
Pertama kali diperkenalkan bersama iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max pada 10 September lalu, iPhone Air mengetengahkan bodi yang sangat ramping. Dengan ketebalan hanya 5,6 mm, perangkat ini adalah smartphone paling tipis yang pernah dibuat Apple.
Bodi langsing iPhone Air menimbulkan kesangsian mengenai daya tahannya. Apalagi, Apple sebelumnya sempat tersandung masalah “bendgate” dengan iPhone 6, di mana ponsel itu ternyata rawan bengkok apabila mengalami tekanan.
Apakah problem serupa ditemukan di iPhone Air? Ternyata tidak. Sebagai buktinya, Apple merilis video di mana iPhone Air diuji dengan cara memberikan tekanan sebesar 130 pon atau sekitar 59 kg di bagian tengah sehingga perangkat tersebut melengkung.
Meskipun demikian, setelah tekanan dilepas, iPhone Air segera kembali ke bentuknya semula yang rata, tanpa bekas kerusakan dari tekanan.
Mark Spoonaur, Editor-in-Chief Global dari Tom’s Guide yang melansir video tersebut, sempat mencoba sendiri membengkokkan iPhone Air dengan kedua tangannya dalam sebuah interview langsung bersama eksekutif Apple. Menurut dia, iPhone Air terasa sangat sulit dibengkokkan.

Apple memang sengaja merancang iPhone Air agar memiliki ketangguhan tinggi. Frame ponsel ini dibuat dengan logam titanium spacecraft grade, sementara bagian depan dan belakangnya dilapis kaca pelindung Ceramic Shield 2.
Berdasarkan keterangan dari Apple, Ceramic Shield 2 memiliki ketahanan terhadap retakan hingga 4 kali lebih tinggi dibandingkan bahan kaca yang umum ditemukan di model-model iPhone sebelumnya, selain memiliki ketahanan terhadap goresan 3 kali lebih tinggi.
iPhone Air beserta iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max sudah mulai tersedia di beberapa negara tertentu mulai hari ini, 19 September 2025. Keterangan spesifikasi dan harganya dapat dilihat dalam artikel 91Mobiles Indonesia di tautan berikut.









