
Jam tangan pintar atau yang biasa disebut smartwatch kini dikabarkan tengah mengalami penurunan penjualan di pasar global untuk pertama kalinya.
Smartwatch merupakan perangkat yang umumnya dapat melakukan pelacakan kesehatan seperti detak jantung, kadar oksigen dalam darah, pola tidur, dan lain sebagainya. Tidak jarang pula smartwatch digunakan sebagai pelacakan aktivitas olahraga dan juga media kontrol.
Menurut data dari Counterpoint (via GSM Arena), pasar smartwatch global mengalami penurunan tahunan (YoY/Year-on-Year) sebesar 7 persen. Ini merupakan penurunan penjualan pertama dalam sejarah industri smartwatch.
Table of Contents
Kinerja produsen smartphone dari berbagai merk
- China menjadi negara dengan penjualan terbanyak untuk pertama kalinya, dengan Huawei, Xiaomi, dan BBK (Imoo) yang hadir sebagai pemimpin pasar dari negara tersebut.
- Segmen jam tangan pintar khusus anak-anak mengalami pertumbuhan. Ini didorong oleh meningkatnya kesadaran para orang tua, serta bertambahnya pemain yang mulai memasuki kategori ini seperti Noise, boAt, dan Google Fitbit.
- Samsung disebutkan mengalami pertumbuhan penjualan 3 persen dibandingkan tahun lalu, dengan seri Galaxy Watch 7, Galaxy Watch Ultra, dan Galaxy Watch FE yang mengalami penjualan lebih banyak ketimbang setahun lalu.
- Apple tetap mempertahankan posisi nomor satu sebagai pemimpin di pasar global. Namun, perusahaan asal Amerika Serikat ini mengalami penurunan pengiriman 19 persen ketimbang tahun lalu akibat lemahnya inovasi, absennya Ultra 3, dan isu hak paten.
- Apple Watch SE juga mengalami penurunan minat lantaran tidak adanya model baru yang dirilis.
- Xiaomi menjadi merk dengan pertumbuhan tercepat di tahun 2024. Merk asal China ini berhasil memasuki daftar lima besar sebagai produsen smartwatch global dengan penjualan terbanyak untuk pertama kalinya.
- Keberhasilan Xiaomi tersebut didorong oleh ekspansi portofolio produk, terutama melalui Watch S1 dan Redmi Watch series.
Prediksi tren smartwatch di tahun 2025
- Menurut David Naranjo selaku Associate Director dari Counterpoint, pasar smartwatch akan membawa pemulihan di tahun 2025 dengan lebih banyak inovasi di bidang kesehatan dan kecerdasan buatan (AI).
- Sensor kesehatan pada smartwatch diprediksi akan semakin canggih dengan berfokus pada pemantauan fibrilasi atrium (AFib), pendeteksian sleep apnea, pengurukan tekanan darah tinggi (hipertensi), serta pemantauan diabetes.
- Berbagai merk smartwatch juga diharapkan akan semakin fokus pada perolehan sertifikasi medis guna meningkatkan kredibilitas fitur kesehatan pada produk-produk mereka.
Tahun 2024 kemarin memang menjadi tahun yang cukup sulit bagi industri smartwatch, lantaran mengalami penurunan penjualan secara global untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kendati begitu, industri ini dipercaya akan kembali tumbuh dengan menawarkan inovasi dan fitur baru untuk meningkatkan daya tarik pengguna.