
Lini ponsel Poco F7 Series resmi meluncur di Indonesia lewat sebuah acara yang digelar di Jakarta, Selasa (15/4/2025). Ada dua model yang dipasarkan di Indonesia, yakni Poco F7 Pro dan Poco F7 Ultra. Keduanya menawarkan spesifikasi kompetitif di segmen harga masing-masing.
Dari dua ponsel tersebut, Poco F7 Ultra diposisikan lebih tinggi dengan harga lebih mahal karena memiliki spesifikasi mumpuni. Namun, kelebihan Poco F7 Ultra bukan hanya dari segi spesifikasi hardware saja, sebab kameranya ternyata juga mumpuni dan bukan kaleng-kaleng.
Kesan itulah yang didapatkan oleh 91Mobiles Indonesia ketika menjajal Poco F7 Ultra barang sejenak untuk memotret di sekitar venue acara peluncurannya. Ponsel ini mengusung rangkaian kamera paling lengkap dan fleksibel dibandingkan ponsel-ponsel F Series terdahulu. Sebagus apa hasil jepretannya? Ikuti ulasan singkat di bawah.
Table of Contents
Kamera Poco F7 Ultra: Ada ultrawide, wide, dan telephoto
Sebagai penyandang nama “Ultra” pertama di F Series, Poco F7 Ultra dibekali konfigurasi kamera yang terkesan digarap secara serius dan tidak asal banyak jumlahnya saja. Kamera belakangnya memang berjumlah tiga buah seperti beberapa model sebelumnya, tapi kualitasnya jauh lebih baik.
Kamera utama (wide) Poco F7 Ultra, misalnya, dibekali sensor 50 MP Light Fusion 800 berukuran 1/1,55 inci (f/1.6, 24 mm) dengan OIS. Kemudian ada kamera ultrawide dengan resolusi 32 MP (f/2.2, 15 mm) dengan cakupan bidang pandang selebar 120 derajat.
Kamera ketiga bukan macro seperti yang umum ditemukan di ponsel-ponsel Poco sebelumnya, melainkan telephoto dengan resolusi 50 MP (f/2.0, 60 mm, 2,5x optical zoom, OIS) yang dibekali lensa dengan susunan floating sehingga bisa mengunci fokus dalam jarak sangat dekat, mencapai 10 cm sehingga bisa sekaligus berperan sebagai kamera “macro” berkualitas tinggi.
Adapun kamera depannya beresolusi 32 MP (f/2.0, 24 mm), masih di atas saudaranya, Poco F7 Pro, yang mengusung kamera selfie 20 MP.
Aplikasi kamera Poco F7 Ultra menampilkan tingkat zoom 0,6x, 1x, 2x, 2,5x, dan 5x. Angka 0,6x berasal dari kamera ultrawide, sedangkan 1x dan 2x dari kamera utama (dengan in-sensor zoom). Lalu, tingkat zoom 2,5x dan 5x berasal dari kamera telephoto (juga dengan in-sensor zoom).
Contoh foto Poco F7 Ultra: Jauh-dekat serba piawai
91Mobiles Indonesia kebanyakan mengambil foto dalam kondisi indoor di venue acara yang berupa restoran. Kamera ultrawide mampu menghasilkan jepretan yang terlihat cukup bagus, mampu meredam noise meskipun di tingkat sensitivitas tinggi seperti ISO mencapai puluhan ribu. Bidang padangnya juga lebar, dan tidak ada tanda-tanda distorsi lensa karena sudah dikoreksi secara otomatis.
Hasil foto kamera utamanya terlihat lebih menarik. Selain karena bukaan lensa yang relatif lebar di angka f/1.6, fitur peredam goyangan alias OIS membantu mendapatkan gambar tajam di kecepatan rana yang pelan sambil menjaga sensitivitas tetap rendah.
Warna-warna yang dihasilkan, bahkan ketika berada dalam kondisi pencahayaan tidak ideal seperti ini, tampil menarik dan white balance juga akurat. Tone warna warm berasal dari lampu pencahayaan di lokasi yang memang berwarna kekuningan.
Ketika dibawa ke luar ruangan dan mencoba memotret dengan tingkat zoom 2x (lewat in-sensor zoom), kamera utama Poco F7 Ultra tetap menghasilkan foto yang tajam dan detil, nyaris tak berbeda ketika dibandingkan dengan tingkat zoom aslinya (1x) dengan pembesaran 100 persen.
Daya tarik utama kamera Poco F7 Ultra mungkin adalah kamera telephoto miliknya. Ponsel ini adalah HP Poco F Series pertama yang dilengkapi kamera telephoto setelah Poco F2 Pro keluaran 2020 lalu. Tentu, kamera telephoto -dan semua kamera lainnya- di Poco F7 Ultra jauh lebih superior dibandingkan pendahulunya itu.
Tangkapan gambarnya terlihat apik baik dalam kondisi dalam maupun luar ruangan. Tingkat zoom optis 2,5x dengan focal length setara 60 mm mungkin terasa kurang jauh, namun Poco F7 Ultra masih memungkinkan zoom in-sensor hingga 5x dengan kualitas gambar yang bagus, tajam dan kaya detil ketika diperbesar hingga 100 persen.
Bonusnya, kamera telephoto ini sanggup mengunci fokus dengan jarak sangat dekat sehingga tingkat mangnifikasinya pun tinggi, mirip-mirip kamera macro. Obyek berukuran kecil yang dipotret pun bisa tampak jauh lebih besar dibandingkan apabila menggunakan kamera utama.
Sementara itu, kamera depannya sanggup menjepret foto-foto selfie yang terlihat cukup bagus, baik di dalam maupun di luar ruangan. Terdapat fitur auto HDR yang dapat membantu memperluas dynamic range di kondisi backlit seperti ketika membelakangi langit.
Untuk video, kamera depan Poco F7 Ultra bisa merekam hingga maksimal 1080p 60 fps. Kamera utamanya dapat merekam video 8K 24 fps atau 4K 60 fps. Kamera telefotonya juga sanggup menghasilkan video 4K fps di tingkat zoom native 2,5x ataupun 5x.
Kesimpulan: Poco F7 Ultra bukan cuma kencang, tapi juga berkamera layak
Dengan hadirnya Poco F7 Ultra, lini F Series dari pabrikan tersebut kini tak lagi dapat dilihat sebagai memiliki kinerja tinggi tapi kamera yang memble. Poco F7 Ultra memiliki rangkaian kamera yang sanggup bersaing dengan ponsel lain di kelas harganya (Rp 9-10 jutaan), termasuk saudaranya sendiri, Xiaomi 14T Pro.
Dibanding ponsel Xiaomi tersebut, satu kekurangan kamera Poco F7 Ultra adalah tidak adanya label “Leica” sehingga resep-resep warna dari pabrikan kamera legendaris itu absen di ponsel ini. Namun, tetap saja aspek kamera sekarang bisa disebut layak dan sebanding dengan lawan-lawannya.
Aspek kinerja Poco F7 Ultra pun agaknya tak perlu diragukan karena ponsel ini ditenagai Snapdraggon 8 Elite yang meruapakan chip terkencang dari Qualcomm sekarang, ditambah dengan opsi memori 12 GB/ 256 GB dan 16 GB/ 512 GB, serta fast charging 120 watt.
Bagaimana dengan Poco F7 Pro? Meskipun mirip, ponsel tersebut memiliki banyak perbedaan dari Poco F7 Ultra, termasuk dalam hal kamera dan dapur pacu. Namun, harganya juga berbeda cukup jauh dengan selisih lebih dari Rp 2 juta.
Apabila masih penasaran, 91Mobiiles Indonesia sempat menjajal keduanya serta membandingkan Poco F7 Ultra dan Poco F7 Pro. Anda dapat membaca ulasannya dalam artikel di tautan berikut.