Review Vivo Y400: Ponsel Tahan Banting dengan Desain Menawan

Vivo Y400 merupakan pendatang terbaru di lini Y-series. Dibanderol seharga Rp 3.199.000, ponsel ini berada satu tingkat di bawah Vivo Y400 Pro. Seperti kebanyakan ponsel Vivo lainnya yang dirilis belakangan ini, Y400 menonjolkan desain serta kemampuan kamera sebagai daya tarik utama. Smartphone kelas menengah ini juga dibekali sejumlah fitur AI yang dapat dimanfaatkan dalam aktivitas harian, seperti membantu menulis dan meringkas teks, hingga mengedit foto secara cepat untuk menghasilkan tampilan yang diinginkan.

Ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 4 Gen 2 dan penyimpanan UFS 3.1, Vivo Y400 punya cukup banyak “PR” untuk meyakinkan khalayak di tengah persaingan yang sengit. Soalnya, di kelas harganya sudah ada pilihan lain yang menawarkan performa lebih tinggi berkat kehadiran MediaTek Dimensity 8350 dan Snapdragon 7s Gen 3. Jadi, seberapa baik kinerjanya? Simak ulasan ini, di mana saya menggunakan Vivo Y400 sebagai perangkat harian selama satu minggu untuk menguji layar, kamera, performa, dan daya tahan baterainya.

Table of Contents

Kesimpulan awal

Vivo Y400 memikat lewat desainnya yang ramping dan ringan, rating IP68/69, layar AMOLED yang berwarna cerah, serta kemampuan fotografi malam yang kuat. Namun, performa untuk tugas berat, bermain game, dan multitaskiny400 bukanlah keunggulannya, meskipun sudah dibekali penyimpanan UFS 3.1. Selain itu, kontrol highlight pada hasil foto siang hari masih terasa agak kurang.

Desain ramping, kokoh, solid

Begitu pertama kali menggenggam Vivo Y400, kami langsung merasa nyaman menggunakannya dengan satu tangan. Varian warna Olive Green yang kami uji memiliki bobot 197 gram, sementara varian Glam White sedikit lebih berat di 198 gram. Ketebalan hanya 7,9 mm turut membuat Vivo Y400 terlihat ramping. Bahkan dibandingkan ponsel di kisaran harga Rp 5 juta seperti Motorola Edge 60 Fusion, Vivo Y400 masih lebih tipis. Bodi ponsel mengusung bingkai samping plastik datar yang tidak menusuk telapak tangan.

Bingkai sisi ponsel memiliki permukaan reflektif dengan lapisan glossy, namun mudah meninggalkan sidik jari dan noda. Untungnya, Vivo menyertakan silicone case berkualitas yang melindungi tombol, meningkatkan grip, dan membantu menjaga kebersihan sisi perangkat. Pada bagian belakang, warna Olive Green menampilkan efek gradasi matte berkilau saat terkena cahaya. Modul kamera berbentuk memanjang terletak di pojok kiri atas dengan lampu kilat LED, sementara logo “vivo” berada di bagian bawah.

Vivo Y400 tersertifikasi IP68/ IP69, tahan debu dan air

Vivo Y400 juga dibekali sertifikasi IP68/69 untuk ketahanan terhadap hujan dan cipratan air ekstrem. Menariknya, Vivo memanfaatkan sertifikasi ini dengan menambahkan mode “Underwater Photography” yang memungkinkan pengguna memotret dan merekam video di dalam air. Selain itu, perangkat ini memiliki sertifikasi militer MIL-STD-810H untuk ketahanan terhadap benturan atau jatuh di permukaan keras.

Layar AMOLED datar yang memadai

Di bagian depan, Vivo Y400 mengusung layar datar AMOLED berukuran 6,67 inci beresolusi FHD (2.400 × 1.080) dengan refresh rate hingga 120 Hz. Panel E4 yang digunakan ini sebelumnya pernah hadir di ponsel flagship seperti OnePlus 11. Layar tersebut memiliki kerapatan piksel 394 ppi, mendukung gamut warna P3, dan tingkat kecerahan maksimal hingga 1.800 nit. Layar terlihat jelas di dalam ruangan, tetapi sedikit kesulitan tampil optimal di bawah sinar matahari langsung, terutama jika dibandingkan dengan Motorola Edge 60 Fusion.

Vivo Y400 menawarkan tiga opsi mode warna layar, yakni Standard, Professional, dan Bright. Kami paling menyukai mode Bright, yang menampilkan warna-warna cerah cocok untuk menonton konten. Karena menggunakan panel AMOLED, sudut pandang layar pun luas tanpa masalah visibilitas. Navigasi layar terasa mulus berkat dukungan refresh rate 120 Hz. Meski banyak ponsel lain dengan panel 1080p mampu memutar konten 2K atau 4K di YouTube, Vivo Y400 terbatas pada resolusi 1080p. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh keterbatasan hardware Snapdragon 4 Gen 2. Meskipun tidak bisa memutar resolusi di atas native, memilih kualitas video lebih tinggi tetap memberikan bitrate streaming yang lebih baik. Sebagai kompensasi, ponsel ini dilengkapi speaker tunggal di bagian atas yang menghasilkan suara jernih dan cukup nyaring.

Kamera mumpuni walau belum sempurna

Vivo Y400 dibekali kamera utama 50 MP Sony IMX852 dengan ukuran sensor 1/2.96 inci dan aperture f/1.8. Kamera ini ditemani oleh lensa bokeh 2 MP serta modul cincin berbentuk persegi yang disebut “Dynamic Light”. Di bagian depan, terdapat kamera selfie 32 MP yang mengusung desain punch hole. Kamera belakang mampu merekam video hingga 1080p pada 30 FPS, jauh di bawah pesaing seperti OnePlus Nord CE 5 yang sudah mendukung perekaman 4K.

Lampu “Dynamic Light” di bawah kamera akan menyala ketika ada notifikasi atau panggilan masuk. Hasil foto dari kamera belakang Vivo Y400 memiliki detail yang memadai, meski terkadang kesulitan mengontrol highlight dan exposure di kondisi cahaya sangat terang, sehingga sedikit tampak tidak alami. Namun, di kondisi pencahayaan dalam ruangan yang baik, hasil fotonya memiliki tone menyenangkan dengan warna sedikit lebih cerah.

Saat memotret dengan digital crop 2x di kondisi cahaya cukup, detail memang sedikit menurun, tetapi hasil akhirnya tetap layak, kecuali jika Anda zoom hingga sangat besar. Kamera depan 32 MP menghasilkan foto dengan dynamic range luas, warna yang mendekati alami, dan detail cukup tajam. Untuk pemotretan malam, kamera Vivo Y400 patut diapresiasi karena tidak memberikan semburat biru berlebihan pada langit saat mengambil foto di area terbuka. Detail pada foto malam tergolong cukup baik dan warna tampil akurat.

Performa kalah saing

Vivo Y400 ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 4 Gen 2, chipset octa-core yang dibuat dengan proses fabrikasi 4 nm dan memiliki clock speed hingga 2,2 GHz. Meskipun sudah menjadi prosesor 5G yang cukup andal, performanya masih kalah dibandingkan chipset pada ponsel pesaing seperti Motorola Edge 60 Fusion (Dimensity 7400).

Dari hasil pengujian, Vivo Y400 kalah saing dengan sejumlah rival di kelas harga serupa, menandakan raw performance yang lebih lemah untuk tugas berat seperti bermain game, multi-tasking, serta pengeditan foto dan video. Dalam penggunaan sehari-hari, Vivo Y400 masih bisa diandalkan, tetapi terkadang muncul sedikit stutter ketika membuka aplikasi atau menurunkan panel notifikasi saat banyak aplikasi berjalan di latar belakang.

Kelebihan dari chipset yang tidak terlalu agresif ini adalah suhu perangkat tetap terjaga dengan baik. Dalam sesi permainan Real Racing 3, BGMI (PUBG Mobile), dan Call of Duty: Mobile selama masing-masing 30 menit, suhu Vivo Y400 tidak pernah melebihi 33 derajat Celsius. Untuk performa game itu sendiri, pengguna bisa mendapatkan sekitar 55 FPS di Real Racing 3 dan COD Mobile, meski jangan berharap tampilan visual dan detail grafisnya memukau.

Software mumpuni dengan sentuhan AI

Vivo Y400 menjalankan Funtouch OS 15 berbasis Android 15. Antarmuka ini tergolong fungsional dan menawarkan banyak fitur serta opsi kustomisasi. Fitur umum seperti app clone, sidebar, Ultra Game Mode khusus game, floating windows, split screen, hingga simple mode semuanya tersedia untuk memudahkan penggunaan sehari-hari. Ponsel ini juga dibekali sejumlah aplikasi bawaan seperti Amazon, PhonePe, Truecaller, LinkedIn, Netflix, serta toko aplikasi milik Vivo sendiri, V-Appstore. Jika beberapa aplikasi tersebut terasa tidak diperlukan, pengguna bisa menghapusnya dengan mudah.

Selain fitur dasar, Funtouch OS 15 pada Vivo Y400 juga membawa berbagai kemampuan berbasis AI. Beberapa di antaranya termasuk Google Circle to Search, AI Recorder yang dapat mentranskripsi dan meringkas rekaman suara, serta AI Note Assist yang membantu merangkum teks panjang, fitur yang terbukti berguna saat kami mencobanya untuk meringkas artikel. Ada pula AI Screen Translation untuk menerjemahkan konten di layar secara instan, dan AI Document yang secara otomatis merapikan hasil foto dokumen agar tampak sejajar.

Di aplikasi galeri, pengguna juga akan menemukan fitur AI tambahan seperti AI Photo Enhance untuk meningkatkan detail dan warna pada foto, serta AI Erase yang dapat menghapus objek atau orang yang tidak diinginkan dalam gambar.

Dari sisi pembaruan sistem, Vivo menjanjikan 3 tahun pembaruan Android utama dan 4 tahun pembaruan keamanan untuk Y400. Janji ini sebanding dengan pesaing di kelas harga yang sama seperti Motorola Edge 60 Fusion, dan bahkan lebih baik daripada iQoo Z10 yang hanya menawarkan 2 tahun pembaruan OS. Berdasarkan rekam jejaknya, Vivo termasuk cepat dalam merilis pembaruan untuk perangkat kelas menengah dan entry-level, sehingga besar harapan Vivo Y400 juga mendapatkan perlakuan serupa.

Baterai besar dengan pengisian daya ngebut

Vivo Y400 dibekali baterai berkapasitas besar 6.000 mAh, lebih besar dibandingkan Vivo Y400 Pro yang memiliki baterai 5.500 mAh. Kendati demikian, keduanya sama-sama mendukung pengisian cepat 90W FlashCharge. Vivo mengklaim bahwa baterai dapat terisi penuh dalam waktu 44 menit, dan hasil pengujian kami menunjukkan bahwa Y400 memang mampu terisi dari 20-100 persen hanya dalam 43 menit, waktu yang tergolong cepat untuk kapasitas sebesar ini.

Dalam penggunaan sehari-hari seperti menonton video di YouTube dan JioHotstar, menjelajahi web, mendengarkan musik di Spotify, serta bermain media sosial secara ringan, Vivo Y400 mampu bertahan seharian penuh dengan sisa daya yang masih cukup di malam hari. Dengan chipset yang efisien dalam konsumsi daya, ponsel ini juga tidak cepat menguras baterai, terutama jika digunakan oleh pengguna dengan pola pemakaian ringan hingga sedang.

Kesimpulan: Apakah Vivo Y400 worth it di harga Rp 3,2 juta?

Vivo Y400 standar rilis di Indonesia pada Agustus 2025 dengan harga Rp 3.199.000 untuk RAM 8 GB/ 128 GB dan RAM 8 GB/ 256 GB untuk RAM 8 GB/ 256 GB. Di harga tersebut, Vivo Y400 memiliki banyak hal menarik untuk ditawarkan. Namun, dibandingkan dengan sejumlah pesaingnya, HP ini terasa sedikit tertinggal.

Untuk aktivitas seperti bermain game menengah hingga berat, penggunaan harian, atau multi-tasking, chipset Snapdragon 4 Gen 2 yang dibawanya tidak benar-benar mampu menyamai ponsel lain di kelas harga yang sama, kendati sudah didukung penyimpanan UFS 3.1.

Kualitas fotografi di siang hari juga bukan keunggulan utama Vivo Y400, karena highlight sering kali tampak pudar pada mode 1x, portrait, dan selfie, membuat pemandangan terang terlihat kurang menarik. Sebaliknya, performa kamera malam hari justru mengesankan, mampu menangkap foto yang jernih dan detail, begitu pula daya tahan baterainya yang solid. Kualitas layarnya juga menjadi nilai plus bagi Vivo Y400 karena panelnya mampu menampilkan warna-warna yang cerah dan visual yang memanjakan mata.

Kelebihan lain dari Vivo Y400 terletak pada desainnya yang ramping dan ringan, ditambah dengan sertifikasi IP68/69 serta standar militer yang membuatnya unggul di aspek ketahanan. Jadi, kecuali Anda benar-benar mengutamakan performa terbaik, Vivo Y400 tetap layak dipertimbangkan.

Rating editor: 7,6 / 10

Alasan membeli:

Alasan tidak membeli

Vivo Y400 4G Harga
Rp. 2.589.000
Pergi Ke Toko
Rp. 2.873.000
Pergi Ke Toko
Rp. 3.496.000
Pergi Ke Toko
Lihat Semua
Home Reviews