
Perusahaan asal China, Vivo, resmi memperkenalkan Vivo X200 dan X200 Pro ke pasar Indonesia pada acara peluncuran yang dilakukan di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2025.
Seri flagship tersebut sebelumnya telah tersedia di pasar China sejak bulan Oktober 2024, sebelum rilis secara global di Malaysia pada akhir tahun 2024 kemarin. Kini setelah rilis di Tanah Air, tim 91mobiles Indonesia pun berkesempatan untuk mencoba Vivo X200 dan X200 Pro.
Dari namanya, kita dapat mengetahui bahwa Vivo X200 Pro dimaksudkan sebagai varian yang lebih mahal dibandingkan Vivo X200 “reguler”. Seperti apa pengalaman menggenggam keduanya? Simak penelusuran singkat berikut ini.
Table of Contents
Desain identik, namun dimensi dan bobotnya berbeda
Vivo X200 dan X200 Pro nyaris tidak menampakkan perbedaan dari segi desain, bahkan saat kami membandingkan keduanya secara side-by-side. Kedua ponsel tampak memiliki layar yang datar. Namun, keempat sisinya agak sedikit melengkung.
Vivo menyebut desain ini sebagai micro-quad-curved. Penerapan desain ini tampaknya untuk membuat bezel-nya tipis sembari mengusung bingkai yang flat.
Bodi belakang Vivo X200 dan X200 Pro sama-sama memperlihatkan modul kamera berbentuk bundar yang terletak di tengah bagian atas.
Perbedaan baru terlihat saat melihat modul kamera secara dekat. Jika diperhatikan, Vivo X200 “reguler” menyusun empat bulatan lensa dalam formasi wajik/belah ketupat (satu lensa di atas, kiri, kanan, dan bawah). Sedangkan, Vivo X200 Pro menampilkan empat lensa dalam formasi “4 x 4” (dua di atas, dua di bawah).
Tampak logo Zeiss “mejeng” di tengah-tengah modul kamera kedua ponsel tersebut. Di luar bundaran kamera, ada LED Flash yang terletak di pojok kanan atas serta logo Vivo di pojok bawah.
Saat kami memegang keduanya, Vivo X200 “reguler” terasa lebih ringan dari Pro. Ini karena ponsel tersebut memiliki bobot 197 gram, lebih ringan dari varian Pro dengan bobot 223 gram.
Kendati tidak begitu terlihat, Vivo X200 Pro juga sebenarnya punya dimensi lebih panjang dan lebar dari Vivo X200. Versi Pro ini punya panjang 162,4 mm dan lebar 76 mm, sementara versi biasa memiliki panjang 160 mm dan lebar 74,8 mm.
Perbedaan dimensi tersebut tidak mengherankan. Sebab, Vivo X200 Pro memang memiliki ukuran layar 6,78 inci yang lebih lebar ketimbang layar 6,67 inci pada Vivo X200.
Saat membandingkan tampilan samping keduanya, Vivo X200 dan X200 Pro seolah memiliki ketebalan yang sama. Namun, nyatanya versi reguler lebih tipis dibandingkan Pro, yakni 8 mm versus 8,2 mm.
Kedua smartphone turut hadir dengan sertifikasi IP68 dan IP69 yang dapat mengurangi risiko kerusakan saat terendam atau terkena semburan air bertekanan tinggi. Baik Vivo X200 maupun X200 Pro menggunakan bahan bingkai aluminium alloy, serta opsi bahan kaca dan kaca serat di bagian punggungnya.
Perbedaan di sisi kamera, Vivo X200 Pro punya sensor periskop lebih baik
Perihal kamera, Vivo X200 dan X200 Pro tidak perlu diragukan kualitasnya. Kedua ponsel ini kompak dipersenjatai sensor utama 50 MP f/1.6 yang disertai OIS. Akan tetapi, varian Pro dilengkapi sensor periskop telefoto 200 MP yang lebih unggul, dibandingkan versi “reguler” dengan sensor 50 MP.
Kamera 200 MP tersebut punya focal length 85 mm, mendukung tingkat pembesaran optis hingga 3,7x, serta dapat melakukan pemotretan makro 2,7:1. Sementara itu, kamera periskop 50 MP di Vivo X200 memiliki focal length 70 mm yang lebih pendek. Tingkat pembesaran optis yang didukung mencapai 3x.
Selain dua kamera tadi, Vivo X200 dan X200 Pro memiliki satu kamera pendamping lain, yakni sensor ultrawide 50 MP yang sudah disertai autofokus. Adapun perbedaan lainnya terletak pada resolusi kamera yang didukung. Vivo X200 hanya bisa menghasilkan video hingga resolusi 4K, sedangkan versi Pro sudah mendukung hingga 8K di 30 FPS.
Spesifikasi mirip, namun kapasitas baterainya sedikit berbeda
Vivo X200 dan X200 Pro datang dengan banyak kesamaan, kecuali pada sektor kamera periskop yang sudah dibahas di atas. Keduanya bahkan diotaki chipset yang sama, yakni MediaTek Dimensity 9400 dengan fabrikasi 3 nm.
Bedanya, Vivo X200 Pro hadir dengan kapasitas baterai sedikit lebih besar dibandingkan “reguler”, yakni 6.000 mAh ketimbang 5.800 mAh. Kedua ponsel ini sama-sama menggunakan teknologi silikon-karbon sehingga tidak membuat bodinya “membengkak”.
Adapun dua HP flagship ini kompak dibekali fast charging 90 watt yang sama. Namun di antara keduanya, hanya versi Pro yang disuplai pengisian nirkabel 30 watt.
Vivo X200 Pro juga punya layar sedikit lebih besar dengan teknologi LTPO AMOLED. Layar jenis ini menawarkan refresh rate adaptif lebih cerdas dibandingkan AMOLED biasa pada Vivo X200.
Unit Vivo X200 yang kami pegang punya RAM 12 GB dengan penyimpanan 256 GB. Sedangkan, versi Pro mengusung RAM 16 GB dengan storage 512 GB. Soal konektivitas, Vivo X200 Pro menawarkan sensor spektrum warna dan komunikasi via satelit. Dua fitur ini tidak ditemukan pada Vivo X200.
Port USB-C di Vivo X200 Pro mengusung versi 3.2, sehingga menawarkan kecepatan transfer lebih cepat serta mendukung antarmuka display out via kabel. Sedangkan, Vivo X200 hanya disertai USB-C 2.0.
Harga dan ketersediaan
Vivo X200 dan Vivo X200 Pro resmi diperkenalkan di Indonesia pada 9 Januari 2025, namun baru mulai tersedia pada 17 Januari 2025 melalui berbagai platform e-commerce Vivo.com, Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, Blibli, Lazada, dan Akulaku.
Vivo X200 tersedia dalam varian warna Copper Green dan Carbon Black, dengan harga rilis Rp12.999.000. Sementara, Vivo X200 Pro dipasarkan dengan pilihan warna Titanium Grey dan Carbon Black dengan harga rilis Rp17.999.000.
Terdapat aneka promo untuk pembelian Vivo X200 dan Vivo X200 Pro, yakni cash back hingga Rp1,8 juta, Vivo Care hingga 2 tahun, serta TWS 3e dan M-Tix Gift gratis senilai Rp749.000.