Menjajal Vivo X300 Pro dengan Lensa Teleconverter Zeiss, Bikin Foto Jauh Terasa Dekat

Vivo akan segera meluncurkan duo ponsel flagship X300 dan X300 Pro di Indonesia dalam waktu dekat, tepatnya pada 20 November mendatang. Sebelum itu, Vivo menggelar sesi hands-on kedua perangkat untuk awak media di Jakarta (13/11/2025).

Satu hal yang menarik adalah Vivo akan turut menghadirkan aksesori tambahan berupa lensa teleconverter alias telephoto extender 2,35x dari Zeiss yang dirancang khusus untuk digunakan bersama X300 Pro.

Nah, 91Mobiles Indonesia berkesempatan menjajal aksesori ini di ponsel yang bersangkutan sekaligus mencobanya untuk memotret dari jauh di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Simak hasil penelusuran singkatnya di bawah.

Unboxing, lengkap dengan handgrip hingga tali

Lensa teleconverter Zeiss datang dalam paket aksesori bernama “X300 Pro Photographer Kit”. Tulisan itu pula yang terpampang di boksnya yang berukuran besar. Sebab, isinya bukan hanya lensa, tapi juga didampingi serangkaian aksesori lain.

Yang agak mengejutkan adalah, ketika pertama kali membukanya dari keadaan tersegel bungkus plastik, 91Mobiles Indonesia menjumpai sebuah celah kosong berbentuk persegi di bagian tengah kotak dengan ukuran yang pas dengan boks kemasan ponsel Vivo X300 Pro.

Celah tersebut ternyata memang dimaksudkan untuk menyimpan kotak Vivo X300 Pro, meskipun ponselnya sendiri dijual secara terpisah dan tidak menyatu di dalam kemasan Photographer kit. Aksesori-aksesorinya sendiri ternyata tersimpan di dalam kompartemen berbentuk laci di dasar kemasan yang bisa ditarik keluar.

Di sini terdapat sejumlah hal menarik. Pertama, ada casing khusus yang mesti dipasang di ponsel X300 Pro agar dapat memasang lensa teleconverter. Di sekeliling cutout modul kamera terdapat cincin dekoratif berwarna silver yang dapat dilepas dan diganti dengan cincin lain yang berfungsi sebagai adapter thread filter dengan diameter 62 mm.

Konsepnya mirip dengan Xiaomi 15 Ultra, di mana pengguna bisa memasang filter lensa seperti ND atau CPL dengan memanfaatkan ring adapter tersebut. Namun, ring ini tidak bisa dipakai bersamaan dengan mounting lensa yang sama-sama berbentuk bundar dan juga dipsang di cutout modul kamera.

Lensa teleconverter-nya sendiri memiliki cangkang luar berbahan logam sehingga terkesan solid, dengan finishing yang terasa halus di tangan. Bagian mounting yang bermodel bayonet juga terbuat dari metal.

Vivo juga menyertakan aksesori lain yang sangat berguna, yakni handgrip berisi sejumlah tombol kendali tambahan dan baterai eksternal. Terakhir, ada sebuah strap berbentuk tali dengan gaya kepang yang dapat dipasang di casing untuk mempermudah pengguna membawa kamera. Pemasangannya menggunakan mekanisme quick-release sehingga mudah untuk dilepas apabila sedang tidak dibutuhkan.

Hands-on, mantap di genggaman

Untuk bisa menggunakan lensa teleconverter Zeiss, pengguna mesti terlebih dahulu memasang aksesori casing khusus berikut mounting berbentuk bundar yang memuat mekanisme bayonet.

Berbeda dari aksesori serupa dari Hasselblad untuk Oppo Find X9 Pro, bagian mounting lensa Zeiss di Vivo X300 ini tidak menutupi kamera utama dan ultrawide sehingga keduanya tetap bisa digunakan, dengan catatan lensa teleconverter tidak terpasang sehingga tak menghalangi pandangan.

Setelahnya, pengguna bisa memasang aksesori handgrip yang sebenarnya bersifat opsional, tapi sangat disarankan untuk mempermudah memegang ponsel karena distribusi bebannya akan menjadi front heavy atau berat ke depan ketika lensa teleconverter terpasang.

Handgrip yang memiliki baterai internal sehingga ikut memperpanjang daya tahan ponsel ini terpasang ke konektor USB C. Terdapat dua mekanisme latching tambahan di sisi atas dan bawahnya, berikut sistem pengunci. Handgrip memberikan pegangan yang solid untuk dengan tangan kanan sehingga keseluruhan perangkat terasa mantap dalam genggaman.

Selain itu, yang tak kalah penting, handgrip ini memberikan sejumlah kendali fisik tambahan seperti tombol shutter (tekan separuh untuk fokus, tekan sepenuhnya untuk mengambil gambar), zoom lever di sekeliling tombol shutter, tombol video, serta kenop putar alias dial yang bisa digunakan untuk mengatur parameter seperti exposure compensation.

Menjajal Vivo X300 Pro dengan Lensa Teleconverter Zeiss, Bikin Foto Jauh Terasa Dekat
Selain nyaman digenggam, handgrip juga memberikan sejumlah kendali fisik tambahan.

Walhasil, ketika semua aksesori Photographer Kit terpasang di X300 Pro, dari casing, mounting, lensa, hingga handgrip, ponsel ini pun menjelma menjadi mirip kamera digital dengan interchangeable lens. Ia bukan hanya nyaman digenggam bahkan dengan satu tangan, tapi juga mampu berfungsi lebih gesit berkat serangkaian kendali tambahan yang disediakan oleh handgrip.

Contoh hasil foto, jauh jadi dekat

Sebelum mulai mengambil gambar, jangan lupa untuk mengaktifkan mode “Telephoto Extender” di aplikasi kamera. Kalau tidak, gambar akan terlihat terbalik atas-bawah ketika menggunakan kamera telephoto karena ada proyeksi tambahan dari lensa teleconverter. Vivo X300 Pro akan secara otomatis mendeteksi lensa dan mengingatkan pengguna untuk menyalakan mode tersebut.

Menjajal Vivo X300 Pro dengan Lensa Teleconverter Zeiss, Bikin Foto Jauh Terasa Dekat
Mode Telephoto Extender mesti diaktifkan dulu agar proyeksi lensa teleconverter bisa ditampilkan dengan benar dan tidak terbalik.

Karena memiliki faktor zoom sebesar 2,35x, lensa teleconverter memperpanjang focal length kamera telephoto Vivo X300 Pro dari awalnya 85 mm ekuivalen full-frame menjadi 200 mm (85 mm x 2,35). Angka 200 mm tersebut merupakan zoom optis, bukan pembesaran digital, dan merupakan salah satu focal length yang umum digunakan di dunia fotografi untuk mengambil gambar dari kejauhan maupun portrait.

Dengan focal length yang lebih panjang, foto yang dihasilkan oleh kamera telephoto Vivo X300 Pro dengan lensa teleconverter Zeiss pun berubah perspektifnya menjadi lebih flat. Background compression menjadi sangat kentara sehingga latar belakang menjadi tampak jauh lebih dekat ke obyek atau subyek utama.

Selain menghasilkan perspektif khas telephoto, lensa tambahan Zeiss ini tentu juga memungkinkan pengguna mengambil gambar obyek di kejauhan dan membuatnya tampak seolah dekat.

Jarak pengambilan gambar bisa sangat jauh. Selain focal length native 200 mm, aplikasi kamera Vivo X300 Pro akan menampilkan opsi pembesaran digital ke tingkatan 400 mm, 800 mm, dan 1.600 mm.

Ada dua catatan di sini. Pertama, semakin jauh focal length, gambar akan menjadi makin tidak stabil karena goyangan sekecil apapun bakal sangat terasa. Untungnya, X300 Pro menyediakan jendela kecil overview di pojok kiri atas yang memperlihatkan frame keseluruhan secara lebih luas sebagai panduan membidik.

Kedua, kualitas gambar tentu akan semakin turun seiring dengan makin besarnya zoom digital. Meskipun demikian, berkat resolusi sensor kamera telephoto yang besar, mencapai 200 MP, kualitas gambar bisa dipertahankan sehingga tetap tampil cukup tajam dan acceptable walaupun di tingkat pembesaran 1.600 mm. 

Photographer Kit dari Vivo adalah paket aksesori yang menarik untuk pemilik X300 Pro, terutama mereka yang hobi memotret jarak jauh. Jika sedang tak memerlukan range telephoto tambahan, pengguna bisa saja melepas lensanya dan hanya menggunakan casing bersama handgrip sehingga X300 Pro berfungsi mirip kamera saku.

Vivo sendiri masih belum mengungkap harga X300 Pro Photographer Kit di Indonesia ataupun jadwal ketersediaannya. Hal tersebut kemungkinan baru akan diumumkan dalam acara peluncuran X300 Series pada 20 November mendatang. Kita tunggu saja.

No posts to display