
Belum lama ini, Motorola resmi meluncurkan perangkat terbarunya di kelas menengah untuk pasar India, yakni Moto G67 Power. Keesokan harinya, perangkat yang sama turut diumumkan di Indonesia, dan akan tersedia di toko-toko resmi online maupun offline mulai 11 November mendatang.
Sorotan utama dari Moto G67 Power, sesuai namanya, terletak pada kapasitas baterainya yang di atas rata-rata yakni 7.000 mAh. Ponsel ini sendiri dipatok dengan harga Rp 3 jutaan, menjadikannya salah satu HP mid-range dengan kapasitas terbesar.
Di sisi lain, persaingan ponsel di harga Rp 3 jutaan memang tergolong sengit. Sejumlah orang masih menganggap Infinix GT 30 sebagai “raja” di kelas mid-range lantaran punya spesifikasi layar mentereng, dapur pacu yang kuat, dan tombol gaming yang unik di kelasnya. Lalu, mana yang lebih baik antara Moto G67 Power dan Infinix GT 30? Simak berikut ini.
Table of Contents
Kendati berada di rentang harga yang sama, salah satu ponsel memiliki banderol harga lebih terjangkau. Moto G67 yang akan rilis di Indonesia pada 11 November nanti dijual dengan harga Rp 3,1 juta untuk satu-satunya varian memori, RAM 8 GB/ 256 GB.
Harga tersebut masih lebih terjangkau dibandingkan Infinix GT 30 yang dibanderol Rp 3,5 juta untuk konfigurasi memori yang sama. Meski lebih mahal, ponsel Infinix ini memang menawarkan nilai lebih yang jarang dihadirkan para pesaingnya, misalnya layar 144 Hz dan tombol bahu khusus untuk gaming.
| Varian | Moto G67 Power | Infinix GT 30 |
| RAM 8 GB/ 256 GB | Rp 3.099.000 | Rp 3.499.000 |
Chipset yang digunakan Moto G67 Power adalah Snapdragon 7s Gen 2 berfabrikasi 4 nm. Performanya cukup memadai untuk menjalankan tugas sehari-hari dan juga aktivitas berat seperti gaming.
Sementara, Infinix GT 30 juga tidak kalah kencang dengan mengusung chipset menengah powerful dari MediaTek, yakni Dimensity 7400. Seperti Snapdragon 7s Gen 2, cip Dimensity 7400 juga dibangun pada fabrikasi 4 nm serta mengusung konfigurasi CPU 8 inti yang menggabungkan core Cortex A78 dan A55.
Hasil pengujian internal yang dilakukan 91Mobiles mencatatkan skor AnTuTu v10 sebesar 700 ribuan untuk Infinix GT 30. Sementara, Moto G67 Power hadir dengan skor 800 ribuan.
Tentu saja pengujian benchmark sintetis tidak menggambarkan kinerja di dunia nyata sepenuhnya. Dalam aktivitas sehari-hari, Anda bakal merasakan pengalaman yang serupa baik itu saat mengirim pesan, multi-tasking, navigasi antarmuka, hingga bermain game dan mengedit video.
| Spesifikasi | Moto G67 Power | Infinix GT 30 |
| Chipset | Snapdragon 7s Gen 2 (4 nm) | Dimensity 7400 (4 nm) |
| CPU dan GPU | 8-core CPU (4x Cortex-A78 2,4 GHz dan 4x Cortex-A55 1,95 GHz), GPU Adreno 710 | 8-core CPU (4x Cortex-A78 2,6 GHz dan 4x Cortex-A55 2,0 GHz), GPU Mali-G615 MC2 |
| AnTuTu v10 | 851.360 poin | 727.195 poin |
| Geekbench 6 (single-core) | 1.023 poin | 1.073 poin |
| Geekebnch 6 (multi-core) | 2.991 poin | 3.221 poin |
Seperti HP keluaran Motorola pada umumnya, Moto G67 Power turut mengusung desain modul kamera yang memiliki lengkungan di semua sisinya. Hal ini membuat jari tangan tidak terasa sakit saat tak sengaja menyentuh ujung kamera. Bukan itu saja, perangkat ini juga memiliki finishing kulit imitasi di punggungnya, memberikan sensasi sentuhan yang lebih nyaman.
Dua varian warna yang dihadirkannya, Pantone Cilantro dan Pantone Blue Curacao, merupakan warna yang didasari pada perusahaan otoritas warna global, membuatnya lebih menonjol dari ponsel mid-range lain.
Karena ini adalah HP dengan layar IPS LCD, rangka bangun bodinya memang “boxy”, membuatnya cukup nyaman digenggam tanpa khawatir tergelincir dari tangan. Daya tahannya sungguh jempolan karena tersertifikasi MIL-STD-810H, tidak mudah rusak meski telah terbentur atau terjatuh.
Pada Infinix GT 30, bodi belakangnya dipenuhi dengan pernak-pernik aksen visual khas gaming yang disebut desain “Cyber Mecha 2.0”. Modul kameranya dibuat lebih sederhana dengan hanya memuat dua bulatan kamera di dalam modul persegi panjang. Aksen-aksen visual gaming di punggungnya sesekali bakal memperlihatkan cahaya (RGB LED), tergantung aktivitas yang dilakukan (menerima notifikasi, menerima panggilan telepon, charging, gaming, dan sebagainya).
Untuk semakin memperkuat penggunaan gaming, Infinix GT 30 juga dibekali dua tombol gaming trigger, yakni dua tombol tambahan yang diletakkan di samping bodi untuk menyimulasikan tombol L dan R selayaknya konsol gaming. Tentu saja, kedua tombol ini bisa dipetakan sesuka hati pada setiap judul game yang dimainkan.
Menyoal ketahanan terhadap debu dan air, dua smartphone ini kompak disematkan sertifikasi IP64, membuatnya tahan terhadap debu dan percikan air. Ini memang bukan IP rating tertinggi di kelasnya, karena beberapa ponsel Rp 1 jutaan pun sudah dibekali IP68 (tahan rendaman air). Meskipun begitu, setidaknya kehadiran IP64 ini membuat ponsel tidak mudah rusak saat terkena air hujan.
Beralih ke bagian depan, kedua perangkat ini sudah mengusung desain kamera depan punch hole dengan bezel cukup tipis di sekelilingnya. Di antara keduanya, bezel Moto G67 Power memang sedikit lebih tebal, terutama di bagian bawah. Ini menjadikan Infinix GT 30 sebagai pilihan ideal untuk content consumption.
Dari segi kualitas layar, Infinix GT 30 lagi-lagi hadir sebagai juaranya. Perangkat ini dilengkapi panel AMOLED 6,78 inci dengan resolusi 1.224 x 2.720 piksel (QHD Plus). Malahan, sudah ada fitur refresh rate 144 Hz yang membuatnya lebih mulus dari mayoritas HP mid-range di luar sana. Layar AMOLED tersebut menampilkan warna lebih cerah dan warna hitam lebih pekat dibandingkan panel IPS LCD.
Berbicara soal IPS LCD, panel inilah yang diterapkan pada Moto G67 Power, hadir dengan ukuran 6,7 inci pada resolusi 1.080 x 2.400 piksel alias Full HD Plus. Layar ini mendukung refresh rate 120 Hz, HDR10+, serta kecerahan maksimal 1.050 nit.
Karena Infinix GT 30 memakai AMOLED, kecerahan maksimalnya jauh lebih tinggi yakni 4.500 nit. Ini membuatnya lebih cocok digunakan menonton konten HDR, serta dibawa bepergian di siang hari.
| Spesifikasi | Moto G67 Power | Infinix GT 30 |
| Layar | IPS LCD 6,7 inci (1.080 x 2.400 piksel), refresh rate 120 Hz, kecerahan maksimal 1.050 nit | AMOLED 6,78 inci (1.224 x 2.720 piksel), refresh rate 144 Hz, kecerahan maksimal 4.500 nit |
| Dimensi bodi | 166,2 x 76,5 x 8,6 mm, bobot 210 gram | 163,7 x 75,8 x 8 mm, bobot 187 gram |
| Ketahanan | Gorilla Glass 7i (depan), plastik (frame), kulit imitasi (belakang), MIL-STD-810H, IP64 | Gorilla Glass 7i (depan), plastik (belakang dan frame), IP64 |
| Varian warna | Pantone Cilantro dan Pantone Blue Curacao | Cyber Blue, Pulse Green, Shadow Ash, Blade White |
| Fitur khusus | Warna terkurasi Pantone, kulit imitasi di punggung. | Cyber Mecha Body, ada lampu notifikasi “Mechanical Light Waves”, tombol bahu “GT Shoulder Triggers” yang dapat diprogram. |
Moto G67 Power dan Infinix GT 30 dibekali dengan setup dual camera di punggung, yakni 50 MP Sony Lytia 60 dan 8 MP ultrawide untuk Moto G67 Power, serta kamera 64 MP Sony IMX682 dan 8 MP ultrawide untuk Infinix GT 30.
Sony IMX dan Lytia sebenarnya berasal dari lini produk yang sama, namun dengan branding baru dan perbedaan arsitektur internal. Dari segi sensor itu sendiri, Sony LYT-600 yang memakai struktur sensor stacked CMOS bakal menghasilkan gambar lebih bersih dan stabil dibandingkan struktur BSI (back-side illuminated) pada Sony IMX682. Namun, hasil akhirnya ditentukan oleh faktor lain seperti ISP ponsel, dan optimasi software.
Kamera ultrawide dua ponsel ini punya resolusi yang sama. Namun pada Infinix GT 30, kamera ini sudah dilengkapi autofokus sehingga dapat difungsikan sebagai kamera makro juga. Menyoal video, keduanya mendukung hingga resolusi 4K di 30 FPS. Di sisi depan, Moto G67 Power dilengkapi kamera selfie 32 MP sementara Infinix GT 30 punya kamera depan 13 MP.
| Spesifikasi | Moto G67 Power | Infinix GT 30 |
| Kamera belakang | 50 MP Sony Lytia 600 + 8 MP ultrawide (fixed focus) | 64 MP Sony IMX682 + 8 MP ultrawide (autofokus) |
| Kamera depan | 32 MP | 13 MP |
Di bagian baterai, Moto G67 Power tentu lebih bersinar dibandingkan Infinix GT 30. Bukan tanpa sebab, HP Motorola tersebut disuplai dengan baterai 7.000 mAh berbasis teknologi silikon-karbon. Dengan teknologi tersebut, baterai memiliki tingkat kepadatan energi lebih tinggi, sehingga mampu mencapai kapasitas besar tanpa harus membuat bodi “membengkak”.
Pihak Motorola mengklaim Moto G67 Power bisa bertahan hingga 58 jam pada satu kali pengisian penuh, 130 jam pemutaran musik, 33 jam streaming video, 26 jam bermain game, dan 49 jam durasi telepon. Terdapat juga fitur Battery Care 2.0 untuk mengatur pola pengisian secara cerdas dan menjaga kesehatan baterai untuk pemakaian jangka panjang.
Sedangkan, Infinix GT 30 “hanya” dilengkapi dengan baterai 5.500 mAh. Walau tidak sebesar Motorola, baterai ini tetap cukup untuk bisa menyuplai daya ke ponsel hingga seharian penuh. Hanya saja, Moto G67 Power bakal mampu bertahan lebih lama lagi, terutama saat dipakai aktivitas berat seperti gaming.
Meski baterainya lebih besar, sayangnya Moto G67 Power tidak diimbangi dengan pengisian daya yang ngebut. Perangkat ini hanya dibekali daya pengisian 30 watt, membutuhkan waktu charging dari 20-100 persen selama 1 jam 18 menit. Sedangkan, Infinix GT 30 hadir dengan fitur pengisian lebih unggul dan lengkap.
Dengan daya 45 watt, Infinix GT 30 hanya butuh waktu 49 menit untuk terisi dari 20-100 persen. Bukan hanya itu, sebagai ponsel gaming, ponsel ini juga mengusung fitur bypass charging, supaya tidak cepat panas saat terhubung ke listrik sambil dipakai bermain.
Moto G67 Power rilis dengan Android 15 out-of-the-box, dijamin masa pembaruan OS utama 1 tahun dan patch keamanan 3 tahun. Sejumlah fitur AI bawaan Motorola yang dinamakan Moto AI turut hadir, mencakup AI Photo Enhancement Engine, Auto Night Vision, AI-Powered Portraits, Auto Smile Capture, dan Hi-Res Zoom. Selain itu terdapat juga fitur AI yang terintegrasi dengan Google Photos yakni Magic Eraser, Photo Unblur, dan Magic Editor.
Infinix GT 30 menjalankan sistem antarmuka XOS 15 berbasis Android 15 dari pabrikannya. Pihak perusahaan menjanjikan masa pembaruan OS utama selama 2 tahun serta patch keamanan 3 tahun. Di dalam software tersebut terdapat lebih dari 25 fitur AI, termasuk di antaranya Screen Q&A, AI Erase, Real-Time Two-Way Translation, dan AI Privacy Masking.
| Spesifikasi | Moto G67 Power | Infinix GT 30 |
| Sistem operasi | Android 15 | Android 15, XOS 15 |
| Jaminan pembaruan OS | 1 tahun OS utama, 3 tahun patch keamanan | 2 tahun OS utama, 3 tahun patch keamanan |
Kedua ponsel Rp 3 jutaan ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya pada Moto G67 Power, perangkat ini unggul dari ketahanan bodi, chipset, dan baterai. Sedangkan, Infinix GT 30 lebih baik dalam hal fitur gaming seperti tombol bahu, bypass charging, dan dukungan software. Simak poin perbandingan di bawah jika masih bingung dalam menentukan pilihan.
Pilih Moto G67 Power kalau…
Pilih Infinix GT 30 kalau…