Deepak Dhingra | Indonesia Blog https://www.91mobiles.com/id/hub Thu, 23 Oct 2025 03:44:21 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.3 Review Samsung Galaxy Z Fold 7: Bodi Ramping dan Ringkas, Banyak Bisanya https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-z-fold-7-bodi-ramping-dan-ringkas-banyak-bisanya/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-z-fold-7-bodi-ramping-dan-ringkas-banyak-bisanya/#respond Tue, 29 Jul 2025 00:38:21 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=15291 Membuat smartphone lipat membutuhkan kemampuan teknis yang mumpuni, dan menghadirkan layar yang dapat dilipat di tengah merupakan sebuah inovasi besar. Selain itu, bisa dibilang ponsel lipat tampak lebih menonjol dari segi bentuk, baik itu model flip maupun book-style. Ketika berbicara mengenai ponsel lipat, Samsung adalah nama pertama yang terlintas di benak kami, merk ini telah bermain di ranah […]

The post Review Samsung Galaxy Z Fold 7: Bodi Ramping dan Ringkas, Banyak Bisanya first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Membuat smartphone lipat membutuhkan kemampuan teknis yang mumpuni, dan menghadirkan layar yang dapat dilipat di tengah merupakan sebuah inovasi besar. Selain itu, bisa dibilang ponsel lipat tampak lebih menonjol dari segi bentuk, baik itu model flip maupun book-style. Ketika berbicara mengenai ponsel lipat, Samsung adalah nama pertama yang terlintas di benak kami, merk ini telah bermain di ranah ponsel lipat paling lama, setidaknya di Indonesia.

Meski beberapa model terakhir dalam seri Galaxy Z terasa kurang membawa terobosan, generasi terbaru tampak berhasil memecah pola tersebut dan mengembalikan antusiasme khalayak umum, khususnya pada Galaxy Z Fold 7. Dibandingkan pendahulunya, ponsel ini menawarkan peningkatan signifikan pada aspek inti seperti fotografi, dan yang paling penting, kenyamanan penggunaan secara keseluruhan. Dengan menghilangkan masalah terbesar ponsel lipat, yaitu ketebalan dan bobot, Samsung berhasil menjadikannya perangkat yang layak dipakai sebagai ponsel harian. Harganya memang selangit, namun Anda bisa mendapatkan sebuah smartphone yang bisa berubah menjadi tablet kapan pun dibutuhkan. 

Kesimpulan awal

Harganya memang mahal, daya tahan baterainya pun tergolong biasa saja, dan kecepatan pengisiannya pun tidak terlalu istimewa. Namun, Samsung Galaxy Z Fold 7 tak dipungkiri merupakan tablet kuat dalam wujud sebuah smartphone, yang tetap terasa konvensional dan nyaman digunakan selayaknya ponsel biasa saat dilipat.

Dengan bodi yang lebih tipis dan ringan, Galaxy Z Fold 7 menjadi ponsel lipat yang benar-benar bisa digunakan setiap hari dengan nyaman, menawarkan performa solid di berbagai aspek seperti kinerja, produktivitas, kamera, fitur AI, software, hingga ekosistem yang saling terintegrasi dengan baik. 

Inovasi sesungguhnya: desain

Salah satu sorotan utama dari Samsung Galaxy Z Fold 8 terletak pada desain dan konstruksinya. Meskipun tetap mempertahankan filosofi desain yang sama dengan sebelumnya, atau pun dengan foldable lainnya, Samsung berhasil memangkas ketebalan dan bobot secara signifikan. 

Dengan bobot 215 gram, Galaxy Z Fold 7 menjadi 19 gram lebih ringan dari pendahulunya, dan 3 gram lebih ringan dibandingkan Galaxy S25 Ultra. Ketika dilipat, ketebalannya pun hanya 8,9 mm, jauh lebih ramping dibandingkan model sebelumnya yang mencapai ketebalan 12,1 mm. Sebagai perbandingan, Galaxy S25 Ultra memiliki ketebalan 8,2 mm, sehingga secara keseluruhan Galaxy Z Fold 7 sangat mirip dalam hal bobot dan dimensi. 

Saat dibuka, Galaxy Z Fold 7 hanya setebal 4,2 mm, sedangkan pendahulunya 5,6 mm. Ketebalan Fold 7 ini tentu tergolong sangat tipis, dan berkat sisi-sisinya yang flat, perangkat ini terasa nyaman digenggam. 

Selain itu, layar depannya juga kini hadir dalam aspek rasio 21:9 yang lebih besar dari generasi sebelumnya. Dalam penggunaan sehari-hari, perubahan ini terasa sangat signifikan dalam hal kenyamanan dan kepraktisan. 

Jika sebelumnya banyak pengguna mengeluhkan layar depan yang terasa sempit, kini Samsung berhasil memperbaikinya dengan layar cover yang lebih luas, membuat Fold 7 semakin terasa bak ponsel biasa ketika dilipat, baik dari segi berat maupun ketebalan bodi. 

Satu kekurangan yang terasa selama menggenggam Samsung Galaxy Z Fold 7 adalah hadirnya wobble alias goyangan saat diletakkan di permukaan datar, misalnya seperti meja. Meskipun panel belakangnya tampil dengan desain simpel dan minimalis, rangka bodi yang ramping tidak mampu menampung sistem kamera secara rata. Alhasil, modul kamera dan masing-masing lensanya menonjol cukup tinggi, membuatnya bergoyang saat digunakan di atas meja, terutama saat mengetik pesan dalam posisi tersebut. 

Selain persoalan tadi, ketahanan bodi tetap menjadi concern utama pada sebuah ponsel lipat. Namun, Samsung terus melakukan peningkatan dari generasi ke generasi, dan Galaxy Z Fold 7 pun tidak mengecewakan dalam hal tersebut. 

Engselnya kini disebut sebagai “3rd-Gen Armor FlexHinge” yang menggunakan logam paduan baru, mapmu menahan lipatan berulang kali. Samsung mengklaim bahwa Galaxy Z Fold 7 bisa bertahan hingga 500 ribu kali lipatan, yang secara estimasi kasar berarti sekitar 10 tahun penggunaan, jika perangkat dibuka-tutup 100 kali per hari. 

Selain itu, layarnya juga diklaim lebih kuat meskipun lebih tipis dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, ada satu hal penting yang dikorbankan, Fold 7 kini tidak lagi mendukung fitur S Pen. Padahal, fitur S Pen ini masih didukung oleh pendahulunya. Kendati hal tersebut bukanlah sebuah deal-breaker besar, mengingat Fold 6 pun tidak punya slot khusus untuk menyimpan stylus tersebut, keputusan ini mungkin tetap mengecewakan bagi sebagian pengguna.

Layar: Yang satu besar, satunya lagi kecil, namun keduanya sungguh memukau

Baik layar cover berukuran 6,5 inci maupun layar utama 8 inci pada Galaxy Z Fold 7 kompak menawarkan tampilan yang memukau dan cerah, tipikal ponsel Samsung. Dengan panel AMOLED yang memiliki refresh rate hingga 120 Hz dan tingkat kecerahan mencapai 2.600 nit, kedua layar ini sanggup menawarkan warna yang tajam, kontras tinggi, dan tetap mudah dibaca di bawah sinar matahari. 

Layar cover juga berfungsi sebagai jendela utama untuk aktivitas sehari-hari, seperti membuka pesan, media sosial, atau panggilan telepon, layaknya smartphone biasa. Sementara itu, layar utama 8 inci menjadi bintang utama yang menawarkan ruang tampilan luas untuk menonton video, mengerjakan dokumen, atau menjelajahi situs web dengan pengalaman visual yang jauh lebih immersive

Kamera: Setara Galaxy S25 Ultra

Aspek lain yang mengalami peningkatan signifikan adalah kemampuan fotografinya. Selama ini, ponsel lipat jarang dikenal sebagai perangkat dengan kamera terbaik, namun kini Samsung berhasil menanamkan sensor utama 200 MP milik Galaxy S25 Ultra ke dalam Galaxy Z Fold 7. Sensor tersebut ditemani dengan kamera telefoto 10 MP yang mendukung zoom optis di tingkatan 3x, dan kamera ultrawide 12 MP. Untuk kebutuhan selfie dan panggilan video, tersedia dua kamera 10 MP, masing-masing di layar cover dan layar utamanya. 

Meskipun sistem kameranya tidak sefleksibel atau secanggih Galaxy S25 Ultra, hasil foto di dunia nyata tergolong sangat bagus dan jauh lebih baik dibandingkan generasi pendahulunya. Tahun lalu, Google Pixel 9 Pro Fold dan Vivo X Fold 3 sempat menyalip Samsung dalam hal fotografi, namun kini Galaxy Z Fold 7 mampu menyamai (atau bahkan melampaui) Vivo X Fold 5 di banyak skenario pengambilan gambar. 

Software: AI dan ekosistem

Berjalan dengan Android 16 terbaru secara out-of-the-box yang dilapisi antarmuka One UI 8, Galaxy Z Fold 7 menjanjikan dukungan pembaruan software hingga 7 tahun. Ini tentu sebuah awal yang sangat positif. Memang, Samsung masih cukup “berlebihan” dalam memuat aplikasi bawaan, namun selain itu tidak begitu banyak yang dapat dikeluhkan. Sebab, masih banyak hal yang patut disukai, mulai dari opsi kustomisasi yang luas, berbagai fitur khas Samsung seperti Secure Folder, Samsung Cloud, Samsung Pass, hingga Samsung DeX, serta kemampuan multi-tasking yang memanfaatkan area layar besar dengan sangat optimal. 

Di sisi AI, kinerjanya juga patut diacungi jempol. Fitur-fitur Galaxy AI kini telah berevolusi dan matang menjadi sekumpulan alat praktis yang solid, mencakup terjemahan langsung, peringkasan teks, transkripsi audio ke teks, dan masih banyak lagi. Fitur Now Bar yang diperkenalkan pada peluncuran Galaxy S25 series dan bertujuan memberikan informasi kontekstual sepanjang hari memang masih butuh sedikit penyempurnaan, agar lebih relevan dan fungsional. Namun di luar itu, fitur-fitur AI miliknya sangat membantu dan menyenangkan untuk digunakan, misalnya untuk melakukan pengeditan generatif, atau meningkatkan hasil jepretan dengan menghapus noise di latar belakang. Singkatnya, ada banyak hal menarik yang ditawarkan di sisi software

Performa gesit, baterai lumayan awet

Dengan menggunakan SoC (System-on-Chip) kelas atas yaitu Qualcomm Snapdragon 8 Elite sebagai dapur pacunya, dipadukan dengan RAM 12 GB dan storage UFS 4.0, bisa dibilang Galaxy Z Fold 7 merupakan salah satu foldable paling bertenaga saat ini. Meskipun mungkin tidak selalu menempati posisi teratas di hasil benchmark sintetis, desainnya yang ramping dan tipis tampaknya menjadi salah satu faktor pembatas dalam hal mencapai performa ekstrem. 

Pada pengujian benchmark, Galaxy Z Fold 7 menorehkan skor 2.008.157 poin. Sedangkan untuk Geekbench 6, skor yang didapatkannya adalah 2.840 poin untuk single-core dan 9.443 poin untuk multi-core

Namun, dalam penggunaan sehari-hari, perangkat ini mampu menangani semua jenis tugas dengan mulus termasuk menjalankan game berat tanpa kendala berarti. Satu aspek yang kurang menonjol adalah baterainya yang “hanya” berkapasitas 4.400 mAh. Daya tahannya masih cukup untuk penggunaan sedang selama seharian, namun jika Anda termasuk pengguna berat (terutama yang sering menggunakan layar utama dalam posisi terbuka), kemungkinan perlu mengisi baterai sekali lagi pada sore hari. 

Kecepatan pengisian dayanya yang cuman 25 watt juga bukan sesuatu yang istimewa untuk kelas flagship, namun setidaknya perangkat ini mendukung pengisian nirkabel, yang menjadi nilai tambah kecil. 

Kesimpulan

Di satu sisi, Galaxy Z Fold 7 memang tidak menghadirkan lonjakan besar dibandingkan pendahulunya, apalagi jika dibandingkan dengan beberapa rival yang sudah beredar. Saat ini, satu-satunya pesaing nyata ialah Vivo X Fold 5 yang sangat kompeten dan unggul di banyak aspek. Jika daya tahan baterai dan kecepatan charging menjadi prioritas utama, maka Vivo X Fold 5 bisa dikatakan lebih unggul dibandingkan Galaxy Z Fold 7.

Akan tetapi, Vivo belum dapat menandingi kekuatan ekosistem dan pengalaman software milik Samsung, yang menjadi salah satu fondasi utama lini flagship-nya, termasuk Galaxy Z Fold 7. Kekuatan Galaxy Z Fold 7 justru terletak pada kesederhanaan dan fungsionalitasnya. Dalam kondisi terlipat, ia berfungsi selayaknya ponsel premium biasa yang memenuhi kebutuhan harian tanpa kompromi. Namun begitu dibuka, perangkat ini bertransformasi menjadi jendela besar untuk hiburan dan produktivitas, menjadikannya perangkat serbaguna yang benar-benar memanfaatkan konsep foldable secara maksimal. 

Dengan harga mulai dari Rp 28,5 juta, tandanya seluruh kehebatan yang disebutkan tadi datang dengan harga selangit. Semua peningkatan dalam hal ketahanan bodi dan ketahanan lipatan memang membantu pengguna agar tidak perlu terlalu khawatir. Akan tetapi, karena harganya yang mahal, pengguna tetap perlu hati-hati membawa perangkat semahal ini ke mana pun.

Sebagai penutup, dapat dikatakan jika Anda selama ini ragu untuk membeli foldable karena menganggapnya terlalu tebal atau rentan rusak, Samsung Galaxy Z Fold 7 akan membuktikan bahwa anggapan itu salah.

Rating editor: 8,5 / 10

Kelebihan:

  • Bodinya lebih tipis dan ringan dibandingkan pendahulunya
  • Performa mulus
  • Kamera memadai
  • Fitur-fitur AI dan ekosistem yang andal


Kekurangan:

  • Harga selangit
  • Ketahanan baterai kalah saing
  • Pengisian daya yang lambat
  • Bergoyang (“wobble”) di permukaan rata
Samsung Galaxy Z Fold 7 Harga
Rp. 22.599.000
Pergi Ke Toko
Rp. 22.859.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Samsung Galaxy Z Fold 7: Bodi Ramping dan Ringkas, Banyak Bisanya first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-z-fold-7-bodi-ramping-dan-ringkas-banyak-bisanya/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2025/10/Samsung-Gaalxy-Z-fold7-rev-150x150.jpg150150
Review Samsung Galaxy S25 Ultra: Jagonya Fitur AI https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-s25-ultra-jagonya-fitur-ai/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-s25-ultra-jagonya-fitur-ai/#respond Wed, 02 Jul 2025 04:27:14 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=14359 Tren soal kecerdasan buatan (AI) sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Namun, tidak semua orang benar-benar memahami kemampuan AI dalam menunjang kehidupan sehari-hari, atau pun seberapa besar dampaknya bagi khalayak umum. Kendati begitu, berbagai pihak senantiasa mendorong perkembangan AI dan juga menjaga “hype” AI agar tetap hidup.Salah satu yang mencoba membuktikan potensi AI adalah Samsung Galaxy […]

The post Review Samsung Galaxy S25 Ultra: Jagonya Fitur AI first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Tren soal kecerdasan buatan (AI) sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Namun, tidak semua orang benar-benar memahami kemampuan AI dalam menunjang kehidupan sehari-hari, atau pun seberapa besar dampaknya bagi khalayak umum. Kendati begitu, berbagai pihak senantiasa mendorong perkembangan AI dan juga menjaga “hype” AI agar tetap hidup.

Salah satu yang mencoba membuktikan potensi AI adalah Samsung Galaxy S24 Ultra, yang disebut-sebut menjadi smartphone pertama dengan pendekatan “AI-first”. Melalui beragam fitur cerdasnya, perangkat tersebut berhasil menunjukkan bahwa AI memang bisa membawakan perubahan nyata di banyak aspek penggunaan.

Beberapa waktu setelah peluncuran Galaxy S24 Ultra, tren AI pun bergeser. Sekarang, fitur AI kini mulai merambah ke berbagai kelas harga, dan semakin banyak contoh pemakaian yang benar-benar terasa manfaatnya bagi pengguna. 

Kini giliran Galaxy S25 Ultra yang melanjutkan perjuangan tersebut, memikul tanggung jawab besar untuk meneruskan dan menyempurnakan warisan AI dari pendahulunya. Dengan ekspektasi yang tinggi, Galaxy S25 Ultra memiliki tantangan besar untuk membuktikan kemampuan kecerdasan buatannya. 

Kesimpulan awal

Galaxy S25 Ultra datang membawakan kemampuan AI lebih matang dari pendahulunya. Kini, perangkat tersebut menawarkan pengalaman yang lebih halus dan premium. Pembaruannya memang tidak begitu besar, namun hal ini tidak mengurangi fakta bahwa Galaxy S25 Ultra adalah salah satu flagship Android terlengkap saat ini. Dirinya unggul di sektor performa, kamera, daya tahan baterai, hingga dukungan software

S Pen dan fitur ekosistem Samsung juga masih menjadi daya tarik utama yang memperkuat identitasnya sebagai smartphone premium kelas atas. 

Layar

Bodi belakang Galaxy S25 Ultra.

Tahun lalu, Galaxy S24 Ultra dikenal sebagai ponsel berukuran besar. Bodinya yang bongsor juga membuatnya kurang nyaman digunakan. Kini, Galaxy S25 Ultra tetap mempertahankan desainnya yang khas, namun dengan ukuran dan bobot sedikit lebih ramping sehingga lebih terasa nyaman di genggaman.

Ponsel ini juga mendapatkan perubahan lain, yakni pada sisi yang lebih datar dan sudut lebih membulat. Hal ini membuatnya memiliki ergonomi yang lebih baik. Bezel layar juga dibuat lebih tipis. Selebihnya, desain ponsel masih terasa familiar, dengan port, tombol, dan elemen lainnya yang tampak serupa dengan pendahulunya. 

Tampilan Galaxy S25 Ultra juga tetap terlihat minimalis dan bergaya industrial dengan deretan lensa belakang yang kini sedikit lebih menonjol. Seperti biasa, S Pen masih ditempatkan pada sisi kiri bawah bodi. 

Layar pada Galaxy S25 Ultra masih membawakan ciri khas Samsung, yakni dengan ukuran 6,9 inci yang benar-benar memanjakan mata. Panelnya menggunakan LTPO AMOLED dengan refresh rate mencapai 120 Hz, mendukung HDR10+, serta memiliki tingkat kecerahan maksimal mencapai 2.600 nit. 

Kali ini, Samsung turut menambahkan lapisan anti-reflektif yang bisa mengurangi efek pantulan cahaya tanpa mengorbankan warna, sehingga membuat pengalaman visualnya semakin terasa maksimal. 

Bagian layar Galaxy S25 Ultra.

Kecerdasan buatan, ekosistem, dan software

Pengalaman kecerdasan buatan (AI) merupakan fokus utama dari Galaxy S25 Ultra dan dua “saudara” lainnya. Galaxy S24 Ultra sudah menonjol dengan fitur-fitur AI miliknya. Kini, penerusnya hadir dengan peningkatan signifikan, menyempurnakan fitur lama sekaligus memperkenalkan yang baru. 

Gemini Live di Galaxy S25 Ultra.

Salah satu yang paling menarik adalah kehadiran Gemini Live dari Google, berperan sebagai asisten cerdas super canggih. Fitur ini dapat diaktifkan dengan menekan dan menahan tombol power, lalu pengguna dapat berinteraksi melalui suara atau teks. 

Tak hanya bisa menjawab pertanyaan biasa, Gemini Live juga mampu menjalankan perintah kompleks lintas aplikasi. Misalnya, pengguna dapat mencari restoran Italia terdekat lalu mengirimkan detailnya ke kontak, mengecek jadwal konser dan menambahkannya ke kalender, hingga menerjemahkan menu restoran dan menyeleksi makanan di bawah harga tertentu. 

Apabila dimanfaatkan sepenuhnya, aktivitas multi-aplikasi seperti ini dapat menjadi fitur yang benar-benar mengubah cara khalayak umum berinteraksi dengan smartphone

Fitur Now Brief di Galaxy S25 Ultra.

Selain itu, masih banyak fitur AI menarik lainnya. Salah satunya adalah Browsing Assist, memungkinkan pengguna mendengarkan ringkasan dari halaman web tanpa harus membacanya sendiri. Lalu, ada Writing Assist yang tidak hanya sanggup merangkum teks melainkan juga menyusunnya dalam bentuk tabel atau poin-poin agar lebih mudah dibaca. 

Kemampuan AI di sisi gambar, suara, dan video juga semakin ditingkatkan. Fitur Generative Edit di dalam Photo Assist sekarang hadir dengan peningkatan besar, memungkinkan pengguna menghapus objek tak diinginkan pada foto dengan hasil lebih rapi dan natural. 

Tangkapan layar yang menampilkan fitur Galaxy AI di Samsung Galaxy S25 Ultra.

Bukan hanya itu, ada juga fitur baru Audio Eraser yang dapat memisahkan berbagai jenis suara di dalam video rekaman, seperti musik latar atau noise. Fitur ini juga dapat mengatur volume masing-masing suara tersebut atau pun menghapusnya. 

Terdapat juga fitur Now Brief yang menjadi salah satu tambahan fitur paling menarik, dapat menampilkan informasi penting di layar secara berkala: mulai dari cuaca, berita, jadwal acara, hingga kenangan foto. Pengguna juga dapat memilih sendiri konten yang ingin ditampilkan.

Galaxy S25 Ultra juga menyediakan fitur AI Select, versi terbaru dari Smart Select yang kini dapat menganalisis konten di layar dan menawarkan aksi lanjutan atau informasi tambahan. Bahkan, pengguna dapat membuat animasi GIF langsung dari video yang diputar. Peningkatan pada Galaxy AI secara keseluruhan membuatnya lebih intuitive dan mudah digunakan.

Tangkapan layar yang menampilkan fitur Galaxy AI di Galaxy S25 Ultra.

Dari segi software, Galaxy S25 Ultra menjalankan sistem antarmuka One UI 7 terbaru berbasis Android 15. Selain menawarkan segudang fitur AI yang bermanfaat, versi ini juga menghadirkan sederet pembaruan menarik seperti panel terpisah untuk notifikasi dan quick settingswidget yang dirancang ulang, dan masih banyak lagi. Ada juga fitur Now Bar yang mirip Live Activities pada Apple, bisa menampilkan informasi dan kontrol langsung di lockscreen dalam bentuk kartu interaktif yang bisa digeser.

Galaxy S25 Ultra dan S Pen

Menyoal aspek ekosistemnya, Samsung masih menjadi satu-satunya brand Android yang sungguh berhasil membangun integrasi antarperangkat yang nyaman. Hal ini paling terasa di lini flagship-nya, termasuk Galaxy S25 Ultra.

Ponsel Samsung dapat digunakan sebagai pusat kendali tablet atau laptop Samsung. Pengguna dapat melanjutkan aplikasi seperti Samsung Notes di perangkat lain, melakukan salin dan tempel konten secara lintas perangkat, menjawab panggilan dan pesan, hingga melakukan kontrol menggunakan keyboard dan mouse yang sama.

Lalu, bagi pengguna Galaxy Watch atau Galaxy Ring, konektivitas dengan Galaxy S25 Ultra juga berjalan mulus tanpa adanya pembatasan fitur. Tak ketinggalan, fitur Samsung DeX juga hadir untuk mengubah tampilan ponsel menjadi antarmuka layaknya PC di layar besar, baik secara kabel maupun nirkabel. Dengan keyboard dan mouse, pengguna juga bisa mendapatkan pengalaman produktivitas seolah memakai PC sungguhan.

S Pen yang disimpan di dalam bodi Galaxy S25 Ultra.

S Pen pada Galaxy S25 Ultra juga menjadi salah satu daya tarik paling menonjol. Stylus khas Samsung ini masih mendapatkan slot khusus di bodi ponsel dan menjadi salah satu ciri utama yang membedakan Ultra dan varian Galaxy S lain, mewarisi DNA dari lini Galaxy Note. 

Seperti generasi-generasi pendahulunya, Galaxy S25 Ultra kerap dibekali dengan S Pen, namun kini fitur Bluetooth-nya dihilangkan. Dengan kata lain, pengguna tidak bisa lagi menggunakan fitur Air Actions atau menjadikannya tombol shutter kamera jarak jauh. Samsung mengklaim bahwa keputusan ini diambil karena fitur tersebut jarang digunakan. Namun, untuk ponsel flagship sekelas Galaxy S Ultra, rasanya penghapusan fitur lama terasa agak janggal. 

Terlepas dari fitur Bluetooth yang absen, S Pen tetapi berfungsi optimal untuk menulis, menggambar, maupun membuat catatan. Jika dimanfaatkan sepenuhnya, S Pen ini dapat menjadi instrumen penting untuk menunjang produktivitas pengguna.

Kamera

Penampakan kamera Galaxy S25 Ultra.

Pada bagian kamera, Galaxy S25 Ultra kini menawarkan peningkatan besar pada sektor ultra wide, kini memakai sensor 50 MP menggantikan kamera 12 MP pada Galaxy S24 Ultra. Kamera utamanya tetap beresolusi 200 MP. Sedangkan, dua kamera lainnya (50 MP dan 10 MP telefoto) tetap dipertahankan. Pengguna dapat melakukan pembesaran optis hingga tingkatan 5x. 

Sebelumnya, Galaxy S24 Ultra juga sudah dikenal memiliki kemampuan fotografi yang mumpuni dan ideal untuk segala kebutuhan. Kini Galaxy S25 Ultra turut melanjutkan kemampuan tersebut. Setelah diuji di berbagai kondisi dan skenario pencahayaan, kamera ponsel ini menawarkan kualitas foto yang tidak mengecewakan untuk segala kebutuhan pemotretan. Berikut ini beberapa hasil fotonya. 

Performa dan software

Sebagai ponsel di kelas harga flagship, Galaxy S25 Ultra tentu memiliki performa terbaik. Perangkat ini berhasil memberikan pengalaman mengesankan dengan chipset Snapdragon 8 Elite yang dikustomisasi khusus untuk Samsung. 

Dipadukan dengan RAM 12 GB, ponsel ini sanggup menangani berbagai tugas berat, termasuk gaming secara intens, tanpa hambatan berarti. Bahkan perangkat ini memiliki skor benchmark yang mengesankan.

Galaxy S25 Ultra mendapatkan skor Geekbench 6 sebesar 10.105 untuk multi-core dan nilai AnTuTu v10 sebesar 2.209.231 poin.

Perihal dayanya, baterai berkapasitas 5.000 mAh miliknya menawarkan daya tahan solid, mampu bertahan seharian penuh dalam pemakaian berat. Dalam uji PC Mark, ponsel ini bertahan hampir 14 jam. Ini dapat dianggap sebagai tanda efisiensi yang baik.

Kecepatan pengisian 45 watt miliknya memang bukan yang tercepat d kelas flagship. Namun, hal ini sudah cukup wajar untuk standar ponsel Samsung. Lagipula kecepatan pengisiannya masih lebih baik dibandingkan flagship Apple dan Google. Jadi, ini bukan hal yang patut dikeluhkan. 

Dengan charger yang kompatibel (tidak disertakan dalam boks), pengisian dari 20 persen hingga penuh hanya memakan waktu sekitar 44 menit. 

Kesimpulan

Bodi Galaxy S25 Ultra dilihat dari samping atas.

Varian RAM 12 GB/ 256 GB pada Galaxy S25 Ultra dibanderol dengan harga Rp 22.999.000, di saat varian tertingginya dengan storage 1 TB dipatok seharga Rp 28.999.000. Memang bukan harga yang tergolong murah. 

Yang pasti, jika Anda seorang pengguna Galaxy S24 Ultra, melakukan upgrade ke Galaxy S25 Ultra mungkin tidak terasa terlalu worth it. Namun dari segi persaingan, Galaxy S25 Ultra ini berhadapan dengan ponsel-ponsel lain seperti Vivo X200 Pro dan Oppo Find X8 Pro. Keduanya punya daya tarik masing-masing yang membuatnya menarik, terutama di sektor kamera.

Xiaomi 15 Ultra juga tampak begitu menjanjikan. Lalu, jika Anda berpikiran untuk upgrade ke ponsel yang seharga Galaxy S25 Ultra, beberapa opsi lain seperti iPhone 16 Pro Max dan Galaxy Z Flip 6 juga tersedia. Jadi, pertanyaannya adalah apakah Galaxy S25 Ultra layak dibeli dengan seluruh daya tariknya.

Perangkat ini menyuguhkan performa dan keawetan baterai yang solid. Kameranya pun teramat sangat bisa diandalkan, dan layar serta fitur-fitur lainnya menjadikan Galaxy S25 Ultra sungguh menarik. Sejujurnya, hal-hal yang disebutkan tadi sudah menjadi standar umum bagi flagship mana pun. Namun bagi kami, hal yang membuat Galaxy S25 Ultra menonjol dibandingkan yang lain adalah kehadiran S Pen, fitur-fitur ekosistem, Samsung DeX, dan fitur kecerdasan buatan yang superior. 

Rating editor: 8,6 / 10

Alasan membeli:

  • Layar yang begitu memanjakan mata. Lapisan anti-reflektif miliknya semakin meningkatkan daya tarik visual layar. 
  • Ponsel ini mampu menawarkan performa dan keawetan baterai yang mengesankan.
  • Ada sejumlah fitur AI baru, dan fitur AI lama pun mendapatkan peningkatan. 
  • Ponsel ini lebih ringan dan ringkas dibandingkan pendahulunya.

Alasan tidak membeli:

  • S Pen miliknya sudah tidak lagi memiliki Bluetooth, sehingga tidak dapat digunakan untuk Air Actions.
  • Harganya selangit.
  • Peningkatan secara keseluruhan tergolong sedikit dibandingkan pendahulunya.
Samsung Galaxy S25 Ultra Harga
Rp. 16.109.000
Pergi Ke Toko
Rp. 16.700.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Samsung Galaxy S25 Ultra: Jagonya Fitur AI first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-s25-ultra-jagonya-fitur-ai/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2025/10/Samsung-Galaxy_S25-Ultra-review-150x150.jpg150150
Review iPhone 16e: HP Apple yang Lebih Terjangkau https://www.91mobiles.com/id/hub/review-iphone-16e-hp-apple-yang-lebih-terjangkau/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-iphone-16e-hp-apple-yang-lebih-terjangkau/#respond Fri, 23 May 2025 12:25:37 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=14588 Keputusan Apple untuk menghadirkan iPhone varian compact cukup mengejutkan, terlebih jika harganya tergolong murah. Namun, iPhone 16e sendiri hadir dengan harga rilis mulai dari Rp 12,5 juta, membuatnya masuk pada kelas harga premium. Kendati hadir dengan sejumlah fitur penting seperti port USB Type-C dan tombol Action Button, namun iPhone 16e tetap menghilangkan fitur-fitur lain yang semestinya ada pada […]

The post Review iPhone 16e: HP Apple yang Lebih Terjangkau first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Keputusan Apple untuk menghadirkan iPhone varian compact cukup mengejutkan, terlebih jika harganya tergolong murah. Namun, iPhone 16e sendiri hadir dengan harga rilis mulai dari Rp 12,5 juta, membuatnya masuk pada kelas harga premium

Kendati hadir dengan sejumlah fitur penting seperti port USB Type-C dan tombol Action Button, namun iPhone 16e tetap menghilangkan fitur-fitur lain yang semestinya ada pada ponsel flagship. Dalam artikel review iPhone 16e ini, kami akan menyelami fitur-fitur pada ponsel untuk mengetahui apakah dirinya layak dibeli atau tidak. Simak berikut ini.

Kesimpulan awal

iPhone 16e muncul sebagai varian iPhone modern paling terjangkau, menghadirkan Apple Intelligence, chip Apple A18, performa yang solid, ketahanan baterai memadai, port USB-C dan, tombol Action Button. Di harga Rp 12 jutaan, kamera belakangnya yang cuma ada satu dan layarnya yang masih 60 Hz tentu terasa janggal. Namun, iPhone 16e secara keseluruhan masih cocok dimiliki bagi mereka yang menginginkan iPhone tanpa harus merogoh kantong dalam-dalam. 

Desain dan layar

Desain belakangnya terlihat tak asing, hadir dengan konstruksi metal dan kaca, rangka bangun yang datar, serta finishing yang terasa premium. Di sisi depannya, terdapat notch berukuran panjang yang terakhir dijumpai pada iPhone 14. Bezel layarnya yang terlihat tebal juga membuatnya sedikit kurang estetik. 

Sisi punggung ponsel ini dihiasi single camera yang hanya ditemani LED Flash. Namun, jika fokus pada hal positifnya, iPhone 16e masih menawarkan sederet kelebihan yang menjadi daya tariknya. Misalnya seperti sertifikasi IP68 yang membuatnya tahan debu dan rendaman air. 

Penempatan port dan kontrolnya pun terasa familiar. Kini tidak ada Camera Control khusus yang tersedia pada iPhone 16 series lainnya. Namun, Anda masih bisa menikmati tombol Action Button di tempat yang sama dengan pendahulunya, yakni di sisi kiri. Di bawahnya, barulah tersemat port USB Type-C.

Layar iPhone 16e hanya berukuran 6,1 inci dengan refresh rate mentok di 60 Hz. Mereka yang terbiasa dengan refresh rate tinggi seperti 90 Hz, 120 Hz, atau bahkan 144 Hz mungkin bakal langsung menyadari perbedaannya. Meski begitu, layarnya masih terlihat cukup terang dan immersive. Apple menyematkan panel OLED beresolusi 1.170 x 2.531 piksel dengan kerapatan 460 ppi (pixel per inch) sehingga tampilannya terlihat tajam.

Kamera

Ponsel seharga Rp 12 jutaan dengan satu kamera di punggungnya, apalagi di tahun 2025, sungguh terasa tidak lazim. Kendati begitu, kamera tersebut memiliki resolusi 48 MP dan mampu menghasilkan foto yang berkualitas. 

Tentu saja setup satu kamera belakang ini membuatnya kurang “luwes” dalam menunjang kebutuhan fotografi yang bermacam-macam. Fitur Cinematic Video pun tidak dimilikinya. Kamera 48 MP ini menggunakan stabilisasi berbasis lensa, bukan stabilisasi pergeseran sensor (shift-sensor stabilization) yang hadir pada iPhone 16. Namun secara keseluruhan, kinerjanya tetap solid di berbagai kondisi pencahayaan. 

Tim 91Mobiles sempat membandingkan hasil fotonya dengan iPhone 16 standar. Hasilnya cukup memuaskan, kamera iPhone 16e rupanya masih bisa bersaing dengan foto berkualitas baik serta detail yang terjaga. Pendeteksian tepinya terlihat memadai pada mode portrait, dan warnanya pun cukup terlihat cerah pada mode malam. 

Namun, sayangnya iPhone 16e tidak dibekali dengan mode ultrawide dan makro seperti pada iPhone 16. Bukan cuman itu, iPhone 16 juga unggul dalam fotografi pada kondisi pencahayaan rendah. iPhone 16e sayangnya tidak memiliki keunggulan yang sama. Namun sisi baiknya, kamera selfie varian “e” ini masih cukup mumpuni. 

Terlepas dari hal-hal teknis tersebut, nyatanya iPhone 16e memang tidak sefleksibel ponsel lain di harga yang sama lantaran hanya punya satu kamera di belakangnya. Berikut ini beberapa sampel foto iPhone 16e yang bisa Anda lihat.

Software, performa, baterai

Seperti varian iPhone 16 lainnya, iPhone 16e juga menjalankan iOS 18 dengan masa dukungan update yang panjang. Perangkat ini juga ditenagai sederet fitur kecerdasan buatan bernama Apple Intelligence. Beberapa fiturnya, seperti fitur Clean Up untuk menghapus objek tak diinginkan pada foto, memang tidak bekerja sebaik fitur AI di Samsung dan Google. Namun, fitur Visual Intelligence miliknya bekerja cukup baik. Fitur ini dapat diaktifkan melalui tombol Action Button, kemudian pengguna bisa mendapatkan detail pada objek di layar melalui ChatGPT. 

Tersedia juga fitur Writing Tools yang dapat menulis ulang pesan atau email dengan tone yang berbeda, atau pun merangkum teks. Fitur Image Playground juga hadir untuk melakukan generate gambar berdasarkan deskripsi dan saran yang diberikan. Fitur Writing Tools adalah fitur praktis yang bisa menunjang kehidupan sehari-hari, sedangkan Image Playground bisa menjadi sarana hiburan untuk menciptakan gambar.

Karena disokong oleh Apple A18, performa iPhone 16e ini sungguh tergolong gesit. Meskipun A18 adalah chip yang juga digunakan pada iPhone 16 standar, namun versi chipset pada varian “e” ini memiliki satu core GPU yang dinonaktifkan. Hal ini namun tidak berdampak besar pada performanya di kehidupan sehiarh-hari, karena iPhone 16e masih sanggup menawarkan kinerja mulus pada segala aktivitas. Menjalankan aplikasi dan memainkan game juga terasa lancar.

Pada pengujian benchmark sintetis, iPhone 16e berhasil menorehkan skor 1.405.699 poin di AnTuTu v10, sedikit lebih rendah dari iPhone 16 standar dengan skor 1.764.170 poin. Sementara itu, skor Geekbench 6 miliknya meraih angka 7.868 poin (multi-core). 

Selain punya chip A18 yang powerful, iPhone 16e juga disuplai dengan modem Apple C1 yang menunjang konektivitasnya. Ini merupakan kali pertama Apple menggunakan modem buatannya sendiri ketimbang punya Qualcomm, dan fitur-fitur konektivitasnya tetap berjalan sebagaimana mestinya tanpa kendala. Penerapan modem C1 ini bisa saja merupakan pengujian di dunia nyata sebelum diterapkan pada iPhone 17. Sejauh ini tidak ada kendala atau masalah yang ditimbulkan oleh modem Apple C1 tersebut.

Daya tahan baterai iPhone 16e menjadi keunggulan utama lainnya, lantaran menawarkan ketahanan yang solid. Hal tersebut didukung oleh beberapa faktor yang bekerja di balik layar. Pertama, Apple berhasil menyelipkan baterai lebih besar karena penerapan desain kamera tunggal. Lalu, kombinasi dari efisiensi modem C1, chipset A18, iOS 18, serta layar AMOLED 60 Hz yang hemat daya membuat iPhone 16e mampu bertahan sepanjang hari pada satu kali pengisian penuh.

Sayangnya, pengisian daya iPhone 16e ini kurang gesit. Ponsel tersebut membutuhkan waktu 1 jam 20 menit untuk terisi penuh dari 20 persen. Kendati sudah ada fitur wireless charging dengan daya 7,5 watt, fitur MagSafe justru tidak disediakan. Kehadiran MagSafe ini padahal bisa menjadi pertimbangan utama bagi sebagian orang. Untungnya, pengguna masih dapat menggunakan aksesoris MagSafe dengan menambahkan casing khusus. 

Kekurangan lainnya adalah iPhone 16e tidak dibekali dengan sensor Ultra Wideband alias UWB milik Apple. Imbasnya, fitur Precision Finding untuk melacak AirTag tidak tersedia. Belum lagi sejumlah fitur keselamatan seperti deteksi kecelakaan mobil juga ikut dihilangkan.

Kesimpulan

iPhone 16e dijual dengan harga rilis Rp 12.499.000 untuk varian termurahnya, storage 128 GB. Sementara dua varian lainnya dihargai Rp 14.999.000 untuk storage 256 GB dan Rp 18.999.000 untuk storage 512 GB. Ponsel ini datang bersamaan di Indonesia dengan keempat varian iPhone 16 lainnya. 

Dengan harganya tersebut, masyarakat bisa saja membeli ponsel flagship Android yang juga tidak kalah saing, seperti Xiaomi 15, Oppo Find X8, dan Vivo X200. Namun, iPhone 16e tetap menjadi opsi yang layak dipertimbangkan, terlebih jika Anda tidak mau memiliki ponsel apa pun selain iPhone. 

Ditambah lagi, saat tulisan ini dibuat, pengguna dapat membeli iPhone 16 di toko resmi Digimap di Shopee dengan harga Rp 12,8 jutaan untuk varian warna Teal. Hal ini bisa jadi membuat sejumlah orang enggan membeli iPhone 16e dan langsung skip ke iPhone 16 biasa. 

Secara keseluruhan, iPhone 16e adalah perangkat yang mumpuni dengan nilai kuat di sejumlah aspek inti seperti performa dan daya tahan baterai. Memang ada beberapa hal yang terasa kurang, seperti kamera belakangnya yang hanya satu, notch layar berukuran lebar, serta absennya MagSafe. Namun, terkecuali untuk kamera, kekurangan-kekurangan lainnya tidak terlalu menjadi masalah yang signifikan. 

Jadi, kesimpulannya, jika Anda adalah seseorang yang terus bergumam, “Aku ingin iPhone, pokoknya harus iPhone,”, maka iPhone 16e ini bisa menjadi pilihan menarik untuk Anda. 

Rating editor: 7,5 / 10

Kelebihan:

  • Ringan dan ringkas
  • Performa gesit dan baterai tahan lama
  • Dukungan software yang memadai dan memiliki Apple Intelligence
  • iPhone terbaru dengan harga yang paling terjangkau

Kekurangan:

  • Harganya cukup tinggi untuk fitur-fitur yang ditawarkan
  • Hanya ada satu kamera di belakang
  • Bezel lebar, layar 60 Hz
  • Tanpa MagSafe dan UWB
Apple iPhone 16 Harga
Rp. 14.259.000
Pergi Ke Toko
Rp. 14.999.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review iPhone 16e: HP Apple yang Lebih Terjangkau first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-iphone-16e-hp-apple-yang-lebih-terjangkau/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2025/10/iPhone-16e-review-150x150.jpg150150
Review iPhone 14 Pro Max: Peningkatan Kecil yang Bermakna Besar https://www.91mobiles.com/id/hub/review-iphone-14-pro-max-peningkatan-kecil-yang-bermakna-besar/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-iphone-14-pro-max-peningkatan-kecil-yang-bermakna-besar/#respond Thu, 24 Oct 2024 07:02:19 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=640 Kesimpulan AwaliPhone 14 Pro Max menghadirkan pengalaman menyeluruh yang solid sebagai smartphone terbaru dan terhebat dari Apple tahun 2022 ini. Terlepas dari harganya yang mahal, yang sama sekali tidak mengejutkan, perangkat ini memiliki nilai tinggi dalam sebagian besar aspek penggunaan ponsel cerdas, termasuk tampilan, kinerja, dan kamera.Beginilah cara Apple mendeskripsikan Dynamic Island, fitur baru yang […]

The post Review iPhone 14 Pro Max: Peningkatan Kecil yang Bermakna Besar first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Kesimpulan Awal

iPhone 14 Pro Max menghadirkan pengalaman menyeluruh yang solid sebagai smartphone terbaru dan terhebat dari Apple tahun 2022 ini. Terlepas dari harganya yang mahal, yang sama sekali tidak mengejutkan, perangkat ini memiliki nilai tinggi dalam sebagian besar aspek penggunaan ponsel cerdas, termasuk tampilan, kinerja, dan kamera.

 

“Bentuk yang berubah, multitasking yang kian lancar, desain memukau, dan mengubah pengalaman menggunakan iPhone, ini semua perpaduan kesenangan dan fungsi yang belum pernah ada sebelumnya…”.

Beginilah cara Apple mendeskripsikan Dynamic Island, fitur baru yang ditambahkan di atas layar berbentuk pil pada iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max. Salut untuk para ahli pemasaran di Cupertino, karena pembicara dari Apple membuat fitur baru ini terdengar mengubah hidup, walaupun nyatanya tidak seperti itu. Fitur ini juga tak mengubah pengalaman menggunakan iPhone, tetapi sejujurnya, sebagian besar bagian lain dalam deskripsi itu cukup akurat. Lalu ada prosesor baru, pengaturan fotografi yang dirubah dengan sensor yang ditingkatkan dan kemampuan baru seperti action camera mode, Always on Display, dan banyak lagi. Bahkan ada fitur pendeteksi tabrakan baru yang mendeteksi jika Anda pernah mengalami kecelakaan mobil dan memberi tahu layanan darurat secara otomatis.


Saya memiliki iPhone 14 Pro Max di tangan saya, dan ini adalah perangkat yang kaya fitur, Namun, ini tidak terlihat sebagai peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan pendahulunya, setidaknya pada awal pemakaian. Desainnya sebagian besar sama, dan banyak aspek lainnya yang juga serupa. Namun, jika Anda mencermati lebih dekat, Anda akan melihat beberapa tambahan baru yang menarik dan berguna.

Sebelum saya membahas lebih jauh mengenai produk unggulan Apple ini, mungkin ada baiknya Anda membaca Daftar pertanyaan yang mendetail berikut ini.

iPhone 14 Pro Max: All your questions answered

Desain

iPhone 14 Pro Max menggunakan sasis kaca dan baja dengan sertifikasi IP68 yang sama seperti sebelumnya. Kalau dilihat dari jarak dekat, Anda akan kesulitan menemukan perbedaan antara model ini dan pendahulunya. Penempatan tombol dan port masih sama, dan port Lighting juga masih ada. Awalnya saya berharap untuk melihat port Type-C dalam seri ini, tapi hei, selalu ada tahun depan. Varian Max cukup besar dan berat – kedengarannya seperti hal yang cukup jelas untuk dikatakan, tetapi mungkin saya lebih merasakannya, karena melihat 13 Pro yang lebih kecil dan lebih mudah digunakan.


Salah satu perubahan yang paling mencolok kali ini adalah notch lebar yang menjadi ciri khasnya kini sudah tidak ada lagi, dan sebagai gantinya adalah notch yang lebih kecil berbentuk pil yang menyembunyikan sensor yang mengaktifkan Face ID, bersama dengan notch lubang kamera selfie. Banyak orang, termasuk Anda, yang menginginkan notch yang lebih kecil dan pil ini adalah jawaban dari Apple. Ini mungkin pil pahit yang harus ditelan, tapi sepertinya Apple tidak bisa mengecilkan ukuran notch lebih jauh tanpa mengorbankan keamanan yang dijanjikan oleh Face ID, kecuali jika Apple bisa menemukan cara untuk mengecilkan perangkat keras di dalamnya. Terlepas dari itu, takik baru ini merupakan perubahan yang menyegarkan dari sebelumnya dan pengalamannya ditingkatkan dengan penambahan Dynamic Island. Hal ini membawa saya pada…

Dynamic Island


Dynamic Island adalah fitur yang paling banyak diminati, berkat hype yang dibangun Apple. Aplikasi yang mencoba meniru tampilan dan fitur-fiturnya juga sangat populer di Android, dan para pengembang yang antusias di sisi iOS bahkan telah menghasilkan beberapa game ringan yang memanfaatkan Dynamic Island dengan cara yang menarik. Pada intinya, Dynamic Island adalah cara cerdas untuk menutupi notch pil dengan peringatan notifikasi dan detail aktivitas yang sedang berlangsung, dengan aksi tekan lama yang memberi Anda beberapa tingkat interaktivitas di atasnya. Misalnya, memutar musik melalui aplikasi yang didukung seperti Apple Music dan kemudian keluar ke layar beranda menampilkan bilah hitam dengan seni album kecil dan bentuk gelombang, dan menekan lama pada ini akan memperluasnya ke jendela yang lebih besar yang memberi Anda kontrol pemutaran. Beberapa notifikasi dan peringatan lainnya hanyalah animasi non-interaktif – seperti aplikasi yang menggunakan autentikasi ID Wajah. Fitur ini bagus dan menyenangkan, tetapi terasa sedikit terputus dari UI lainnya. Karena itulah namanya Island. Lebih lanjut tentang Dynamic Island di sini.

A trip to Apple’s Dynamic Island

Layar


Sudah terpasang layar AMOLED 6,7 inci, lengkap dengan LTPO hingga refresh rate 120Hz. Tidak diragukan lagi, ini adalah layar yang indah, dan tingkat kecerahannya telah ditingkatkan hingga 1.600 nits kali ini. Visual yang dihadirkan sangat menyenangkan membuat pengguna bisa nikmat menatap layar. Apple bahkan telah menambahkan fitur Always on Display yang sangat ditunggu-tunggu. Tetapi terus terang, implementasi fitur ini tidak terlalu bagus. Sepertinya ini hanya seperti versi layar kunci yang lebih redup, yang memengaruhi masa pakai baterai. Akhirnya saya mematikannya setelah beberapa hari.

Kamera


Ada banyak hal yang bisa dibicarakan mengenai sektor kamera iPhone. Untuk iPhone 14 Pro Max (bersama dengan saudara Pro-nya yang lebih kecil) sudah beralih ke sensor kamera 48MP resolusi tinggi. Meski demikian Anda masih mendapatkan foto 12MP, tetapi sekarang foto tersebut sudah di-pixel binned. Anda juga memiliki opsi untuk mengambil foto 48MP penuh, tetapi Anda harus masuk ke pengaturan dan memilih format ProRaw untuk itu. Untuk zooming, ada 3x optical zoom yang sama dari sebelumnya, tetapi ada juga opsi 2x zoom baru yang menggunakan kekuatan sensor 48MP untuk memberi Anda bidikan yang diperbesar tanpa kehilangan kualitas. lebih lanjut lagi, ada fitur pencitraan baru dalam bentuk Photonic Engine yang menjanjikan warna dan detail yang lebih baik.



Secara keseluruhan, hasil kameranya bagus, dalam kondisi pencahayaan apapun, iPhone 14 Pro Max dapat menghasilkan bidikan yang detail dan terlihat alami. Saya hanya berharap kamera ini bisa mengendalikan light flare dengan lebih baik. Perlu disebutkan bahwa Google Pixel 7 Pro dan Galaxy S22 Ultra juga dapat memotret di malam hari dan zoom digital dengan lebih baik. Terlepas dari masalah light flare, iPhone 14 Pro Max layak berada di antara jajaran smartphone dengan kamera terbaik tahun ini. Kualitas videonya luar biasa, dan dibantu oleh penambahan action mode baru yang hampir mengubah ponsel ini menjadi GoPro, memperhalus dan menghilangkan guncangan dari rekaman video. Kamera Selfie juga mendapatkan peningkatan, berkat tambahan fokus otomatis. Coba cek beberapa perbandingan kamera di bawah ini, supaya Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana kamera iPhone seri ini bekerja.

Related read: Google Pixel 7 Pro vs iPhone 14 Pro Max camera comparison

Related read: Apple iPhone 13 Pro vs iPhone 14 Pro Max camera comparison

Software


Dari sisi perangkat lunak, ada platform iOS 16 yang baru. Secara visual, platform ini sama dengan iOS sebelumnya, namun terdapat cukup banyak perubahan dan fitur dibaliknya, dengan salah satu yang paling penting adalah kustomisasi layar kunci, memungkinkan Anda untuk mengatur beberapa layar kunci dan memetakannya ke profil fokus yang berbeda, Live Text untuk video, kemampuan untuk memisahkan subjek dari foto dan membaginya secara langsung melalui aplikasi lain, tambahan untuk kesehatan dan kebugaran, Mail, iMessage, dan lain-lain. Ada beberapa rincian lebih lanjut pada tautan di bawah ini jika Anda ingin melihatnya.

iOS 16 first look

Performa


Tidak mungkin ada iPhone model baru tanpa chip baru, dan tentu saja, A16 Bionic SoC memulai debutnya dalam iPhone 14 Pro. SoC baru ini menggunakan fabrikasi 4nm dan lebih bertenaga serta lebih hemat daya dari chip sebelumnya. A15 Bionic yang kita lihat di iPhone 13 Pro sebetulnya sudah cukup kuat dan mahir dalam menangani tugas-tugas yang paling intensif, dan meskipun A16 Bionic tampaknya menawarkan peningkatan yang tipis, tidak ada keraguan bahwa ini adalah chipset yang sangat mumpuni dalam hal kinerja. Lihatlah video perbandingan performa ini untuk mengetahui bagaimana A16 Bionic bersaing dengan chipset unggulan Qualcomm dan pendahulunya.


Ponsel ini tidak mengalami masalah apa pun yang berkaitan dengan panggilan atau jaringan. Berikut ini adalah tes kecepatan yang dilakukan menggunakan jaringan Airtel 5G Plus di Delhi.

Baterai


Ponsel ini dapat bertahan sekitar satu hari dengan penggunaan sedang, jadi daya tahan baterainya masih cukup baik. Kecepatan pengisian daya tidak terlalu cepat, dan ini sedikit mengecewakan. Tidak ada pengisi daya di dalam kotak, dan dengan kecepatan pengisian daya 27W yang didukung dan pengisi daya yang kompatibel, Anda dapat mengharapkan iPhone 14 Pro Max terisi hingga 100 persen dalam waktu lebih dari 2 jam. Tentu saja, perangkat ini dapat diisi daya secara nirkabel, dan seperti sebelumnya, mendukung pengisian daya MagSafe juga. Sebagai catatan tambahan, saya memiliki Boost Charge Magnetic Wireless Power Bank dari Belkin yang dilengkapi dengan baterai 2.500 mAh, dan terbukti merupakan aksesori yang sangat berguna untuk dimiliki, terutama saat bepergian dan pada hari-hari ketika saya berada di luar rumah selama berjam-jam.



Meskipun tidak dapat mengisi daya iPhone 14 Pro Max secara penuh dan menawarkan kecepatan pengisian daya yang lambat, namun produk ini sangat ringkas dan ringan. Alat ini terpasang secara magnetis di bagian belakang iPhone berkat teknologi MagSafe, dan bahkan mendukung pengisian daya secara passthrough, sehingga Anda bisa mengisi daya iPhone (atau perangkat lain yang mendukung Qi) saat sedang diisi daya. Saya sarankan Anda untuk mencobanya.

Kesimpulan Akhir


Secara sepintas, iPhone 14 Pro Max tidak terlihat seperti peningkatan besar. Dan bagi mereka yang memiliki salah satu model iPhone Pro tahun lalu, iPhone terbaru ini benar-benar tidak layak untuk dibeli. Tetapi bagi yang lain, iPhone 14 Pro Max membawa banyak hal. Dengan harga awal Rp 21 jutaan, tentu saja ini mahal, tetapi dengan uang yang Anda keluarkan, Anda akan mendapatkan perangkat harian yang mampu memberikan pengalaman pengguna terbaik yang menandai hampir semua aspek penggunaan ponsel cerdas. Tentu saja, dengan harga ini, Anda memiliki opsi untuk memilih flagship Android juga, dan smartphone seperti Samsung Galaxy S22 Ultra dan Galaxy Fold4 adalah yang pertama kali terlintas di benak Anda. Tapi iPhone tetaplah iPhone, begitulah kata orang, dan sebagai yang terbaru dan terhebat dari Apple, 14 Pro Max seharusnya bisa memuaskan. Di antara Pro Max dan Pro yang lebih kecil, menurut saya varian yang lebih besar sangat masuk akal bagi mereka yang ingin memaksimalkan kesibukan harian mereka dalam hal produktivitas atau hiburan, sementara model yang lebih kecil jelas lebih mudah digunakan.

Rating editor: 4 / 5

Kelebihan:

  • Dynamic Island sangat menyenangkan
  • Layar menawan
  • Performa dan kamera yang baik
  • ada fitur Crash detection

Kekurangan:

  • Always-on display bikin baterai boros
  • Tidak ada fitur superfast charging
  • Harga mahal

The post Review iPhone 14 Pro Max: Peningkatan Kecil yang Bermakna Besar first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-iphone-14-pro-max-peningkatan-kecil-yang-bermakna-besar/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/Apple-iPhone-14-Pro-Max-review-150x150.png150150
Review Apple iPhone 12 Pro: Versi Atas yang Lebih Ringkas https://www.91mobiles.com/id/hub/review-apple-iphone-12-pro-versi-atas-yang-lebih-ringkas/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-apple-iphone-12-pro-versi-atas-yang-lebih-ringkas/#respond Wed, 16 Oct 2024 11:40:25 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=1814 Tahun 2020 Apple berusaha menggandakan kekuatan produknya di berbagai negara. Dalam riset kami menunjukkan bagaimana iPhone yang ikonik ini sekarang memiliki lebih banyak peminat di negara ini. Hal ini disebabkan karena strategi produk raksasa Cupertino ini yang tampaknya tepat sasaran. Bahkan smartphone buatan Apple tampak bergerak dari aspirasi menjadi kenyataan. Ambil contoh jajaran iPhone 12 […]

The post Review Apple iPhone 12 Pro: Versi Atas yang Lebih Ringkas first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Tahun 2020 Apple berusaha menggandakan kekuatan produknya di berbagai negara. Dalam riset kami menunjukkan bagaimana iPhone yang ikonik ini sekarang memiliki lebih banyak peminat di negara ini. Hal ini disebabkan karena strategi produk raksasa Cupertino ini yang tampaknya tepat sasaran. Bahkan smartphone buatan Apple tampak bergerak dari aspirasi menjadi kenyataan. Ambil contoh jajaran iPhone 12 terbarunya. Untuk pertama kalinya, Apple meluncurkan tidak hanya satu atau dua, tetapi empat model sekaligus, dengan masing-masing model hadir sebagai pilihan yang menarik dengan apa yang dibawanya. Kami telah menilai iPhone 12 sebagai model yang seharusnya cukup untuk sebagian besar orang, sementara 12 Mini memikat sebagai pesaing yang sangat ringkas, namun kuat. Sedangkan seri 12 Pro Max jelas diperuntukkan bagi mereka yang menginginkan ukuran layar terbesar. Namun, bagaimana dengan seri iPhone 12 Pro?

Kesimpulan awal

Harus diakui. Apple tidak mengubah banyak hal secara drastis kali ini dalam hal desain, tetapi iPhone 12 Pro menghadirkan prosesor baru dan kamera yang lebih baik. Jika Anda adalah pengguna iPhone 11 / 11 Pro, 12 Pro bukanlah peningkatan yang layak. Ponsel ini juga menghadapi persaingan dari saudaranya sendiri, 12 dan 12 Pro Max, bahkan semacam terjepit di tengah-tengah. Meskipun begitu, perangkat iOS ini masih merupakan pilihan terbaik jika Anda menginginkan iPhone baru dengan semua fitur Pro yang tidak terlalu besar.

Desain dan layar

Mengambil basis dari iPhone 11 Pro, model baru ini memiliki layar yang sedikit lebih besar (6,1 inci vs 5,8 inci pada saudaranya yang lebih tua), dan desain yang lebih rata di bagian tepinya. Yang terakhir ini memang membantu dalam genggaman. Namun, entah bagaimana, saya masih lebih suka tepi yang membulat. Selain itu, iPhone 12 Pro tidak terlalu berbeda dengan model generasi sebelumnya dalam hal desain dan kemampuan layar. Artinya, layarnya menggunakan panel OLED Super Retina XDR dan mendukung HDR10 dan Dolby Vision.

Sayangnya, Anda masih mendapatkan poni lebar yang sama di bagian atas. Tentu saja, saya sudah cukup terbiasa dengan hal ini dari waktu ke waktu, tetapi sekilas saya melihat ke sisi Android dan desainnya tampak lebih menarik, dengan punch hole kecil yang menjadi ciri khas Android saat ini. Sayangnya lagi, kecepatan refresh layar pada iPhone masih 60Hz. Tentu saja, penggunaannya cukup lancar dan tidak ada jeda sama sekali. Sejauh menyangkut kemampuan layarnya, layar iPhone ini sangat bagus. Singkatnya, hadirkan warna yang luar biasa, sudut pandang yang lebar dan tidak ada masalah dengan keterbacaan sinar matahari.

Dari segi penempatan port dan kontrol, sebagian besar tidak berubah dari sebelumnya. Kecuali slot SIM, yang kini telah berpindah ke sisi kiri perangkat. Ngomong-ngomong, Anda juga mendapatkan eSIM di dalamnya, seperti sebelumnya. Namun, dukungan 5G adalah hal baru. Lebih lanjut tentang itu nanti.

Kamera

Mari kita bahas kameranya sekarang. Meskipun tampaknya Apple tidak bermain-main dengan konfigurasi kamera, faktanya, kamera pada iPhone 12 Pro dapat menawarkan banyak hal, terutama bagi mereka yang serius dengan fotografi. Terdapat trio kamera 12MP yang ditempatkan di bagian belakang, dengan satu kamera lainnya di bagian depan untuk menangani tugas selfie… konfigurasi yang sebagian besar tidak berubah dibandingkan dengan pendahulunya. Namun, kamera utama pada iPhone 12 Pro memiliki bukaan yang lebih lebar, sehingga menghasilkan bidikan cahaya rendah yang lebih baik. Selain itu, Anda juga mendapatkan LiDAR scanner, yang tidak hanya membantu aplikasi dan game AR (seperti aplikasi Measure milik Apple sendiri misalnya), tetapi juga membantu pemfokusan.

Selain itu, semua kamera pada perangkat (termasuk sensor ultra wide dan depan) sekarang mendukung fitur seperti Deep Fusion dan Night Mode, yang berarti Anda tidak hanya dapat menangkap portrait dengan lebih baik dalam kondisi cahaya redup, tetapi juga meningkatkan kemampuan selfie. Secara keseluruhan, iPhone 12 Pro menangkap foto yang luar biasa di siang hari, dengan banyak detail dan warna yang luar biasa. Anda mungkin tidak akan dapat melihat perbedaan besar dalam pemotretan siang hari, tetapi iPhone 12 Pro memotret gambar yang lebih terang dalam cahaya redup dibandingkan dengan model generasi sebelumnya.

Seperti biasa, Mode Malam pada iPhone 12 Pro aktif secara otomatis saat pencahayaan rendah, dan membantu menangkap bidikan yang layak. 12 Pro unggul di hampir semua kondisi dalam hal pemotretan gambar diam, tetapi videografi adalah hal yang paling penting. iPhone selalu unggul dalam perekaman video, tetapi iPhone 12 Pro (bersama dengan 12 seri lainnya) berhasil meningkatkan kualitasnya. Salah satu fitur baru terbesar yang telah ditambahkan kali ini adalah dukungan untuk merekam video dalam Dolby Vision, hingga resolusi 4K 60 fps. Video yang direkam dengan menggunakan fitur ini terlihat sangat bagus. Namun demikian, satu kekurangannya yaitu, belum banyak platform sosial yang mendukung format ini.

Tidak hanya itu, dengan update terbaru iOS, iPhone 12 Pro juga mendapatkan dukungan untuk ProRAW, yang merupakan versi Apple dari gambar RAW yang sangat disukai oleh para fotografer yang serius. Gambar-gambar ini menangkap banyak informasi tambahan dan memungkinkan Anda untuk lebih leluasa saat mengeditnya nanti. Fitur-fitur seperti inilah yang membantu perangkat ini mendapatkan akhiran “Pro” pada julukannya. Secara keseluruhan, iPhone 12 Pro adalah ponsel kamera yang sangat baik untuk foto dan video.

Berbicara tentang iOS, saat ini kami menggunakan versi 14, yang hadir dengan banyak fitur baru. Salah satu yang paling menarik adalah dukungan untuk widget, yang memungkinkan kustomisasi yang lebih besar pada layar beranda iPhone Anda, dan sesuatu yang disebut App Library, yang mirip dengan app drawer pada ponsel Android. Saya tidak akan membahas terlalu banyak detail di sini, tetapi cukuplah untuk mengatakan bahwa beberapa fitur baru ini membawa iOS beberapa langkah lebih dekat ke Android, tetapi OS seluler Apple masih mempertahankan sebagian besar keunggulan aslinya.

Performa

Untuk urusan dapur pacu, Apple iPhone 12 Pro dilengkapi dengan chipset terbaru dari Apple, A14 Bionic. Chip 5nm pertama untuk smartphone, chipset ini sangat luar biasa dalam hal kinerja murni, dan diterjemahkan ke dalam penggunaan yang sangat mulus pada smartphone, apa pun tugas yang sedang dikerjakan. Tak perlu dikatakan lagi, segala sesuatu mulai dari tugas harian biasa dan aplikasi khusus hingga game intensif dapat berjalan dengan lancar di iPhone 12 Pro.

Anda mungkin tidak dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam penggunaan sehari-hari dibandingkan dengan 11 Pro, tetapi siapa pun yang menggunakan iPhone yang lebih lama akan melihat perbedaannya. Apple tidak membocorkan detail tentang RAM seperti biasanya, tetapi berdasarkan pembongkaran, 12 Pro mengemas 6 gigabyte, 2 GB lebih besar dari model generasi sebelumnya.

Untuk konektivitas, Anda mendapatkan Wi-Fi 6 terbaru, dan dukungan 5G juga berkat modem X55 dari Qualcomm. Itu mungkin tidak terlalu berarti bagi Anda saat ini, tetapi mengingat banyak orang yang akhirnya menggunakan iPhone mereka selama 2-3 tahun, iPhone 12 Pro (seperti halnya 12 seri lainnya) akan menjadi pembelian yang tahan lama di masa depan. Face ID bekerja dengan sangat baik, dan speaker stereo tidak hanya cukup keras, tetapi juga menawarkan suara yang kaya. Kualitas panggilan, seperti yang diuji pada jaringan 4G Airtel di Delhi Selatan, juga bagus, meskipun secara pribadi, saya akui bahwa fitur panggilan Wi-Fi adalah penyelamat.

Baterai dan pengisian daya

Sebelum saya membahas daya tahan baterai, mari kita cari tahu misteri pengisi daya yang hilang. Anda pasti tahu bahwa mulai dari jajaran iPhone 12, Apple telah berhenti membundel adaptor untuk pengisi daya dalam kotak ritel smartphone-nya. Kecuali fakta bahwa hal ini membuat kotak ritel iPhone 12 Pro menjadi lebih ramping, langkah Apple yang satu ini telah benar-benar menghilangkan pengalaman unboxing. Kotak tersebut kini hanya berisi ponsel dan kabel Type-C ke Lightning, dan sedikit lainnya.

Lebih penting lagi, mereka yang membeli ponsel ini harus membeli pengisi daya, karena sebagian besar dari mereka tidak mungkin memiliki pengisi daya Tipe-C (atau pengisi daya nirkabel Qi) sebelumnya. Dan jika Anda membelinya, pengisi daya 20W milik Apple seharga Rp 500 ribu adalah pilihan terbaik untuk mengisi daya iPhone baru Anda dengan cepat. Perlu disebutkan bahwa iPhone 12 Pro juga mendukung pengisi daya MagSafe baru, yang merupakan pengisi daya nirkabel berbentuk keping yang dipasang secara magnetis ke bagian belakang handset. Ini cukup keren, tetapi harganya lumayan mahal untuk sekadar aksesoris. Ketika melakukan pengisian dengan pengisi daya 20W Apple akan mengisi daya iPhone 12 Pro hanya dengan kecepatan 15W.

Mengenai daya tahan baterai yang diberikan oleh iPhone 12 Pro, diperkirakan bertahan sekitar satu hari dengan sekali pengisian daya, tentu dengan penggunaan sedang. Meskipun saya tidak bisa menyebut daya tahan baterai sebagai keunggulan iPhone 12 Pro, saya juga tidak bisa menyebutnya sebagai kekurangan. Perlu diingat bahwa daya tahan baterai bisa jadi akan berkurang ketika perangkat digunakan dengan jaringan 5G. Meskipun saya tidak memiliki pengisi daya Apple 20W, mengisi daya perangkat menggunakan pengisi daya 18W membutuhkan waktu sekitar satu jam 40 menit.

Kesimpulan akhir


Tidak diragukan lagi bahwa saingan terbesar yang dihadapi iPhone 12 Pro adalah saudara kandungnya sendiri, iPhone 12, iPhone 12 mini dan iPhone 12 Pro Max. Saat kami mengulas iPhone 12, kami menyebutnya sebagai iPhone terbaik bagi kebanyakan orang. IPhone 12 sebenarnya adalah pembelian yang sangat masuk akal bagi siapa pun yang ingin membeli ponsel baru, mengingat ia menawarkan pengalaman iPhone yang lengkap (yah, hampir) tanpa Anda harus mengeluarkan banyak uang.

Di sisi lain, bagi siapa pun yang dapat menyisihkan uang dan mendambakan iPhone terbaik, 12 Pro Max jelas merupakan pilihan yang tepat. Lalu, 12 Pro tampaknya menghadapi teka-teki anak tengah. Namun, mengingat 12 Pro Max adalah perangkat yang cukup besar, iPhone 12 Pro masih masuk akal sebagai iPhone yang lebih ringkas bagi siapa saja yang menginginkan pengalaman Pro.

Rating editor: 4 / 5

Kelebihan

  • Performa sangat mulus
  • Layar yang indah
  • Kamera mumpuni dengan Dolby Vision and ProRAW

Kekurangan

  • Menghadapi persaingan dari seri iPhone 12 lain
  • Harga mahal

The post Review Apple iPhone 12 Pro: Versi Atas yang Lebih Ringkas first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-apple-iphone-12-pro-versi-atas-yang-lebih-ringkas/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/Apple-iPhone-12-Pro-feat-150x150.jpg150150
Vivo V30 review: Ponsel Serba Bisa yang stylish https://www.91mobiles.com/id/hub/vivo-v30-review-ponsel-serba-bisa-yang-stylish/ https://www.91mobiles.com/id/hub/vivo-v30-review-ponsel-serba-bisa-yang-stylish/#respond Mon, 07 Oct 2024 17:56:05 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=463 Vivo tahu bahwa hanya butuh satu atau dua hal saja untuk membuat ponsel yang ramping, dan Vivo V30 ini menjadi contohnya. Ponsel ini sangat ramping, namun, masih bisa dilengkapi baterai 5000mAh dan menawarkan satu set kamera berkualitas. Mari kita cari tahu bagaimana detail keseluruhan ponsel terbaru ini.Simpulan AwalBeberapa poin yang disorot dalam Vivo V30 ialah […]

The post Vivo V30 review: Ponsel Serba Bisa yang stylish first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Vivo tahu bahwa hanya butuh satu atau dua hal saja untuk membuat ponsel yang ramping, dan Vivo V30 ini menjadi contohnya. Ponsel ini sangat ramping, namun, masih bisa dilengkapi baterai 5000mAh dan menawarkan satu set kamera berkualitas. Mari kita cari tahu bagaimana detail keseluruhan ponsel terbaru ini.

Simpulan Awal

Beberapa poin yang disorot dalam Vivo V30 ialah desain ramping, desain stylish, layar melengkung dan lampu aura yang menarik di bagian bodi belakang. Ponsel ini juga memberikan banyak aspek baru termasuk di layar, kamera dan pengisian cepat. Sedangkan untuk performa dan masa pakai baterai juga cukup bagus. Beberapa kekurangan ponsel ini ialah adanya sejumlah aplikasi Pra-instal dan tidak adanya speaker stereo. Kekurangan ini padahal poin penting bagi ponsel kelas menengah saat ini.

Desain dan layar


Tidak menyimpang terlalu jauh dari desain saudaranya yang lebih bertenaga, Vivo V30 Pro (review), V30 hadir menggunakan sasis yang ramping yang hanya setebal 7,5mm dan berat 186 gram. Bodinya tampak halus dengan tepi melengkung yang sayangnya membuat ponsel agak licin, tetapi itu tidak menghilangkan kesan ramping pada ponsel ini. Hadirnya modul kamera yang tidak terlalu menonjol, sehingga membuat ponsel ini tampak modis. Panel belakang dengan warna Peacock Green yang berkilauan pada unit yang kami review juga membuat ponsel ini tampak menonjol di keramaian, dan tentunya tidak mudah kotor. Fitur Aura ring Light di bagian belakang cukup membantu dan menghadirkan tambahan keseriusan pada kehebatan kamera ponsel. Meskipun kamera saudara Pro-nya menjadi pusat perhatian karena didukung ZEISS.


Layar AMOLED 6,78 inci yang digunakan cukup mumpuni, menawarkan resolusi 2.800 x 1260 piksel, kecepatan refresh 120Hz dan dukungan untuk HDR10+. Layarnya terlihat bagus secara keseluruhan, menghasilkan warna yang bagus. Meskipun ukuran cukup besar, tidak membuat ponsel terasa berat untuk dipegang atau digunakan dalam waktu lama. Dengan kecerahan puncak 2800 nits, keterbacaan di bawah sinar matahari tidak menjadi masalah. Konon karena sifatnya yang melengkung, beberapa kesalahan sentuh dapat terjadi selama penggunaan.

Kamera



Meskipun smartphone ini tidak kebagian fitur Zeiss yang mirip dengan saudaranya seri Pro, kamera Vivo V30 cukup mampu diandalkan. Ponsel ini menawarkan kamera utama 50MP f1.88 yang distabilkan dengan optik, ditemani pula kamera ultrawide 50MP. Ada juga lampu flash model baru yang ditempatkan di tengah yang disebut sebagai Aura Light. Fitur ini tidak hanya dapat menerangi lingkungan yang remang-remang tetapi juga bisa digunakan sebagai pengisi cahaya saat memotret, berkat warna yang dapat disesuaikan, dapat membantu Anda berkreasi dengan efek cahaya.


Selain mode pemotretan biasa, opsi yang tersedia juga mencakup mode yang menarik seperti mode Superman, mode Astro dan Mode Dual View. Ada juga mode Micro Movie juga, yang memungkinkan Anda merekam klip video kecil dengan efek. Mode ini cocok untuk dibagikan di platform sosial.

Sampailah ke inti bahwa Vivo V30 berfungsi dengan baik sebagai kamera yang mumpuni terlepas dari kondisi pencahayaan. Bidikan siang hari, menjadi bagus dan tajam dan cukup disukai secara keseluruhan, dengan sedikit nuansa hangat. Portrait juga terlihat bagus, dengan deteksi tepi yang tepat.

Before image
Samsung Galaxy A35
After image
Vivo V30


Dan dalam kondisi cahaya redup, V30 juga melakukan pekerjaan yang sangat baik, meskipun saya merasa hasil fotonya bisa dilakukan sedikit penyesuaian dalam hal menangani munculnya flare. Kamera selfie 50MP juga memadai untuk digunakan, dengan warna dan tekstur kulit yang bagus dan akurat

Software, performa dan baterai


Funtouch OS yang bekerja dengan dasar Android 14 menjadi software andalan di ponsel ini. Sistem ini penuh dengan fitur dan opsi penyesuaian, namun, cukup bersih dengan sedikit aplikasi tambahan. Terlepas dari adanya serangkaian aplikasi Google, Vivo juga menghadirkan toko aplikasi sendiri bernama V-Appstore, browser, aplikasi bernama iManager untuk pembersihan dan pemindai keamanan, ditambah beberapa aplikasi pihak ketiga seperti Netflix, Snapchat, Facebook, Linkedin. Saya merasa aplikasi yang ada di ponsel ini banyak yang berguna, tetapi jika Anda mau, Anda dapat menghapus aplikasi-aplikasi tersebut.


Bagaimanapun juga, V-Appstore tidak dapat dihapus dan sering memunculkan pemberitahuan acak yang mengganggu (untungnya ini dapat dinonaktifkan). Ada Jovi Home, panel yang dapat diakses melalui pengaturan cepat, dan mencakup pintasan aplikasi, cuaca, skor olahraga dan lain-lain. Elemen-elemen  ini dapat disesuaikan sesuai dengan urutan dan kebutuhan Anda.



Mengandalkan chipset 4nm Qualcomm Snapdragon 7 Gen 3 untuk melakukan berbagai tugas, Vivo V30 dilengkapi RAM hingga 12GB (dengan tambahan 12GB yang berasal dari penyimpanan) dan penyimpanan UFS 2.2 256GB. Perangkat ini menawarkan pengoperasian yang lancar serta bebas lag untuk semua tugas. Untuk main game, juga dapat ditangani dengan baik, tanpa banyak kendala dan pemanasan yang jelas. Untuk benchmark juga cukup baik, dan tes CPU Throttle menunjukkan perangkat dapat mempertahankan 84 persen kinerjanya saat stress. Demikian pula urusan baterai, baterai 5000mAh terbukti menjadi kunci penting ponsel bisa bertahan sehari dengan mudah, bahkan lebih jika Anda menggunakan ponsel secara hati-hati. Skor uji baterai PCMark menunjukkan waktu pengoperasian 17 jam 30 menit, yang sangat bagus. Dan kemudian ada kecepatan pengisian 80W, yang membuat ponsel terisi penuh dalam waktu kurang satu jam.

Kesimpulan


Dipasarkan dengan harga mulai 6 juta untuk varian 8GB / 256GB, Vivo V30 memiliki banyak hal untuk diunggulkan. Sayangnya, kurangnya speaker stereo pada titik harga ini sangat mengecewakan, dan jika Anda pencari performa, Anda bisa mempertimbangkan iQOO Neo 9 Pro (review) yang menawarkan chipset Snapdragon 8 Gen 2. Untuk pesaing dekat lainnya ada Samsung Galaxy A35 (review) dan Redmi Note 13 Pro+ (review). Vivo V30 tampaknya memiliki kinerja yang lebih baik. Desainnya juga ramping, dilengkapi fitur Aura Light dan kamera yang mumpuni. Ini semua sangat baik dan menjadikan ponsel ini bernilai lebih dibanding para pesaingnya.

Editor’s rating: 7.5 / 10

Alasan membeli

  • Desainnya super ramping dan ringan.
  • Layarnya menawarkan sudut pandang dan pengalaman menonton yang mengesankan.
  • Fitur Aura Light sangat berguna
  • Kamera menghadirkan gambar yang baik di semua kondisi

Alasan tidak membeli

  • Desainya terasa licin di tangan
  • Vivo V30 tanpa speaker stereo

Vivo V30 Harga
Rp. 1.400.000
Pergi Ke Toko
Rp. 4.049.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Vivo V30 review: Ponsel Serba Bisa yang stylish first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/vivo-v30-review-ponsel-serba-bisa-yang-stylish/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/Vivo-V30-review-1-150x150.webp150150
Review Samsung Galaxy Z Flip 3: Gaya dan Kenyamanan Dilipat Menjadi Satu https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-z-flip-3-gaya-dan-kenyamanan-dilipat-menjadi-satu/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-z-flip-3-gaya-dan-kenyamanan-dilipat-menjadi-satu/#respond Fri, 04 Oct 2024 05:05:05 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=1455 Segmen smartphone dengan desain yang dapat dilipat kembali menjadi pemberitaan beberapa tahun terakhir, semua ini berkat samsung yang mengumumkan peluncuran sejumlah smartphone lipat yang diantaranya Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3. Kedua saudara kandung ini mungkin memiliki merek yang sama dan membanggakan inovasi desain yang dapat dilipat, tetapi keduanya sangat berbeda. Z Flip3 menampilkan […]

The post Review Samsung Galaxy Z Flip 3: Gaya dan Kenyamanan Dilipat Menjadi Satu first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Segmen smartphone dengan desain yang dapat dilipat kembali menjadi pemberitaan beberapa tahun terakhir, semua ini berkat samsung yang mengumumkan peluncuran sejumlah smartphone lipat yang diantaranya Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3. Kedua saudara kandung ini mungkin memiliki merek yang sama dan membanggakan inovasi desain yang dapat dilipat, tetapi keduanya sangat berbeda. Z Flip3 menampilkan desain clamshell ikonik yang populer beberapa bulan yang lalu dan hadir sebagai penerus Z Flip yang diluncurkan tahun lalu. Dan yang menarik, perangkat ini hadir dengan harga yang lebih murah dari pendahulunya, meskipun ada peningkatan dan tambahan baru. Tapi, apakah ini cocok untuk Anda?

Kesimpulan Awal

Galaxy Z Flip3 adalah smartphone penuh gaya, yang berkat layarnya yang istimewa, dapat dilipat menjadi perangkat yang ringkas dan sangat portabel. Sayangnya, kameranya tidak luar biasa, sementara daya tahan baterainya juga masih perlu ditingkatkan, tetapi jika Anda dapat hidup dengan kekurangan tersebut, Z Flip3 menawarkan kinerja yang mulus, penyesuaian perangkat lunak yang berguna, dan faktor bentuk yang mengedepankan gaya.

Desain


Selagi Z Fold3 lebih mengedepankan produktivitas dan hiburan, Z Flip3 lebih mengedepankan gaya dan kenyamanan. Galaxy Z Flip3 sebenarnya adalah ponsel biasa yang bisa dilipat menjadi dua agar lebih ringkas. Hasilnya adalah lempengan kecil dari kaca dan logam yang dapat dimasukkan ke dalam tas dan saku. Ketika Anda mengeluarkannya dari kotak pembeliannya (yang hanya berisi kabel Type-C ke Type-C dan tidak ada pengisi daya), Anda akan melihat ponsel ramping yang cukup ringan.

Kontrol dan penempatan port juga terlihat hampir standar, dengan bagian belakang ponsel menampilkan sepasang kamera yang ditempatkan di dalam panel mengkilap di bagian atas. Sambungan di tengah sasis memberikan kesan tersendiri, dan ketika Anda melipat perangkat, perangkat ini menyusut menjadi lempengan ringkas berukuran 4,2 inci secara diagonal. Panel mengkilap yang disebutkan di atas akan menyala untuk menampilkan layar eksternal 1,9 inci, yang disebut Samsung sebagai Cover Screen. Layar utama di dalamnya dapat dilipat, dan memungkinkan desain Z Flip3 yang keren.


Kabar buruknya, tidak ada mekanisme pegas untuk membalikkan ponsel, dan Anda harus menggunakan kedua tangan untuk membukanya. Kabar baiknya, engselnya yang kokoh dapat menjaga ponsel tetap terbuka pada sudut mana pun di bagian tengah sebelum terbuka sepenuhnya, sehingga secara efektif memberi Anda penyangga yang dapat menjaga ponsel tetap tegak di permukaan datar tanpa memerlukan tripod. Hal ini memungkinkan penggunaan khusus yang menarik, seperti dapat memotret gambar dan video dengan ponsel disangga di depan.

Samsung juga telah menambahkan beberapa peningkatan daya tahan untuk meningkatkan kepercayaan diri calon pembeli. Pertama, ada peringkat IPX8 yang membuat perangkat ini tahan air. Samsung juga mengatakan bahwa Armor Aluminium yang digunakan pada bingkai dan engsel membuat ponsel ini jauh lebih kokoh dibandingkan dengan pendahulunya. Lalu ada perlindungan Gorilla Glass Victus di bagian belakang, ditambah lapisan pelindung di atas layar utama yang menambah kualitas pembuatannya.

Layar


Sama seperti sepupunya yang dapat dilipat, Z Flip3 memiliki dua layar. Layar utama berukuran 6,7 inci dan ini layar yang mungkin paling sering Anda gunakan. Sayangnya, lipatan di bagian tengahnya masih ada, tetapi selain itu, layar AMOLED 120Hz, 1.080 x 2.640 pikselnya sangat indah dan juga mendukung HDR10+. Layar Cover Screen adalah bagian yang paling menarik. Samsung telah meningkatkan ukuran layar Cover menjadi 1,9 inci dibandingkan dengan 1,1 inci pada pendahulunya. Layar Cover yang lebih besar pada Z Flip3 memungkinkan lebih banyak informasi untuk ditampilkan, dan pada kenyataannya, Anda dapat melakukan beberapa hal dengan menggunakan layar ini tanpa perlu membuka perangkat.


Cover screen pada dasarnya menunjukkan waktu, level baterai, dan tanggal. Tetapi, dengan mengetuk dua kali tombol daya, Anda dapat menyalakan kamera dan menggunakan tampilan ini sebagai viewfinder, dengan kamera utama pada perangkat yang menangani pemotretan. Anda dapat membidik foto dan video dengan cara ini. Dengan mengusap Cover screen, Anda bahkan dapat melihat notifikasi dari aplikasi, dan melihat konten seperti pesan dan email.

Namun demikian, Anda masih harus membuka perangkat untuk membalas atau melakukan sesuatu yang lain. Mengusap lebih jauh pada layar Cover Screen akan menampilkan widget seperti cuaca, pemutar musik, alarm, perekam suara, dan lain-lain. Menariknya, Anda juga dapat menyesuaikan widget yang ingin Anda tampilkan melalui pengaturan tampilan. Selain itu, panggilan masuk juga dapat dijawab atau ditolak dengan menggunakan Cover Screen. Menerima panggilan yang muncul di layar ini akan mengaktifkan speaker ponsel, sehingga Anda dapat melakukan percakapan dengan penelepon.

Kamera


Nah, di sinilah letak sedikit kekurangan bagi Z Flip3, karena tak bisa membanggakan konfigurasi kamera yang lengkap, tidak seperti kebanyakan flagship premium lainnya, meskipun harganya mahal. Layar utama menampilkan kamera selfie 10MP, sementara konfigurasi utama terdiri dari dua kamera 12MP, termasuk f/1.8 wide dengan dual-pixel PDAF dan OIS, bersama f/2.2 ultrawide dengan FOV 123 derajat.

Aplikasi kamera juga memiliki semua fitur yang biasa, termasuk Single Take. Kamera selfie melakukan tugasnya dengan baik untuk sebagian besar kondisi cahaya. Kamera utama juga berfungsi dengan baik, dan dalam banyak kasus, Anda akan puas dengan hasilnya. Hasil bidikan siang hari tampak tajam dan tersaturasi dengan baik, sementara bidikan cahaya redup juga layak.



Ini adalah kamera yang bagus untuk Anda miliki, meskipun hasilnya mungkin tidak akan membuat Anda kagum, terutama jika Anda membandingkan gambar dengan smartphone seri S samsung yang ada dalam kisaran harga ini, atau yang lainnya. Gambar dalam kondisi minim cahaya memang menyisakan sesuatu yang kurang. Meskipun demikian, jika Anda tidak terlalu pemilih, kamera Galaxy Z Flip3 seharusnya tidak membuat Anda banyak alasan untuk mengeluh.

Software


Dari sisi perangkat lunak, Android 11 dengan One UI 3.1.1 sudah tersedia, lengkap dengan semua fitur samsung yang biasa ada seperti Secure Folder, Samsung Pay, Bixby, dan banyak lagi. Perlu diketahui bahwa tidak seperti saudaranya yang lebih besar yang dapat dilipat, Z Flip3 tidak menawarkan DeX, tetapi itu dapat dimengerti karena perangkat ini tidak secara khusus diposisikan sebagai smartphone yang berpusat pada produktivitas. Namun, Anda dapat melakukan banyak tugas dan menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan dalam split-screen and pop-up view modes, dan ada juga Flex mode.

Sesuai dengan desain dan faktor bentuknya, Z Flip3 dapat disangga setengah terbuka, dengan bagian bawah perangkat yang berfungsi sebagai penyangga. Aplikasi yang mendukung Flex Mode dapat menawarkan fungsionalitas tambahan saat ponsel dilipat setengah. YouTube misalnya, adalah salah satu aplikasi yang mendukung Flex Mode, dan dengan ponsel yang terbuka setengah, Anda bisa memutar video di bagian atas sambil menampilkan konten tambahan di bagian bawah layar. 


Aplikasi kamera juga bisa memanfaatkan Flex Mode, memberi Anda pratinjau viewfinder pada tampilan cover screen dan memungkinkan Anda membidik gambar atau video dengan perangkat yang berdiri di atas permukaan yang stabil. Yang juga patut disebutkan adalah pengaturan baterai baru, yang menghentikan sementara pengisian daya apabila level baterai mencapai 85 persen, sehingga memperpanjang masa pakainya.

Performa


Dengan SoC Snapdragon 888 yang menangani dapur pacu, dikawinkan dengan RAM 8 GB, dan penyimpanan UFS 3.1 hingga 256 GB, Galaxy Z Flip3 cukup cepat dalam penggunaan sehari-hari. Tentu saja, ponsel ini tidak dimaksudkan untuk menjadi ponsel gaming, tetapi Anda dapat menjalankan game yang intensif dengan mudah jika Anda mau. Namun, ponsel ini sedikit panas saat digunakan. Performanya juga mulus di aspek lain, dengan penguncian wajah dan pemindai sidik jari yang dipasang di samping bekerja dengan cepat dan akurat. Speaker stereo menghasilkan suara yang kaya, sementara kualitas panggilan dan lain-lain juga bagus. Saya tentu saja tidak menghadapi masalah apa pun saat mencobanya di jaringan Jio di Delhi selatan.

Baterai


Galaxy Z Flip3 dibekali baterai berkapasitas 3.300 mAh, dan ini merupakan kelemahannya jika Anda bertanya kepada saya. Soalnya, baterainya tidak bisa bertahan seharian penuh, dan bahkan dengan penggunaan harian biasa, Anda mungkin akan melihat notifikasi baterai hampir habis pada malam hari. Tentu saja, Anda memiliki pilihan untuk memanfaatkan berbagai mode hemat baterai yang tersedia, atau membatasi kecepatan refresh layar hingga 60Hz untuk memperpanjang penggunaan dengan sekali pengisian daya.

Namun, dukungan pengisian daya 15W juga tidak mengesankan, dan ini menjadi kekurangan di aspek baterai. Anda bisa mendapatkan daya penuh dalam waktu kurang dari 2 jam. Walaupun demikian, Anda juga mendapatkan dukungan untuk pengisian daya nirkabel, dan ada pengisian daya nirkabel terbalik juga yang memungkinkan Anda mengisi daya TWS bud dan sejenisnya dalam keadaan darurat.

Kesimpulan Akhir


Samsung Galaxy Z Flip3 melenggang ke pasar Indonesia dengan membawa harga stiker Rp 15 juta. Ini menempatkannya tepat di kategori flagship premium. Z Flip3 dalam hal ini adalah smartphone layar lipat yang jauh lebih mudah digunakan. Namun, ia tidak dapat benar-benar menyamai flagship lain dalam kisaran harganya, terutama ketika melihat faktor-faktor seperti kamera dan daya tahan baterai.

Sebagai pembanding, Galaxy S21 Plus, misalnya, adalah pilihan yang lebih mumpuni untuk dipertimbangkan pada titik harga ini jika kualitas kamera dan daya tahan baterai penting bagi Anda. Begitu juga dengan Xiaomi Mi 11 Ultra. Meski begitu, perangkat ini tidak dapat menandingi Z Flip3 dalam hal gaya dan kenyamanan. Moto Razr 5G bisa (menjadi saingan terdekat dalam hal desain ponsel lipat), tetapi kemudian, tidak bisa menandingi harga atau spesifikasi Z Flip3.

Ukuran Z Flip3 yang kecil saat dilipat, layar lipatnya yang inovatif, kinerjanya yang lebih halus, dan nilai pamernya secara keseluruhan sebagai perangkat yang sangat keren membuatnya menarik cukup banyak peminat. Pada akhirnya, ini adalah perangkat penuh gaya yang sangat menyenangkan untuk digunakan, dan itu sudah cukup menjadi alasan.

Rating editor: 4 / 5

Kelebihan

  • Desain ringkas dan stylish
  • Peningkatan daya tahan
  • Fitur cover screen yang berguna 
  • Menyenangkan untuk digunakan

Kekurangan

  • Kualitas kamera kurang maksimal
  • Daya tahan baterai biasa saja
  • Kecepatan pengisian yang lambat
  • Diperlukan penanganan yang hati-hati
Samsung Galaxy Z Flip 3 Harga
Rp. 5.750.000
Pergi Ke Toko
Rp. 7.699.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Samsung Galaxy Z Flip 3: Gaya dan Kenyamanan Dilipat Menjadi Satu first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-samsung-galaxy-z-flip-3-gaya-dan-kenyamanan-dilipat-menjadi-satu/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/10/Samsung-Galaxy-Z-Flip3-review-150x150.jpg150150
Review Oppo Find N3 Flip: HP Lipat yang Menarik https://www.91mobiles.com/id/hub/review-oppo-find-n3-flip/ https://www.91mobiles.com/id/hub/review-oppo-find-n3-flip/#respond Tue, 01 Oct 2024 12:27:06 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=2690 Harus diakui saat ini merupakan saat yang tepat untuk berada di pasar smartphone lipat karena segmen ini akhirnya mulai berkembang dengan adanya beberapa pilihan produk ponsel lipat yang tersedia. OnePlus baru saja terjun ke dalam persaingan dengan ponsel lipat bergaya buku baru dan merek seperti Tecno dan Motorola juga menjadi pesaing di kelas ini. Dan […]

The post Review Oppo Find N3 Flip: HP Lipat yang Menarik first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Harus diakui saat ini merupakan saat yang tepat untuk berada di pasar smartphone lipat karena segmen ini akhirnya mulai berkembang dengan adanya beberapa pilihan produk ponsel lipat yang tersedia. OnePlus baru saja terjun ke dalam persaingan dengan ponsel lipat bergaya buku baru dan merek seperti Tecno dan Motorola juga menjadi pesaing di kelas ini. Dan tentunya tidak mengherankan, Samsung masih menempati posisi yang kuat di puncak smartphone lipat saat ini.

Oppo tampaknya mulai percaya diri, dan hanya beberapa bulan setelah meluncurkan perangkat lipat pertamanya dalam bentuk Find N2 Flip di sejumlah negara, Oppo membawa penggantinya, Find N3 Flip di pasar Indonesia. Persaingan perangkat lipat tampaknya telah mencapai tahap di mana para pemain lama mencoba memoles produk mereka, menambahkan fitur dan meningkatkan aspek inti untuk membuat perangkat mereka menarik bagi calon pembeli. Oppo Find N3 Flip mengikuti konsep tersebut, dan membawa banyak peningkatan. Mari kita ulas untuk melihat apa saja yang berubah kali ini.


Kesimpulan awal

Oppo Find N3 Flip hadir sebagai peningkatan evolusioner yang dibangun di atas spesifikasi yang ditawarkan oleh pendahulunya dan menambahkan fitur yang berguna seperti kamera telefoto dan slider peringatan ke dalamnya. UI-nya memang hadir dengan banyak aplikasi pra-instal dan tidak ada pengisian daya nirkabel, tetapi perangkat ini mendapat nilai tinggi dalam hal kegunaan layar depan, desain, kualitas pembuatan, tampilan layar, kamera, dan kinerja.

Desain dan layar


Find N3 Flip menggunakan cetak biru desain yang sama seperti yang kita lihat pada pendahulunya dan ponsel flip lainnya sejauh ini. Akan tetapi, ponsel oppo terbaru ini kemudian dikembangkan dengan penyempurnaan dan peningkatan yang lebih baik. Sasis yang ramping dapat dilipat rata tanpa celah yang tidak sedap dipandang di bagian tengahnya, sementara bodinya melengkung dengan lembut di bagian belakang, memberikan kesan premium dan mewah. Terlepas dari layar penutup yang besar, elemen desain yang paling menonjol tampaknya adalah modul kamera yang besar dan melingkar. Dengan bangga membawa merek Hasselblad di bagian tengahnya, module kamera dikelilingi oleh cincin logam (dijuluki Cosmos Ring oleh Oppo), yang memberikan tampilan industri dan membuatnya semakin menonjol.

Meskipun Find N3 Flip tersedia dalam versi Sleek Black, namun warna Cream Gold yang saya miliki untuk diulas terlihat cukup premium dengan lapisan mutiara. Sebagian besar tombol dan port berada di tempat yang seharusnya – tombol volume dan tombol daya di sebelah kanan (saat flip terbuka), dan speaker, port Type-C dan SIM di bagian bawah. Dan di sebelah kiri, ada tambahan baru yang hadir dalam bentuk slider peringatan. Dipinjam dari OnePlus, ini adalah tombol geser praktis yang memungkinkan Anda beralih di antara mode dering, getar, dan hening dengan cepat tanpa harus mengaktifkan layar atau membuka layar lipatnya.


Layar utamanya memakai panel AMOLED 6,8 inci yang menampilkan kecepatan refresh 1-120Hz, dimming PWM 1.440 Hz, dukungan HDR10+, dan kecerahan layar hingga 1600 nits. Tidak mengherankan, ini merupakan panel yang indah, dengan kecerahan yang cukup, warna-warna cerah, dan respons yang lancar. Yang mengejutkan adalah sejauh mana oppo mampu meminimalkan lipatannya. Engsel Fleksi dari produsen ini hadir dengan sejumlah ubahan, membantu tidak hanya dalam mengurangi visibilitas lipatan, tetapi juga memungkinkan desain tanpa celah dan menambah daya tahan keseluruhan.

Faktanya, oppo mengatakan Find N3 Flip menawarkan daya tahan yang lebih baik dibandingkan pendahulunya dan menawarkan peningkatan kekuatan penahan beban sebesar 25 persen. Sekarang saya tidak dapat mengatakan bahwa saya dapat membuktikannya sendiri, tetapi saya bersedia mempercayai sertifikasi Lipat Andal TUV Rheinland yang mengatakan Find N3 Flip dapat menahan 600.000 lipatan.

Itu sama dengan penggunaan lebih dari 16 tahun dengan asumsi Anda melipat ponsel 100 kali sehari. Bahkan jika pengguna Instagram yang gila meningkatkan jumlah itu menjadi 200 kali lipat per hari, waktu penggunaan akan turun menjadi 8 tahun, yang menurut saya lebih dari cukup. Untuk membuktikan seberapa baik saya dalam matematika, saya akan memberi tahu Anda bahwa 400 lipatan sehari akan mengurangi waktu penggunaan menjadi 4 tahun, yang masih lebih dari masa pakai ponsel.

Cover screen


Layar sampul (cover screen) dan kegunaannya adalah aspek kunci dari smartphone yang dapat dilipat, dan terlebih lagi untuk smartphone yang dapat dilipat dengan gaya flip. Dan di sinilah oppo Find N3 Flip bersinar. Panel AMOLED 3,26 inci menawarkan kecerahan layar 900 nits, resolusi 720 x 382 piksel, dan rasio aspek 17:9 dihadirkan untuk layar sampul. Terlepas dari kegunaan pengaturan cepat, tampilan  notifikasi, dan widget yang biasa Anda gunakan, Anda dapat menjalankan berbagai aplikasi lengkap di layar depan, dan bukan hanya aplikasi dari Oppo saja.

Layar sampul sebenarnya dapat berfungsi sebagai ponsel mini di mana Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Gmail, WhatsApp, Telegram, dan lain-lain. Tidak hanya untuk melihat email dan pesan, tetapi juga untuk merespons menggunakan keyboard QWERTY. Google Maps dapat digunakan untuk navigasi, sementara YouTube dapat menyajikan video favorit Anda. Memang keyboard QWERTY terasa sempit saat digunakan mengetik di layar sampul ini, tetapi sebenarnya Anda dapat menggunakannya tanpa harus membuka flip. Kemudian ada hal-hal seperti hewan peliharaan virtual yang dapat Anda mainkan, yang kini telah berkembang menjadi 3D, dibandingkan dengan versi 2D sebelumnya.


Layar sampul juga membantu dalam menghadirkan mode FlexForm, yang dalam hal ini, khususnya berguna dari perspektif kamera. Anda dapat mengaktifkan pratinjau layar sampul untuk mengambil foto selfie menggunakan kamera utama, mengambil foto grup menggunakan gerakan telapak tangan, berkreasi dengan sudut rendah, memegang ponsel setengah terbuka dan gaya camcorder untuk merekam video, dan lain-lain.

Kamera


Kamera pada Flip N3 adalah salah satu bagian dari kunci utama spesifikasinya, terutama karena oppo telah memasang sensor telefoto di dalamnya, menjadikannya ponsel flip pertama yang membanggakan konfigurasi tiga kamera. Ponsel ini menawarkan kamera utama Sony IMX890 50MP dengan f/1.8 dan OIS, bersama dengan Sony IMX581 48MP dengan bukaan f/2.2 dan FoV 114 derajat, dan sensor IMX709 32MP dengan bukaan f/2 yang memungkinkan pembesaran hibrida hingga 5X, yang disebut-sebut sangat bagus untuk foto portrait. Oppo menggunakan fotografi komputasi untuk menyempurnakan foto HDR, dan fitur ProXDR-nya diklaim memberikan rentang dinamis hingga delapan kali lebih banyak. Sementara itu, terdapat kamera selfie di layar bagian dalam menggunakan Sony IMX709 32MP dengan bukaan f/2.4.



Seluruh mode pemotretan tersedia, termasuk mode XPAN favorit saya. Mode ini memotret gambar lebar yang bisa menghasilkan keajaiban untuk pemotretan pemandangan dan kota. Anda juga dapat membuat pemandangan apa pun terlihat cukup dramatis, tergantung bagaimana Anda membingkainya, dengan opsi monokrom yang terbukti sangat berguna dalam skenario tertentu. Secara keseluruhan, Find N3 Flip menghasilkan bidikan yang sangat bagus di berbagai skenario, dengan sensor telefoto tambahan yang membuat pengaturannya jauh lebih serbaguna daripada sebelumnya. Gambar terlihat bagus, dengan banyak kontras dan rentang dinamis. N3 Flip melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan potret wajah dan bokeh secara umum. Gambar dengan cahaya yang minim memang terlihat sedikit lembut, tetapi secara keseluruhan masih cukup bagus untuk dinikmati. Kamera selfie juga melakukan tugasnya, tetapi bagian terbaiknya adalah Anda bisa menggunakan kehebatan kamera utama untuk mengambil foto selfie, dan hasilnya terlihat cukup bagus, terutama jika tersedia cukup cahaya sekitar.

Performa, software dan baterai

Dengan chipset 4nm MediaTek Dimensity 9200 andalannya, didukung RAM 12 GB, dan penyimpanan UFS 4.0 256 GB, maka N3 Flip mengemas tenaga yang cukup untuk menangani tugas terberat. Semuanya berjalan lancar, baik Anda menggunakan aplikasi sehari-hari yang biasa, email, aplikasi sosial, perpesanan instan, dan sejenisnya, atau tugas yang lebih berat. Benchmark menunjukkan hal yang sama, dengan aplikasi CPU Throttle menunjukkan bahwa N3 Flip dapat mempertahankan 70 persen dari kinerja puncaknya menjalankan 50 threads selama setengah jam, yang cukup baik mengingat profilnya yang ramping. Apalagi, hampir tidak ada peningkatan suhu juga.


Dari sisi perangkat lunak, ada ColorOS 13 yang bekerja di atas basis Android 13, menawarkan rentetan aplikasi yang biasa dengan banyak pilihan penyesuaian. Ini adalah salah satu aspek di mana N3 Flip dapat melakukan beberapa perbaikan dan peningkatan, karena dilengkapi dengan beberapa aplikasi yang dimuat sebelumnya di seri N2, beberapa di antaranya terus memunculkan pemberitahuan yang mengacaukan panel notifikasi.


Baterai 4.300 mAh setara dengan ponsel flip yang ramping, dan seperti yang Anda duga, mungkin tidak dapat bertahan dengan baik jika penggunaan Anda sangat berat. Untuk penggunaan ringan hingga sedang, perangkat ini dapat memberi Anda daya pemakaian satu hari, dan kecuali jika Anda lebih mengandalkan layar sampul untuk menyelesaikan pekerjaan di siang hari, Anda mungkin memerlukan pengisi daya pada larut malam. Pengisi daya SuperVOOC 80W adalah bagian dari paket, tetapi ponsel itu sendiri mendukung pengisian 44W. Dibutuhkan waktu dari nol hingga penuh hanya dalam waktu sekitar satu jam.

Kesimpulan akhir

Dengan harga Rp 15 juta, Oppo Find N3 Flip tidak bisa disebut ponsel terjangkau, tetapi ini adalah flagship premium, dan juga dapat dilipat… jadi harganya tidak terlalu mengejutkan. Pesaing terdekatnya tentu saja adalah Samsung Galaxy Flip5, yang merupakan pesaing yang sangat kuat dengan kamera yang bagus dan ekosistem perangkat lunak yang komprehensif. Ponsel samsung ini memang unggul dalam hal perangkat lunak, dan bahkan menawarkan peringkat IP68 dan pengisian daya nirkabel.

Namun, ponsel samsung ini tidak begitu kuat dalam aspek lain seperti kecepatan pengisian daya, dan kegunaan layar depan. Fakta bahwa Find N3 Flip merupakan peningkatan evolusioner dari pendahulunya bukanlah hal yang tak terduga, tetapi hal yang baik adalah perangkat ini hadir dengan beberapa tambahan praktis yang mempermanis kelebihan ponsel… kamera telefoto dan slider peringatan misalnya.

Perangkat lunaknya bisa lebih baik dengan sedikit pembersihan bloatware, dan kurangnya pengisian daya nirkabel terlihat jelas, terutama pada titik harga ini. Namun, ponsell ini mendapat nilai bagus dalam aspek-aspek penting seperti kegunaan layar sampul, kinerja dan kamera, dengan kualitas rakitan dan daya tahan engsel yang menambah daya tariknya. Anda harus mempertimbangkan pilihan Anda jika Anda mencari ponsel lipat yang bergaya dan premium, tetapi Anda akan keliru jika Anda tidak mencoba perangkat ini secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan.

Rating editor: 8 / 10

Kelebihan:

  • Layar tanpa lipatan
  • Layar sampul yang praktis
  • Performa yang kencang
  • Kamera serbaguna

Kekurangan:

  • Bloatware
  • Tidak ada wireless charging
  • Mahal

Oppo Find N3 Flip Harga
Rp. 11.999.000
Pergi Ke Toko
Rp. 13.539.000
Pergi Ke Toko
Rp. 14.499.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Review Oppo Find N3 Flip: HP Lipat yang Menarik first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/review-oppo-find-n3-flip/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/11/oppo-find-n3-flip-review-150x150.jpg150150
Samsung Galaxy S23 Ultra review: Ponsel Besar, Kamera Lebih Banyak https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-s23-ultra-review-ponsel-besar-kamera-lebih-banyak/ https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-s23-ultra-review-ponsel-besar-kamera-lebih-banyak/#respond Fri, 27 Sep 2024 11:32:50 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=378 Segmen smartphone premium hanya memiliki beberapa merek yang bersaing untuk mendapatkan bagian di mata konsumen. Memang kelas premium ibarat perlombaan kuda pacu antara Apple dan Samsung saja. Penawaran produk premium Samsung tentu termasuk ponsel lipatnya yang mulai dipasarkan pada tahun 2022 hingga kini. Walaupun demikian, Samsung tidak melupakan produk awal mereka dan kembali melanjutkan jajaran […]

The post Samsung Galaxy S23 Ultra review: Ponsel Besar, Kamera Lebih Banyak first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Segmen smartphone premium hanya memiliki beberapa merek yang bersaing untuk mendapatkan bagian di mata konsumen. Memang kelas premium ibarat perlombaan kuda pacu antara Apple dan Samsung saja. Penawaran produk premium Samsung tentu termasuk ponsel lipatnya yang mulai dipasarkan pada tahun 2022 hingga kini. Walaupun demikian, Samsung tidak melupakan produk awal mereka dan kembali melanjutkan jajaran premium dengan menggabungkan seri S dan seri Note menjadi satu, dan menghasilkan Samsung Galaxy S22 Ultra (review). Garis keturunan itu berlanjut hingga menghadirkan Galaxy S23 Ultra. Lalu, apakah ponsel ini bisa membuktikan bahwa ia penerus yang layak dari seri premium Samsung? Waktu akan menjawabnya. Namun dalam ulasan ini, saya akan mencoba dan memberi Anda gambaran tentang kelebihan dan kekurangannya.

DESAIN

Anda memang tidak salah lihat, Galaxy S23 Ultra memang terlihat dan terasa mirip dengan pendahulunya, meskipun ini bukanlah hal yang buruk. Samsung masih menggunakan cetakan yang sama dengan model terbaru yang memiliki tepian bodi yang sedikit lebih datar (membuatnya mudah dipegang), Bahasa desain secara keseluruhan tetap sama. Anda juga akan menemukan pelindung besar dari Gorilla Glass Victus 2 dan rangka aluminium yang berlapis baja untuk menawarkan kualitas yang kuat dan kokoh. Memang diakui perangkat ini juga berat dan bukanlah ponsel dengan desain kompak. Apalagi, ponsel ini menggunakan layar 6,8 inci dengan bezel tipis dan ada punch hole di bagian atas untuk kamera. Di bagian bodi samping kanan, Samsung sudah menyediakan tombol daya dan tombol volume.


Di bagian bodi atas dan bawah, benar-benar rata. Di bagian bawah terdapat wadah untuk S Pen, port Tipe C, speaker dan tempat SIM. Di bagian belakang, terdapat deretan kamera dan lampu kilat di kiri atas yang semuanya ditempatkan langsung di panel, tanpa modul kamera terpisah. Secara menyeluruh desain ponsel ini sangat pas dengan hasil akhir yang diharapkan dan layak disebut sebagai ponsel premium Samsung.

Selain desain, Samsung Galaxy S23 Ultra juga memiliki beberapa aspek yang sama seperti seri sebelumnya – termasuk peringkat IP68, baterai 5000 mAh dan kecepatan pengisian daya 45W. Aspek-aspek seperti ukuran layar dan spesifikasi layar, S Pen dan fitur-fiturnya sebagian besar tetap sama. Galaxy S23 Ultra hadir menggunakan layar Dynamic AMOLED yang menawarkan kecepatan refresh adaptif dari 1Hz hingga 120Hz, resolusi 1.440 x 3088 piksel, dukungan HDR10+ dan tingkat kecerahan puncak 1750nits. Ini merupakan layar dengan suguhan tampilan visual indah dan jelas, tidak ada kekurangan. Semua tugas dasar seperti membuka web hingga bermain game dan menonton video menjadi hidup di layar – sebagus itu.

KAMERA

Cerita besar dalam Galaxy S23 Ultra tentunya kehebatan kamera. Kali ini seri pendahulunya harus kalah karena ponsel terbaru ini menghadirkan salah satu sistem kamera baru dan terbaik yang pernah kami lihat. Faktanya, Samsung Galaxy S22 Ultra sudah dinobatkan sebagai ponsel kamera terbaik pada tahun 2022 di kelas premium di Indian Gadget Awards. Ini berarti bawah model terbaru akan memiliki perubahan besar dan tentu saja menyangkut perubahan spesifikasi kamera. Dan benar, kali ini Samsung menawarkan kamera utama 200MP f/1.7 yang menjanjikan peningkatan signifikan, terutama dalam hal detail, fotografi malam, dan videografi. Mekanisme OIS juga bisa digunakan di area yang lebih luas, menjanjikan peningkatan stabilisasi yang kian baik. Kamera utama ini ditemani kamera ultra-wide 12MP, telephoto 10MP dengan zoom optik 3x dan kamera telephoto dengan zoom optik 10x. Menariknya zoom digital naik hingga 100x. Ada juga penambahan fitur baru termasuk kemampuan Astro Hyperlapse. Kamera depan sebenarnya mengalami penurunan dalam hal megapiksel, dari yang awalnya 40MP dalam S22 Ultra menjadi hanya 12MP. Namun, kamera depan pada S23 Ultra lebih baik dalam hal fitur dan kemampuannya. Kamera ini bahkan memiliki teknologi dual pixel autofocus dan Super HDR.

Dalam hasil di dunia nyata, kamera Galaxy S23 Ultra berhasil mewujudkan sejumlah janji besarnya. Kamera utama dengan resolusi tinggi berhasil menghadirkan banyak detail, menjaga noise agar tetap sedikit dan secara umum memotret foto yang jelas dan terlihat enak dipandang. Meskipun perbedaannya tidak terlalu kentara, foto yang diambil menggunakan Galaxy S23 Ultra terlihat lebih baik daripada yang diambil oleh pendahulunya, terutama dalam hal ketajaman, warna dan detail. Seperti biasa ilmu warna Samsung membuat hasil bidikan memiliki tingkat saturasi yang lebih tinggi. Jadi jika Anda membandingkannya dengan gambar yang diambil oleh iPhone 14 Pro Max, beberapa hasil foto terakhir tampak lebih alami. Konon, Galaxy S23 Ultra menawarkan peningkatan di seluruh mode – baik mode cahaya redup, selfie dan video. Berbicara tentang videografi, Galaxy S23 ultra dapat merekam 8K pada 30fps dan dalam hasil dunia nyata, hasil video ini berhasil mendekati hasil rekaman iPhone 14 Pro Max dengan menghasilkan video yang sangat baik. Dan dalam hal zoom, sebenarnya tidak ada yang lebih baik dari S23 Ultra. Saya tidak akan ragu mengatakan bahwa kamera dalam smartphone premium Samsung adalah yang terbaik – meski di luar ada Pixel 7 Pro dan iPhone 14 Pro Max lebih baik, tetapi secara keseluruhan kamera Galaxy S23 Ultra memang unggul.

S PEN


Samsung tidak terlalu fokus memperkenalkan S Pen dalam seri ini, mungkin karena stylus khas Samsung ini belum mendapat peningkatan besar dalam hal fitur. Konon, alat ini tersimpan di bagian kiri bawah perangkat seperti biasa. Anda cukup mengeluarkan dan langsung dapat mencatat catatan dan menggunakan Air Command Menu untuk mengakses fitur seperti screen write, smart select, AR Doodle, penerjemah dan lain-lain.


Saya tidak akan membahas terlalu detail fitur S Pen ini, tetapi bisa dikatakan bahwa S Pen merupakan pembeda utama untuk model Ultra dalam jajaran seri S, dan bertindak sebagai alat praktis bagi siapa saja yang ingin meningkatkan produktivitas mereka. Ini sangat cocok untuk aplikasi kreatif tetapi tidak ada yang lebih baik ketika Anda perlu mencorat-coret satu atau dua catatan secara cepat.

SOFTWARE

Di bagian software, ada Samsung OneUI 5.1 dengan basis Android 13. Terlepas dari banyaknya aplikasi Samsung, Microsoft dan Google yang sudah diinstal sebelumnya, Anda mendapatkan akses ke fitur ekosistem khas Samsung seperti Samsung Pass, Samsung Cloud, dan lainnya. DeX juga bisa digunakan tetapi sayangnya ini tidak mendapatkan banyak perhatian. Jika Anda tidak tahu, DeX memungkinkan Anda menghubungkan smartphone Anda ke layar lebar besar dan memberikan Anda lingkungan seperti komputer desktop. Dimana Anda dapat membuka aplikasi di jendela yang dapat diubah ukurannya – seperti laptop. Keyboard dan mouse juga bisa dipasang. Dengan Galaxy S23, Samsung menjanjikan akan ada empat pembaruan OS Android dan 5 pembaruan sistem keamanan…. Yang terdengar cukup bagus.

PERFORMA DAN DAYA TAHAN BATERAI

Berpindah ke area mesin, ada chipset terbaru dan terhebat Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 yang mendukung proses dalam Galaxy S23 Ultra ini. Smartphone unggulan ini menjadi ponsel ketiga di India yang mendapat chipset buas ini, setelah iQOO 11 dan OnePlus 11. Kemampuan chipset ini sudah terkenal tetapi Samsung mengatakan bahwa SoC dalam S23 Ultra sudah diubah secara khusus untuk memberikan performa dan efisiensi yang lebih baik. Akan sulit untuk mengukur performanya dalam dunia nyata, tetapi perangkat ini memberikan kinerja terbaik di berbagai kasus penggunaan – untuk aplikasi dasar, produktivitas, sosial, multimedia dan game yang butuh grafis.

Daya tahan baterai merupakan keunggulan lain dari S23 Ultra. Perangkat ini tidak berubah dalam hal spesifikasi baterai dibandingkan model sebelumnya, sehingga Anda masih mendapatkan baterai 5000mAh. Mungkin efisiensi daya ini terjadi karena chipset baru yang lebih baik dan adanya pengoptimalan yang ditambahkan ke Galaxy S23 Ultra yang memberikan keawetan meski ponsel digunakan secara berlebihan atau penggunaan yang berat. Tentu saja, jika Anda memainkan game dengan grafis dan waktu lama, mungkin Anda harus mengisi baterai ponsel di malam hari. Sayangnya, untuk kecepatan pengisian daya, masih menggunakan yang lama yakni kecepatan pengisian daya 45W. Ada juga dukungan pengisian nirkabel 15W dan pengisian nirkabel terbalik 4,5W juga. 

KESIMPULAN

Cukuplah untuk mengatakan bahwa jika Anda adalah pengguna Galaxy S22 Ultra, Anda tidak akan menemukan model baru yang menarik dalam seri ini. Kecuali chipset baru dan peningkatan kamera (peningkatan yang cukup besar tetapi tidak terlihat peningkatan yang sempurna). Intinya S23 Ultra tidak memiliki kemampuan baru. Walaupun demikian, S23 Ultra memberikan semua aspek penggunaan smartphone dan tampil sebagai ponsel serba bisa yang solid dan cocok bagi siapa saja yang mencari ponsel premium, asalkan Anda tidak mempermasalahkan harga jual. Saat ini, S23 Ultra menjadi smartphone yang paling banyak diharapkan, dan Anda akan kesulitan menemukan pesaing yang lebih baik dalam waktu dekat.

Editor’s rating: 4 / 5

ALASAN UNTUK MEMBELI

  • Layar yang disukai banyak pihak
  • Kamera yang mengesankan
  • Performa yang solid dan baterai yang awet
  • S Pen yang tidak tertandingi

ALASAN TIDAK MEMBELI

  • Besar dan berat
  • Mahal
Samsung Galaxy S23 Ultra 5G Harga
Rp. 10.040.000
Pergi Ke Toko
Rp. 15.199.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Samsung Galaxy S23 Ultra review: Ponsel Besar, Kamera Lebih Banyak first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-s23-ultra-review-ponsel-besar-kamera-lebih-banyak/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/09/Samsung-Galaxy-S23-Ultra-review-150x150.webp150150
Samsung Galaxy Z Fold6 review: Fitur AI dan Sistem Android-nya Berkualitas https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-z-flip6-review-fitur-ai-dan-sistem-android-nya-berkualitas/ https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-z-flip6-review-fitur-ai-dan-sistem-android-nya-berkualitas/#respond Mon, 23 Sep 2024 18:56:12 +0000 https://www.91mobiles.com/id/hub/?p=347 Pada pandangan pertama, Samsung Galaxy Z Fold6 terbaru tampak tidak memiliki hal baru. Perangkat lipat terbaru ini pertama kali diperkenalkan bersama Galaxy Ring terbaru dan Galaxy Watch Ultra dan kedua perangkat yang bisa dikenakan inilah yang lebih banyak menyita perhatian. Namun, ketika Anda melihat lebih dekat dengan yang ditawarkan dalam Galaxy Z Fold6 – mesin, […]

The post Samsung Galaxy Z Fold6 review: Fitur AI dan Sistem Android-nya Berkualitas first appeared on Indonesia Blog.

]]>

Pada pandangan pertama, Samsung Galaxy Z Fold6 terbaru tampak tidak memiliki hal baru. Perangkat lipat terbaru ini pertama kali diperkenalkan bersama Galaxy Ring terbaru dan Galaxy Watch Ultra dan kedua perangkat yang bisa dikenakan inilah yang lebih banyak menyita perhatian. Namun, ketika Anda melihat lebih dekat dengan yang ditawarkan dalam Galaxy Z Fold6 – mesin, software, AI dan dukungan S Pen hingga ekosistem UI – menunjukkan bahwa ponsel ini cukup menarik secara menyeluruh. Z Fold6 tidak bisa diabaikan oleh siapa pun untuk yang mencari perangkat dengan fitur lengkap. Nah, saya akan menjelaskan alasanya dalam review dibawah ini.

Keputusan

Galaxy Z Fold6 dibuat dengan peningkatan kualitas yang lebih baik dari seri sebelumnya, apalagi sudah ada banyak fitur AI, skor tinggi pada performa mesin, baterai yang awet dan kegunaan lain. Memang untuk sektor kamera dan kecepatan pengisian daya tidak terlalu mengesankan. Namun berkat sistem operasi yang kaya fitur seperti dukungan DeX dan S Pen, membuat Galaxy Z Fold6 menjadi salah satu perangkat yang harus digunakan jika butuh perangkat yang bergaya premium.

Desain dan Layar



Bicara desain, Z Fold6 hadir dengan sejumlah pengurangan beberapa millimeter dan gram dibandingkan dengan model sebelumnya, dan meskipun di atas kertas perbedaannya tampak sedikit, pengurangan tersebut ternyata mempengaruhi penggunaan HP secara signifikan …. Tentu saja positif. Saat dilipat, Fold5 memiliki ketebalan 13,4mm, sedangkan model baru ini hanya setebal 12,1mm. Model lama memiliki berat 253gram, sedangkan yang baru hanya seberat 239gram. Ketika membandingkan seri baru ini dengan Galaxy S24 Ultra yang beratnya hanya 232gram, jelas berat ponsel lipat ini terus mendekati berat ponsel biasa. Ini terjadi berkat kombinasi ubahan desain yang disesuaikan mulai dari desain yang lebih mengkotak dan tepi yang datar. Hal ini membuat Z Fold6 bisa lebih mudah dipegang dan digunakan dalam waktu lama. Samsung bahkan menyebut seri ini sebagai Fold tertipis dan paling ringan dan paling kuat. Sebagai catatan, selain menggunakan rangka aluminium baru, Gorilla Glass Victus 2, dan struktur engsel rel ganda, Z Fold6 juga dibekali sertifikasi IP yang lebih baik yakni IP48, berbeda dengan pendahulunya yang hanya IPX8. Ini menunjukkan ponsel lebih tahan terhadap debu dan air. Selain itu, lipatan di layar utama juga semakin berkurang meskipun masih tampak ada lipatan.


Terlepas dari bentuk bodinya yang mengkotak dan sisi tepi datarnya, desain keseluruhan seri ini seperti yang diharapkan banyak pihak. Apalagi, layar sampul dilengkapi dengan kamera depan model punch hole. Engsel di bagian tengah juga sudah diperbaharui sehingga layar utama bisa dibuka lebih lebar. Dibagian bodi belakang juga sudah terpasang tiga kamera yang disusun vertical. Untuk sensor sidik jari juga sudah menyatu dengan tombol power sama seperti seri sebelumnya. Tombol ini bisa bekerja dengan cepat dan akurat untuk memberi Anda akses membuka telepon. Satu hal kecil yang berkaitan dengan pemindai sidik jari di tombol dengan pemindai di bawah layar ialah pengguna sering kali tidak sengaja menyentuh tombol samping sehingga terkadang ponsel akan terkunci dan jika terlalu sering, Anda harus memasukkan PIN atau password untuk bisa membuka ponsel kembali.


Untuk layar sampul, Samsung menggunakan layar dengan aspek ration 22,1 : 9 yang masih tampak sempit daripada layar ponsel pada umumnya, yang berarti Anda akan sedikit kesulitan jika ingin mengetik sesuatu. Meskipun demikian, gabungan bobot yang ringan dan tepi bodi datar memudah ZFold6 mudah dipegang. Walaupun layar ini terasa sempit, masih bisa digunakan bekerja sesuai dengan kebutuhan, missal jika ingin mengetik pesan dengan cepat dengan satu tangan, layar ini masih mumpuni. Layar sampul ini memiliki ukuran 6,3 inci menggunakan panel Dynamic LTPO AMOLED disokong lapisan Gorilla Glass Victus 2 untuk anti gores. Untuk kecerahan layar, sedikit lebih terang dengan 2.600 nits dan seperti yang diharapkan mampu menyuguhkan visual yang baik.


Beranjak ke dalam, layar utama sudah menggunakan ukuran 7,6 inci dan menggunakan panel LTPO AMOLED yang dapat dilipat, juga sudah ada refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.600nits. Lipatan di area tengan masih tampak, meskipun kini lebih halus dibandingkan seri sebelumnya. Layar utama ini mampu menghadirkan visual yang sangat baik untuk browsing atau tugas lainnya. Namun, rasio aspeknya tidak bekerja maksimal untuk menonton video. Masih ada bilah hitam lebar di bagian atas dan bawah. Justru saya menemukan bahwa layar sampul bisa menampilkan konetn yang lebih baik.


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Samsung Z Fold6 sudah mendukung S Pen di layar utamanya. Ini menjadi salah satu hal yang menjadi kekuatan seri ini untuk digunakan harian. Saya berharap Samsung bisa menemukan cara untuk mengintegrasikan S Pen dengan desain Z Fold6. Namun, dengan S Pen yang bisa digunakan di layar utama sudah menjadi sesuatu yang sangat menguntungkan untuk mereka yang benar-benar butuh perangkat kerja.

Kamera


Secara umum, smartphone lipat memang tidak menawarkan sektor kamera yang berkelas. Jadi Anda jangan berharap bisa mendapatkan hasil kamera yang mirip dengan Galaxy S24 Ultra. Meskipun demikian, Anda tidak perlu ragu untuk membeli ponsel ini hanya karena sektor kameranya yang tidak mewah. Pasalnya, dalam seri ini Anda tetap mendapatkan kamera utama 50MP f/1.8 yang dilengkapi OIS, ada juga kamera telephoto f/2.4 10MP 3x zoom dengan OIS, dan kamera ultrawide f/2.2 12MP. Seperti pada umumnya, sektor kamera tersebut menawarkan hasil foto yang sangat baik diberbagai kesempatan. Apalagi, opsi dan mode pemotretan yang ditawarkan hampir sama dengan yang Anda temukan di ponsel premium Samsung lainnya. Meskipun untuk seri Z Fold6, Anda mendapatkan beberapa keuntungan karena layarnya dapat dilipat. Misalnya, ponsel Fold6 bisa disangga pada permukaan yang rata dengan posisi setengah terbuka dan digunakan untuk memotret tanpa memerlukan dudukan. Faktor bentuk yang dilipat juga memungkinkan Anda menggunakan kamera utama untuk memotret selfie, bisa langsung menampilkan gambar pratinjau langsung pada layar sampul saat ponsel terbuka. Fitur khas Samsung seperti single take dan AR Zone juga ada dalam ponsel ini.

Tentu, untuk urusan kamera, Vivo X Fold3 Pro masih menjadi yang terkuat. Apalagi ponsel ini menawarkan fitur ZEISS optics dan sejumlah fitur fotografi berkelas. Berikut ini perbandingan singkatnya.

Daylight

Before image
Vivo X Fold3 Pro
After image
Samsung Galaxy Z Fold6


Di siang hari, kedua ponsel ini hampir seimbang kameranya. Keduanya mampu menghasilkan foto yang tajam, detail dan rentang dinamis yang cukup. Foto yang diambil oleh Vivo X Fold3 Pro tampaknya sedikit lebih baik dalam hal ketajaman, tetapi warnanya terlihat lebih baik pada hasil foto Samsung.

Portrait

Before image
Vivo X Fold3 Pro
After image
Samsung Galaxy Z Fold6


Membandingkan hasil foto portrait yang menggunakan Galaxy Z Fold6 dan Vivo X Fold3 Pro, warna kulit keduanya tidak mencerminkan warna di dunia nyata. Namun, hasil dari Galaxy Z Fold6 lebih baik. Pasalnya, Fold3 Pro sedikit mencerahkan warna kulit.

Night mode

Before image
Vivo X Fold3 Pro
After image
Samsung Galaxy Z Fold6


Untuk hasil foto malam hari, jelas Vivo X Fold3 Pro memiliki hasil yang lebih baik dengan warna yang lebih baik, detail yang cukup serta ketajaman yang baik. 

Secara keseluruhan, dalam hal kualitas gambar, pesaing dari Vivo lebih unggul, terutama dalam kondisi minim cahaya. Namun, untuk kondisi dan mode lainnya, Galaxy Z Fold6 cukup kuat dalam menghadirkan foto berkualitas. Intinya, perbedaan hasil kamera kedua ponsel lipat ini secara keseluruhan tidak terlalu jauh.

Software Dan AI


Software, AI dan ekosistem dalam ponsel menjadi salah satu kunci Galaxy Z Fold6 untuk mendapat nilai tinggi di pasaran. Ketiga hal tersebut membuat ponsel ini layak dimiliki diantara smartphone lainnya. Memang jumlah aplikasi bawaan yang dihadirkan cukup banyak, namun OneUI masih menjadi daya Tarik dalam ponsel Samsung saat ini. Bahkan, Anda tetap bisa merasakan pengalaman premium meski menggunakan Z Fold6. Rasa pengalaman inilah yang menjadi poin kuat ponsel Samsung selama ini. Saya sendiri tidak akan membahas OneUI terlalu jauh karena kami sudah memahami UI ini. Tetapi yang menjadi perhatian ialah adanya fitur DeX, secure Folder dan Samsung Cloud yang masih menguntungkan untuk digunakan hingga saat ini. Samsung masih menjadi produsen yang menekankan ekosistem dari tahun ke tahun, mirip dengan Apple. Alhasil, Samsung memiliki banyak produk mulai laptop, tablet, audio hingga perangkat wearables. Contoh ekosistem yang dimaksud ialah ketika ada pengguna Z fold6 yang juga memiliki laptop Samsung, dapat menggunakan fitur kontinuitas dan kemampuan menggunakan keyboard dan mouse yang sama untuk mengontrol kedua perangkat dan menyeret dan melepas file antar perangkat dengan mudah.


Cerita menarik lainnya ada di bagian AI, khususnya setelah Galaxy S24 Ultra hadir dengan Galaxy AI. Nah, Galaxy Z Fold6 juga dibekali semua fitur AI yang ada pada S24 Ultra dan bahkan menambahkan beberapa lagi. Ada Cirle to Search (didukung Google), ada juga Call Assist (penerjemah langsung selama panggilan suara), Photo Assist (memindahkan atau menghapus objek dalam gambar), Chat Assist, Note Assits, interpreter, transkripsi rekaman audio ke teks, dan lain-lain.


Nah, salah satu fitur AI favorit saya ialah sketch to image yang memungkinkan Anda menggambar sesuatu pada foto dan kemudian menggunakan AI untuk mengubah apa yang Anda gambar menjadi objek nyata. Hasil AI ini bisa saja mengejutkan dengan banyak pilihan foto. Anda pun bisa memilih yang terbaik dan menyimpannya. Sebagai contoh: saya ingin menambahkan Menara Eiffel pada foto yang sudah saya ambil dibawah ini. Anda cukup mencoret bangunan berbentuk Menara atau monumen, kemudian AI akan mengubah coretan saya yang tidak menyerupai bentuk monumen ini menjadi hasil yang saya inginkan. Memang terkadang AI menghasilkan foto yang tidak sesuai, tetapi lebih sering foto yang dihasilkan cukup baik dan nyata. Ada juga fitur portrait Studio yang mengubah hasil selfie menjadi karya seni.



Yang perlu dicatat lainnya ialah jika membandingkan Vivo yang hanya memberikan pembaharuan sistem hingga 3 tahun saja ada X Fold3 Pro, Galaxy Z Fold justru mendapat pembaharuan yang lebih lama. Samsung berjanji menyediakan pembaharuan sistem dan keamanan selama 7 tahun. Ini artinyanya jika Anda membeli Z Fold6 sekarang, Anda bisa menggunakannya hingga 2031 dengan sistem yang masih up-to-date.

Performa dan baterai


Dengan dukungan spesifikasi chipset kelas atas Snapdragon 8 Gen 3 disokong dengan RAM 12GB, Samsung Galaxy Z Fold6 menghadirkan performa yang sangat mulus. Untuk penyimpanan, ada pilihan memori 256GB dan 512GB hingga 1TB. Segala hal tersebut membuat semua tugas dan kegiatan hiburna seperti bermain game di ponsel ini terasa ringan, tidak ada lag atau halangan. Performa tinggi ini terlihat dari skor benchmark, sayangnya ketika membandingkan ponsel ini dengan Vivo X Fold3 Pro, skor dari Vivo tampak lebih baik.

Beralih ke skor Geekbench, Z Fold6 memang sedikit lebih unggul. Akan tetapi, Vivo X Fold3 Pro menawarkan performa yang lebih baik dalam jangka waktu lebih lama, karena ponsel vivo memiliki batas 59.9 persen dari kinerja puncak, sedangkan Z Fold6 hanya 49,1 persen. Namun, secara realistic, perbedaan Angka ini tidak begitu penting, karena dukungan SoC andalan Qualcomm ini membuat penggunaan harian ponsel sangat mulus dan bebas lag.

Baterai 4.400mAh memberikan daya tahan baterai yang wajar, Anda dapat menggunakan ponsel ini hingga tahan sehari dengan penggunaan yang sedang. Namun, sisa baterai akan bervariasi tergantung berapa lama dan berapa sering Anda membuka layar utama yang besar. Layar utama yang besar ini memang mempengaruhi masa pakai baterai yang ditunjukkan oleh uji baterai PCMark. Dalam pengujian tersebut, kami mendapati masa pakai ponsel ini hanya 12 jam 21 menit (menguras baterai dari 100% ke 20%). Tetapi saat layar utama dibuka, Anda hanya bisa meraih daya baterai 8 jam 17 menit saja.


Kecepatan pengisian kabel yang didukung oleh Galaxy Z Fold6 memang sedikit mengecewakan, karena hanya ada dukungan kamera 25W yang tidak cocok dengan kondsi pasar saat ini. Perangkat ini membutuhkan waktu 78 menit untuk mengisi daya hingga penuh dari level baterai 20 persen (sekitar 90 menit untuk mengisi dari 0-100). Ini tentu jauh lebih lama daripada perangkat lipas saingan, dimana Anda hanya mendapatkan pengisian 15W, dan pengisian nirkabel terbalik 4,5W.

Keputusan akhir

Jika Anda belum pernah menggunakan smartphone lipat sebelumnya, maka butuh waktu untuk menyesuaikan untuk menggunakan Z Fold series. Tetapi begitu Anda mengambil pilihan maka Galaxy Z Fold6,  Vivo X Fold3 dan OnePlus Open layak dipertimbangkan. Harga awal untuk Z Fold6 pro mulai dari 26,5 juta rupian , Vivo X Fold3 Pro mulai dari 27 juta rupiah,  Sedangkan OnePLus Open memiliki harga 32 juta rupiah . OnePlus menjadi salah satu pesaing yang kuat dan tidak dapat diabaikan. Perbedaan harga ini sebetulnya tidak terlalu penting. Tetapi sangat sulit untuk menemukan ponsel yang tepat, karena antara X Fold3 pro dan Galaxy Z Fold6 menawarkan spesifikasi yang bersaing ketat. Ponsel Vivo ini cukup unggul berkat kamera dan kecepatan pengisia daya. Namun untuk urusan daya baterai dan performa, keduanya terbilang setara. Desain tentu tergantung selera masing-masing. Vivo lebih ramping desannya. Berbeda dengan Z Fold6 yang nyaman karena memiliki tepi bodi yang melengkung.


Dalam hal fitur AI, Galaxy Z Fold6 cukup unggul. Selain itu, ponsel ini sudah dilengkapi software dan ekosistem yang baik. One UI yang digunakan memang masih memiliki sejumlah aplikasi bawaan. Namun, pengalaman penggunaan HP ini tidak terasa berbeda atau berkurang, justru ekosistemnya semakin kuat. Samsung diharapkan terus menambahkan banyak fitur untuk memastikan penggunanya mendapatkan manfaat dan tetap setia. Tambahan fitur DeX dan S Pen membuat Samsung lipat ini menjadi pilihan menarik untuk dicoba.


Dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu ketika Samsung tidak memiliki pesaing di kelas ponsel lipat dunia, banyak hal telah berubah secara drastis. Merek seperti Vivo pun akhirnya menawarkan persaingan yang ketat dan Google pun masih mencoba untuk bersaing. Ini berarti, Samsung tidak boleh berbesar hati dan harus segera bekerja keras untuk memastikan produknya memiliki standar yang tinggi dan sesuai permintaan pasar ponsel lipat saat ini. Maka disini dan sekarang, Saya akan mengatakan bahwa Samsung galaxy Z Fold6 memang sangat direkomendasikan jika Anda ingin bergaya.

Editor’s rating: 8 / 10

Alasan Untuk Membeli

  • Desain Samsung Galaxy Z Fold6 lebih kuat dan berkembang dibanding seri sebelumnya
  • Ponsel ini lebih ringan dari seri sebelumnya, mudah digenggam berkat fitur tepi bodi datar. 
  • Fitur Galaxy AI cukup berguna dan ekosistem di ponsel ini menyenangkan untuk dipakai sehari-hari
  • Performa dan Hasil kamera cukup jelas dan detail 
  • Performa mesin terbaik untuk smartphone lipat

Alasan Tidak Membeli

  • Masih adanya bekas lipatan di layar utama
  • Kecepatan pengisian  hanya25W yang membuat butuh waktu lama untuk mengisi baterai 4000 mAh
  • Harga cukup mahal

Samsung Galaxy Z Fold6 Harga
Rp. 14.150.000
Pergi Ke Toko
Rp. 17.365.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua

The post Samsung Galaxy Z Fold6 review: Fitur AI dan Sistem Android-nya Berkualitas first appeared on Indonesia Blog.

]]>
https://www.91mobiles.com/id/hub/samsung-galaxy-z-flip6-review-fitur-ai-dan-sistem-android-nya-berkualitas/feed/ 0 https://static.hub.91mobiles.com/multisite/wp-content/uploads/sites/6/2024/09/Samsjung-Galaxy-z-fold6-review-150x150.avif150150