10 Merk HP Terlaris di Indonesia, Ada Apa Saja?

Sorotan
  • Mayoritas masyarakat Indonesia merupakan pengguna aktif smartphone.
  • Di antara 10 merk terlaris, 5 teratas di antaranya adalah Xiaomi, Oppo, Vivo, Samsung, dan Realme.

Seiring berkembangnya waktu, smartphone menjadi salah satu perangkat yang tidak dapat dipisahkan dari keseharian masyarakat.

Di Indonesia, terdapat setidaknya 209,3 juta orang yang menggunakan smartphone pada tahun 2023, menurut data GoodStats.id. Angka ini tentu sangat besar, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai 281,6 juta jiwa per Juni 2024.

Oleh karena itu, merk smartphone yang berupaya mendulang penjualan terbanyak di Indonesia juga jumlahnya tak sedikit, mulai dari Oppo, Xiaomi, Samsung, hingga Apple. Berikut ini adalah merk-merk smartphone dengan penjualan terbanyak di Indonesia.

1. Xiaomi

Produk smartphone buatan Xiaomi sering dianggap memiliki value for money yang tinggi. Dari yang termurah hingga termahal, produk ponselnya sering dikaitkan dengan performa di atas rata-rata, serta memiliki fitur lebih banyak dari pesaingnya.

Xiaomi berdiri pertama kali pada tahun 2010 di China, sebelum akhirnya ekspansi ke berbagai belahan dunia lain, termasuk Indonesia, pada tahun 2014.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki merk Xiaomi mencakup harga produk yang terjangkau, dukungan ekosistem produk yang melimpah, serta konsistensinya dalam menghadirkan port infrared pada hampir semua produk smartphone yang ditawarkan.

Kemunculan sejumlah sub-series seperti Redmi, Poco, dan BlackShark juga turut berkontribusi dalam penjualan HP Xiaomi secara keseluruhan.

Redmi seri angka dan Poco C series berpusat pada segmen harga entry-level, sedangkan Redmi Note dan Poco M/X series menyasar rentang harga menengah. Untuk seri flagship, terdapat Xiaomi Mi series (sekarang menjadi Xiaomi “Number”), seri Poco F, dan juga BlackShark. Namun, seri BlackShark yang berfokus pada pengalaman gaming tersebut memang sudah jarang terlihat batang hidungnya.

Xiaomi sempat memasuki salah satu perusahaan paling inovatif di tahun 2023, menduduki posisi ke-29, dikutip dari CNBC Indonesia. Di Indonesia, Xiaomi berhasil meraih peringkat ke-1 sebagai merk HP dengan market share paling banyak di Indonesia (sebanyak 19 persen), menurut data Counterpoint.

2. Oppo

Oppo merupakan brand ponsel asal China yang memasuki pasar Indonesia pada tahun 2013. Dengan strategi pemasaran yang lihai serta portofolio produk yang beragam, Oppo senantiasa berhasil memasuki daftar 5 merk HP terlaris di Indonesia berturut-turut.

Pada kuartal pertama tahun 2024, merk ini menguasai 19,9 persen pangsa pasar dan berhasil menguasai pasar HP dalam negeri. Merk Oppo identik dengan seri flagship Find X series yang berdaya saing tinggi.

Bahkan, posisi HP ini di persaingan HP lipat juga sangat kuat. Oppo diduga akan meluncurkan Find N5 dalam waktu dekat, digadang-gadang akan menjadi HP lipat tertipis di dunia.

Di Indonesia, Oppo menyasar berbagai segmen harga, seperti Oppo A series untuk segmen entry-level, Oppo Reno series untuk kelas menengah, serta Oppo Find X dan N series untuk segmen flagship

Sejumlah HP terbarunya di Indonesia mencakup Oppo Reno 13 series, Find X8 Pro, Oppo A3 NFC, dan Oppo A3x 4G. Menurut data Canalys, Oppo berhasil menguasai pasar di Asia Tenggara untuk pertama kalinya pada kuartal-III tahun 2024.

Ponsel ini juga berhasil meraih pangsa pasar 18 persen di Indonesia, menempati posisi nomor dua sebagai merk dengan penjualan terbanyak.

3. Vivo

Vivo pertama kali memasuki persaingan pasar smartphone di Indonesia pada tahun 2014. Sejumlah ponsel pertamanya mencakup Vivo Xplay 3S, Xshot, dan X3s. Produk-produk ini kala itu dijual dengan rentang harga Rp 6-7 jutaan. 

Saat pertama kali debut di Indonesia, Vivo menghadapi sejumlah tantangan. Respons yang dimunculkan masyarakat kurang baik terhadap produk buatan Vivo. Selain itu, Vivo juga sering kali dianggap sebagai merk power bank lantaran punya nama mirip dengan brand lain. Lalu, harga HP Vivo juga saat itu dianggap kurang sesuai dengan daya beli sebagian besar warga Indonesia.

Setelah melakukan perubahan strategi di tahun 2016, Vivo pun mulai fokus pada segmen kelas menengah dengan meluncurkan Vivo V series pertamanya di Indonesia, yakni Vivo V5. Hingga saat ini, Vivo V series sering dianggap sebagai salah satu seri mid-range terbaik dari segi kemampuan fotografi. 

Vivo pun terus memperluas portofolio produknya hingga konsisten menelurkan berbagai HP pada segmen harga tertentu, misalnya Y series untuk entry-level, T series untuk seri gaming terjangkau, V series untuk mid-range dan flagship killer, lalu X series di kelas harga premium/flagship.

Kini Vivo berhasil mendulang popularitas di Indonesia, meraih posisi kedua sebagai merk HP teratas per kuartal-III tahun 2019. Menurut data Counterpoint, Vivo masuk daftar lima smartphone dengan penjualan terlaris pada kuartal-III tahun 2024, meraih market share 17 persen.

Beberapa HP terbarunya yaitu Vivo X200 dan X200 Pro, Vivo Y19s, Vivo V40 Lite series, dan Vivo V40 5G.

4. Samsung

Samsung merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1991. Kemunculannya di Tanah Air ditandai dengan investasi dalam fasilitas produksi lokal guna memenuhi permintaan pasar domestik yang terus tumbuh.

Kemudian, Samsung pun mengukuhkan posisinya di Indonesia sebagai pemimpin pasar smartphone pada tahun 2012, yakni dengan meluncurkan produk seri Galaxy yang memiliki teknologi mutakhir serta harga yang beragam.

Samsung juga merupakan brand pertama yang memperkenalkan konsep HP lipat di Indonesia, yakni Galaxy Fold pada Desember 2019. Sejak saat itu, Galaxy Z Fold (dan juga Flip) tumbuh menjadi seri HP lipat paling dilirik oleh masyarakat Indonesia, dengan Galaxy Z Fold dan Flip 6 sebagai anggota terbarunya.

Seri flagship Samsung juga sangat populer di kalangan warga Indonesia, bahkan dianggap sebagai salah satu merk pesaing iPhone yang paling bergengsi. Varian Ultra pada Galaxy S turut menawarkan fitur stylus bernama S Pen yang jarang dihadirkan flagship lain.

Samsung juga menghadirkan seri A untuk menyongsong segmen harga beragam, misalnya Galaxy A0x dan A1x untuk entry-level, Galaxy A2x hingga A3x untuk menengah ke bawah, serta Galaxy A5x untuk mid-range. Tidak jarang, Samsung turut memproduksi varian “FE” (Fan Edition) pada Galaxy S series dengan harga lebih terjangkau, memasuki segmen upper mid-range.

Di Indonesia, Samsung meraih pangsa pasar 16 persen pada kuartal ketiga di tahun 2024 jika mengacu pada data Canalys, menjadikannya salah satu dari lima brand ponsel dengan penjualan terbanyak. Menurut data Counterpoint, Samsung menduduki posisi keempat di Indonesia dengan market share 17 persen.

Samsung juga sebentar lagi akan meluncurkan Galaxy S25 series pada Galaxy Unpacked 2025, tepatnya pada Kamis, 23 Januari 2025. Beredar juga kabar bahwa akan ada Galaxy S25 Slim sebagai varian keempat yang punya bodi tipis.

5. Realme

Realme termasuk salah satu pemain baru di Indonesia, baru melangsungkan debutnya pada tahun 2018. Merk ini berada di bawah naungan BBK Electronics bersamaan dengan Oppo, OnePlus (tidak rilis di Indonesia), dan Vivo.

Saat pertama masuk, Realme menelurkan tiga smartphone perdananya yakni Realme 2, Realme 2 Pro, dan Realme C1. Pada awalnya, merk ini berfokus pada segmen entry-level dengan harga terjangkau, namun kini telah melakukan ekspansi produk hingga menyentuh segmen harga lain seperti Realme GT series (flagship) dan lini gaming Narzo.

Saat ini, Realme menyasar hampir semua segmen harga, seperti Realme C series (kelas entri), Realme Narzo (seri gaming harga terjangkau), Realme Number (menengah), serta Realme GT (seri flagship terjangkau).

Flagship terbarunya, Realme GT 7 Pro, hadir sebagai salah satu HP termurah yang diotaki Snapdragon 8 Elite. Salah satu kekuatan utama Realme adalah seri-seri flagship-nya yang punya harga berdaya saing tinggi ketimbang semua flagship lain (pengecualian untuk iQoo).

Menurut data terakhir dari Counterpoint, Realme menduduki urutan kelima dengan raihan pangsa pasar 11 persen. 

6. Infinix

Infinix pertama kali dibangun pada tahun 2013 di Hong Kong oleh dua perusahaan, yakni Sagem Wireless (Prancis) dan Transsion Holdings (China). Pusat penelitian dan pengembangannya berada di Prancis dan Korea Selatan.

Infinix memiliki target pasar dari entry-level hingga high-end, serta berfokus pada kualitas tinggi dengan harga bersaing. Infinix pun akhirnya mulai dikenal di pasar Afrika dan Timur Tengah, terutama di Nigeria dan Mesir. Di tahun 2016, Infinix berhasil menjual lebih dari 4 juta unit di Afrika dalam waktu 16 bulan saja.

Kiprahnya di persaingan HP Tanah Air dimulai pada tahun 2015 dengan menelurkan ponsel pertamanya, yakni seri Hot Note. Setahun berikutnya, Infinix berhasil meraih penghargaan “Best Newcomer Smartphone Brand” di Indonesia.

Kini, Infinix memiliki beragam seri yang menargetkan sejumlah segmen harga, yakni Infinix Smart (harga Rp1 jutaan), Infinix Hot (Rp 2 jutaan), Infinix Note (Rp2 jutaan ke atas), Infinix Zero (seri flagship), dan Infinix GT (seri gaming flagship). 

Walau punya seri flagship, produk-produk Infinix hampir tidak pernah menyentuh harga lebih dari Rp10 jutaan. Ini karena Infinix berfokus pada harga yang terjangkau namun dengan spesifikasi berkualitas, mirip seperti Xiaomi. 

Adapun sejumlah smartphone Infinix terbaru di Indonesia mencakup Hot 50 series, Smart 9 HD, Note 40s, dan GT 20 Pro.

Infinix adalah merk smartphone yang menduduki urutan keenam sebagai merk terlaris per kuartal-III tahun 2024, dengan pangsa pasar sebanyak 9 persen.

7. Tecno

Tecno merupakan merk yang berada di bawah naungan Transsion Holdings, bersamaan dengan Infinix dan Itel. Dibandingkan dua merk lain tersebut, Tecno sebenarnya sudah lebih dulu meluncur pada tahun 2006, berfokus pada pasar wilayah negara berkembang seperti Afrika.

Seperti Infinix dan Xiaomi, Tecno dikenal karena menawarkan perangkat dengan harga terjangkau dan fitur yang cocok untuk kebutuhan masyarakat lokal. 

Tecno pertama kali memasuki pasar Indonesia pada tahun 2021, dengan Tecno Spark 6 Go sebagai HP perdananya. Ini merupakan HP entry-level yang menargetkan pengguna di segmen pemula.

Di Indonesia, terdapat tiga seri Tecno yang punya popularitas cukup tinggi, yakni seri Tecno Spark (berfokus pada segmen harga murah), Tecno Pova (berfokus pada kinerja di harga murah, sering dianggap pawangnya MediaTek), serta Tecno Camon (seri menengah yang menawarkan fokus pada fitur kamera). 

Selain tiga seri tadi, Tecno juga memiliki seri flagship “Phantom”. Salah satu anggota terbarunya merupakan Tecno Phantom V Flip yang merupakan HP lipat perdananya.

Tecno berhasil menjadi merk pertama dibandingkan Infinix dan Itel yang memproduksi HP lipat flip pada tahun 2023, diikuti setahun kemudian oleh Infinix dengan produk Zero Flip. 

8. Asus

Asus mungkin awalnya lebih sering dikenal di Indonesia sebagai merk laptop terkenal. Akan tetapi, perusahaan asal Taiwan ini juga memiliki sejumlah seri smartphone yang layak dimiliki.

Ponsel dengan merk Asus umumnya datang dengan build quality yang premium, serta memiliki kinerja fotografi yang mutakhir. Hanya ada dua seri smartphone Asus di Indonesia, yakni Zenfone dan ROG Phone. Keduanya berada di rentang harga flagship.

Semula, Asus Zenfone series menyita banyak perhatian lantaran menjadi satu-satunya seri flagship yang konsisten memiliki bodi compact. Sebut saja Asus Zenfone 9 dan 10, keduanya punya bobot kurang dari 175 gram. Ukuran layarnya pun hanya berkisar di angka 5,9 inci. 

Walau kecil, Zenfone 9 dan 10 dibekali dengan chipset terbaik di masanya, yakni Snapdragon 8 Plus Gen 1 dan Snapdragon 8 Gen 2. Barulah pada seri ke-11, Asus memutuskan untuk tidak lagi berfokus pada bodi compact

Di tahun 2024 kemarin, Asus meluncurkan Zenfone 11 Ultra dengan bobot 224 gram dan ukuran layar 6,78 inci. Tampaknya Asus mulai mengikuti tren “bigger is better” yang sedang populer di kalangan flagship. Pada Februari nanti, Asus juga akan merilis Zenfone 12 Ultra dengan fitur kamera AI.

Seri ponsel lainnya, ROG Phone, hadir sebagai salah satu (jika bukan satu-satunya) ponsel gaming yang paling dikenal di kalangan warga Indonesia.

ROG Phone sering kali dianggap pesaing BlackShark (sub-series Xiaomi), namun BlackShark sudah tidak lagi terdengar batang hidungnya belakangan ini. 

Adapun generasi terbaru pada seri gaming ini adalah ROG Phone 9 dan 9 Pro yang rilis secara global pada 19 November 2024 kemarin. 

9. Itel

Di antara tiga merk yang berada di bawah naungan Transsion Holdings, Itel adalah yang menjajakan ponselnya dengan harga termurah. Ponsel termahal yang pernah diluncurkan Itel adalah Itel S25 Ultra dengan harga di kisaran Rp 2 jutaan.

Merk HP ini lebih sering menargetkan rentang harga Rp 1 jutaan, misalnya seperti Itel RS4, Itel P65, Itel A80, Itel A50, dan masih banyak lagi.

Itel semula didirikan di China pada tahun 2007. Perusahaan ini berkomitmen menyediakan teknologi komunikasi terjangkau untuk masyarakat di seluruh dunia. Fokusnya adalah wilayah pemasaran negara berkembang.

Kendati murah, produk-produk HP Itel punya kualitas yang bisa menyaingi sejumlah ponsel di harga atas. Misalnya Itel RS4, ponsel ini dibekali Helio G99, fast charging 45 wattbypass charging, serta stabilisasi EIS di harga Rp1 jutaan.

10. Apple

Apple dikenal atas strategi pemasarannya yang luar biasa. Perusahaan raksasa asal Amerika Serikat ini hanya memiliki satu lini smartphone untuk kelas harga flagship, yakni iPhone.

Di Indonesia, Apple berhasil tumbuh menjadi merk yang paling bergengsi lantaran memiliki desain bodi aesthetic, kemampuan kamera mumpuni (terutama untuk merekam video), serta kualitas layar Retina yang memanjakan mata.

Model terbarunya, iPhone 16, menawarkan fitur Photographic Style yang lebih intuitive untuk mengubah tone warna pada foto. Terdapat pula tombol khusus Camera Control untuk menangkap gambar dan video dengan lebih mudah.

Inovasi yang diraih Apple pada iPhone 16 series juga tidak dapat dianggap remeh. Apple berhasil menjadi satu-satunya platform ponsel pintar yang mampu memainkan port dari game Triple-A di PC, contohnya seperti Assassin’s Creed Mirage.

Bukan itu saja, saking eratnya iPhone dengan kalangan atas, banyak masyarakat Indonesia, terutama Gen Z, yang merasa “minder” apabila tidak memiliki HP iPhone.

No posts to display