Review Infinix Smart 10: Murah, Ramping, Punya Fitur AI

Ringkasan Tinjauan

Peringkat Pakar
7.6/10

Desain
 
8.2
/10
Layar
 
8.0
/10
Sistem operasi
 
8.1
/10
Kamera
 
7.5
/10
Kinerja
 
7.7
/10
Baterai
 
8.0
/10

Pros

  • Desain bodi ramping dan ringan
  • Pengalaman multimedia yang menyenangkan
  • Fitur-fitur AI yang menarik
  • Daya tahan baterai mencukupi

Cons

  • Pengisian daya lambat
  • Hasil foto tergolong biasa-biasa saja

Infinix bukanlah pemain baru dalam menghadirkan nilai terbaik di segmen entry-level seharga Rp 1 jutaan. Merk ini dikenal karena mampu memenuhi kebutuhan dasar pembeli dengan anggaran terbatas melalui seri Smart-nya. Baru-baru ini, Infinix telah memperkenalkan Smart 10 yang dibanderol seharga Rp 1,1 juta.

Dibekali layar dengan refresh rate 120 Hz, speaker stereo, serta desain yang ramping, ponsel ini bertujuan untuk menawarkan pengalaman yang seimbang di kelas harga terjangkau. Setelah menguji Infinix Smart 10 selama seminggu, berikut ulasan lengkapnya yang menilai performa harian dan apakah ponsel ini benar-benar menonjol di kelas harganya.

Table of Contents

Kesimpulan awal

Infinix Smart 10 merupakan pilihan menarik bagi pengguna dengan budget terbatas, menawarkan desain yang ramping dan ringan dengan rating IP64, layar mulus, speaker stereo, serta fitur AI untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, waktu pengisian daya yang lama, kualitas kamera yang biasa saja, dan ketiadaan konektivitas 5G mungkin akan mengecewakan sebagian pembeli ponsel murah.

Layar mulus 120 Hz dengan harga terjangkau

Layar Infinix Smart 10 berukuran 6,67 inci dan memiliki resolusi 720 x 1.600 piksel (HD Plus). Panel ini menggunakan IPS LCD dengan dukungan refresh rate 120 Hz sebagai daya tarik utamanya. Bergantung pada konten dan aplikasi yang digunakan, refresh rate dapat berfluktuasi antara 90 Hz dan 120 Hz, dengan angka pertama lebih sering digunakan di antarmuka, berdasarkan pengalaman kami.

Untuk kelas harganya, kelancaran layar tergolong memuaskan, dan pengalaman scrolling terasa cukup mulus. Dari segi kualitas panel, pengguna dapat mengharapkan warna yang memberikan pengalaman visual seimbang, karena tidak ada pengaturan untuk menyesuaikan tone atau white balance di aplikasi Settings. Baik elemen UI maupun konten streaming, warnanya tampak hidup dan tidak pucat. Dengan adanya speaker stereo, ponsel ini menawarkan pengalaman audio yang immersive. Meski begitu, ada sedikit ketidakseimbangan suara karena speaker atas menghasilkan volume yang lebih rendah.

Video YouTube dapat diputar hingga resolusi 1080p di Infinix Smart 10, sementara resolusi bawaan dibatasi pada 720p. Layar ini mendukung tingkat kecerahan tipikal 560 nit, dan dapat mencapai kecerahan maksimal 700 nit. Kecerahan tersebut cukup untuk penggunaan di dalam ruangan. Namun, di bawah sinar matahari langsung, keterbacaan layar menurun.

Menariknya, layar Infinix Smart 10 tetap mendapat fitur Always-on Display meskipun menggunakan panel LCD, dan dapat berubah menjadi jam besar saat sedang diisi daya.

Bodi ramping dan stylish

Begitu Anda menggenggam Infinix Smart 10, desain ringannya langsung terasa. Bingkai plastik datar yang sedikit melengkung di sisi-sisinya memberikan genggaman nyaman tanpa terasa menusuk di telapak tangan. Ponsel ini memiliki ketebalan 8,25 mm dengan bobot 187 gram, lebih ringan dan tipis dari beberapa pesaingnya.

Infinix Smart 10 tampak menarik dalam warna Iris Blue. Infinix menyertakan pelindung belakang transparan glossy di dalam paket penjualan. Casing tersebut dapat meningkatkan grip, karena panel belakang plastik matte pada Infinix Smart 10 bisa terasa agak licin. Di samping port pengisian daya terdapat audio jek 3,5 mm. Sementara di bagian atas, Infinix menyematkan LED Flash depan di bawah earpiece untuk selfie malam hari. Earpiece-nya sendiri menawarkan kualitas panggilan yang cukup baik.

Tak banyak yang bisa dikeluhkan soal bezel dan dagu layar, karena itu hal wajar di kelas harga ini. Hal yang sama berlaku untuk tombol daya dan volume yang terasa tactile dan mudah dijangkau.

Fotografi cukup oke di kelas harganya

Hal yang cukup unik untuk sebuah smartphone, yaitu Infinix Smart 10 menggunakan lensa yang sama untuk kamera belakang dan kamera selfie: unit 8 MP dengan ukuran sensor 1/4 inci yang mendukung perekaman video hingga resolusi 2K. Selain mode standar seperti video, portrait, dan selfie, aplikasi kamera juga memiliki mode dual video, beauty mode, pro mode, time-lapse, super night, dan panorama.

Untuk hasil foto, Anda bisa mengharapkan kualitas yang layak dari Infinix Smart 10, baik di dalam maupun luar ruangan. Dalam kondisi cahaya matahari, detailnya tergolong sedang, sementara warnanya cenderung cerah. Saat melakukan zoom 2x di mode normal, detail menurun cukup signifikan. Dynamic range dan area bayangan terlihat cukup baik, meski kadang tampak tidak alami. Jika memotret melawan cahaya matahari, hasilnya bisa tampak kusam dan sedikit berkabut.

Di dalam ruangan dengan pencahayaan baik sekalipun, terdapat sedikit noise ketika gambar diperbesar. Pada malam hari, hampir semua foto yang diambil akan tampak lembut, dengan detail rendah dan definisi yang kurang tajam.

Baterai mencukupi untuk sehari-hari

Dari sisi performa, Infinix Smart 10 disokong oleh chipset Unisoc T250 yang dipadukan dengan penyimpanan eMMC 64 GB dan RAM LPDDR4X 4GB. Kapasitas storage masih bisa diperluas hingga 2 TB melalui kartu MicroSD. Chipset 12 nm ini juga digunakan pada beberapa ponsel entry-level lain yang dirilis awal tahun ini, seperti Itel City 100 dan Poco C71. Karena tidak mendukung jaringan 5G, ponsel ini hanya bisa digunakan pada jaringan 4G.

Dalam pengujian benchmark internal menggunakan AnTuTu, Infinix Smart 10 meraih skor yang lebih tinggi dibandingkan Poco C71 maupun Lava Bold N1 Pro, yakni 272.128 poin. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ponsel ini cukup memadai untuk aktivitas dasar seperti menelepon, membuka aplikasi harian, dan menjalankan game ringan. Untuk permainan seperti BGMI (PUBG Mobile versi India), pengguna bisa mendapatkan frame rate hingga 30 FPS pada pengaturan tertinggi, sementara Call of Duty: Mobile dapat berjalan di 60 FPS. Sayangnya, perangkat ini tidak mampu mempertahankan refresh rate maksimal dalam waktu lama.

Tampilan software yang menarik, dibekali fitur-fitur AI

Beralih ke sisi software, Infinix Smart 10 menjalankan antarmuka kustom XOS 15 yang berbasis pada Android 15 Go Edition. Bagi pengguna yang berharap menemukan fitur generasi terbaru seperti Circle to Search dan Gemini, keduanya belum tersedia di perangkat ini. Kendati begitu, Infinix tetap menyertakan sejumlah fitur praktis seperti perekam panggilan, dynamic bar, perekaman layar, serta Folax AI.

Folax AI adalah asisten digital berbasis kecerdasan buatan yang mampu menjawab pertanyaan rumit, menghasilkan gambar, hingga mengubah pengaturan ponsel. Fungsinya bisa dibilang mirip dengan Google Gemini atau ChatGPT yang terintegrasi langsung ke dalam XOS 15.

Selain itu, beberapa fitur AI yang sebelumnya juga hadir pada perangkat Infinix AI, juga dihadirkan pada Infinix Smart 10, seperti AI Writing, AI Summary, dan AI Translate. Upaya Infinix menghadirkan fitur-fitur tersebut pada ponsel di kelas harga ini patut diapresiasi. Meski sudah menggunakan Android 15 versi terbaru, Infinix Smart 10 sayangnya tidak akan mendapatkan pembaruan OS di masa mendatang, kecuali patch keamanan selama 1 tahun.

Baterai tahan lama, durasi charging pun lama

Infinix Smart 10 dipersenjatai dengan kapasitas cukup besar, yakni 5.000 mAh, dipadankan dengan dukungan pengisian daya 15 watt menggunakan charger bawaan. Dalam pengujian PC Mark, yang meniru penggunaan dunia nyata secara berkelanjutan, Infinix Smart 10 mampu bertahan selama 11 jam 35 menit.

Untuk pengisian daya, dibutuhkan sekitar 160 menit untuk mengisi baterai dari 20-100 persen. Waktu pengisian ini memang cukup lama, namun dengan konsumsi daya yang efisien, perangkat dapat bertahan lama dalam sekali pengisian. Dengan demikian, metode pengisian semalam hari (overnight charging) akan menjadi pilihan yang lebih masuk akal.

Kesimpulan

Dengan harga rilis Rp 1.099.000, Infinix Smart 10 bisa dibilang menjadi pilihan yang solid untuk menjalankan aktivitas dasar hingga sedang. Kombinasi chipset Unisoc T250 dan layar dengan refresh rate 120 Hz (yang umumnya berjalan di 90 Hz pada sebagian besar aplikasi) memberikan pengalaman penggunaan yang cukup andal untuk ponsel di kelasnya.

Dari segi desain, perangkat ini juga tergolong baik untuk harganya lantaran ramping dan ringan. Tambahan sertifikasi IP64 turut memberikan perlindungan ekstra terhadap debu dan percikan air. Di sisi lain, kehadiran speaker tambahan di bagian atas untuk menghasilkan suara lebih lantang menjadi nilai plus yang masih jarang ditemui di kelas harga ini.

Meski tidak akan menerima pembaruan OS di masa depan, software-nya tetap menawarkan fitur yang memadai, termasuk fungsi AI yang dapat membantu aktivitas harian. Kekurangannya ada pada kecepatan pengisian daya yang lambat serta kualitas kamera yang kurang memuaskan, namun keduanya masih bisa dimaklumi mengingat banderol harganya. Terutama jika hal-hal tersebut bukan prioritas utama Anda.

Rating editor: 7,6 / 10

Alasan membeli:

Alasan tidak membeli:

Infinix Smart 10 Harga
Rp. 997.000
Pergi Ke Toko
Rp. 1.005.000
Pergi Ke Toko
Rp. 1.096.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua
Home Reviews