ponsel ini bertahan hingga 15 jam dengan pengaturan tertinggi, termasuk mengaktifkan Always-On Display dan refresh rate 120 Hz sekaligus pemakaian fotografi secara intensif. Menariknya, Xiaomi Photography Legend Kit generasi terbaru juga berfungsi sebagai power bank lantaran punya baterai tambahan berkapasitas 2.000 mAh. Kombinasi ini mampu memperpanjang daya tahan baterai hingga beberapa jam. memungkinkan ponsel untuk bertahan hampir satu setengah hari tanpa perlu charging

Kecepatan pengisian dayanya pun sama mengagumkannya, dapat mencapai 100 persen dalam 47 menit menggunakan charger 90 watt. Meski cukup jarang, terkadang proses pengisian daya terhenti saat digunakan dengan Photography Legend Kit. Namun ini hanya terjadi di luar ruangan pada cuaca yang cukup panas. 

Kesimpulan

Xiaomi 15 Ultra tetap menjadi salah satu smartphone terbaik di pasaran yang berfokus pada aspek fotografi. Photography Kit miliknya menjadi daya tarik yang unik bagi penggemar fotografi. Di luar aspek kamera, ponsel ini mampu menjadi perangkat bertenaga tinggi untuk memberikan pengalaman gaming yang andal berkat chipset Snapdragon 8 Elite. Kehadiran HyperOS 2 terbarunya pun dapat menghadirkan animasi yang mulus, meski Xiaomi masih harus berbenah dalam pengembangan fitur AI, khususnya generative AI

Dari segi produktivitas, Galaxy S25 Ultra masih bisa menjadi juara berkat inovasi Galaxy AI dan stylus bawaan (S Pen). Lalu, ada juga iPhone 16 Pro Max yang tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang terbiasa dengan ekosistem Apple dan iOS.

Di luar hal-hal tadi, Xiaomi 15 Ultra tetap layak dipertimbangkan karena harganya yang relatif lebih murah, serta dukungan hardware kelas atas yang ditawarkannya. 

Rating editor: 8,3 / 10

Alasan untuk membeli:

  • Perangkat ini menawarkan layar yang memanjakan mata serta speaker yang memadai. 
  • Kamera Leica miliknya berkinerja baik pada berbagai kondisi pencahayaan berbeda. 
  • Daya tahan baterainya awet. 
  • Ada fitur Photography Kit yang menambahkan fungsi dan meningkatkan pengalaman fotografi. 

Alasan tidak membeli:

  • Fitur Generative AI yang kalah saing untuk menunjang produktivitas.
  • Hanya ditawarkan dalam satu opsi warna. 
Xiaomi 15 Ultra Harga
Rp. 2.999.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Xiaomi 15 Ultra: Ponsel Flagship Serba Bisa first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-xiaomi-15-ultra-ponsel-flagship-serba-bisa/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2025/10/mi-15-ult-rev-150x150.jpg150150
Review Samsung Galaxy S25 Plus: Ponsel Varian “Plus” Terbaik di Pasaran https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-s25-plus-ponsel-varian-plus-terbaik-di-pasaran/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-s25-plus-ponsel-varian-plus-terbaik-di-pasaran/#respond Sat, 29 Mar 2025 03:28:54 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=14646 Ada cukup banyak alasan untuk menyukai Samsung Galaxy S25 Plus, kendati memiliki desain yang sama seperti pendahulunya. Ponsel ini menonjolkan Galaxy AI, serangkaian fitur berbasis kecerdasan buatan yang terus berkembang dan semakin intuitive setiap tahunnya. Ponsel ini diotaki dengan Snapdragon 8 Elite yang tak hanya memiliki performa dahsyat, melainkan juga menunjang fitur-fitur AI di dalamnya.Kehadiran Snapdragon […]

The post Review Samsung Galaxy S25 Plus: Ponsel Varian “Plus” Terbaik di Pasaran first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Ada cukup banyak alasan untuk menyukai Samsung Galaxy S25 Plus, kendati memiliki desain yang sama seperti pendahulunya. Ponsel ini menonjolkan Galaxy AI, serangkaian fitur berbasis kecerdasan buatan yang terus berkembang dan semakin intuitive setiap tahunnya. Ponsel ini diotaki dengan Snapdragon 8 Elite yang tak hanya memiliki performa dahsyat, melainkan juga menunjang fitur-fitur AI di dalamnya.

Kehadiran Snapdragon 8 Elite pada Galaxy S25 Plus adalah kabar menggembirakan lantaran punya lonjakan performa tinggi dibandingkan Exynos pada Galaxy S24 Plus. Selain gesit, layar ponsel ini juga menawarkan pengalaman visual yang luar biasa dengan kecerahan tinggi. 

Namun, di harganya yang mulai dari Rp 17.999.000 (RAM 12 GB/ 256 GB), smartphone ini mesti bersaing dengan dua raksasa lainnya di kelas flagship yaitu Oppo Find X8 Pro dan Vivo X200 Pro. Kedua rivalnya ini turut menghadirkan sederet fitur AI dan sistem kamera yang luar biasa. Beberapa pesaing dari HP Samsung ini juga menyediakan charger di dalam kotak, yang tentu menjadi daya tarik sendiri bagi banyak pelanggan. Simak ulasan Galaxy S25 Plus selengkapnya berikut ini.

Kesimpulan awal

Galaxy S25 Plus masih mempertahankan desain yang mirip dengan pendahulunya, Galaxy S24 Plus. Namun, performanya meningkat drastis dengan Snapdragon 8 Elite. Peningkatan fitur AI miliknya pun menjadi sorotan utama, menawarkan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik. 

Kendati punya sistem kamera yang serupa dengan Galaxy S25 standar, model Plus ini menonjol lantaran punya daya tahan baterai yang lebih unggul. Ponsel ini memang sempat mengalami peningkatan suhu ketika dipakai aktivitas intens, namun hal ini tidak berdampak pada performa secara keseluruhan. 

Desain dan layar

Dua kubu pesaing berat, Samsung dan Apple, menerapkan pendekatan serupa dalam merancang varian “Plus” di lini flagship mereka masing-masing. Galaxy S25 Plus sejatinya hanyalah versi Galaxy S25 “reguler” yang diperbesar, sama halnya dengan iPhone 16 Plus yang merupakan versi besar dari iPhone 16 standar.

Ukuran bodi Galaxy S25 Plus yang besar memungkinkannya diselipkan dengan baterai yang besar pula. Oleh karena itu, fitur pengisian dayanya pun mesti lebih cepat dari versi standar agar keduanya memberikan pengalaman pengguna yang konsisten. Bukan cuman itu, resolusi layar Galaxy S25 Plus juga kini lebih tinggi guna menjaga kualitas tampilan yang sama seperti model standar, terlepas dari perbedaan ukuran bodi keduanya.

 Seperti yang sempat disinggung, Galaxy S25 Plus punya desain bodi yang mirip dengan pendahulunya. Ini sebenarnya bukan hal yang buruk, karena masih tetap memberikan rasa tak asing bagi pengguna lama. Kami pribadi tidak keberatan dengan desainnya yang “lawas” lantaran punya daya tarik minimalis dan ergonomis, meski semestinya masih ada beberapa hal kecil yang perlu disempurnakan. Varian berwarna Blue Navy yang kami pegang menjadi warna yang kami paling sukai di antara opsi warna lainnya, termasuk Blueback, Coral Red, Pink Gold, dan Silver Shadow. 

Kendati begitu, generasi terbaru ini punya bodi sedikit lebih ramping ketimbang pendahulunya, dan juga 6 gram lebih ringan. Perbedaan ini tergolong sedikit, namun cukup berarti bagi sebuah benda yang akan sering digunakan berjam-jam. 

Walau bobotnya sedikit mengempis, Galaxy S25 Plus tetap punya ketahanan bodi yang sama. Bodinya tetap terasa premium dan kokoh dengan bingkai logam datar miliknya. Sisi depan dan belakang juga telah dilapisi Gorilla Glass Victus 2 serta IP68 untuk tahan terhadap debu dan air.

Sejumlah pesaingnya di platform Android sudah banyak yang meningkatkan standar ketahanan dengan IP69. Tampaknya, ini hanya soal waktu sebelum akhirnya Samsung mengadopsi sertifikasi yang sama untuk lini flagship-nya. 

Dari segi tampilan layar, Samsung nyaris tidak pernah mengecewakan. Hal ini tercermin pada Galaxy S25 Plus. Bodi ponsel ini lebih pendek hampir 1 mm dari pendahulunya berkat bezel-nya yang lebih tipis. Namun, Galaxy S25 Plus masih menawarkan layar 6,7 inci yang sama. Seperti Galaxy S25, varian Plus ini mendukung resolusi QHD Plus (1.440 x 3.120 piksel).

Tampilan layarnya masih terlihat sama cerahnya, begitu pun dengan warnanya yang tampak hidup. Dengan refresh rate 120 Hz, layar ponsel ini sungguh terasa mulus ketika melakukan scrolling. Galaxy S25 Plus tidak menunjukkan kendala apa pun saat diujikan menonton YouTube, Netflix, dan JioHotstar. 

Kamera

Galaxy S25 Plus dipersenjatai kamera yang sama dengan pendahulunya yakni kamera utama 50 MP, ultra wide 12 MP, dan telefoto 10 MP. Sisi depannya menunjukkan kamera selfie 12 MP dalam bentuk punch hole. Satu-satunya yang berbeda adalah sisi software yang dapat meningkatkan kualitas gambar dan juga alat pengeditan paska pemotretan. 

Namun, walau pun perangkat keras kameranya tetap sama, Galaxy S25 Plus tetap mampu menghasilkan foto dan video yang tajam serta kaya warna. Seperti biasanya, Samsung mengedepankan karakter warna yang lebih kontras dengan white balance sedikit lebih hangat, dan hal ini masih berlaku pada ponsel terbarunya. 

Kami pribadi berharap detail gambarnya bisa dihasilkan dengan lebih baik, namun saat ini sudah tergolong cukup memuaskan. Kameranya memang bisa sedikit kurang konsisten dalam kondisi minim cahaya, namun secara keseluruhan, Samsung mampu memetakan warna yang mendekati aslinya. Akurasi warna tersebut tentu menjadi hal yang disukai banyak pengguna, termasuk kami sendiri.

Secara keseluruhan, pengalaman kamera untuk foto subjek tak bergerak tetap mampu diandalkan, namun justru kemampuan videonya lah yang benar-benar mengejutkan kami. Pertama, mode log pada perekaman video sungguh membantu kreator konten karena bisa mengambil lebih banyak detail dalam format RAW, serta menyesuaikan warna secara fleksibel saat proses pengeditan.

Kini juga tersedia perekaman video 8K di 30 FPS, naik dari sebelumnya yang hanya 24 FPS. Hal ini bisa jadi berguna bagi sebagian pengguna. Namun, menurut kami stabilisasi terbaik adalah yang berada di mode 4K 30 FPS. 

Fitur lainnya yang tak kalah menarik adalah Audio Eraser, mampu meningkatkan kualitas suara dalam video yang direkam tanpa mode log. Pengguna bisa memilih untuk meredam atau memperkuat suara di latar belakang, baik untuk menghasilkan vokal lebih jernih maupun efek suara mirip ASMR. 

Ada juga opsi slow-motion berbasis AI dengan satu ketukan, fitur cerdas ini sudah diperkenalkan sejak tahun lalu dan masih berguna hingga saat ini. 

Performa dan software

Sama seperti Galaxy S25 dan S25 Ultra, varian Plus ini kerap disokong oleh Snapdragon 8 Elite dengan RAM 12 GB. Chipset ini menghadirkan lonjakan performa yang dahsyat dari pendahulunya, sehingga menghasilkan animasi lebih mulus dan fitur AI yang lebih cerdas. Saat didasarkan pada hasil benchmark, Galaxy S25 Plus juga berhasil menorehkan skor lebih tinggi dibandingkan pendahulunya. 

Galaxy S25 Plus mendapatkan skor AnTuTu v10 sebesar 2.298.707 poin, sementara skor Geekbench 6 miliknya sebesar 3.008 poin untuk single-core dan 9.730 poin untuk multi-core

Samsung jarang menonjolkan angka-angka di atas kertas, karena pada akhirnya, performa nyata lah yang paling penitng bagi penggunanya. Selama pengujian, kami tidak mengalami lag atau stutter sama sekali, baik saat bermain game maupun ketika melakukan tugas berat lainnya. Ponsel ini terkadang terasa sedikit hangat, namun hal ini tidak berpengaruh terhadap performa keseluruhan.

Menariknya lagi, sisi software pada Galaxy S25 Plus juga sangat berdaya saing tinggi dibandingkan kompetitornya. Galaxy S25 Plus dijanjikan masa dukungan pembaruan OS hingga 7 tahun dengan patch keamanan selama 7 tahun. Hal ini membuatnya tetap relevan jika digunakan sampai tahun 2032. Antarmuka One UI berbasis Android 15 miliknya pun terasa segar dengan ikon aplikasi dan kontrol panel yang diperbarui. Tidak lupa, Samsung juga turut menawarkan ekosistem paling memadai jika dibandingkan dengan pesaingnya di platform Android.

Galaxy AI

Fokus utama pada generasi terbaru ini adalah fitur-fitur berbasis AI yang hadir secara konsisten di seluruh lini Galaxy S25 series. Sejumlah fitur tersebut juga hadir di model lama melalui pembaruan firmware, namun alat kamera berbasis AI seperti Audio Eraser tampaknya tetap bakal eksklusif untuk S25 series

Dengan fitur Audio Eraser dan sederet fitur-fitur Galaxy AI lainnya, Galaxy S25 series tetap menjadi yang paling unggul dibandingkan Apple dan Google. 

Mungkin bisa dikatakan bahwa sejumlah fitur seperti Generative Edit (menghapus atau memindahkan objek dalam foto) dan Sketch to Image hanya akan berguna pada situasi tertentu, dan ini memang benar.

Namun, ada juga fitur seperti Now Brief yang kendati masih berada di tahap awal pengembangan, sudah menawarkan tingkat kenyamanan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat perkiraan cuaca dan jadwal harian secara otomatis, berkat kemampuan AI yang bisa memindai email dan kalender. 

Potensinya pun sangat besar, terlebih dalam menghadirkan ringkasan harian yang dipersonalisasi. Apalagi jika ke depannya Samsung memperluas dukungan aplikasi di luar ekosistem Samsung dan Google. 

Now Bar (kiri) dan Now Brief (kanan)
Now Bar (kiri) dan Now Brief (kanan)

Kami juga menyukai fitur “Cross-App Actions” yang didukung oleh Gemini, memungkinkan pengguna melakukan beberapa tindakan sekaligus hanya dalam satu perintah saja. Misalnya, pengguna bisa membagikan daftar hasil kurasi AI kepada teman melalui aplikasi Messages. Langkah berikutnya yang potensial adalah integrasi lebih dalam dengan ekosistem Meta, sehingga pengguna bisa berbagi konten langsung lewat WhatsApp atau Instagram secara mulus. Lalu, fitur Circle to search yang ditingkatkan kini dapat memahami konten video, pertanda bahwa Google Search telah memasuki tahap baru evolusi. 

Gemini sekarang dapat membagikan hasil kurasi dengan teman atau keluarga melalui aplikasi Messages.

Sebenarnya memang masih ada ruang untuk penyempurnaan. Namun, Samsung patut diapresiasi karena berhasil mengintegrasikan AI ke dalam penggunaan sehari-hari, bukan hanya membatasinya pada fitur kamera seperti mayoritas flagship lain. Galaxy S25 Plus juga masih menghadirkan fitur AI lama yaitu AI Summary dan AI Writer di dalam Samsung Keyboard, yang sangat membantu untuk meringkas atau memeriksa teks langsung tanpa harus keluar dari aplikasi yang sedang dipakai. 

Perlu dicatat, mayoritas fitur AI tersebut hanya bisa optimal jika terkoneksi dengan internet. Jika Anda memilih opsi “Process data on-device” di menu pengaturan, fitur-fitur tersebut memang bisa digunakan secara offline namun hasilnya tidak akan seakurat atau selengkap saat online

Baterai dan pengisian daya

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, ukuran bodi Galaxy S25 Plus yang lebih besar memungkinkan penggunaan baterai yang lebih besar pula. Namun, tidak seperti Oppo dan OnePlus, Samsung belum menerapkan teknologi silikon-karbon yang dapat meningkatkan kapasitas tanpa menambah bobot atau ketebalan. 

Akibatnya, Galaxy S25 Plus masih dibekali baterai standar berukuran 4.900 mAh, dengan dukungan pengisian cepat 45 watt dan pengisian nirkabel 15 watt yang sudah kompatibel dengan Qi 2. Secara keseluruhan, daya tahan baterainya tergolong andal, dan Anda dapat mengandalkan pemakaian seharian penuh dengan pengaturan moderat (refresh rate 120 Hz aktif dan AOD dimatikan). 

Dalam pengujian baterai PC Mark, perangkat ini juga memberikan hasil cukup baik kendati bukan yang terbaik di kelasnya, yakni bertahan hingga 12 jam 51 menit. Ponsel ini juga disuguhkan dengan pengisian daya 45 watt (charger dijual terpisah) yang bisa mengisi baterai dari nol hingga penuh dalam 61 menit.  

Kesimpulan

Meskipun sebagian besar peningkatan pada Galaxy S25 Plus hanya meningkat sedikit, tak diragukan bahwa ini adalah varian “Plus” paling cerdas dan paling bertenaga di pasaran saat ini. Snapdragon 8 Elite menghadirkan performa luar biasa, sementara fitur Galaxy AI miliknya sanggup meningkatkan pengalaman pengguna, baik dalam produktivitas maupun fungsi kamera. Dibandingkan iPhone 16 Plus, Galaxy S25 Plus menawarkan daya yang lebih besar dan fitur AI yang lebih pintar.

Kinerja baterainya masih tergolong standar, alangkah baiknya jika Samsung mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan pengisian daya di masa mendatang. Selain itu, Galaxy S26 Plus nanti sebaiknya juga menghadirkan hardware kamera baru untuk meningkatkan ketajaman detail. Jika dua faktor ini menjadi prioritas utama Anda, maka Oppo Find X8 Pro dan Vivo X200 pro dapat menjadi opsi alternatif yang layak dipertimbangkan.

Namun, dalam hal produktivitas, Samsung tetap berada di posisi teratas. Dukungan seperti pembaruan perangkat lunak selama 7 tahun, ekosistem Samsung yang solid, dan keamanan Knox menjadikannya paket lengkap bagi para profesional. 

Rating editor: 8 / 10

Alasan membeli:

  • Galaxy S25 Plus punya layar yang besar dan cerah, serta didukung refresh rate 120 Hz.
  • Fitur-fitur Galaxy AI miliknya sangat intuitive dan praktis untuk produktivitas dan fotografi. 
  • Daya tahan baterai memadai pada benchmark dan penggunaan nyata,
  • Fitur mode log untuk video dan alat pengeditan berbasis AI sangat membantu kreator konten.

Alasan untuk tidak membeli:

  • Desain bodinya masih sama seperti pendahulunya.
  • Pengisian dayanya kalah saing, charger dijual terpisah.
Samsung Galaxy S25 Plus Harga
Rp. 12.690.000
Pergi Ke Toko
Rp. 14.250.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Samsung Galaxy S25 Plus: Ponsel Varian “Plus” Terbaik di Pasaran first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-s25-plus-ponsel-varian-plus-terbaik-di-pasaran/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2025/10/s25-rev-150x150.jpg150150
Review Vivo X200, Sama Bagusnya dengan Flagship “Pro” Mana pun https://www.91mobiles.com/id/hub/review-vivo-x200-sama-bagusnya-dengan-flagship-pro-mana-pun/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-vivo-x200-sama-bagusnya-dengan-flagship-pro-mana-pun/#respond Wed, 12 Mar 2025 05:36:03 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=5749 Vivo memang tahu betul caranya menciptakan ponsel yang berfokus pada fotografi. Ini terlihat dari Vivo X200 series yang belum lama ini mereka luncurkan ke pasar global. Seperti pendahulunya, varian “Pro” hadir sebagai versi teratas, menawarkan fitur-fitur mewah yang membuat pengalaman pengguna begitu menyenangkan.Namun, jika Anda menginginkan performa yang mirip-mirip dengan harga lebih terjangkau, Vivo X200 “reguler” […]

The post Review Vivo X200, Sama Bagusnya dengan Flagship “Pro” Mana pun first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Vivo memang tahu betul caranya menciptakan ponsel yang berfokus pada fotografi. Ini terlihat dari Vivo X200 series yang belum lama ini mereka luncurkan ke pasar global. Seperti pendahulunya, varian “Pro” hadir sebagai versi teratas, menawarkan fitur-fitur mewah yang membuat pengalaman pengguna begitu menyenangkan.

Namun, jika Anda menginginkan performa yang mirip-mirip dengan harga lebih terjangkau, Vivo X200 “reguler” bisa menjadi pilihan alternatif yang layak dimiliki.

Selain dari kemampuan kameranya yang mumpuni, Vivo X200 juga mendukung layar dengan warna cerah, ketahanan baterai mumpuni, serta performa yang gesit. Simak penelusuran di bawah ini lebih lanjut.

Kesimpulan awal

Vivo X200 muncul sebagai salah satu smartphone dengan kamera terbaik di kelasnya, menampilkan hasil memukau pada aktivitas fotografi dan video. Dengan sejumlah peningkatan baru seperti chipset Dimensity 9400 dan kapasitas baterai 5.800 mAh, ponsel ini bisa diandalkan oleh mereka yang berfokus pada produktivitas. Akan tetapi, Vivo sebenarnya masih bisa meningkatkan pengalaman penggunanya lebih baik lagi kalau saja jumlah aplikasi pre-installed-nya dikurangi. Ditambah lagi, jika saja Vivo X200 terintegrasi dengan fitur-fitur AI generatif seperti yang dilakukan Samsung dan Oppo, mungkin akan membuatnya semakin unggul.

Desain dan layar

Vivo secara jelas ingin memamerkan kemampuan kameranya lewat desain yang ditampilkan X200 series. Sebab, tampilan belakangnya benar-benar berhasil mencerminkan hal itu, terlihat dari keberadaan modul kamera bundar berukuran besar di punggungnya.

Konsep desain demikian memang mulai cukup umum di kalangan smartphone yang berfokus pada fotografi, dimulai dari Vivo X100 series tahun kemarin, kemudian diikuti oleh Xiaomi 14 Ultra, dan terakhir ada Oppo Find X8 series yang turut memiliki kamera bundar. 

Vivo X200

Desain Vivo X200 yang paling layak disorot adalah bodinya yang begitu tipis dan ramping kendati punya baterai sebesar 5.800 mAh. 

Smartphone ini terasa kokoh dan tahan banting, bahkan sudah mengalami beberapa kejadian terbentur yang tidak disengaja ketika sedang di-review.

Vivo membekali HP ini dengan bingkai metal premium. Punggung bodinya menggunakan material kaca untuk memberikan finish yang terasa premium. 

Finish metal tersebut turut diterapkan pada garis luar yang mengelilingi modul kamera belakang, membuat desain kameranya terlihat memukau.

Terlepas hal itu, Vivo X200 sayangnya hanya tersedia dalam varian warna yang cukup terbatas, kontras dengan Apple dan Google yang menawarkan berbagai macam pilihan untuk kelompok usia yang berbeda. 

Unit yang kami review memiliki varian warna Natural Green. Menurut kami warna ini tampak lebih menyenangkan dibandingkan Cosmos Black. Padahal Vivo bisa saja memasukkan opsi warna putih dan biru. Dua warna ini akan terlihat cocok dengan tekstur finishing matte.

Vivo X200

Beralih ke layar, pengalaman menonton yang diberikan kurang lebih tetap sama seperti generasi sebelumnya. Ukuran layar Vivo X200 mungkin terlalu besar bagi sebagian orang, namun kami pribadi lebih senang dengan viewing area yang luas.

Vivo X200 hadir dengan layar AMOLED berukuran 6,67 inci dengan resolusi Full HD Plus (2.800 x 1.260 piksel). Ujung-ujungnya yang sedikit melingkar juga membuat tangan kami nyaman saat memegangnya. Kami pun tidak merasa ada masalah saat menggenggamnya pada durasi panjang.

Kami melakukan travelling secara intens sembari membawa Vivo X200, menghabiskan banyak waktu menonton Netflix dan platform OTT (over-the-air) lainnya. Bezel layar yang begitu tipis, kecerahan layar yang tinggi, serta berbagai kelebihan lainnya membuat pengalaman menonton kami menjadi tidak terlupakan. 

Kamera

Sementara Vivo X200 Pro hadir dengan kamera telefoto 200 MP, versi standarnya hanya punya resolusi 50 MP. Terdapat dua kamera lagi dengan resolusi 50 MP di punggungnya, disertai satu kamera depan 32 MP. 

Seperti generasi pendahulunya, Vivo kembali menjalan kolaborasi dengan Zeiss. Hal ini menunjukkan bahwa jenis lensa sama pentingnya dengan jenis sensor dan komponen-komponen kamera lainnya.

Vivo juga telah berhasil melakukan tuning terhadap hardware dan software kamera, sehingga sungguh terasa sulit menghasilkan foto berkualitas buruk menggunakan Vivo X200.

Kamera Vivo X200

Seperti model tahun lalu, Vivo X200 turut menawarkan hasil foto dengan detail dan kecerahan warna yang menakjubkan. Tersedia mode lanskap baru yang menyuguhkan profil warna beragam, sehingga dapat meningkatkan kecerahan warna agar foto terlihat dramatis dan menarik untuk dilihat. 

Sisi terbaik dari kemampuan fotografi Vivo X200 adalah mode portrait, dapat bekerja dengan sangat baik kendati pada kondisi pencahayaan paling rumit sekali pun. Mode portrait ini juga menawarkan panjang fokus berbeda-beda, yakni 23 mm, 35 mm, 85 mm, dan 100 mm. Jadi, Anda bisa menghasilkan foto bokeh meski dari kejauhan. Profil-profil warna beragam juga bisa dimanfaatkan agar lebih layak diunggah ke media sosial.

Satu-satunya fitur yang terlewatkan pada model reguler adalah kamera tele-makro untuk pengambilan gambar dari jarak dekat. Kemampuan perekaman video Vivo X200 punya fitur stabilisasi yang cukup mengejutkan. Hasil rekamannya berhasil stabil tanpa ada efek goyangan.

Akan tetapi, white balance pada hasilnya sedikit kurang konsisten, sehingga mungkin kurang terlihat menarik di mata kreator konten profesional. Vivo turut menawarkan fitur pengeditan video dengan kecerdasan buatan (AI), namun hasil videonya tetap tidak mengalami peningkatan kualitas yang signifikan. Berikut ini adalah sejumlah hasil foto dari kamera Vivo X200.

Performa dan software

Vivo X200 merupakan salah satu ponsel terbaru yang diotaki Dimensity 9400 dari MediaTek. Unit yang kami review merupakan varian dengan memori terendah, yakni RAM 12 GB dan penyimpanan 256 GB, memiliki harga rilis Rp 12.999.000. 

Vivo X200

Varian tertingginya memiliki RAM 16 GB dengan storage 512 GB, namun tidak dijual resmi di Indonesia. Pada benchmark AnTuTu v10, Vivo X200 meraih skor 2.537.181 poin.

Vivo X200 juga berhasil mencetak skor tinggi pada Geekbench 6, mencapai 2.683 poin untuk single-core dan 7.767 poin untuk multi-core.

Ponsel ini juga telah mengalami uji CPU throttling melalui aplikasi Burnout. Hasilnya, Vivo X200 mampu mempertahankan sebanyak 49,70 persen dari kinerja maksimalnya.

Kami tidak merasakan kendala performa saat mengujikan ponsel pada beberapa aktivitas intens, bahkan masih berjalan lancar saat menjalankan banyak aplikasi sekaligus. Perangkat ini juga mendukung shutter kamera yang gesit dan responsif. Pengalaman gaming di HP ini juga sungguh lancar, kendati merupakan ponsel yang fokus utamanya adalah fotografi dan produktivitas harian.

Vivo X200 “reguler” menjalankan sistem operasi Android 15 dengan polesan antarmuka FuntouchOS 15, memiliki jaminan update versi OS hingga empat tahun serta patch keamanan hingga lima tahun.

Perihal fitur AI, perangkat ini sayangnya hanya menawarkan fitur dasar, misalnya AI Summary untuk merangkum teks pada aplikasi notes bawaan. Tersedia pula fitur AI untuk kamera, seperti Object Remover dan Repair, namun tidak ada fitur-fitur AI lainnya.

Antarmuka FuntouchOS 15 memiliki animasi yang mulus dan gesit, namun masih disertai dengan sejumlah aplikasi pihak ketiga bawaan (sebanyak 53 aplikasi).

Baterai dan pengisian daya

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, Vivo X200 disuplai dengan baterai berkapasitas 5.800 mAh serta fast charging 90 watt. Vivo berhasil mempertahankan sisi estetika bodi ponsel sembari membekali X200 dengan baterai yang besar.

Selama pengujian intens, Vivo X200 dapat bertahan hingga seharian penuh kendati sudah dipakai bermain game pada pengaturan grafis tertinggi. Baterai tersebut dapat bertahan lebih lama lagi jika pengaturannya diturunkan ke “sedang”.

Charging port Vivo X200

Ponsel ini juga meraih skor ketahanan baterai yang unggul pada PCMark Battery Test, bisa tahan hingga durasi 14 jam. Saat dicas memakai charger bawaan dengan daya 90 watt, Vivo X200 dapat mencapai kondisi penuh hanya dalam 38 menit.

Sayangnya, fitur pengisian daya nirkabel (wireless charging) hanya tersedia untuk Vivo X200 Pro. Fitur ini tidak ditemukan pada varian “reguler”.

Kesimpulan

Vivo X200 berhasil menunjukkan bahwa smartphone varian non-Pro tetap mampu menawarkan pengalaman fotografi yang menakjubkan. Berkat kolaborasinya dengan Zeiss dan antarmuka aplikasi kamera yang intuitive, memotret gambar menjadi aktivitas yang menyenangkan dan mudah. 

Seperti yang sempat kami bilang sebelumnya, Vivo menghadirkan optimasi software yang memadai sehingga terasa sulit untuk menghasilkan foto berkualitas “jelek”, baik itu di kondisi pencahayaan terang maupun gelap. 

Dengan dukungan perekaman video 4K di kamera depan dan belakang, Vivo X200 juga dapat menjadi teman setia para pelaku kreasi konten.

Tak hanya unggul di sisi kamera, Vivo X200 juga menyuguhkan kinerja gesit saat bermain game dengan penggunaan MediaTek Dimensity 9400. Ponsel ini sayangnya masih memiliki banyak ruang untuk bertumbuh pada aspek kecerdasan buatan, lantaran masih kalah saing dibandingkan Oppo Find X8, Samsung Galaxy S24, dan Google Pixel 9. Namun, kalau kemampuan AI bukan hal penting bagi Anda, Vivo X200 akan terasa worth it.

Rating editor: 8 / 10

Alasan membeli:

  • Vivo X200 mendukung layar yang cerah dan luas.
  • Kemampuan fotografinya luar biasa.
  • Ponsel ini menawarkan ketahanan baterai yang memadai dengan pengisian daya yang ngebut.
  • Punnya build quality premium dengan daya tahan yang baik.


Alasan tidak membeli:

  • Tidak memiliki wireless charging.
  • Terdapat aplikasi pihak ketiga bawaan (bloatware) yang cukup banyak.
Vivo X200 Harga
Rp. 11.848.000
Pergi Ke Toko
Rp. 11.878.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Vivo X200, Sama Bagusnya dengan Flagship “Pro” Mana pun first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-vivo-x200-sama-bagusnya-dengan-flagship-pro-mana-pun/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2025/01/vivo-x200-review-featured-image-150x150.jpg150150
Review Itel A80: HP Murah yang Cocok untuk Pemakaian Sehari-hari https://www.91mobiles.com/id/hub/review-itel-a80-hp-murah-yang-cocok-untuk-pemakaian-sehari-hari/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-itel-a80-hp-murah-yang-cocok-untuk-pemakaian-sehari-hari/#respond Tue, 11 Mar 2025 02:36:39 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=15289 Itel resmi memperkenalkan Itel A80 di Indonesia pada 10 September kemarin, menyasar pasar harga entry-level di harga Rp 1 jutaan. Ponsel ini menghadirkan keunggulan pada beberapa aspek sekaligus seperti kamera, desain bodi, serta harganya yang terjangkau. Ponsel ini juga unik lantaran menampilkan desain kamera punch hole di harga terjangkau, serta memiliki dapur pacu yang lumayan bertenaga untuk sehari-hari […]

The post Review Itel A80: HP Murah yang Cocok untuk Pemakaian Sehari-hari first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Itel resmi memperkenalkan Itel A80 di Indonesia pada 10 September kemarin, menyasar pasar harga entry-level di harga Rp 1 jutaan. Ponsel ini menghadirkan keunggulan pada beberapa aspek sekaligus seperti kamera, desain bodi, serta harganya yang terjangkau. 

Ponsel ini juga unik lantaran menampilkan desain kamera punch hole di harga terjangkau, serta memiliki dapur pacu yang lumayan bertenaga untuk sehari-hari dan bermain game. Di harga rilisnya yang hanya Rp 1,2 jutaan, Itel A80 adalah salah satu ponsel paling layak di kelasnya. Namun di segmen yang cukup kompetitif ini, mampukah Itel A80 menonjol dibandingkan pesaingnya? Simak berikut ini.

Kesimpulan awal

Itel A80 merupakan ponsel entry-level yang layak dipertimbangkan bagi pengguna yang membutuhkan ponsel dengan layar besar untuk membaca dan menonton konten. Kameranya juga cukup memadai untuk kelas harganya, meski tentu saja ekspektasi perlu disesuaikan. 

Desain dan layar

Itel A80 menampilkan bodi belakang yang simpel dan minimalis. Ponsel ini ditawarkan dalam tiga varian warna, cukup jarang di kelas harganya. Unit yang diterima 91Mobiles merupakan varian Wave Blue yang menampilkan pola garis halus pada bagian belakang, memberikan kesan elegan tanpa membuatnya terlihat “norak”. Sementara itu, dua opsi lainnya yakni Glacier White dan Sandstone Black, hadir dengan pola khas masing-masing, menawarkan variasi tampilan yang dapat disesuaikan dengan selera pengguna. 

Semua tiga varian warna ini memiliki konsep desain yang sama, dengan dua bulatan kamera di punggung yang memuat setup kamera ganda. Modul kamera demikian ini tampaknya mengambil inspirasi dari iPhone 16, meskipun ukuran LED Flash miliknya tampak kebesaran untuk memberi kesan sebagai kamera ketiga. Bahkan keempat sisinya dan juga bingkai yang rata menjadikannya mirip seperti iPhone terbaru.

Dari sisi dimensi bodi, Itel A80 punya ketebalan 8,54 mm dengan bobot 195 gram, tergolong standar untuk ponsel entry-level di harga sejutaan. Namun menariknya, HP terjangkau ini sudah tersertifikasi IP54 sehingga dapat mengurangi risiko rusak saat terkena debu dan percikan air. Ini membuatnya cocok dipakai sebagai sarana driver online, terutama di saat curah hujan sedang tinggi. 

Sebagai ponsel murah, bodinya tentu terbuat dari bahan plastik. Namun, ponsel ini tetap terasa kokoh dan tidak murahan. Penempatan port-nya cukup standar yakni USB-C dan jek audio 3,5 mm di sisi bawah, sementara tombol daya dan volume terletak di sisi kanan. Di sisi kirinya pun terdapat laci kartu SIM yang mendukung Dual SIM. 

Secara ukuran dan bobot, smartphone ini terasa ergonomis dan nyaman digenggam, terutama bagi pengguna yang menyukai ponsel berlayar besar. Itel A80 hadir dengan layar IPS berukuran 6,67 inci beresolusi HD Plus (1.600 x 720 piksel) dan refresh rate 120 Hz, spesifikasi yang umum di kelas harganya. Dengan begitu, pengalaman visualnya tidak membawa terobosan baru, namun tetap menawarkan kecerahan memadai dan warna yang cukup baik, meski tidak secerah panel AMOLED. 

Kami menguji kualitas layar ponsel ini dengan menampilkan beberapa video YouTube, dan kualitasnya memang cukup baik untuk kelas harganya. Namun, ponsel ini hanya mendukung sertifikasi DRM Widevine L3, sehingga tidak dapat menampilkan konten Netflix di resolusi Full HD. Keterbatasan ini lumrah untuk ponsel di kelasnya, dan bukan untuk dianggap sebagai kekurangan. 

Itel A80 menampilkan lampu LED kecil yang “tersembunyi” di bawah bezel hitam di sisi atas layar. Lampu LED ini menyala setiap ponsel dicas atau ketika kamera depan sedang aktif untuk selfie. Meski fungsinya tidak terlalu beragam, namun fitur ini terasa unik dan menyenangkan untuk ponsel di harga Rp 1 jutaan kecil. 

Kamera

Seperti kebanyakan ponsel kelas budget di segmennya, Itel A80 menawarkan setup kamera sederhana dengan sensor utama 50 MP sebagai andalannya. Panel belakangnya juga memiliki lensa kamera sekunder, meski lebih berfungsi sebagai elemen desain ketimbang peningkatan fungsionalitas. Di sisi depannya, terdapat kamera selfie 8 MP yang ditempatkan dalam lubang punch hole, memberikan tampilan lebih segar dan modern dibandingkan waterdrop notch yang masih digunakan mayoritas ponsel Rp 1 jutaan lainnya. Desain punch hole ini membantu menciptakan kesan layar yang lebih bersih dan immersive, sekaligus mengurangi tampilan bezel tebal. 

Berdasarkan hasil pengujian, performa kamera Itel A80 tergolong cukup baik, meski tidak menonjol. Ponsel ini memang menawarkan beragam fitur pemotretan, namun hasil fotonya cenderung kurang kaya warna dan detail. Dalam kondisi pencahayaan yang cukup, Anda masih dapat menghasilkan foto yang tajam, namun pemotretan di kondisi minim cahaya cukup buruk. Selain itu, kamera juga kesulitan menangkap warna kulit subjek manusia secara konsisten, dan mode portrait masih jauh dari ideal, seperti yang terlihat pada perbandingan berikut.

Performa dan software

Itel A80 disokong oleh chipset Unisoc T603, dipadankan dengan RAM 4 GB. Varian dasarnya memiliki penyimpanan internal 128 GB eMMC 5.1 yang di atas kertas tampak mengesankan. Namun, standar memori ini masih lebih lambat dibandingkan UFS 2.2, baik dalam kecepatan data maupun tulis. 

Untuk aktivitas sehari-hari seperti browsing ringan, berkirim pesan, menelepon, dan bermain game sederhana, performa Itel A80 tergolong cukup meski kadang terasa lagging atau stutter. Tidak ada masalah performa yang berarti selama pengujian, namun waktu booting yang lama bisa terasa mengganggu dalam pemakaian jangka panjang. 

Karena menggunakan Android 14 Go Edition, ponsel ini memang tidak dibekali banyak aplikasi pihak ketiga. Meski begitu, rupanya justru terdapat banyak aplikasi bawaan dari Itel yang sebagiannya mungkin tidak terlalu berguna. Dalam pengalaman kami, aplikasi Google bawaan tetap terasa lebih fungsional dan efisien dibandingkan aplikasi bawaan dari Itel, misalnya untuk menjelajahi internet atau mengunduh aplikasi. 

Berdasarkan pengujian kami, Itel A80 hanya meraih skor AnTuTu v10 di angka 157.831 poin, sangat rendah untuk dimanfaatkan sebagai ponsel gaming, terutama untuk beberapa judul berat seperti PUBG Mobile dan COD Mobile. Perangkat ini juga mendapatkan skor cukup rendah di Geekbench 6 yakni 215 poin untuk single-core dan 875 poin untuk multi-core. Terbilang rendah, karena dengan menambahkan beberapa ratus ribu saja Anda sudah bisa memiliki ponsel yang dibekali Helio G85 atau bahkan Helio G99, yang pastinya lebih siap dipakai untuk gaming

Pengalaman bermain game di Itel A80 juga tidak dapat dikatakan istimewa, karena perangkat ini memang ditujukan untuk pengguna entry-level. Sebaiknya jangan berharap terlalu tinggi untuk menjalankan game berat seperti BGMI (PUBG Mobile versi India) atau COD Mobile di HP ini. Sebaliknya, jika Anda lebih suka game ringan dan kasual seperti Ludo atau Subway Surfer, performanya akan terasa cukup lancar dan memadai. 

Baterai

Itel A80 dibekali baterai dengan kapasitas 5.000 mah, disertai fitur pengisian daya 10 watt via kabel. Daya tahan baterainya tergolong awet, berkat layar LCD beresolusi HD Plus yang memang tidak terlalu boros baterai. 

Dengan hardware yang cukup sederhana, pengguna bisa mengandalkan ponsel ini untuk penggunaan seharian penuh dalam aktivitas dasar seperti menelepon, berkirim pesan, atau berselancar di internet. Hal positif lainnya adalah kehadiran port USB-C, sebuah peningkatan yang patut diapresiasi dibandingkan port Micro USB yang masih sering dijumpai di segmen entry-level. Tampaknya kehadiran port USB-C di HP semurah ini adalah dampak dari mandat Uni Eropa dalam menyeragamkan lubang port di seluruh alat elektronik.

Walau baterainya awet, kecepatan pengisian dayanya yang cuman 10 watt tergolong lambat, terutama jika dibandingkan dengan ponsel Rp 1 jutaan lain yang sudah mendukung fast charging 18 watt. Dalam pengujian, pengisian daya dari 20-100 persen perlu waktu hampir 2,5 jam. 

Kesimpulan

Secara garis besar, Itel A80 adalah pilihan cukup layak bagi pengguna entry-level yang mencari ponsel dengan layar besar untuk menonton YouTube Shorts, membaca, serta bertelepon atau berkirim pesan. Kamera miliknya juga tergolong lumayan, meski pengguna tetap perlu menyesuaikan ekspektasi. 

Dikarenakan Itel A80 dibanderol seharga Rp 1.299.000, jelas saja smartphone ini belum didukung dengan 5G dan masih mentok di 4G. Nyaris tidak ada ponsel sejutaan di Indonesia yang dilengkapi 5G kecuali “rival”-nya dari perusahaan yang sama, yakni Itel P55 5G. 

Jika dukungan 5G bukan prioritas Anda dan hanya membutuhkan ponsel 4G sederhana yang mudah digunakan untuk sendiri atau orang tua, Itel A80 bisa menjadi opsi ponsel entry-level yang layak, apalagi dengan banderol harga yang sangat terjangkau. 

Rating editor: 7,5 / 10

Alasan membeli:

  • Itel A80 punya layar yang besar, cocok untuk membaca dan berselancar di dunia maya.
  • Ponsel ini punya daya tahan baterai yang awet.
  • Sistem operasi Android 14 Go miliknya terasa ringan dengan minimnya aplikasi pihak ketiga.
  • Ada proteksi IP54 agar tahan terhadap debu dan percikan air. 


Alasan tidak membeli:

  • Kameranya kurang memadai.
  • Pengisian dayanya sangat lambat.
Itel A80 Harga
Rp. 1.004.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Itel A80: HP Murah yang Cocok untuk Pemakaian Sehari-hari first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-itel-a80-hp-murah-yang-cocok-untuk-pemakaian-sehari-hari/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2025/10/itel-a80-rev-150x150.jpg150150
Review Oppo Reno12 Pro: Kinerja Menengah, Andalkan Fitur AI https://www.91mobiles.com/id/hub/review-oppo-reno12-pro-kinerja-menengah-andalkan-fitur-ai/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-oppo-reno12-pro-kinerja-menengah-andalkan-fitur-ai/#respond Tue, 29 Oct 2024 11:00:12 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=1818 Oppo Reno12 Pro yang baru tidak seperti smartphone Oppo Reno yang pernah Anda lihat. Tentu saja, spesifikasinya tidak terlalu kuat. Desainnya tetap ramping dan ramping, dan ada fokus besar pada kamera yang didukung oleh beberapa fitur AI – mirip dengan smartphone Oppo Reno sebelumnya. Kecepatan pengisian daya 80W juga sama dengan yang ada di Reno11 […]

The post Review Oppo Reno12 Pro: Kinerja Menengah, Andalkan Fitur AI first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Oppo Reno12 Pro yang baru tidak seperti smartphone Oppo Reno yang pernah Anda lihat. Tentu saja, spesifikasinya tidak terlalu kuat. Desainnya tetap ramping dan ramping, dan ada fokus besar pada kamera yang didukung oleh beberapa fitur AI – mirip dengan smartphone Oppo Reno sebelumnya. Kecepatan pengisian daya 80W juga sama dengan yang ada di Reno11 Pro, tetapi sekarang kita mendapatkan baterai 5.000 mAh yang lebih besar untuk daya baterai yang lebih lama. Sayangnya, masih belum ada dukungan pengisian daya nirkabel.

Namun, perubahan terbaru di smartphone ini berfokus pada peningkatan produktivitas, dan Oppo tampaknya menuju ke arah yang benar. Misalnya, pengguna sekarang dapat memanfaatkan AI generatif untuk meringkas artikel yang panjang. Ada juga native feature untuk menulis keterangan Instagram.

Meskipun integrasi AI yang lengkap belum hadir, tapi tampaknya Oppo akan menghadirkannya tidak lama lagi. Sampai saat itu, apakah Oppo Reno12 Pro, dengan harga Rp 9 juta (penyimpanan 512GB), layak dipertimbangkan, terutama terhadap pesaing seperti OnePlus 12R dan Xiaomi 14 Civi? Mari kita cari tahu.

Kesimpulan awal

Dengan hanya mempertimbangkan perangkat kerasnya, Oppo Reno 12 Pro mungkin akan mengejutkan banyak pengguna. Ditambah lagi fitur AI-nya memberikan keunggulan pada smartphone ini dibandingkan para pesaing. Selain itu, kinerjanya sangat mulus meskipun spesifikasinya sederhana. Performa kamera dan baterainya lumayan, tapi bukan yang terbaik. Namun, mengingat persaingan yang agresif, Oppo perlu mengubah smartphone Reno berikutnya dengan perangkat keras kelas atas agar lebih menonjol. Tetapi jika Anda hanya butuh kamera, desain yang ramping, dan tampilan layar yang jelas, Reno12 Pro tidak akan mengecewakan.

Desain dan layar

Oppo Reno12 ProXiaomi 14 CiviOnePlus 12R
Ketebalan7.4mm7.4mm8.8mm
Bobot180 gram177 gram207 gram
IP RatingIP65IP54IP64


Dari segi desain, Oppo jarang sekali mengecewakan, dan Reno12 Pro yang baru melanjutkan tren tersebut. Bentuknya yang ramping mudah dipegang dan dibawa, dan tombol sampingnya ergonomis untuk genggaman saya. Bagian sisinya memiliki lapisan seperti logam yang terlihat dan terasa premium. Oppo mengeklaim bahwa desain yang ramping tidak mengorbankan daya tahan bodi, dan saya dapat menjamin hal ini sampai batas tertentu, karena smartphone ini telah bertahan dari beberapa benturan yang tidak disengaja. Reno12 Pro juga memiliki peringkat IP65, menawarkan perlindungan yang cukup baik terhadap debu dan percikan air.

oppo_reno12pro_review


Sayangnya, Oppo tetap menawarkan pilihan warna yang terbatas, tepatnya dua warna, untuk smartphone Reno. Reno12 Pro tahun ini mendapatkan varian Sunset Gold baru, yang saya ulas. Warnanya mungkin mengingatkan Anda pada Rose Gold, yang telah diadopsi oleh banyak merek ponsel pintar dari waktu ke waktu, meskipun bagian belakangnya menggabungkan beberapa sentuhan akhir untuk tampilan yang berbeda. Bagian bawahnya menampilkan lapisan mengkilap, sedangkan bagian atasnya memiliki tekstur matte kasar untuk menyembunyikan noda sidik jari. Kamera belakang ditumpuk secara vertikal di dalam modul persegi panjang, tidak seperti modul oval pada Reno11 Pro. Tulisan Oppo di bagian belakang juga tetap konstan.

Sejujurnya, pilihan Sunset Gold mungkin bukan pilihan semua orang, tetapi saya tidak keberatan dengan desain yang berbeda. Warnanya tidak diragukan lagi, pasti akan menarik perhatian, tetapi bisa jadi sesuai dengan preferensi sebagian pengguna. pilihan warna yang agak hitam (disebut Space Brown) lebih halus dan akan menarik bagi audiens yang lebih luas. Oppo bisa saja menambahkan lebih banyak pilihan, termasuk warna putih, yang menurut saya akan terlihat cemerlang pada panel belakang yang bertekstur banyak.

OPPO Reno12 ProXiaomi 14 CiviOnePlus 12R
Ukuran6.7-inch AMOLED6.55-inch AMOLED6.78-inch AMOLED
Kecerahan maksimal1500 nits3000 nits4500 nits


Selain itu, bagian layarnya tidak akan membuat Anda kecewa. Meskipun memiliki layar 6,7 inci yang tinggi, oppo Reno12 Pro tidak terasa canggung di tangan Anda karena bingkainya yang ramping. Oppo telah menggunakan panel quad-curved, yang berarti layar memiliki sedikit lekukan di semua sisi. Berkat ini, dikombinasikan dengan dukungan kecepatan refresh 120Hz, pengalaman menggulir menjadi sangat halus dan nyaman.

oppo_reno12pro_review

Pengalaman menontonnya cukup baik, tapi bukan yang terbaik. Layarnya menawarkan resolusi full HD+ (2.412 x 1.080 piksel) dan dukungan pemutaran HDR. Ada juga perlindungan Corning Gorilla Glass Victus 2 untuk bagian depan – suatu keharusan mengingat harganya.

Saya membandingkan performa layarnya dengan OnePlus 12R dan Xiaomi 14 Civi dengan memilih mode layar warna alami. Oppo Reno 12Pro menawarkan kecerahan terendah, meskipun cukup memadai untuk sebagian besar pengguna. Pengalaman menonton kurang lebih serupa di semua perangkat (dengan cara yang baik), meskipun OnePlus 12R menawarkan warna-warna yang paling tajam. Speaker ganda pada Reno12 Pro menghasilkan output yang sangat keras, tetapi tingkat bassnya cukup di bawah standar. Mungkin di seri Reno berikutnya dapat menggabungkan sistem audio yang lebih imersif.

Kamera

Sistem kamera pada Reno12 Pro kurang lebih tidak berubah. Ada kamera utama 50MP dengan OIS, kamera ultra-wide 8MP, dan kamera telefoto 50MP dengan zoom optik 2X. Untuk selfie, ada sensor 50MP dengan kemampuan AF.

Kamera utama juga mendukung zoom digital 20X. Selain itu, oppo telah menyediakan beberapa fitur kamera AI, seperti Magic Eraser 2.0, Best Take, dan AI Avatars untuk menambahkan elemen kesenangan pada pengalaman fotografi secara keseluruhan.

oppo_reno12pro_review

Foto siang hari

Secara default, Reno12 Pro memprioritaskan warna-warna cerah dan kontras yang tinggi dalam foto. Keseluruhan rentang dinamis dan bayangan tetap seimbang, setidaknya di siang hari. Hasilnya, gambar mungkin tampak sedikit dramatis, meskipun warna yang lebih pekat membuatnya lebih cocok untuk di-posting di media sosial. Warna langit dalam pengujian kami tetap tidak akurat, tetapi tidak selalu buruk. Dalam banyak kasus, smartphone ini membuat langit menjadi biru pekat, yang mungkin akan dimaklumi oleh sebagian orang meskipun akurasinya kurang.

Ketajaman foto secara keseluruhan cukup baik, tetapi setelah Anda memperbesar, kejernihannya menjadi samar-samar. Hal ini kemungkinan karena ponsel cenderung memperhalus beberapa area untuk mengurangi noise. Dalam hal ini, Xiaomi 14 Civi dengan kamera Leica-nya bekerja relatif lebih efisien dalam pengujian saya.

Before image
OPPO Reno12 Pro
After image
Xiaomi 14 Civi

Apabila kita menambahkan subjek manusia ke dalam foto, ceritanya secara garis besar tetap sama. Anda akan melihat kontras yang tinggi, tingkat kelembutan tertentu, yang menyembunyikan detail wajah, dan warna yang lebih pekat. Walaupun demikian, pendeteksian warna kulit tetap akurat, meskipun detail wajah bukan yang terbaik.

Kamera ultra-wide

Saat menggunakan lensa ultra-wide, Oppo Reno12 Pro mempertahankan racikan warna yang sama. Namun, detail tidak selalu menjadi yang terbaik.

Before image
OPPO Reno12 Pro
After image
Xiaomi 14 Civi

Jika Anda memperbesar foto di atas, Anda akan melihat Xiaomi 14 Civi menangkap pelat nomor mobil yang lebih mudah dibaca di bagian kanan bawah. Meskipun foto terlihat bagus dengan caranya sendiri, perangkat keras kamera yang lebih baik akan menangkap lebih banyak detail.

Kamera telefoto

Kamera telefoto khusus menyeimbangkan cahaya dengan baik sekaligus menambahkan beberapa tingkat ketajaman pada warna, membuat keseluruhan gambar siap untuk media sosial – mirip dengan kamera utama. Mode portrait wajah 1x dan 2x mempertahankan suhu warna yang sama, yang merupakan implementasi yang bagus. Efek bokeh juga bagus, dan pendeteksian tepi tetap tajam dalam banyak kasus.

Before image
OPPO Reno12 Pro
After image
Xiaomi 14 Civi

Namun,Oppo Reno12 Pro cenderung memperhalus detail wajah. Dalam perbandingan di bawah ini, Anda akan melihat hasil yang seimbang antara Reno12 Pro dan xiaomi 14 Civi. Namun, yang terakhir menangkap lebih banyak detail wajah.

Before image
OPPO Reno12 Pro
After image
OnePlus 12R

Kamera selfie

Oppo membanggakan kamera depan 50MP  dalam Reno12 Pro dengan kemampuan fokus otomatis. Meskipun tidak memiliki lensa ultra-wide khusus untuk selfie, lensa wide menawarkan focal length yang berbeda.

Before image
OPPO Reno12 Pro
After image
Xiaomi 14 Civi

Setidaknya dengan kamera selfie, detail wajah tetap menonjol, dan foto-foto pada umumnya memiliki kedalaman yang layak, bahkan tanpa mengaktifkan mode potret. Saya juga senang dengan pendeteksian warna kulit.

Namun, selfie dengan mode portrait bisa menjadi hit-and-miss dalam hal deteksi tepi. Oppo seharusnya dapat memperbaiki ini dengan pembaruan OTA.

Foto low light

Saya juga senang dengan performa kamera Reno12 Pro dalam kondisi minim cahaya. Tidak seperti bidikan siang hari, Anda akan melihat bayangan yang menonjol dalam kondisi redup. Pelembutan gambar juga menjadi sedikit lebih menonjol untuk mengurangi noise.

Before image
OPPO Reno12 Pro
After image
OnePlus 12R


Secara keseluruhan, gambar terlihat layak. Namun demikian, detail yang lebih banyak dalam kondisi seperti itu selalu diharapkan. Anda dapat mengatur ketajaman dengan mengaktifkan mode malam jika Anda memiliki tangan yang stabil.

Di sisi lain, kinerja selfie dalam kondisi cahaya minim ternyata sangat bagus. Saya membandingkan hasilnya dengan oneplus 12R, dan Oppo Reno12 Pro mempertahankan warna kulit yang akurat.

Video

Video di siang hari terlihat bagus dan seharusnya cukup memadai jika Anda adalah seorang pembuat konten. Namun demikian, saya tetap merekomendasikan iPhone untuk video karena Anda mungkin akan melihat lebih sedikit guncangan saat bergerak.

Namun, pada 4K Anda hanya mendapatkan opsi 30 fps, sementara 60 fps pada kisaran harga ini paling jarang dihadirkan. Saya membandingkan hasilnya dengan Xiaomi 14 Civi, dan Reno12 Pro secara mengejutkan menangkap warna yang lebih baik. Namun, stabilitas dalam video oleh xiaomi 14 Civi sedikit lebih baik.

Fitur-fitur AI

Meskipun performa kamera Oppo Reno12 Pro secara keseluruhan cukup baik, namun fitur AI bawaannya membuat pengalaman kamera secara keseluruhan menjadi menarik. Saya masih percaya bahwa Xiaomi 14 Civi menawarkan fitur yang sedikit lebih praktis dengan kolaborasi Leica, tetapi Reno12 Pro menawarkan avatar AI di dalam aplikasi AI Studio, yang dapat meningkatkan permainan media sosial, seperti yang terjadi pada kasus saya.

Fitur lainnya, seperti Magic Eraser 2.0 bekerja secara efisien dalam pengujian saya. Tetapi masih diperlukan sejumlah perbaikan untuk menawarkan kemahiran yang tepat. Jika Anda ingin mengubah detail wajah Anda, opsi Retouch dalam pengaturan edit terbukti cukup serbaguna.

Performa dan software

Murni berdasarkan perangkat kerasnya, Oppo Reno12 Pro mungkin membingungkan sebagian besar pengguna yang paham teknologi, mengingat harganya. Ponsel ini sudah dilengkapi dengan MediaTek Dimensity 7300 SoC, yang juga digunakan di CMF Phone 1 yang harganya lebih murah.

oppo_reno12pro_review

Oppo menyebutnya Dimensity 7300 Energy karena “pengoptimalan” khusus untuk Reno12 Pro. Meskipun spesifikasinya masih samar, oppo menyatakan bahwa prosesor dan MediaTek NPU 655 memastikan kinerja yang mulus untuk pengguna yang berfokus pada produktivitas.

Perubahan lain yang mungkin mengejutkan pengguna adalah standar memori, karena smartphone ini menawarkan penyimpanan UFS 3.1 hingga 512B dan RAM LPDDR4X 12GB. Untuk mengingat kembali, Reno11 Pro terakhir menyediakan RAM LPDDR5X 12GB, yang menawarkan kinerja lebih cepat dan efisiensi yang lebih baik daripada RAM LPDDR4X.

Oppo Reno12 ProCMF Phone 1
AnTuTu638962642187
Geekbench single-core5521015
Geekbench multi-core20252867


Menariknya, CMF Phone 1 mengungguli OPPO Reno 12Pro (tabel di atas), bersama dengan saingan langsung (gambar di bawah) dalam tolok ukur sintetis kami.


Jika Anda mencari smartphone yang berpusat pada game, iQoo Neo 9 Pro atau Realme GT6 yang relatif lebih terjangkau adalah pilihan terbaik Anda. Masalahnya, ponsel Oppo ini hanya mendukung FPS “Extreme” pada “grafis” Smooth” di BGMI, yang cukup rata-rata untuk harganya. Namun, oppo tidak membanggakan game atau berbicara performa, tetapi berfokus pada pengalaman pengguna. Seperti yang telah disebutkan, fitur utamanya termasuk Gen AI atau fitur yang didukung AI generatif untuk meningkatkan produktivitas.


Sampai batas tertentu, Oppo telah memenuhi apa yang dijanjikannya, yang menjadikan Reno12 Pro salah satu perangkat paling menyenangkan yang pernah saya gunakan tahun ini. Performa real-life-nya memang biasa saja, tetapi Oppo telah menerapkan pengoptimalan yang berhasil untuk memastikan kinerja yang mulus pada Reno12 Pro. Anda mungkin akan menyadari beberapa kali tersendat-sendat performanya meski dengan pilihan perangkat keras ini.


Dari segi fitur AI, favorit saya adalah AI Summary, yang meringkas artikel yang panjang dalam hitungan detik. Reno12 Pro juga menawarkan fitur-fitur termasuk AI Speak untuk mendengarkan teks dan artikel berita. Ada AI Write untuk membantu Anda menulis keterangan untuk unggahan media sosial. Pengguna juga dapat menggunakan AI Gestures untuk menggulir ke atas atau ke bawah dengan gerakan tangan, meskipun fitur ini tidak selalu bekerja semulus yang Anda harapkan. Terakhir, Anda dapat membuat notulen rapat dengan fitur AI Record Summary di aplikasi Recordings, tetapi fitur ini mungkin mengalami kesulitan dengan bahasa lokal.

Fitur AI lainnya adalah fitur kamera dan fotografi, yang sudah saya sebutkan di bagian kamera. Sekali lagi, Anda harus membuat login Oppo id dan memiliki konektivitas internet untuk menggunakan fitur-fitur AI ini.

Meskipun fitur AI (atau Gen AI) pasti berguna dalam berbagai hal, namun ternyata pengalaman perangkat lunak secara keseluruhan perlu ditingkatkan. Beberapa fitur asli, termasuk Trinity Engine (untuk kinerja) dan File Dock, masih sangat berguna, tetapi kemungkinan akan ada perubahan substansial dengan ColorOS 15.

Sebelum hal itu terjadi, oppo harus mempertimbangkan untuk meminimalkan jumlah aplikasi yang dimuat sebelumnya. Memang ada opsi untuk menghapus beberapa aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya, tetapi aplikasi bawaan yang jumlahnya cukup banyak, tidak dapat dihapus. Ponsel ini datang dengan ColorOS berbasis Android 14 dan dijanjikan akan menerima tiga pembaruan besar lainnya. Selain itu, Reno12 Pro akan menerima pembaruan keamanan selama empat tahun.

PnselAplikasi bawaanPembaruan S
Oppo Reno12 Pro693 tahun OS, 4 tahun keamanan
Xiaomi 14 Civi533 tahun OS, 4 tahun keamanan
iQOO Neo 9 Pro323 tahun OS, 4 tahun keamanan


Baterai

OPPO Reno12 Pro sekarang menggunakan baterai 5.000mAh yang lebih besar, sayangnya kecepatan pengisian daya 80W tetap sama. Untuk lebih jelasnya, yang terakhir ini bukanlah prestasi yang biasa-biasa saja, tetapi tidak ada salahnya oppo meningkatkan pengisian daya menyentuh angka 100W.

oppo_reno12pro_review

Dengan pengisi daya yang disertakan, smartphone ini hanya membutuhkan waktu 34 menit untuk mencapai 100 persen dari 20 persen (hasil yang layak). Namun, ponsel ini berkinerja buruk dalam uji baterai PCMark.

PhoneCharging Time
OPPO Reno12 Pro (80W)34 minutes
Xiaomi 14 Civi (67W)40 minutes
OnePlus 12R (100W)26 minutes



Hal ini bisa jadi karena pengoptimalan aplikasi. Selain itu, menggunakan oppo Reno 12 Pro selama seharian penuh dengan sekali pengisian daya tidak menjadi masalah selama pengujian saya. Perlu diingat, hasil daya baterai ini terjadi meskipun pengaturan maksimum diaktifkan (AOD, kecepatan refresh 120Hz, mode boost, dan sebagainya).

Kesimpulan akhir

Terlepas dari spesifikasinya yang sederhana, Oppo Reno12 Pro adalah perangkat yang menyenangkan yang mengemas banyak fitur AI yang berguna. Performa kameranya kurang lebih mirip dengan pendahulunya, tetapi itu tidak membuatnya buruk. Namun, produsen ini harus mempertimbangkan untuk meningkatkan perangkat keras karena para pesaingnya, termasuk Xiaomi, sudah mulai berkolaborasi dengan pembuat kamera tradisional untuk membawa pengalaman pengguna ke tingkat berikutnya. Perangkat keras kelas atas juga memastikan kegunaan jangka panjang

Jika Anda seorang gamer, iQoo Neo 9 Pro tetap menjadi pilihan ideal di segmen ini. Untuk produktivitas, OnePlus 12R mungkin memiliki keunggulan dalam hal perangkat keras, tetapi kami belum melihat integrasi AI yang signifikan dalam dua ponsel tersebut. Jadi, jika Anda ingin merasakan pengalaman Gen AI sebelum menjadi fitur utama yang dimiliki semua perangkat, Oppo Reno12 Pro adalah pilihan yang baik untuk dipertimbangkan.

Rating editor: 7.5 / 10

Alasan membeli

  • Oppo Reno12 Pro sangat ideal bagi mereka yang lebih menyukai desain yang ramping.
  • Layar quad-curved dengan penyegaran 120Hz menawarkan pengalaman menggulir yang sangat mulus.
  • Fitur Native Gen AI memberikan keunggulan pada Reno12 Pro dibandingkan para pesaingnya.
  • Dukungan pengisian daya 80W mengisi penuh daya ponsel dalam waktu kurang dari 40 menit.

Alasan tidak membeli

  • Reno12 Pro menggunakan perangkat keras yang sederhana, yang juga tersedia di smartphone yang lebih murah.
  • Banyaknya aplikasi yang sudah terinstal membuat perangkat lunak menjadi berantakan.
Oppo Reno12 Pro Harga
Rp. 8.363.000
Pergi Ke Toko
Rp. 8.999.000
Pergi Ke Toko
Rp. 8.999.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Oppo Reno12 Pro: Kinerja Menengah, Andalkan Fitur AI first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-oppo-reno12-pro-kinerja-menengah-andalkan-fitur-ai/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/oppo-reno12-pro-rev-7-2-150x150.png150150
Review Redmi Note 13 Pro, HP Serba Bisa dengan Harga Menarik https://www.91mobiles.com/id/hub/review-redmi-note-13-pro-hp-serba-bisa-dengan-harga-menarik/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-redmi-note-13-pro-hp-serba-bisa-dengan-harga-menarik/#respond Fri, 25 Oct 2024 02:10:26 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=1394 Redmi Note 13 Pro, dalam beberapa hal, mungkin terlihat sebagai saudara tengah yang canggung dalam seri Redmi Note 13 yang baru, tetapi tetap saja merupakan pilihan yang menarik, dengan mempertimbangkan harganya. Mulai dari Rp 4,4 juta, smartphone ini dilengkapi dengan kamera 200MP, pengisian daya 67W, layar AMOLED berukuran 6,67 inci dengan resolusi 1,5K (2.712 x […]

The post Review Redmi Note 13 Pro, HP Serba Bisa dengan Harga Menarik first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Redmi Note 13 Pro, dalam beberapa hal, mungkin terlihat sebagai saudara tengah yang canggung dalam seri Redmi Note 13 yang baru, tetapi tetap saja merupakan pilihan yang menarik, dengan mempertimbangkan harganya. Mulai dari Rp 4,4 juta, smartphone ini dilengkapi dengan kamera 200MP, pengisian daya 67W, layar AMOLED berukuran 6,67 inci dengan resolusi 1,5K (2.712 x 1.220 piksel), dan speaker stereo berkemampuan Dolby Atmos.

Note 13 Pro juga berpegang teguh pada akar seri Redmi Note dan merupakan salah satu dari sedikit ponsel di bawah Rp 5 juta yang menawarkan jack headphone. Bahkan ada juga pemancar IR, yang disukai banyak pengguna ponsel Redmi lama.

Namun, tantangan terbesar dalam persaingan di segmen harga di bawah 5 juta ialah sudah banyak pabrikan smartphone seperti oneplus, poco, dan iQoo telah menawarkan fitur yang serupa, jika tidak, ponsel pesaing memiliki harga yang relatif lebih terjangkau. Apalagi ponsel redmi ini terus berjalan di Android 13, meskipun Android 14 dijanjikan segera hadir. Berikut ini semua yang harus Anda ketahui saat mempertimbangkan Redmi Note 13 Pro.

Kesimpulan Awal

Redmi Note 13 Pro tidak akan mengecewakan jika desain yang ramping, pengisian daya yang cepat, baterai yang baik, dan kamera merupakan hal-hal penting yang Anda cari. Ponsel ini juga menawarkan salah satu tampilan layar terbaik di segmennya. Selain itu, mode membaca versi terbaru membuat pengalaman membaca menjadi menyenangkan di smartphone ini. Namun sayangnya, ponsel ini masih menunggu pembaruan Android 14, sementara produsen lain sudah mulai menawarkannya di produk-produk pesaing. Terakhir, kamera Note 13 Pro bekerja dengan baik di siang hari, tetapi kinerja dalam cahaya minim masih perlu ditingkatkan.

Desain dan layar

Ada banyak hal yang bisa disukai dari desain Redmi Note 13 Pro . Ponsel ini mengandalkan bodi dengan seperti kaca yang ramping di bagian belakang dengan lapisan matte, yang secara efektif menyembunyikan noda sidik jari. Varian ungu yang saya ulas menampilkan nuansa biru dan hijau yang halus di dekat modul kamera, menambahkan kesan yang menyegarkan. Xiaomi juga memperhatikan detail dengan tulisan merek Redmi berwarna perak di bagian bawah panel belakang, melengkapi skema warna secara keseluruhan. Bagi mereka yang lebih menyukai warna yang lebih bersahaja, redmi Note 13 Pro menawarkan pilihan warna putih dan hitam, yang keduanya sama-sama menarik.

redmi_note13_pro

Kesan dalam genggaman juga bagus, mengingat ukuran smartphone ini yang tidak besar. Penempatan tombol volume dan tombol daya sangat cocok untuk genggaman saya. Soket headphone tidak terlalu dekat ke tepi untuk pengalaman bermain game tanpa hambatan dalam orientasi lanskap. Untuk daya tahan, Redmi Note 13 Pro mendapatkan peringkat IP54, yang memberikan perlindungan yang memadai dari debu dan cipratan air. Tentu saja, peringkat IP64 yang lebih tinggi diperuntukkan bagi Redmi Note 13 Pro Plus.

Salah satu fitur yang menonjol dari Redmi Note 13 Pro adalah kualitas tampilan layar dan pengalaman menontonnya. Dilengkapi dengan perlindungan Corning Gorilla Glass Victus, yang merupakan peningkatan signifikan dari Corning Gorilla Glass 5 standar yang ditemukan di banyak smartphone dalam kisaran harga ini. Layar AMOLED 6,67 inci semakin terasa mewah dengan dukungan Dolby Vision dan kecepatan refresh AdaptiveSync mulai dari 30Hz hingga 120Hz di empat tingkat. Selain itu, perangkat ini dilengkapi pemindai sidik jari yang cukup responsif selama jari Anda bersih.

redmi_note13_pro

Pemutaran video di YouTube dan Netflix cukup berkesan baik, dengan dukungan Dolby Vision. Pengalaman menonton pada redmi Note 13 Pro juga relatif lebih baik daripada saingan langsungnya karena secara umum menampilkan warna-warna yang hangat dan tajam tanpa mempengaruhi kontras. Anda dapat mengubah pengaturan antara Vivid, Natural, atau Saturated berdasarkan preferensi Anda. Ada juga Reading Mode favorit saya, yang secara substansial meningkatkan pengalaman membaca.

Kamera

Redmi Note 13 Pro menawarkan sensor kamera Isocell HP3 200MP yang baru, mirip dengan yang ada di Redmi Note 13 Pro Plus. Ada juga kamera ultra wide 8MP, kamera makro 2MP, dan kamera selfie 16MP.

Performa kamera Redmi Note 13 Pro dan 13 Pro Plus sangat mirip, dan Anda bisa membaca ulasannya secara mendetail di sini. Secara umum, kamera utama menangkap gambar dengan saturasi yang cerah, memberikan foto dengan warna oranye yang menyenangkan. Terdapat pengurangan noise yang kentara dan dynamic range yang lebih baik di berbagai kondisi pencahayaan. Namun demikian, dalam situasi minim cahaya, konsistensi warna pada foto bisa jadi tidak konsisten. Sebagian bidikan rendah cahaya kami juga menunjukkan saturasi yang tinggi dan area yang kelebihan cahaya.

redmi_note13_pro

Hasil foto dengan kamera ultra wide mencoba meniru keseimbangan warna kamera utama, meskipun detailnya mungkin bukan yang terbaik. Setidaknya, dynamic range kurang lebih seimbang. Hasil kamera portrait bisa menjadi hit-and-miss karena subjek bisa saja keluar dari fokus sesekali. Kamera depan bekerja dengan baik dalam kondisi pencahayaan yang baik. Kamera ini juga cenderung mendeteksi warna kulit dengan baik.

Namun demikian, pendeteksian warna kulit terkadang tidak konsisten dalam potret wajah. Bisa dibilang, foto tersebut tidak terlihat bagus, meskipun Anda mungkin perlu mengedit gambar untuk mendapatkan warna yang tepat. Berbicara tentang pengeditan, fitur editor bawaan memiliki beberapa fitur AI untuk menghapus latar belakang atau meningkatkan warna, yang berfungsi dengan baik.

Redmi Note 13 Pro dapat merekam video 4K pada 30fps, sedangkan kamera depan dapat merekam video 1080p pada 60fps. Seharusnya dengan kamera utama 200MP yang “ditingkatkan”, Xiaomi dapat mempertimbangkan untuk menambahkan 4K pada 60fps.

Performa dan Software

Redmi Note 13 Pro mendapatkan tiga konfigurasi penyimpanan, dengan model dasar menawarkan RAM LPDDR4X 8GB dan penyimpanan UFS 2.2 128GB. Ini merupakan varian yang saya ulas. Model tengah RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB berharga Rp 4,3 juta. Model teratas dengan RAM 12GB dan penyimpanan 512GB berharga Rp 4,9.  Ketiga varian penyimpanan tersebut menggunakan tenaga dari Qualcomm Snapdragon 7s Gen 2.

redmi_note13_pro

Dalam benchmark, redmi Note 13 Pro menonjol di antara rekan-rekannya, mencapai titik terbaik dalam hal kinerja. Smartphone ini mencapai skor yang mengesankan lebih dari 500.000 poin dalam tes keseluruhan AnTuTu. Menariknya, meskipun menggunakan SoC yang sama, Poco X6 mendapatkan skor yang lebih tinggi. Perlu diketahui bahwa skor ini bisa jadi lebih tinggi pada varian RAM 12GB dari Note 13 Pro.

Di luar angka dan dalam kehidupan nyata, redmi Note 13 Pro bekerja dengan lancar. Saya tidak mengalami crash atau masalah pemanasan yang tiba-tiba. Bahkan pengalaman bermain game pun sangat mulus. Saya membandingkan tes game BGMI (PUBG Mobile versi India) selama 30 menit pada Note 13 Pro dan Nothing Phone 2 (a). Kedua ponsel menunjukkan tingkat konsumsi baterai yang sama, dengan masing-masing menghabiskan 10 persen baterai. Akan tetapi, Note 13 Pro sedikit lebih hangat dibandingkan Phone 2(a) setelah 30 menit bermain game.

Namun, Xiaomi perlu meningkatkan pengalaman sistem operasi secara keseluruhan. Misalnya, UI aplikasi kamera terasa membingungkan dan aplikasi asli Mi tidak dapat dihapus. Pada saat menulis ulasan ini, redmi Note 13 Pro masih berjalan pada MIUI berbasis Android 13 dengan janji pembaruan Android selama tiga tahun. Ponsel ini juga menyertakan beberapa aplikasi pra-instal yang dapat membuat pengalaman perangkat lunak agak berantakan.

Baterai dan kecepatan pengisian

Redmi Note 13 Pro mendapatkan baterai terbesar di seri Note 13 yang baru. Ponsel ini memiliki baterai 5.100 mAh dengan pengisian daya 67W (pengisi daya yang disertakan dalam kemasan). Dalam pengujian PCMark Battery, ponsel ini dapat bertahan selama 12 jam dengan mode penerbangan yang diaktifkan dan kecerahan layar 50 persen. Bahkan di luar pengujian, Anda dapat mengharapkan baterai yang solid dengan kecepatan refresh yang tinggi diaktifkan dan kecerahan manual (80 persen).

redmi_note13_pro

Kecepatan pengisian daya cukup baik, tapi bukan yang terbaik. Dengan pengisi daya yang disertakan, ponsel ini dapat mengisi hampir 70 persen baterai dalam 30 menit. Pengisian penuh membutuhkan waktu sekitar 50 menit.

Kesimpulan Akhir

Redmi Note 13 Pro tampil sebagai smartphone serba bisa yang solid dengan harga yang menarik. Ini bisa menjadi ponsel yang ideal bagi mereka yang suka menonton acara dan film di perangkat mereka. Performa kameranya memuaskan secara keseluruhan, meskipun pemotretan dalam kondisi minim cahaya terasa kurang. 

Jika Anda lebih menyukai pengalaman Android yang bersih, Nothing Phone 2(a) layak untuk dicoba. Bagi pengguna yang gemar bermain game, Poco X6 atau X6 Pro juga merupakan pilihan yang tepat. Jika Anda sudah terbiasa dengan antarmuka MIUI dan tidak terlalu peduli dengan game, Redmi Note 13 Pro tidak akan mengecewakan.

Rating editor: 8 / 10

Alasan membeli

  • Redmi Note 13 Pro memiliki desain yang ramping. Varian warna ungu juga terlihat trendi.
  • Kamera utama 200MP menangkap foto yang menakjubkan di siang hari. Kamera ultra lebar juga mempertahankan konsistensi.
  • Baterai 5.100 mAh menawarkan daya baterai yang solid dan awet. Ada juga pengisian daya cepat 67W.

Alasan tidak membeli

  • Meskipun hasil foto di siang hari bagus, namun Redmi Note 13 Pro mengalami kesulitan dalam kondisi cahaya redup.
  • Smartphone ini masih menjalankan Android 13.
Xiaomi Redmi Note 13 Pro Harga
Rp. 3.649.999
Pergi Ke Toko
Rp. 3.799.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Redmi Note 13 Pro, HP Serba Bisa dengan Harga Menarik first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-redmi-note-13-pro-hp-serba-bisa-dengan-harga-menarik/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/note-13-pro-rev-150x150.jpg150150
Review Tecno Spark 30C 5G: Kamera Mumpuni, Punya 5G, Harga Terjangkau https://www.91mobiles.com/id/hub/review-tecno-spark-30c-5g-kamera-mumpuni-punya-5g-harga-terjangkau/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-tecno-spark-30c-5g-kamera-mumpuni-punya-5g-harga-terjangkau/#respond Sun, 20 Oct 2024 07:16:49 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=2171 Dalam waktu kurang dari enam bulan, Tecno telah memperkenalkan smartphone lain dalam seri “Spark C” yang berfokus pada kelas ponsel Android murah. Ponsel terbaru, tecno Spark 30C (harga Rp 1,8 juta), menampilkan dua peningkatan signifikan dibanding seri sebelumnya. Peningkatan yang paling menonjol adalah dukungan 5G pada titik harga ini. Selain itu, layarnya sedikit lebih besar […]

The post Review Tecno Spark 30C 5G: Kamera Mumpuni, Punya 5G, Harga Terjangkau first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Dalam waktu kurang dari enam bulan, Tecno telah memperkenalkan smartphone lain dalam seri “Spark C” yang berfokus pada kelas ponsel Android murah. Ponsel terbaru, tecno Spark 30C (harga Rp 1,8 juta), menampilkan dua peningkatan signifikan dibanding seri sebelumnya. Peningkatan yang paling menonjol adalah dukungan 5G pada titik harga ini. Selain itu, layarnya sedikit lebih besar dan memiliki kecepatan refresh 120Hz untuk pengalaman menonton dan menggulir yang lebih baik.

Namun demikian, peningkatan baru ini hadir dengan beberapa penyesuaian, yang sulit untuk diabaikan saat kita mendekati tahun 2025. Pertama, model dasar hanya menawarkan penyimpanan internal 64GB. Tecno juga menjadi OEM smartphone terbaru yang tidak menyertakan pengisi daya di dalam kotak. Itu berarti harga efektifnya sedikit meningkat, karena Anda harus membeli pengisi daya secara terpisah jika belum tersedia. Untuk lebih jelasnya, baca terus ulasan dibawah ini.

Kesimpulan awal

Tecno Spark 30 5G adalah pilihan yang layak bagi mereka yang ingin merasakan kecepatan internet 5G dengan harga yang terjangkau. Ponsel ini juga layak mendapat pujian karena memperluas fitur seperti NFC dan IR blaster pada harga dibawah Rp 2 juta. Namun, keputusan Tecno untuk tidak menghadirkan pengisi daya pada kotak penjualan, mungkin tidak cocok dengan beberapa pelanggan, karena meningkatkan harga efektif bagi mereka memiliki anggaran terbatas. Selain itu, penyimpanan 64GB pada model dasar dapat terasa membatasi saat kita mendekati tahun 2025.

Desain dan layar

Tecno Spark 30C 5G memiliki desain yang ramping, dengan panel belakang yang memiliki tampilan modern. Berdasarkan penampilan, produk ini cocok dengan estetika produk lain yang menempati segmen yang lebih mahal. Desain tepi datar dan potongan kamera belakang yang ditumpuk secara vertikal sangat terinspirasi dari iPhone 16 (ulasan).

tecno-spark-30c-5g-review

Saya juga berpendapat bahwa tecno berhasil menyempurnakan desainnya dengan cincin emas di sekeliling pinggiran lensa, yang melengkapi skema warnanya.

SmartphoneTecno Spark 30C 5GRealme Narzo N63Itel P55 Plus
Ketebalan7.82mm7.74mm8.3mm
Bobot189.2 grams189 grams196 grams
IP RatingIP54IP54IP52



Saya mengulas edisi khusus Transformer, dan ada pilihan lain, termasuk Aurora Cloud Blue dan Midnight Shadow Black. Saya lebih memilih varian Aurora Cloud White karena daya tariknya yang minimalis.

Tecno Spark 30C 5G menyertakan jack audio 3.5mm di samping port dan tombol biasa (USB-C, tombol volume, dan tombol power). Ponsel ini juga menawarkan daya tahan yang lebih baik dengan peringkat IP54 untuk perlindungan terhadap debu dan air – peningkatan yang cukup kuat atas peringkat IP53 di tecno Spark 20C.

tecno-spark-30c-5g-review

Tecno bahkan menyediakan casing di dalam kotak untuk meningkatkan daya tahan. Layarnya memiliki film tambahan untuk perlindungan terhadap goresan. Namun, pengalaman menontonnya rata-rata saja, meskipun desainnya lebih lebar dan dukungan kecepatan refresh yang lebih tinggi. Bezel di seluruh layar terlihat menonjol, meskipun hal itu umum terjadi pada smartphone pada titik harga ini.

SmartphoneTecno Spark 30C 5GRealme Narzo N63Itel P55 Plus
Ukuran layar6.67-inch IPS6.74-inch IPS6.6-inch IPS
Kecerahan maksimal480 nits560 nits500 nits



Saya membandingkan performa layarnya denganMoto G45 5G, itel P55 Plus , dan Realme Narzo N63. Tecno Spark 30C 5G secara mengejutkan menawarkan hasil yang paling terang baik di dalam maupun di luar ruangan, tetapi moto G45 5G mereproduksi warna yang paling tajam meskipun menggunakan teknologi layar IPS yang sama dengan resolusi HD Plus (720 x 1.600 piksel). Ada sedikit perbedaan dalam piksel per inci karena Spark 30C 5G memiliki layar 6,67 inci yang lebih besar.

Berdasarkan pengujian kami, smartphone motorola adalah pilihan yang lebih baik untuk menonton film atau acara, tetapi Tecno Spark 30C adalah pilihan yang layak untuk membaca, berkat layarnya yang besar. Melanjutkan warisan Spark 20C, ponsel baru ini menawarkan speaker yang sangat baik (stereo) dengan dukungan Dolby Atmos. Audio menjadi sangat keras dengan bass yang cukup jelas.

Kamera

Tidak seperti Tecno Spark 20C, Spark 30C 5G hanya memiliki satu kamera 48MP di bagian belakang. Memang seperti ada tempat untuk unit kamera kedua, tetapi itu hanya berfungsi sebagai hiasan. Kamera utama menggunakan sensor Sony IMX582 dan mendukung fokus otomatis. Bagian depan terdapat kamera 8MP yang mampu memotret gambar HDR. Seperti kebanyakan smartphone di segmen ini, tidak ada kamera ultra-wide khusus.

tecno-spark-30c-5g-review

Secara keseluruhan, kamera tecno Spark 30C 5G memiliki performa yang sangat bagus, terutama untuk harganya.

Dalam kondisi terang, foto terlihat cerah (meskipun terkadang agak jenuh) dan tajam, dengan rentang dinamis yang baik. Kamera utama 48MP bahkan mampu menghasilkan keburaman latar belakang yang menyenangkan, mirip dengan mode portrait, tanpa perlu berganti mode. Meskipun gambarnya dengan subjek manusia terlihat bagus, terkadang kamera ini kesulitan dalam menyeimbangkan eksposur, masalah yang umum terjadi pada kisaran harga ini. Spark 30C 5G juga melakukan pekerjaan yang mengesankan dalam mendeteksi warna kulit orang India.

Saya juga terkesan dengan performa saat minim cahaya. Tanpa mode malam, hasil fotonya memiliki noise yang rendah dan warnanya terlihat bagus. Memang ada keterbatasan dalam hal detail, yang merupakan hal yang umum pada titik harga ini. Foto selfie di siang hari terlihat cukup siap untuk diunggah ke media sosial, tetapi bisa jadi terlihat kusam atau kabur dalam kondisi cahaya redup.

Saya membandingkan performa kameranya dengan Moto G45, Realme Narzo N63, dan Itel P55 Plus, dan inilah yang saya temukan.

Siang hari dan low-light

Dibandingkan dengan itel P55 Plus dan Narzo N63, warna Spark 30C 5G terlihat lebih seimbang dan alami. Saturasi warna yang ringan dalam fotonya mungkin juga mengingatkan Anda pada hari musim panas yang hangat.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Realme Narzo N63


Hampir semua smartphone beroperasi dalam lingkungan yang serupa berdasarkan detail dan ketajamannya.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Itel P55+

Jika Anda melihat fotonya berdampingan dengan Moto G45, perbedaannya tidak mudah dibedakan.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Moto G45


Namun demikian, dengan mengaktifkan mode malam, tecno Spark 30C 5G secara mengejutkan mampu mempertahankan ketajaman tanpa meningkatkan noise.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Moto G45


Moto G45 5G lagi-lagi paling mendekati bidikan malam hari, tetapi Spark 30C 5G menangani flare lensa dengan lebih efisien.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Itel P55+

Portrait

Seperti yang sudah disebutkan, Spark 30C 5G melakukan pekerjaan yang layak dalam mendeteksi warna kulit orang India dalam kondisi yang cukup terang. Saya juga terkesan dengan detail wajah yang dipertahankan dalam fotonya.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Realme Narzo N63

Dalam hal ini, HDR pada gambar Spark 30C 5G mungkin tampak lebih baik dengan bintik-bintik hijau dan biru yang ditingkatkan. Sedangkan gambar Moto G45 terlihat kurang lebih serupa.

Before image
After image


Di sisi lain, Itel P55 Plus kesulitan untuk menyeimbangkan area yang terbuka.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Itel P55+

Selfie

Tidak seperti kamera belakang, deteksi warna kulit melalui kamera selfie 8MP tidak selalu dapat diandalkan. Hal itu juga terjadi pada saingan Tecno Spark 30C 5G.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Realme Narzo N63


Secara keseluruhan, smartphone ini menangkap detail yang layak, meskipun secara default, smartphone ini dapat mengaktifkan mode beauty. Hasilnya bisa terlihat berlebihan, yang tidak saya sukai.

Before image
Tecno Spark 30C 5G
After image
Moto G45

Performa dan software

MediaTek Dimensity 6300 SoC yang menggerakkan Spark 30C 5G menawarkan lompatan kinerja yang cukup besar dibandingkan Helio G36 pada Spark 20C. Chipset baru ini juga menjadi kunci untuk membuka konektivitas 5G pada smartphone seri Spark terbaru ini.

tecno-spark-30c-5g-review


Meskipun hanya menawarkan 10 band 5G dibandingkan dengan 13 band Moto G45 5G, patut dipuji bahwa merek ini memperluas konektivitas 5G pada titik harga ini. Kecepatan 5G juga sama mengesankannya di beberapa lokasi. Misalnya, Spark 30C 5G mencapai kecepatan unduh lebih dari 150Mbps dengan koneksi Airtel di kantor kami di Gurugram. Sejujurnya, kecepatan ini lebih baik daripada Wi-Fi di rumah saya.

tecno-spark-30c-5g


Namun, dukungan 5G datang dengan biaya yang besar. Seperti yang telah disebutkan, model dasar hanya menawarkan penyimpanan 64GB (Rp 1,8 juta), dan opsi 128GB seharga Rp 2 juta. Kedua model penyimpanan juga memiliki kapasitas RAM terbatas sebesar 4GB. Dikombinasikan dengan MediaTek Dimensity 6300 SoC, Tecno Spark 30C 5G menawarkan daya yang cukup untuk tugas-tugas dasar seperti menjelajah web dan WhatsApp. Anda mungkin akan melihat kelambatan sesekali, yang lebih terlihat jelas selama multitasking berat.

tecno-spark-30c-5g-geekbench

Spark 30C 5G mencapai skor yang layak dalam benchmark kami. Dalam pengujian AnTuTu, ia meraih skor yang terhormat melawan kompetitor seperti Intel P55 Plus, Narzo N63, dan bahkan Moto G45 5G yang lebih mahal dengan SoC Snapdragon 6s Gen 3. Dimensity 6300 SoC juga menunjukkan performa yang relatif stabil pada pengujian CPU stress test melalui aplikasi Burnout.

tecno-spark-30c-5g-throttle
SmartphonePre-installed appsOS Updates
Tecno Spark 30C 5G442 years security
Realme Narzo N63601 year OS + 2 years security
Itel P55+NANA


Ponsel ini mampu menjalankan Battlegrounds Mobile India (BGMI, PUBG Mobile versi India), meskipun ada beberapa penurunan frame yang terlihat. Namun, menjalankan game yang tidak terlalu berat seharusnya tidak menjadi masalah. Jika bermain game bukanlah prioritas, Spark 30C 5G menawarkan tenaga yang cukup untuk produktivitas sehari-hari. Ini juga menyediakan fitur-fitur yang bermanfaat, seperti IR blaster untuk mengontrol peralatan rumah tangga dan NFC untuk transaksi digital.

Baterai dan Pengisian

Tecno Spark 30C menawarkan daya baterai yang layak, berkat baterai 5.000 mAh yang besar dan spesifikasi yang sederhana. Sayangnya, kecepatan pengisian daya tidak terlalu baik. Selain itu, sangat membingungkan melihat smartphone di bawah 2 juta Rupiah yang dikirim tanpa pengisi daya.

tecno-spark-30c-5g-review

Kami menggunakan pengisi daya 70W dari Tecno Camon 30 dan ponsel ini membutuhkan waktu dua jam untuk mengisi daya dari 20 hingga 100 persen.

tecno-spark-30c-5g-pcmark

Jika pengisian daya cepat penting bagi Anda, realme Narzo N63 dan intel P55 Plus mendukung pengisian daya 45W dengan pengisi daya di dalam kotak.

SmartphoneCharging SpeedCharging time (20 to 100 percent)
Tecno Spark 30C 5G18W (we used Tecno Camon 30’s 70W charger)120 minutes
Realme Narzo N6345W69 minutes
Itel P55+45W52 minutes

Kesimpulan akhir

Jika saya mengesampingkan dukungan 5G, Spark 30C 5G adalah smartphone yang layak dengan kamera yang sangat mengesankan, mengingat harganya yang terjangkau. Performa baterainya juga bisa diandalkan, meskipun saya berharap ada pengisi daya di dalam kemasannya.

Untuk tugas sehari-hari, termasuk menggunakan WhatsApp dan menjelajah web, Spark 30C 5G dengan SoC Dimensity 6300 seharusnya sudah mencukupi. Saya akan merekomendasikan untuk memilih varian 128GB untuk mengakomodasi aplikasi WhatsApp karena mengelola penyimpanan cukup besar dan membosankan.

Seperti yang saya sebutkan, performa kamera ponsel ini sangat bagus, bahkan lebih baik dari Moto G45 5G. Selain itu, untuk pengisian daya cepat (plus pengisi daya di dalam kotak), Realme Narzo N63 atau Itel P55 Plus adalah pilihan yang relatif lebih baik. Namun, jika Anda juga ingin merasakan fitur seperti NFC dan IR blaster dengan harga yang agresif, Spark 30C 5G memiliki semuanya.

Rating editor: 7.5 / 10

Alasan membeli:

  • Spark 30C 5G tawarkan desain stylish dan premium.
  • Sistem kamera yang dapat diandalkan, meningat harganya yang murah.
  • Spark 30C 5G hadirkan daya tahan baterai yang awet.
  • Fitur speaker stereo didukung Dolby Atmos.

Alasan tidak membeli:

  • Tidak ada charger dalam kotak.
  • Model dasar hanya memiliki penyimpanan 64GB.
Tecno Spark 30C Harga
Rp. 1.380.000
Pergi Ke Toko
Rp. 1.425.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Tecno Spark 30C 5G: Kamera Mumpuni, Punya 5G, Harga Terjangkau first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-tecno-spark-30c-5g-kamera-mumpuni-punya-5g-harga-terjangkau/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/11/tecno-30c-feature-image-150x150.png150150
Redmi Note 13 5G review: Harga yang Sepadan dengan Kualitasnya https://www.91mobiles.com/id/hub/redmi-note-13-5g-review-harga-yang-sepadan-dengan-kualitasnya/ https://www.91mobiles.com/id/hub/redmi-note-13-5g-review-harga-yang-sepadan-dengan-kualitasnya/#respond Mon, 14 Oct 2024 07:27:09 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=502 Redmi Note 13 Pro+ (review) menjadi bintang utama dalam seri Redmi Note yang telah diperbarui pada tahun 2023, tetapi Note 13 5G standar kemungkinan besar akan muncul sebagai smartphone yang paling disukai pelanggan. Hal ini dikarenakan seri Redmi Note umumnya identik dengan fitur-fitur menarik yang dipasangkan dengan harga yang menggiurkan.Kisah Redmi Note 13 5G tahun […]

The post Redmi Note 13 5G review: Harga yang Sepadan dengan Kualitasnya first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Redmi Note 13 Pro+ (review) menjadi bintang utama dalam seri Redmi Note yang telah diperbarui pada tahun 2023, tetapi Note 13 5G standar kemungkinan besar akan muncul sebagai smartphone yang paling disukai pelanggan. Hal ini dikarenakan seri Redmi Note umumnya identik dengan fitur-fitur menarik yang dipasangkan dengan harga yang menggiurkan.

Kisah Redmi Note 13 5G tahun ini (2024) kurang lebih sama. Dengan harga yang tidak berubah dari seri sebelumnya yaitu 4,4 juta untuk varian dasar, Redmi Note 13 5G menawarkan desain yang telah dirubah yang terinspirasi oleh tepi datar iPhone 14. Sistem kamera belakang sekarang menggunakan kamera utama 108MP yang telah ditingkatkan, dan chipset di dalam bodi juga telah ditingkatkan ke MediaTek Dimensity 6080 SoC. Ditambah lagi, varian dasar menawarkan peningkatan bandwidth memori RAM 6GB. Jika digabungkan, semua aspek yang bagus tersebut bisa menjadi sebuah smartphone yang menjanjikan  di segmennya.

Namun, satu aspek yang tetap tidak berubah dan sulit untuk diabaikan pada tahun 2024 adalah kurangnya speaker stereo pada Redmi Note 13 5G, yang menurut saya sangat penting untuk semua smartphone di berbagai kelas harga. Sistem operasi MIUI 14 khusus masih didasarkan pada Android 13, sementara Android 14 sudah dekat. Kalau begitu, apakah Redmi Note 13 5G layak dipertimbangkan? Mari kita cari tahu.

Simpulan Awal

Redmi Note 13 5G menawarkan banyak peningkatan yang tangguh dibanding Redmi Note 12 (review). Hal ini menjadikannya pilihan yang bernilai bagi banyak pelanggan. Layar AMOLED-nya yang lebar masih merupakan salah satu yang terbaik di segmennya. SoC MediaTek Dimensity 6080 yang baru juga menawarkan kinerja yang layak, termasuk untuk bermain game. Namun, Xiaomi perlu memperbaiki pengalaman Android di sistem operasi. Kameranya (di siang hari) lumayan tapi bukan yang terbaik.

Desain dan layar

Secara tradisional, smartphone Redmi Note telah dikenal dengan warna-warna cerah dan aksen yang mencolok. Di sisi lain, pilihan warna putih dan hitam Redmi Note 13 5G mengadopsi pendekatan minimalis. Model putih (Arctic White) yang saya ulas menawarkan hasil akhir seperti marmer, yang cukup saya sukai. Permukaan putih juga berfungsi dengan baik untuk menyembunyikan bekas goresan dan noda sidik jari. Masih ada varian warna emas jika Anda lebih menyukai desain yang mencolok.

Redmi Note 13 5G

Sebagai bagian dari desain yang telah diubah, Note 13 mengadopsi bentuk yang lebih ramping. Hasilnya, bobot dan ketebalannya berkurang, masing-masing 173,5 gram dan 7,6 mm. Kenyamanan dalam genggaman juga disempurnakan karena distribusi bobot secara keseluruhan.

Port dan tombol lainnya, termasuk USB-C dan tombol daya, tetap standar. Tombol daya berfungsi ganda sebagai pemindai sidik jari, yang responsif, asalkan ibu jari Anda bersih dan kering. Bagian lainnya termasuk jack audio 3,5mm di bagian atas bersama dengan IR blaster kesayangan untuk mengelola peralatan rumah tangga, seperti TV dan AC.

Note 13 reguler masih menggunakan layar datar berukuran 6,67 inci, sedangkan Note 13 Pro+ kini mengusung layar lengkung. Xiaomi terus menggunakan panel Super AMOLED dengan resolusi Full HD+ (2.400 x 1.080 piksel) dan kecepatan refresh 120Hz. Perusahaan mengklaim layar ponsel ini dapat mencapai kecerahan puncak 1.000 nits. Meskipun sulit untuk memverifikasi klaim tersebut tanpa peralatan yang tepat, pengalaman menonton di bawah sinar matahari yang terik tetap nyaman.

Redmi Note 13 5G

Kalibrasi warna pada layar juga merupakan yang terbaik di segmennya, memungkinkan Anda menikmati konten media pada aplikasi favorit Anda. Terdapat dukungan untuk HDR, meskipun perlu dicatat bahwa aplikasi Netflix memerlukan pengoptimalan dari sisi server untuk memanfaatkan fitur tampilan ini sepenuhnya. Namun, menonton film tanpa headphone bisa jadi agak mengecewakan karena hanya tersedia speaker tunggal di bagian bawah. Jika Anda memiliki headphone yang didukung Dolby Atmos, maka Anda dapat menikmati audio yang imersif. 

Pengalaman membaca di Redmi Note 13 5G tetap menyenangkan, berkat layar yang tinggi dan mode membaca bawaan sistem. Kecepatan refresh 120Hz juga memberikan pengalaman menggulir yang mulus.

Kamera

Xiaomi Note 13 reguler sekarang dilengkapi dengan kamera utama 108MP, ini menjadi yang pertama kali ada pada smartphone tanpa label Pro di Redmi Note. Modul kamera belakang ini juga mengadopsi desain baru, memiliki kamera ultrawide 8MP dan kamera makro 2MP.

Dari segi performa, ada banyak hal yang disukai dari kamera utama 108MP. Foto di siang hari atau pada kondisi pencahayaan yang baik mampu mempertahankan kontras dan saturasi yang seimbang. Detailnya juga bagus, tetapi ada sedikit penghalusan untuk mengurangi butiran (noise) pada foto. Jika Anda ingin mempertahankan detailnya, mode kamera 108MP asli sudah cukup bagus. Namun, perlu diingat meningkatkan tingkat detail dalam gambar akan menghasilkan ukuran file yang lebih besar.

Kamera ultrawide 8MP juga menghasilkan hasil foto yang serupa dengan kamera utama, meskipun area buram dalam foto mungkin tampak lebih menonjol. Area buram pada foto menjadi lebih menonjol dalam kondisi rendah cahaya. Kamera makro sekarang berhasil mendeteksi subjek, sebuah peningkatan yang signifikan dari Note 12. Namun, kamera ini masih kurang detail meskipun didedikasikan untuk bidikan makro

Redmi Note 13 5G juga membawa kamera depan 16MP yang telah ditingkatkan, yang mengambil gambar yang tajam (baik mode normal dan mode portrait) di siang hari. Tetapi sayangnya deteksi kulit masih menjadi masalah, karena Note 13 cenderung mencerahkan warna kulit. Meskipun beberapa pengguna mungkin menyukainya, saya lebih suka penggambaran warna kulit yang akurat. Dalam kondisi cahaya redup, kamera selfie semakin kesulitan. 

Untuk perekaman video, tidak ada OIS, tetapi untungnya EIS melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam menstabilkan. Kamera depan dan belakang mendukung perekaman full HD pada 30fps. Xiaomi bisa saja mempertimbangkan untuk menambahkan dukungan untuk 60fps untuk mendapatkan keunggulan.

Performa

Seperti yang telah disebutkan, Redmi Note 13 5G menggunakan tenaga dari MediaTek Dimensity 6080 SoC yang dipasangkan dengan RAM LPPDR4X 6GB dan penyimpanan UFS 2.2 sebesar 128GB. Varian yang saya ulas menawarkan RAM 8GB dan penyimpanan 256GB, dengan harga 3,2 juta rupiah. Ada juga varian dengan RAM 12GB dan penyimpanan 256GB.

Redmi Note 13 5G

Dibandingkan dengan Redmi Note 12 yang bertenaga Qualcomm Snapdragon 4 Gen 1 SoC di tahun 2023, Note 13 menunjukkan peningkatan di hampir semua tolok ukur. Skor AnTutu-nya meningkat sekitar 24 persen sementara konsumsi baterai selama pengujian tetap sama. Dalam pengujian single-core Geekbench, Note 13 menunjukkan peningkatan yang menjanjikan, meskipun skor multi-core sebagian besar tetap konstan. Untungnya, peningkatan ini tidak menyebabkan throttling karena Dimensity 6080 SoC menunjukkan kinerja yang stabil bahkan di bawah penggunaan berat.

Redmi Note 13 5G

Bahkan dalam kehidupan nyata, Redmi Note 13 5G menunjukkan performa yang dapat diandalkan. Saya tidak mengalami crash pada aplikasi, meskipun MIUI 14 menunjukkan beberapa gangguan pada animasi, yang merupakan hal yang normal pada sebagian besar smartphone, bahkan pada smartphone yang mahal sekalipun. Aplikasi populer seperti Instagram dan WhatsApp juga berjalan dengan lancar.

Saya akan lebih senang jika Redmi Note 13 5G dikirimkan langsung dengan HyperOS berbasis Android 14, yang akan segera diterima oleh smartphone ini. Jika tidak, MIUI sebetulnya juga menawarkan banyak penyesuaian, yang akan dihargai pengguna. Masalah aplikasi pra-instal tambahan juga masih ada. Dalam hal ini, Redmi harus memuji dan mencontoh  merek-merek seperti Infinix yang telah mengurangi aplikasi yang tidak perlu pada perangkat mereka. Pembuat smartphone India, Lava, juga melakukan pekerjaan yang baik dalam menawarkan pengalaman Android yang bersih.

Redmi Note 13 5G

Dalam hal bermain game, Redmi Note 13 5G dapat menjalankan game populer, termasuk Candy Crush dan Subway Surfers, tanpa tersendat-sendat. Game dengan grafis yang cukup intens, seperti Asphalt 9, juga berjalan dengan lancar pada 50-60 fps. Redmi Note 13 5G 5G juga dapat menangani judul-judul berat seperti BGMI, Call of Duty, dan Genshin Impact, meskipun ponsel menjadi panas saat digunakan dalam waktu lama. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga mengalami tersendat-sendat yang lebih nyata. 

Ponsel juga sudah mendukung 5G juga. Dengan SIM Airtel 5G Plus, Redmi Note 13 5G mencapai kecepatan 5G 200Mbps di rumah saya di Delhi Selatan. Harap diperhatikan bahwa kecepatannya berbeda-beda berdasarkan lokasi.

Baterai dan Pengisian

Redmi Note 13 5G kembali memakai baterai 5.000mAh dengan pengisian daya 33W. Ponsel ini memiliki kinerja yang baik dalam pengujian baterai PCMark, bertahan lebih dari 12 jam dengan mode penerbangan yang diaktifkan. Dalam penggunaan sehari-hari, Note 13 dapat bertahan sekitar 10 jam. Perlu diingat, ini dengan pengaturan tertinggi yang diaktifkan. Anda dapat memperpanjang daya baterai per pengisian daya dengan pengaturan moderat.

Redmi Note 13 5G

Dengan pengisi daya 33W yang disertakan dalam paket penjualan, Redmi Note 13 5G dapat terisi hampir 28 persen dalam waktu 30 menit. Untuk pengisian daya penuh membutuhkan waktu lebih dari satu jam.

Kesimpulan

Redmi Note 13 5G menawarkan peningkatan sederhana tanpa melampaui batas. Ia memang menghadapi persaingan yang cukup ketat di segmennya. Jika prioritas Anda terletak pada pengalaman Android yang bersih misalnya, Motorola Moto G54 (review) dan OnePlus Nord CE 3 Lite (review) mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Untuk kamera, ada beberapa area di mana Redmi Note 13 menawarkan kinerja yang dapat diandalkan, tetapi Realme 11 5G (review) dapat menawarkan hasil yang relatif lebih baik. 

Secara keseluruhan, Redmi Note 13 5G hadir sebagai pilihan yang solid jika Anda membutuhkan baterai yang tahan lama, layar yang tinggi, kinerja yang andal (termasuk bermain game), dan pengisian daya yang relatif cepat. Meskipun preferensi desain memang bersifat subjektif, untungnya saya juga merasa puas dengan desainnya.

Editor’s rating: 7.5 / 10

Alasan membeli

  • Redmi Note 13 5G varian warna putih dan hitam menawarkan desain yang minimalis, cocok untuk para pekerja kantoran
  • Baterai 5000mAh menawarkan daya baterai yang solid dan tahan lama
  • Layar 6,67  inci AMOLED sangat baik untuk membaca dan menonton film
  • Performa kamera 108MP di siang hari sangat baik.

Alasan tidak membeli

  • Kamera kurang maksimal di kondisi minim cahaya
  • Tanpa stereo speaker
  • Masih memakai MIUI yang berbasis Android 13.
Xiaomi Redmi Note 13 Harga
Rp. 2.000.000
Pergi Ke Toko
Rp. 2.000.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Redmi Note 13 5G review: Harga yang Sepadan dengan Kualitasnya first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/redmi-note-13-5g-review-harga-yang-sepadan-dengan-kualitasnya/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/note-13-review-150x150.webp150150
Redmi Note 13 Pro+ 5G review: Peningkatan yang Layak Diapresiasi https://www.91mobiles.com/id/hub/redmi-note-13-pro-5g-review-peningkatan-yang-layak-diapresiasi/ https://www.91mobiles.com/id/hub/redmi-note-13-pro-5g-review-peningkatan-yang-layak-diapresiasi/#respond Fri, 11 Oct 2024 14:07:59 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=498 Ada beberapa hal yang saya sukai dari Redmi Note 13 Pro+ meskipun ini adalah smartphone Redmi Note terbaru dan termahal yang pernah ada (5,8 juta rupiah di Indonesia). Smartphone ini memiliki desain yang lebih modern dan ceria, berkat tambahan layar lengkung 3D dan bagian belakang berbahan kulit. Terdapat dukungan pengisian daya 120W dengan pengisi daya […]

The post Redmi Note 13 Pro+ 5G review: Peningkatan yang Layak Diapresiasi first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Ada beberapa hal yang saya sukai dari Redmi Note 13 Pro+ meskipun ini adalah smartphone Redmi Note terbaru dan termahal yang pernah ada (5,8 juta rupiah di Indonesia). Smartphone ini memiliki desain yang lebih modern dan ceria, berkat tambahan layar lengkung 3D dan bagian belakang berbahan kulit. Terdapat dukungan pengisian daya 120W dengan pengisi daya dengan output yang sama yang disediakan di dalam kotak penjualan, yang mampu mengisi penuh daya smartphone dalam waktu kurang dari 30 menit. Selain itu, ponsel ini dijamin akan menerima pembaruan Android selama tiga tahun, yang sangat mengesankan mengingat harga yang ditawarkan.

Daya tarik lain dari Redmi Note 13 Pro+ termasuk kamera utama 200MP yang sudah ditingkatkan dengan OIS (stabilisasi gambar optik), SoC Dimensity 7200 Ultra berbasis 4nm dari MediaTek, peringkat IP68 untuk ketahanan terhadap debu dan air, RAM LPDDR5 hingga 12GB, dan penyimpanan UFS 3.1 sebesar 512GB.

Tapi seperti yang saya katakan, ini adalah ponsel Redmi Note termahal yang pernah ada, dan tidak ada jalan lain. Ini juga berarti Redmi Note 13 Pro+ sekarang berhadapan langsung dengan beberapa pemain terkemuka di segmen ini, seperti OnePlus Nord 3 (review), Motorola Edge 40 (review), dan bahkan Google Pixel 7a yang relatif lebih mahal (review). Kalau begitu, apakah ponsel ini layak dipertimbangkan? Berikut ini ulasan saya setelah menghabiskan banyak waktu dengannya.

Simpulan Awal

Redmi Note 13 Pro+ mendorong batas dengan menawarkan beberapa fitur kelas flagship, termasuk adanya Corning Gorilla Glass Victus dan penyimpanan 512GB, untuk harga di bawah 7 jutaan. Ponsel ini juga dilengkapi dengan desain yang bagus dan peningkatan kamera, yang saya sukai. Meskipun janji OS Android selama tiga tahun ini cukup bijaksana, saya merasa perlu ada perbaikan pada UI secara keseluruhan. Saya juga menunggu untuk melihat beberapa fitur AI generatif yang asli, yang tidak dimiliki oleh sebagian besar ponsel di segmen ini. Terakhir, saya rasa harganya bisa dibuat lebih murah.

Desain dan layar

Redmi Note 13 Pro+ tersedia dalam tiga pilihan warna. Jika Anda penggemar warna minimalis, ada pilihan antara Fusion Black dan Fusion White yang solid. Ada varian Fusion Purple baru, yang sedang saya ulas. Ini mencakup beberapa warna biru, hijau, dan putih di sekeliling kamera, yang unik dan berselera tinggi menurut saya.

redminote13proplus

Bagian belakang yang terbuat dari kulit juga melengkapi warna yang tidak mencolok, meskipun mungkin sulit untuk dibersihkan dan dirawat dari waktu ke waktu. Xiaomi telah menyertakan casing hitam baru dalam paket penjualan untuk mengatasi hal ini. Tidak hanya berfungsi sebagai lapisan pelindung, tetapi juga menambahkan sentuhan ketebalan pada keseluruhan desain yang ramping. Menurut saya, casing ini jauh lebih bagus daripada casing transparan biasa yang ditawarkan banyak smartphone Android saat ini.

Secara keseluruhan, bagian belakang berbahan kulit yang dipadukan dengan layar melengkung (pertama kalinya pada ponsel Redmi Note) terlihat dan terasa premium. Namun, penambahan ini harus dibayar dengan tidak adanya jack headphone. Port dan tombol lainnya (SIM tray, tombol daya, dan sebagainya) di bagian samping, atas, dan bawah tetap standar. Ada juga pemindai sidik jari di layar, yang cukup responsif, asalkan jari Anda bersih dan tidak berkeringat.

Seperti yang telah disebutkan, Redmi Note 13 Pro+ memiliki peringkat IP68 untuk meningkatkan ketahanan terhadap debu dan air, yang merupakan salah satu daya tarik smartphone ini. Selain itu, perlindungan Corning Gorilla Glass Victus untuk layar menjadikannya pilihan utama jika Anda menghargai daya tahan yang ekstra

redminote13proplus

Berbicara tentang layar, layar AMOLED 6,67 inci menawarkan pengalaman menonton yang tajam dengan resolusi 1.5K (2.712 x 1.220 piksel) dan kecerahan puncak hingga 1800 nits. Ada juga dukungan untuk HDR10+ dan Dolby Vision untuk pengalaman menonton film yang imersif. Xiaomi memberi peringatan ke para pesaingnya dan mempertahankan peredupan layar PWM yang tinggi hingga 1.920Hz untuk mengurangi kedipan pada layar. Layar ini juga menawarkan kecepatan refresh 120Hz untuk pengalaman bermain game dan bergulir yang mulus.

Saya membandingkan layar Redmi Note 13 Pro+, OnePlus Nord 3, dan Redmi Note 12 Pro+ (review) untuk mendapatkan perspektif yang lebih baik. Sejujurnya, perbedaannya terlalu tipis untuk dibedakan. Meskipun Redmi Note 12 Pro+ tampaknya menawarkan kecerahan yang lebih baik, Note 13 Pro+ memiliki representasi warna yang lebih tajam. Film dan tayangan di Netflix juga terlihat relatif lebih baik daripada dua smartphone lainnya.

Dari segi performa layar, Redmi Note 13 Pro+ tidak secara signifikan membuat terobosan baru karena sebagian besar pesaing di segmen ini telah meningkatkan produk mereka selama bertahun-tahun. Namun, beberapa fitur tertentu memberikan keunggulan pada ponsel Redmi baru ini. Contohnya Corning Glass Victus adalah salah satu ubahan yang signifikan. Sisanya adalah fitur-fitur berbasis software yang sudah ada, seperti Mode Membaca, AoD (Always on Display), dan kecepatan refresh yang bervariasi – semua yang saya sukai dari ponsel Redmi.

Performa

Redmi Note 13 Pro+ membawa tren yang tepat untuk konfigurasi memori smartphone saat kita memasuki tahun 2024. Varian dasar sekarang menawarkan penyimpanan 256GB. Model teratas menawarkan penyimpanan UFS 3.1 512GB dengan RAM LPPDR5 12GB (5,8 juta rupiah). Yang saya ulas memiliki RAM 12GB dan penyimpanan 256GB.

Selama ulasan saya, Redmi Note 13 Pro+ menunjukkan kinerja dan performa yang andal tanpa ada aplikasi yang tiba-tiba crash atau tanda-tanda panas berlebih. Kadang-kadang, beberapa aplikasi membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dimuat, atau Anda mungkin melihat tersendat-sendat saat berpindah antar aplikasi, tetapi masalah ini dapat diabaikan. Yang mungkin mengganggu Anda adalah jumlah aplikasi pra-instal yang membuat pengalaman sistem operasi agak berantakan. Xiaomi juga terlambat dalam meluncurkan pembaruan Android 14 pada smartphone kelas menengahnya, sebuah masalah yang perlu segera diatasi.

Setidaknya Redmi Note 13 Pro+ dijanjikan akan menerima pembaruan Android selama tiga tahun, yang berikutnya adalah antarmuka Android HyperOS baru. Ada juga dukungan NFC untuk memungkinkan pembayaran digital yang mulus. Ditambah lagi, ada IR blaster favorit para penggemar untuk mengatur perangkat rumah seperti AC atau TV melalui smartphone. Dengan kartu SIM Airtel 5G Plus, saya mendapatkan kecepatan lebih dari 200Mbps di rumah saya di Delhi. Tetapi kecepatan internet bervariasi berdasarkan jangkauan.

Dalam hal benchmark murni, Redmi Note 13 Pro+ dengan MediaTek Dimensity 7200 Ultra SoC mencapai skor yang layak di Geekbench 6 dan AnTuTu (lihat screenshot di bawah) dan berkinerja lebih baik daripada Redmi Note 12 Pro+. Namun, OnePlus Nord 3 yang ditenagai SoC Dimensity 9000 lebih unggul, setidaknya berdasarkan angka.

Jika Anda membandingkan Redmi Note 13 Pro+ dan OnePlus Nord 3 secara berdampingan dalam kehidupan nyata, keduanya berdiri sejajar. Misalnya, Redmi Note 13 Pro+ melakukan booting lebih cepat dan menjalankan beberapa aplikasi lebih cepat. Namun, performa gaming jauh lebih baik pada Nord 3. Secara umum, saya merasa MIUI memiliki lebih banyak hal yang ditawarkan daripada OxygenOS, minus aplikasi pra-instal di MIUI yang banyak. Pada akhirnya, ini bisa menjadi masalah pilihan, karena Redmi Note 13 Pro+ menawarkan lebih banyak penyimpanan dengan harga yang sama dengan Nord 3.

Kamera

Meskipun tidak ada kerjasama dengan Leica di kelas menengah Xiaomi (mungkin belum ada), harus diakui Redmi Note 13 Pro+ menghadirkan kamera utama 200MP yang telah ditingkatkan dengan baik. Sebagai contoh, kamera ini sekarang menggunakan sensor ISOCELL HP3 (sebelumnya menggunakan sensor ISOCELL HPX), yang menangkap detail yang lebih tajam dan lebih banyak cahaya. Hasilnya, apabila Anda melakukan zoom in, foto yang ditangkap dalam mode 200MP menunjukkan detail yang lebih jernih, noise yang berkurang, dan teks yang lebih mudah dibaca dari kejauhan. Tentu saja, ukuran file juga meningkat apabila Anda mengambil foto dalam mode ini.

Dalam mode normal, Redmi Note 13 Pro+ cenderung memiliki kinerja kamera yang lebih baik daripada Redmi Note 12 Pro+ dan beberapa saingan langsungnya. Saya dapat dengan mudah melihat peningkatan keseimbangan warna, pengurangan noise, dan rentang dinamis dalam berbagai kondisi pencahayaan.

Saat berada dalam kondisi pencahayaan yang terang, ponsel ini melakukan pekerjaan yang memuaskan dalam menyeimbangkan warna, tetapi ada kalanya Anda mungkin melihat bagian yang terlalu terang, yang tidak dapat diredam oleh software. Saturasi terkadang agak tinggi, tetapi sebagian besar masih dalam batas yang wajar. Bidikan portrait terlihat sangat alami dengan deteksi tepi yang sangat baik. Video yang diambil dengan kamera utama dapat merekam hingga 4K 30fps. Selain itu, stabilisasinya telah meningkat secara nyata dibandingkan dengan Redmi Note 12 Pro+.

Kamera ultrawide 8MP juga menunjukkan sejumlah perbaikan, meskipun detailnya masih belum yang terbaik. Dalam pengujian saya, banyak foto yang dihasilkan memiliki kontras tinggi yang membuat bayangan terlihat lebih dramatis. Hal ini juga menyembunyikan detail di latar belakang. Kamera 2MP sebagian besar masih mengecewakan karena gagal mendeteksi subjek, baik dalam kondisi terang maupun gelap. Umumnya dalam kondisi gelap, Anda juga akan melihat beberapa ketidakkonsistenan warna dengan dua sensor kamera lainnya.

Performa kamera depan memuaskan, tetapi bisa saja terjadi kesalahan ketika memotret dalam kondisi rendah cahaya. Saya senang dengan pendeteksian warna kulit yang lebih baik.

Baterai dan Pengisian

Redmi Note 13 Pro+ membawa baterai 5.000mAh dengan dukungan pengisian daya 120W. Dengan pengisi daya yang disertakan, ponsel ini membutuhkan waktu hanya sekitar 30 menit untuk terisi penuh, yang cukup mengesankan, mengingat penawaran terbaik dari Google, Apple, dan Samsung masih terbatas pada pengisian daya 30W atau 45W. Cadangan baterai juga sama mengesankannya.

Saya dapat dengan mudah menggunakan Redmi Note 13 Pro+ sepanjang hari dengan sekali pengisian daya. Harap diingat, ini dengan mode seimbang yang diaktifkan, kecepatan refresh 120Hz, AoD (Always on Display), dan 5G (sesekali beralih ke Wi-Fi). Jika Anda mengaktifkan mode kinerja, Anda mungkin perlu mengisi daya lagi, yang seharusnya tidak menjadi masalah dengan pengisi daya 120W yang disertakan.

Kesimpulan

Redmi Note 13 Pro+ adalah salah satu smartphone paling mumpuni di segmennya dan tidak diragukan lagi. Ini memberikan apa yang dijanjikannya – baik itu pengalaman tampilan yang luar biasa, pengisian daya yang cepat, atau kinerja kamera yang dapat diandalkan (sebagian besar). Ini mungkin bukan ponsel dengan performa terkuat di segmen ini, dan untuk itu, Anda memiliki OnePlus Nord 3 dan iQOO Neo 7 Pro. Tetapi beberapa fitur premium seperti pengisian daya cepat 120W, peringkat IP68, Corning Gorilla Glass Victus, dan NFC menjadikan Redmi Note 13 Pro+ sebagai salah satu penawaran premium menengah dengan harga terjangkau dan layak dipertimbangkan. 

Namun, Xiaomi perlu memperbaiki pengalaman perangkat lunaknya, dengan tujuan membuat MIUI (atau HyperOS di masa depan) tidak terlalu berantakan dan mungkin bebas dari beberapa aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya. Meskipun saya senang dengan performa kameranya, aspek perangkat lunaknya masih perlu diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih konsisten. 

Pertanyaan besarnya adalah apakah pengguna setia Xiaomi akan bersedia menginvestasikan lebih dari 5 juta rupiah untuk sebuah ponsel Redmi Note? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Editor’s rating: 8 / 10

Alasan membeli

  • Pilihan warna yang menarik
  • Layar yang brilian dengan speaker stereo
  • Baterai yang awet dengan dukungan pengisian 120W
  • Fitur premium seperti Gorila Glass Victus hingga IP68

Alasan tidak membeli

  • Kamera kurang maksimal di kondisi minim cahaya
  • Software masih dibekali banyak aplikasi Pra-instal
Xiaomi Redmi Note 13 Pro Plus 5G Harga
Rp. 4.350.000
Pergi Ke Toko
Rp. 4.799.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Redmi Note 13 Pro+ 5G review: Peningkatan yang Layak Diapresiasi first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/redmi-note-13-pro-5g-review-peningkatan-yang-layak-diapresiasi/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/note-13-pro-review-150x150.webp150150
Samsung Galaxy A35 review: Elegan, dapat diandalkan dan ramah kantong https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-a35-review-elegan-dapat-diandalkan-dan-ramah-kantong/ https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-a35-review-elegan-dapat-diandalkan-dan-ramah-kantong/#respond Sun, 29 Sep 2024 01:00:19 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=386 Samsung Galaxy A35 tampak menonjol sebagai smartphone yang terjangkau (mulai dari 4,7 jutaan) dalam jajaran produk Samsung seri A di tahun 2024 ini. Menariknya, ada beberapa fitur mencolok yang menjadikan ponsel ini menarik bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas. Pertama, desainnya memiliki kemiripan dengan Galaxy A55 (review) yang lebih mahal dan bahkan mirip Galaxy S24 […]

The post Samsung Galaxy A35 review: Elegan, dapat diandalkan dan ramah kantong first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Samsung Galaxy A35 tampak menonjol sebagai smartphone yang terjangkau (mulai dari 4,7 jutaan) dalam jajaran produk Samsung seri A di tahun 2024 ini. Menariknya, ada beberapa fitur mencolok yang menjadikan ponsel ini menarik bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas. Pertama, desainnya memiliki kemiripan dengan Galaxy A55 (review) yang lebih mahal dan bahkan mirip Galaxy S24 (review), sehingga ponsel ini memberikan pilihan di berbagai kelas harga. Anda juga dapat mengharapkan kinerja kamera yang layak dalam sensor 50MP yang sudah ditingkatkan, meskipun ponsel ini tidak memiliki fitur  AI dari Galaxy S-Series terbaru.

Ada juga peningkatan yang fokus pada daya tahan ponsel berkat adanya Corning Gorilla Glass Victus+ untuk layar dan sertifikasi IP67 untuk anti debu dan anti air.

Namun, terlepas dari kelebihan tersebut, beberapa masalah inti Samsung tetap ada. Misalnya, Galaxy A35 (seperti kebanyakan smartphone Samsung lainnya) tidak memiliki dukungan pengisian daya yang cepat. Juga tidak ada pengisi daya di dalam kotak penjualan dan Anda hanya mendapatkan kabel tipe C ke tipe C saja. Artinya, adaptor Anda harus memiliki port yang sama. Chipset baru Exynos 138- menawarkan mode power. Jadi siapa yang harus mempertimbangkan untuk membeli Galaxy A35? Mari kita cari tahu.

Simpulan Awal

Samsung Galaxy A35 adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang memprioritaskan performa mesin yang handal, layar yang jelas, speaker yang keras dan baterai yang awet sepanjang hari. Ponsel ini juga menunjukkan kinerja kamera yang baik di siang hari, meskipun kinerja saat cahaya redup masih perlu banyak peningkatan.

Galaxy A35 bahkan membedakan diri dari kebanyak ponsel pesaing lain dengan menjanjikan empat tahun pembaruan sistem Android utama dan lima tahun pembaruan keamanan. Dalam hal pengisian cepat, Samsung seharusnya bisa mengambil contoh dari para pesaingnya.

DESAIN DAN LAYAR

Meskipun sangat mirip dengan Galaxy A55 dan Galaxy S24, Anda tentu dapat membedakan kualitas bodi dari Galaxy A35. Smartphone ini sebagian besar memiliki bodi plastik, bukan logam, yang untungnya tidak terasa murahan sama sekali. Saya juga cukup menyukai warna Awesome Lilac, karena tampak lebih segar secara keseluruhan. Namun, jika Anda bukan penggemar warna ungu, Samsung juga menghadirkan opsi warna hitam dan putih.

samsung_galaxya35_review

Saya pribadi menghargai kehadiran sisi tepi yang datar dan sudut membulat dalam desain Galaxy A35 Ini, yang membuat ponsel ini cocok untuk pengguna di berbagai kelompok umur. Kontur di tepi juga memadukan gaya dan fungsi. Selain itu, panel belakang menawarkan desain minimalis dengan guntingan yang sejajar dengan tepat untuk tiga kamera. Secara keseluruhan, ponsel terasa ergonomis dan nyaman digenggam.

Bagaimanapun juga, Galaxy A35 memiliki tebal 8,1mm dan berat 203 gram, yang berada di atas standar yang digunakan pesaingnya untuk perangkat kelas menengah saat ini. Sayangnya, panel belakang juga dapat menarik banyak noda termasuk noda sidik jari.  Sementara Samsung menjanjikan daya tahan yang lebih baik daripada Galaxy A34 dimana ponsel ini dibekali perlindungan layar Gorilla Glass Victus+ dan ketahanan air dan debu sertifikasi IP67, dengan tambahan casing dalam paket penjualan.

samsung_galaxya35_review

Berpindah ke area depan, layar ponsel ini dibekali kamera selfie model circular cutout. Samsung juga masih menggunakan panel Super AMOLED untuk menghadirkan warna yang cerah dan layarnya memakai resolusi FHD+ (1080×2340 piksel) dengan kecepatan refresh 120Hz. Pengalaman menonton di Galaxy A35 sangat tajam dan cerah meski di dalam ruangan dan di bawah sinar terang sekalipun.

Untuk menilai kinerja layar, saya menonton film Spider-Man: No Way Home di Netflix dalam Galaxy A35 dan iPhone 14 Plus (review). Terlepas dari perbedaan harga keduanya, pengalaman menonton di kedua ponsel ternyata tidak berbeda jauh. iPhone 14 Plus menawarkan warna yang sedikit lebih baik, berkat dukungan HDR di Netflix, tetapi kedua perangkat memberikan pengalaman yang sebanding secara keseluruhan.

Galaxy A35 juga menyertakan speaker stereo, yang menawarkan output keras, tetapi seharusnya tingkat bassnya bisa lebih baik.

KAMERA

Galaxy A35 kembali mengandalkan kamera tiga sejajar vertikal di bagian belakang, mirip dengan Galaxy A55. Sistem kamera belakang ini didukung kamera utama 50MP yang ditemani kamera ultrawide 8MP dan kamera makro 5MP. Panel depannya juga menampung kamera selfie 13MP. Samsung juga menjanjikan peningkatan fotografi dengan NPU pada SoC yang ditingkatkan.

samsung_galaxya35_review

Di siang hari, gambar yang dihasilkan dengan kamera utama maupun kamera ultrawide menghadirkan warna jenuh, menghasilkan rona hangat (dengan cara yang baik). Pemrosesan HDR juga tepat sasaran, dan NPU melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam memproses tepi dan detail dalam pemandangan, sehingga rentang dinamis dapat dipertahankan dengan baik. Konsistensi antara gambar kamera utama dan ultrawide sudah bagus, meskipun warna langit mungkin akan tampak berbeda. Dan ini merupakan masalah umum pada sebagian besar smartphone di kisaran harga ini. Kamera makro seperti pada umumnya mampu mendeteksi subjek dengan baik, namun, detailnya mungkin tampak sedikit samar bahkan setelah pasca-pemrosesan.

Namun, kekuatan Galaxy A35 terletak pada pengambilan portrait dan foto dengan subjek manusia. Ini menawarkan salah satu deteksi warna kulit terbaik yang pernah saya lihat di segmen ini. Deteksi tepi juga bagus, tetapi bukan yang terbaik. Hal yang sama berlaku untuk kamera selfie 13MP.

Before image
Samsung Galaxy A35
After image
Vivo V30


Namun, warna pada gambar saat kondisi cahaya redup terlihat layak, tetapi detailnya bisa goyang. Mengaktifkan mode malam membantu detail sampai batas tertentu, tetapi Samsung mungkin ingin mendorong pembaruan OTA untuk meningkatkan fotografi di cahaya redup.

PERFORMA DAN SOFTWARE

Samsung telah memilih untuk menggunakan SoC Exynos pada Galaxy A34 alih-alih menggunakan chipset Mediatek seperti A34 tahun lalu. Varian dasar pada seri ini, juga menawarkan RAM 8GB. Pengguna dapat memilih antara varian 128GB (4,7 juta) dan varian 256GB (5 juta). Galaxy A35 menggunakan RAM LPDDR4X dan penyimpanan tipe UFS 2.2 – standar penyimpanan umum untuk sebagian besar smartphone dalam jajaran harga yang sama. Namun, rekanan Samsung di Cina telah mulai memaksa dan menawarkan standar LPDDR5 dan USF 3.1 untuk menawarkan waktu muat yang lebih cepat dan kinerja yang mulus.

samsung_galaxya35_review

Dalam hal penilaian performa, Galaxy A35 terlihat sederhana dibandingkan dengan para pesaingnya (gambar di bawah). Setidaknya Exynos 1380 tampil dalam tes single-core dan multi-core Geekbench dan AnTuTu secara keseluruhan. Di luar jumlah nilai, Galaxy A35 menunjukkan kinerja yang andal tanpa terlalu banyak hambatan. Anda dapat memainkan berbagai judul game dengan mulus seperti BGMI dengan grafis HD. Untuk game lebih berat seperti GTA San Andreas, membutuhkan sedikit penyesuaian agar berjalan lancar.

Samsung berjanji untuk menyediakan pembaruan OS Android utama selama empat tahun (UI berbasis Android 14 dalam paket penjualannya), membedakan dengan sebagian merek saingan yang hanya menghadirkan pembaruan selama tiga tahun saja. Perusahaan juga menjamin pembaruan keamanan selama lima tahun, melampaui standar industri saat ini. Sayangnya, Galaxy A35 tidak memberikan pengalaman Android yang paling bersih, aplikasi asli Samsung ini terbukti sangat berguna dan serbaguna, terutama dalam ekosistem Samsung. Misalnya, saya memasangkan Galaxy Fit 3 dan Galaxy Buds 2 ke galaxy A35, dan ketika perangkat ini akan disinkronkan dengan harmoni yang sempurna.

Anda juga dapat menggunakan Samsung Pay untuk mengaktifkan transaksi digital bahkan tanpa internet, berkat dukungan fitur NFC.

BATERAI DAN PENGISIANNYA

Samsung Galaxy A35 mengemas baterai 5.000mAh dengan pengisian daya  25W. Seperti yang disebutkan di awal, dalam kotak penjualan, Anda tidak akan menemukan kepala charger. Kepala charger ini dijual terpisah dengan harga sekitar 200 ribuan rupiah.

samsung_galaxya35_review

Saya menggunakan pengisi daya SuperVOOC 67W (dari OnePlus), dan ponsel membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk terisi penuh. Pengisi daya  Samsung yang kompatibel dapat memberikan hasil yang lebih baik. Dalam hal keawetan baterai, Galaxy A35 tidak mengecewakan. Dalam pengujian baterai PCMark, ponsel ini bisa bertahan selama hampir 13 jam dalam mode penerbangan dan kecerahan 50 persen, yang cukup bagus mengingat harga dan segmen ponsel ini. Anda dapat mengharapkan ponsel ini bisa bertahan sepanjang hari bahkan dengan kecepatan refresh 120Hz diaktifkan, 5G menyala dan AoD aktif.

KESIMPULAN

Samsung Galaxy A35 membuktikan bahwa spesifikasi kelas atas selalu tidak bermasalah. Ponsel ini dapat dengan mudah menangani berbagai tugas sehari-hari, menampilkan layar yang berkualitas terbaik di segmen ini, dan yang paling penting, desain bodinya terlihat bagus tanpa terlihat maskulin. Bahkan bagi mereka yang fokus pada baterai yang awet dan solid, ponsel ini tidaklah mengecewakan.

Bila Anda pengguna yang fokus untuk game maka dapat beralih ke iQOO Neo 9 Pro (review) atau OnePlus 12R (review), yang relative lebih mahal. Jika Anda ingin merasakan layar melengkung dan semua fitur serupa seperti di Galaxy A35 (ditambah pengisian cepat), Redmi Note 13 Pro+ (review) adalah pilihan yang tepat. Jika saat ini Anda menggunakan ponsel Samsung, mempertimbangkan untuk melakukan peningkatan, Galaxy A35 atau bahkan Galaxy A55 bisa menjadi pilihan ideal. Anda tidak hanya mendapatkan smartphone yang dapat diandalkan, tetapi Anda juga mendapat manfaat dari interkonektivitas yang komprehensif (alias ekosistem), dengan perangkat Samsung lainnya.

Editor’s rating: 8 / 10

ALASAN UNTUK MEMBELI

  • Layar mengesankan untuk pengalaman menonton yang seru. Layarnya sudah dilindungi oleh Gorilla Glass Victus+.
  • Ponsel sudah dibekali IP67. Rangka juga sudah solid dan nyaman digenggam.
  • Kualitas kamera mengesankan di siang hari. Hasil deteksi warna kulitnya juga cukup akurat.
  • Akan mendapatkan update sistem operasi hingga empat tahun.

ALASAN TIDAK MEMBELI

  • Sistem pengisian dayanya terasa lambat dibanding pesaingnya
  • Kamera pada saat minim cahaya atau malam hari butuh peningkatan
Samsung Galaxy A35 5G Harga
Rp. 3.820.000
Pergi Ke Toko
Rp. 4.149.999
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Samsung Galaxy A35 review: Elegan, dapat diandalkan dan ramah kantong first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-a35-review-elegan-dapat-diandalkan-dan-ramah-kantong/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/09/a35-rev-150x150.webp150150