
Aneka macam fitur kecerdasan buatan berbasis AI generatif (generative AI/ GenAI) sudah jamak ditemukan di ponsel papan menengah atas saat ini. Ke depan, lembaga riset pasar Counterpoint memprediksi GenAI akan makin merakyat dengan hadir di segmen ponsel murah.
Dalam laporan Tren AI dan Indonesia Smartphone Market Overview untuk kuartal-III 2025, Counterpoint memperkirakan bahwa smartphone dengan kisaran harga 100-199 dolar AS (Rp 1,6 juta-Rp 3,4 juta) akan mulai mengambil porsi dalam angka pengiriman smartphone GenAI secara global pada 2027.
Setahun setelahnya, pada 2028, Counterpoint memproyeksikan GenAI mulai hadir di ponsel terjangkau di segmen harga di bawah 100 dolar AS. Di waktu yang sama, kontribusi perangkat menengah ke keseluruhan pengapalan ponsel GenAI diprediksi mencapai 12 persen.
Segmen high-end di kisaran harga lebih dari 800 dolar AS (Rp 13,4 juta) diproyeksikan masih mendominasi, tapi porsinya turun dari 62 persen pada 2024 menjadi 30 persen. Artinya, dalam waktu beberapa tahun ke depan, fitur GenAI akan tersebar lebih merata dan hadir di perangkat-perangkat di semua segmen harga.
Table of Contents

Bisa hadir berkat cloud

Senior Analyst Counterpoint Research Ridwan Kusuma yang hadir dalam acara Indonesia Gadget Award 2025 di Jakarta (13/11/2025) mengatakan bahwa GenAI bisa meluas ke perangkat di segmen bawah antara lain karena didorong oleh adopsi cloud AI.
Dalam hal ini, pengolahan AI dilakukan oleh datacenter penyedia layanan melalui koneksi internet, bukan secara on-device di perangkat yang mungkin tak memiliki kinerja mencukupi. Menurut Ridwan, investasi terhadap AI (termasuk datacenter) kini telah mencapai ribuan triliun rupiah secara global.
“Kita berada di era Gen AI, dengan model yang dilatih mili aran data dan mampu memahami bahasa, gambar, video, serta konteks personal pengguna. Kemampuan ini memungkinkan AI menghasilkan beragam output, mulai dari pembuatan gambar, video, tools berbasis teks, hingga layanan personalisasi,” jelasnya.
Ikut dorong pasaran smartphone
Menariknya, dari survei global Counterpoint, disebutkan bahwa negara berkembang menjadi pasar paling antusias. “Indonesia dan Thailand termasuk pasar yang paling terbuka dan cepat mengadopsi fitur Gen AI,” tambah Ridwan.
Secara tidak langsung, fenomena ini juga mendorong minat konsumen untuk memilih smartphone yang sudah mendukung jaringan 5G, selaras dengan pilihan atau ketersediaan di pasar yang semakin terjangkau.
“Market smartphone di Indonesia tumbuh sekitar 12 persen pada kuartal-III 2025. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adopsi Gen AI–semakin banyaknya smartphone 5G yang makin terjangkau, serta meningkatnya indeks kepercayaan konsumen,” papar Ridwan.










