Pasaran HP Indonesia Tumbuh Dua Digit, Didorong HP Murah

Sorotan
  • Penjualan ponsel di Indonesia meningkat, didorong oleh masyarakat yang tertarik dengan HP murah.
  • Ponsel di bawah harga 150 dolar AS (Rp 2,5 juta) menjadi yang paling laris dengan pertumbuhan paling pesat.
  • Samsung kembali menduduki peringkat nomor satu, namun pertumbuhan paling pesat dialami oleh Realme. 

Pertumbuhan smartphone di Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan di Q3 2025. Berdasarkan data Counterpoint Research, pengiriman ponsel di Tanah Air naik 12 persen secara tahunan (YoY/Year-over-Year). Angka tersebut menandakan adanya pemulihan pasar setelah beberapa kuartal sebelumnya tergolong stagnan. 

Adapun kenaikan tersebut didukung oleh kondisi ekonomi yang lebih stabil, dan meningkatnya kepercayaan konsumen. Namun, faktor yang paling berpengaruh justru datang dari meningkatnya minat terhadap HP murah. 

Segmen HP murah melonjak 42 persen

Ponsel entry-level atau HP dengan harga di bawah 150 dolar AS (Rp 2,5 juta) menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar. Segmen ini melejit 42 persen secara Year-of-Year, jauh lebih tinggi dibandingkan segmen harga lainnya. 

Yang terjadi, malahan segmen lain yang lebih mahal (dari mid-range ke flagship) justru mengalami penurunan. Rentang harga 150-349 dolar AS (Rp 2,5-5,8 juta) mengalami penurunan 10 persen. Lalu, rentang harga 350-699 dolar AS (Rp 5,8-11,6 juta) menurun 11 persen. Adapun segmen ponsel di atas 700 dolar AS (Rp 11,6 juta) mengalami penurunan pengiriman 14 persen. 

Dari data di atas, terlihat jelas bahwa banyak konsumen lebih memilih untuk menahan diri untuk membeli HP mahal, serta mencari ponsel yang harganya lebih ramah di kantong namun tetap menawarkan fitur lengkap untuk pemakaian sehari-hari. 

HP 5G terjangkau mulai menjadi pilihan

Segmen harga 5G di Indonesia tetap stabil di angka 35 persen pada kuartal-III tahun 2025. Salah satu alasannya adalah semakin banyak vendor smartphone yang merilis HP 5G dengan harga murah meriah. Bahkan, beberapa di antaranya sudah masuk ke rentang harga di bawah Rp 2,5 juta. 

Di Indonesia sendiri sudah ada ponsel Rp 1 jutaan yang mendukung jaringan 5G, yakni Itel P55 5G. Selain mendukung koneksi internet lebih cepat, ponsel dengan chipset 5G memiliki kinerja yang lebih gesit untuk bermain game

Kehadiran ponsel 5G di kelas terjangkau membuat konsumen tidak perlu lagi membeli perangkat kelas atas menengah atau flagship demi mendapatkan jaringan seluler yang lebih modern. 

Samsung kembali memimpin, namun Infinix mengalami lonjakan paling pesat

Di tengah-tengah perubahan minat konsumen, persaingan antar brand juga semakin sengit. Samsung lagi-lagi kembali berhasil menduduki posisi nomor satu di Indonesia lantaran tumbuh 30 persen secara Year-of-Year. 

Pasaran HP Indonesia Tumbuh Dua Digit, Didorong HP MurahPasaran HP Indonesia Tumbuh Dua Digit, Didorong HP Murah

Kendati begitu, vendor yang pertumbuhannya paling tinggi justru jatuh kepada Infinix yang mencapai peningkatan 45 persen YoY. Ini karena brand tersebut didorong line-up yang berkualitas di segmen entry-level dan mid-range. Berikut ini perubahan pertumbuhan YoY untuk setiap brand

  • Samsung: naik 30 persen
  • Xiaomi: turun 6 persen
  • Vivo: naik 1 persen
  • Oppo: naik 5 persen
  • Infinix: naik 45 persen
  • Brand lain: naik 14 persen

AI mulai masuk ke segmen HP murah

Selain pertumbuhan brand, Counterpoint juga turut mencatat sebuah tren baru, yakni fitur AI tidak lagi eksklusif untuk ponsel mahal. Teknologi seperti Generative AI (Gen AI) diprediksi bakal masuk secara luas ke perangkat di rentang harga 100-199 dolar AS (Rp 1,6-3,3 jutaan) mulai tahun 2027, alias dua tahun lagi. 

Pengguna disebut-sebut memandang AI sebagai fitur yang membantu membuat konten lebih cepat, memperbaiki hasil foto dan video, serta memudahkan navigasi perangkat. Hal ini mendorong vendor smartphone untuk menempatkan AI sebagai nilai jual baru di ponsel murah. 

No posts to display